Zetian seorang karyawan perusahaan, ketika ingin beristirahat setelah menyelesaikan pekerjaannya, tanpa disadari jiwanya dipindahkan kedunia kultivator dan masukkan ketubuh Wang Peng seorang pangeran dari kerajaan api yang saat itu tengah dalam keadaan kritis.
Akankah ia berkembang di dunia yang kejam itu dan menjadi kuat atau menjadi sampah yang tidak berguna dan diinjak injak orang lain.
Ikuti petualangannya di immortal universe
Follow Ig Author (@catur_arjer)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon catur Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 23 Desa Embun
" Huh tadi hampir saja" Ucap Wang Peng menghela nafas lega sebab terbebas dari pertanyaan yang mungkin akan dilontarkan kepadanya.
" Mana kutahu kalau cincin itu merupakan cincin lamaran, dan apa salahnya memasangnya di jari manis Rou'er" Guman Wang Peng.
" Lebih baik aku membuat pil sekarang" Ucap Wang Peng, kemudian mengeluarkan bahan bahan yang telah ia siapkan sebelumnya.
Setelah beberapa saat membuat pil Wang Peng peng segera menyudahi latihannya, nampak ratusan pil pengumpul qi berkualitas tinggi dihadapannya.
Pil pengumpul qi merupakan pil tingkat Top grades yang cukup umum dalam dunia kultivasi.
" Baiklah sepertinya diluar sudah mulai tenang, kurasa aku akan keluar sekarang" Ucap Wang Peng kemudian keluar dari dunia batinnya.
###
Ketika keluar dari dunia batin Wang Peng langsung mendapat tatapan tajam dari para tetua dan juga Xin Rou, sejak tadi mereka menunggu Xin Rou untuk bertanya masalah cincin.
" Kami ingin penjelasanmu Peng'er" Ucap tetua Jiu Longsan
" Peng gege aku minta kau menjelaskan semua ini" Ucap Xin Rou dengan nada marah.
" Kalian bisakah tidak menatapku seperti itu, kalian membuatku seakan aku adalah orang jahat" Ucap Wang Peng kepada mereka semua.
" Sekarang jelaskan apa maksud cincin ini" Ucap tetua Yin Mei.
Wang Peng kemudian menjelaskan bahwa cincin itu ia berikan kepada Xin Rou karena ia memintanya, dan masalah memasang cincin dijari manis ia mengatakan bahwa ia tidak berfikiran ingin melamar atau apapun itu.
" Hais Kau membuat kami salah faham" Ucap tetua Jiu Longsan menggeleng ngelengkan kepala setelah Wang Peng menjelaskan tujuannya memberikan cincin itu kepada Xin Rou.
" Hari sudah mulai malam kita akan mencari kota ataupun Desa terdekat dari sini" Ucap tetua Jiu Longsan disusul anggukan kepala oleh para murid.
Tak berselang lama mereka melihat sebuah desa dari kejauhan, tetua Jiu Longsan segera memerintahkan burung elang tersebut untuk turun agar tidak terlalu menarik perhatian, Burung elang itu mendarat dua ratus meter dari desa tersebut.
" Baiklah kita akan berjalan kaki ke desa itu usahakan jangan sampai terpisah mengerti" Tanya tetua Jiu Longsan.
" Baik tetua" Ucap para murid serempak menanggapi pertanyaan tetua Jiu Longsan.
Mereka mulai berjalan menuju desa itu, sesampainya didepan desa tersebut tampak papan nama desa tersebut bertuliskan 'desa embun'.
"Kita akan mencari penginapan untuk menginap malam ini" Ucap tetua Yin Mei.
Setelah beberapa saat mencari akhirnya mereka menemukan sebuah penginapan yang cukup besar untuk mereka tempati.
" Kami ingin memesan lima belas kamar selama satu hari" Ucap tetua Jiu Longsan kepada pemilik penginapan tersebut.
" Semuanya seratus lima puluh koin perak tuan" Ucap pemilik penginapan tersebut.
Tetua Jiu Longsan kemudian menyerahkan seratus lima puluh koin perak kepada pemilik penginapan tersebut.
Pemilik penginapan tersebut kemudian menyerahkan kunci kamar kepada tetua Jiu Longsan.
"Baiklah untuk satu kamar akan ditempati dua orang, kecuali kami para tetua yang akan memiliki kamar masing masing" Ucap tetua Jiu Longsan sambil membagikan kunci kepada mereka.
Semua murid menggangguk tanda mengerti kemudian pergi kekamar masing masing.
Setelah sampai dikamar Wang Peng segera membersihkan diri dan segera keluar untuk mengisi perutnya yang sudah mulai keroncongan.
" Pelayan berikan aku makanan terbaik disini" Ucap Wang Peng kepada pelayan tersebut.
Penginapan yang ditempati oleh mereka sekarang memang memiliki kedai dilantai dasarnya, sehingga Wang Peng tidak perlu mencari kedai lain.
Tak berselang lama pesanan Wang Peng akhirnya telah siap diatas meja makannya, Tanpa menunggu terlalu lama Wang Peng segera menyantap hidangan yang telah ia pesan.
"Ahhh... hidangan ini cukup lezat" Ucap Wang Peng ketika seluruh piringnya telah kosong.
" Pelayan" Ucap Wang Peng memanggil pelayan untuk membayar makanan itu.
" Berapa seluruhnya" Tanya Wang Peng kepada pelayan yang telah menghampirinya.
" Semuanya tiga koin perak tuan" Ucap pelayan tersebut kepada Wang Peng.
Wang Peng mengangguk kemudian memberi pelayan itu dua koin emas.
" Sisanya untuk membayar makanan orang-orang yang datang bersamaku tadi" Ucap Wang Peng kemudian beranjak dari tempat duduknya.
" Tapi ini terlalu banyak tuan" Ucap pelayan tersebut menyerahkan satu koin emas kepada Wang Peng.
" Kalau begitu itu untukmu, anggap saja tip dariku" Ucap Wang Peng kemudian berjalan keluar dari penginapan.
Pelayan tersebut hanya diam ditempat hingga Wang Peng benar benar telah keluar dari penginapan tersebut.
" Sungguh pemuda yang dermawan" Batin pelayan tersebut kemudian kembali bekerja.
###
Wang Peng berkeliling desa itu untuk menikmati suasana yang sejuk di desa tersebut.
" Sungguh desa yang sangat sejuk, mungkin sebab desa ini berada di pedalaman hutan" Batin Wang Peng
Setelah beberapa saat berkeliling Wang Peng tiba-tiba teringat akan suatu hal.
🔥 🔥 🔥
Jika kalian suka dengan Immortal Universe jangan lupa Like, Komen dan Vote ya
**TERIMAKASIH**
