Hijrah Cinta Annisa
Karena Tak semua Kata, Bisa mewakili rasa, Maka biarlah hati ini menentukan Pilihannya, Diantara Suka,Duka, dan Air Mata.
***
Aku yang di tolak oleh calon suamiku, tepat di hari pernikahan kami, demi wanita masa lalu yang tiba tiba datang untuk memintanya kembali.
Namun Disaat Bersamaan Aku dipertemukan dengan jodoh yang tidak ku duga sebelumnya, Meminang ku, dan Menikahi Ku di waktu yang sama.
Ya. Dia Seorang CEO Emran Company, CEO dingin dan Arogan.
Akankah Cinta bersemi diantara kami.
Nantikan Kisahnya hanya di HIJRAH CINTA ANNISA !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
...Barang Kali Pada Takdir yang tidak kita sukai, Terdapat Kebaikan yang tidak kita ketahui...
...🍁...
Mendengar penuturan dari Aisha sang Kakak, sedikit banyak Annisa pun juga merasa penasaran dengan sosok yang baru saja di ceritakan oleh Aisha.
"Mba, Dimana ?" tanya Annisa yang berjalan beriringan bersama dengan ummi Fatimah dan Aisha
"Ada di ruang tamu teras depan Nis" Jawab Alisha
Annisa bergegas menuju teras depan, berjalan dengan sedikit berlari untuk segera menemui tamunya.
"Mommy !" Panggil Yasmine dengan begitu antusias, ketika melihat Annisa berdiri di ambang pintu rumah.
Meski sudah beberapa Minggu tidak bertemu, namun Yasmine tidak pernah melupakan annisa sedikitpun, meski Annisa mengenakan cadar, namun dia langsung mengenali jika yang baru saja menemuinya adalah Annisa.
Annisa begitu terkejut, seketika dia berjongkok, dan merentangkan kedua tangannya, menyambut gadis kecil yang selalu dia rindukan.
"Yasmine" Panggil Annisa setelah keduanya saling berpelukan.
Tanpa terasa air mata Annisa menetes begitu saja, entah bahagia macam apa yang kini dia rasakan. Yang jelas Annisa merasa sangat bahagia.
"Mommy, Yasmine Kangen banget sama Mommy" Ucap Yasmine dengan suara celotehan
Annisa semakin mempererat pelukannya, "Mommy juga sayang" Ucapnya kemudian
Sejenak keduanya tampak larut dalam kebahagiaan, Annisa yang menghujani Yasmine dengan ciuman di wajah imutnya.
Setelahnya Yasmine mengurai pelukan diantara keduanya, menatap lekat wajah Annisa "Mommy kenapa tidak pernah menghubungi Yasmine ! . Yasmine juga telepon tidak pernah di angkatan" kesal Yasmine dengan wajah cemberut.
Melihat wajah Yasmine yang begitu lucu Annisa pun tertawa kecil. Menyadari gadis kecil di hadapannya itu sudah bisa protes.
"Maafkan Mommy sayang, saat itu Mommy tidak sempat berpamitan pada Yasmine" Ucap Annisa penuh sesal.
"Dan kenapa mommy tidak menghubungi Yasmine, itu karena Mommy beberapa hari yang lalu kehilangan handphone, jadi Mommy tidak bisa menghubungi Yasmine" Ucap Annisa
"Maaf ya sayang " Ucap Annisa lagi
Yasmine pun menganggukkan kepala , Sementara Yasmin dan Annisa larut dalam kebahagiaan , Emran justru tengah meneliti setiap sudut halaman rumah Annisa.
"Pesantren?, Oh jadi orang tuanya memiliki pesantren" Gumam Emran dalam hati.
Kembali Emran meneliti setiap sudut rumah dan halaman, Emran tidak begitu terkejut dengan dekorasi di ruang tersebut, semacam sebuah tempat untuk acara Ijab qobul, Emran hanya melihatnya dengan wajah datar, Karena memang Emran telah mengetahui jika esok Annisa akan menikah, bahkan calon suami dari Annisa pun Emran juga sudah mengetahuinya.
"Sayang kita masuk yuk " Ajak Annisa pada Yasmine yang sedari tadi masih berdiri di luar rumah.
Emran pun mengekor langkah Yasmine dan Annisa yang masuk kedalam rumah.
Sementara itu dua pengasuh Yasmine dan Amir tetap duduk di ruang tamu teras rumah tersebut.
Yasmine begitu menikmati pertemuan nya dengan Annisa, dia tampak antusias menceritakan hari-harinya setelah Annisa tidak pernah mengunjunginya.
Yasmine pun tidak luput menceritakan jika dirinya sempat di opname di rumah sakit karena sakit demam.
Emran yang mendengar putrinya begitu bersemangat, hanya mengulas sebuah senyum tipis di wajah tampannya.
"Mommy" Panggil Yasmine
"Ya Sayang" jawab Annisa dengan senyum lekat pada gadis kecil di pangkuannya.
"Mommy kenapa di sini ramai sekali?" tanya Yasmine
"Apa keluarga Mommy sangat banyak?" tanya Yasmine dengan nada celotehan
Mendengar hal itu Annisa hanya tersenyum dan memeluk erat Gadis kecil di pangkuannya.
"Iya sayang keluarga Mommy sangat banyak, dan paman dan bibi yang ada di depan itu semua keluarga mommy"
"Tidak hanya itu di luar sana itu juga banyak tetangga mommy"
Ucap Annisa memberi penjelasan, dengan menunjuk pada beberapa saudaranya yang masih berdiri di luar rumah. Beberapa orang memang masih tampak berdiri, menyaksikan dari luar, untuk melihat siapakah tamu Annisa yang datang di jam malam seperti ini, terlebih esok akan ada acara ijab qobul Annisa dan Zyan.
Tidak sedikit dari saudara Annisa yang kala itu mengagumi sosok Emran yang terlihat begitu gagah dan berwibawa.
"Assalamualaikum" Sapa Abi Ali yang saat itu masuk ke dalam ruang tamu.
"Waalaikumsalam" Jawab Emran dan Annisa bersamaan, sementara Yasmin hanya memandang wajah Abi Ali
"Abi" Ucap Annisa lirih.
Abi Ali hanya tersenyum melihat Annisa yang memangku sosok gadis kecil yang begitu cantik dan imut, lebih semacam boneka Barbie.
"Mommy, dia siapa ?" tanya Yasmine dengan menunjuk Abi Ali.
Annisa pun tersenyum pada Yasmine "Yasmine, ini Daddy nya Mommy" Jawab Annisa dengan suara lembut.
"Yasmine bisa memanggilnya dengan sebutan Kakek Ali" ucap Annisa lembut
"Kakek Ali ?" ulang Yasmine pada Annisa , dan Annisa pun mengangguk kan kepala.
"Iya Sayang, nama kakek. Ali" ucap Abi Ali menimpali ucapan Annisa.
Setelahnya Abi Ali menatap lekat wajah tampan Emran, kemudian mengangguk ramah padanya.
"Abi . Ini Pak Tuan Emran, Dia Bos Annisa di Dubai, sekaligus ayah dari Yasmine" Ucap Annisa menjelaskan.
Abi Ali tampak menganggukkan kepala, dengan senyum ramah yang tidak pernah lekang dari wajah tua nya.
"Maaf pak Ali, Saya orang tua Yasmine, mohon maaf jika kami mengganggu waktu istirahat Bapak dan keluarga" ucap Emran
Abi Ali tersenyum ramah "Tidak papa Nak Emran, Abi dengar kalian dari Dubai ?" Ucap Abi Ali dengan suara lembut.
Emran menganggukkan kepala, membenarkan ucapan Abi Ali.
Emran merasa sungkan berhadapan dengan sosok laki-kali tua di hadapannya, meski sudah tua namun wibawa dari Abi Ali sangat terlihat. Aura Tegas dan Kuat terpancar jelas di wajah nya.
"Jadi Ini ya yang namanya Yasmine, Putri Mommy Annisa ?" tanya Abi Ali dengan senyuman di wajahnya.
Yasmine menganggukkan kepala penuh semangat, " Iya kek " Jawa Yasmine
Annisa hanya menundukkan wajahnya mendengar penuturan sang Abi, Membahasakan dirinya sebagai Mommy dari yasmin, begitu juga Emran ada rasa tidak enak hati karena bertamu malam-malam dan tentunya hal itu mengganggu kenyamanan pemilik rumah.
"MashaAllah, Yasmine pasti sangat lelah " Ucap Abi Ali yang kini beralih menatap Yasmine lagi.
"Tidak Kek, Yasmine bahagia, karena sekarang ada Mommy" Ucapnya sambil menyandarkan kepala di dada Annisa.
Annisa hanya mengangguk dan menundukkan pandangan , memberikan usapan lembut pada gadis kecil di pangkuan nya.
Annisa sangat merasakan jika saat ini Yasmine tengah begitu merindukannya, terlihat dari bagaimana Yasmin yang tidak pernah mau lepas dari pelukan Annisa.
Melihat hal itu Abi Ali menganggukkan kepala , memahami situasi yang dialami sang putri saat ini.
"Kek kenapa disini banyak bunga-bunga" Tanya Yasmine yang sudah mulai akrab pada Abi Ali.
Abi Ali tersenyum renyah. "Oh, ini Yasmine, Besok Mommy Annisa akan menikah" Ucap Abi Ali menjelaskan .
Emran hanya tersenyum pada laki-laki di hadapannya. Mendengar hal itu Emran hanya bersikap biasa.
"Menikah ?, Apa itu kek ?" tanya Yasmin dengan suara celotehan
Abi Ali tersenyum "Jadi Yasmine Menikah itu adalah, Mommy Annisa dengan Calon suaminya Menjadi halal, dan dapat tinggal dalam satu rumah, lalu nanti Mommy Annisa juga akan punya anak cantik seperti Yasmine" Ucap Abi Ali memberi penjelasan sebisanya.
Yasmine begitu antusias mendengarkan penjelasan dari Abi Ali. Namun setelahnya terlihat Guratan lembut di kening gadis kecil tersebut.
"Kalau begitu Mommy menikah sama Daddy ya kek ?" Tanya Yasmine dengan wajah polos.
Abi Ali semakin lebar tersenyum pada gadis kecil di pangkuan putrinya "Bukan sayang, Mommy Annisa akan menikah dengan Paman Zyan" ucap Abi Ali.
Yasmine terlihat tidak suka mendengar penuturan dari Abi Ali.
"Kenapa begitu kek , Kenapa tidak dengan Daddy saja Mommy menikah ?" Tanya Yasmin dengan mengerucutkan bibirnya.
Abi Ali tampak menghela nafas dalam dan begitu berat, kemudian menghembuskan nya perlahan, laki-laki tua itu sangat tahu jika Yasmine tidak menyukai Ucapannya.
***