Aluna mencintai Erik pada pandangan pertama. Pada pria yang berprofesi sebagai asisten pribadi kakak iparnya tanpa peduli pria itu sudah memiliki seorang tunangan. Terlebih tunangan Erik adalah wanita yang telah menjadi orang ketiga dalam hubungannya dengan mantan tunangannya dulu yang bernama, Nick.
Rasa cinta dan dendam yang dirasakan Aluna, membuat wanita itu bertekad untuk merebut Erik.
Dengan kecerdikan dan sifat manipulatifnya ia berhasil merebut Erik, dan menjadikan pria itu sebagai suami sekaligus asisten pribadinya.
Bagaimana kisah rumah tangga Aluna dan Erik? Apakah akan berlangsung selamanya ataukah kandas?
Erik yang masih mencintai tunangannya, akankah bertekuk lutut pada Aluna? Atau sebaliknya, Aluna akan lelah berjuang dan melepaskan Erik?
Follow
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 Apa Hubungan Mereka?
Aluna yang sudah mengetahui Erik memiliki tunangan, mau tidak mau, harus, dan wajib melupakan perasaan cintanya. Karena ia tidak ingin menjadi orang ketiga dalam suatu hubungan orang lain. Itu sebabnya saat pertemuan berikutnya dengan Erik, Aluna bersikap profesional meskipun jantungnya selalu berdetak dengan cepat saat berada di dekat pria itu.
"Hei, kau itu kenapa?" Tanya Jenny yang tengah menikmati makan siangnya.
Ya, saat ini mereka tengah berada di salah satu restoran cepat saji. Tengah menikmati makan siang mereka meskipun hanya berdua karena Ester sedang sibuk.
"Aku patah hati..." Lirih Aluna sembari mengaduk-aduk minumannya.
"Again? Kali ini patah hati dengan siapa?" Jenny sudah lelah mendengar Aluna yang patah hati. Entah mengapa teman baiknya itu selalu sial jika berurusan dengan cinta.
Hubungan Aluna dengan kekasih pertamanya harus putus karena tuan dan Nyonya Ricardo tidak mengijinkan Aluna memiliki kekasih selagi Alana belum memiliki calon suami. Dan yang kedua dengan Nick, hubungan itu kandas setelah pria itu ketahuan berselingkuh.
"Dengan pria yang aku cium saat di Cafe beberapa waktu yang lalu, kau masih ingatkan?"
"What? Dengan si dingin itu? Bagaimana bisa?" Karena seingat Jenny keduanya tidak lagi bertemu sejak kejadian di Cafe.
Aluna menghela napasnya lebih dulu sebelum bercerita pada Jenny. "Aku bertemu dengannya lagi, dan kau tahu dia tenyata assisten pribadi kakak iparku."
"Wow, lalu..." tanya Jenny dengan antusias.
"Saat itu aku begitu bahagia karena akhirnya bisa bertemu kembali dengan Erik."
"Erik?"
"Ya, namanya Erik. Tapi sayang, si dingin itu sudah memiliki tunangan," ucap Aluna dengan menghela napas kasar.
Jenny yang sempat terdiam mendengar cerita Aluna, kini tertawa terbahak-bahak.
"Ya ampun Aluna, aku pikir kau patah hati karena apa? Tenyata karena pria idaman mu itu sudah memiliki tunangan." Jenny kembali tertawa.
"Jen, dia sudah memiliki tunangan itu artinya End." Sahut Aluna dengan kesal.
Alih-alih bersimpati padanya karena patah hati untuk kesekian kalinya, Jenny justru menertawakannya. Memang temannya yang satu ini tidak punya akhlak sampai tega berbuat seperti itu.
"So what? Baru bertunangan bukan, belum menikah?" Jenny mendekatkan dirinya pada Aluna. "Sebelum janur kuning melambai masih sah untuk ditikung."
"What? Kau benar-benar teman tak punya akhlak, tak berperasaan, sangat di luar Nurul, gak masuk akmal, dan sangat menghermankan." Seloroh Aluna sembari menggelengkan kepalanya.
"Oh come on, aku hanya berpikiran realistis. Yang sudah menikah saja bisa saling tikung, apalagi ini yang baru bertunangan." Jenny tak mau kalah masih dengan tertawa.
Sementara Aluna hanya diam tak membalas perkataan Jenny yang tidak penting. Karena untuk kali ini pemikiran mereka berdua berbeda. Karena pantangan bagi Aluna untuk merebut kekasih orang lain, karena ia pernah merasakan bagaimana tidak enaknya di selingkuhi saat sayang-sayangnya.
"Eh, Aluna lihat!" Jenny yang tengah tertawa langsung terdiam saat melihat sosok wanita yang sangat dikenalnya. "Itukan Agatha."
"Agatha?" Aluna geram saat mendengar nama wanita itu disebut. Sebuah nama yang sudah membuat rencana pernikahan nya menjadi berantakan, dan hancur tak bersisa. Sebuah nama yang sudah membuat Nick berpaling darinya. "Mana?"
"Itu..." Jenny menunjuk meja yang tidak terlalu jauh letaknya dengan meja yang mereka tempati.
Aluna pun kini bisa melihat dengan jelas sosok Agatha, sosok yang kini tengah duduk bersama seorang pria.
"Tunggu, itu kan Erik?" ucapnya dengan tak percaya, saat melihat dengan jelas sosok pria yang tengah bersama Agatha. "Bagaimana bisa? Apa hubungan mereka?" gumamnya dengan penuh tanda tanya.
Nah beruntung kan kamu Erik mendapatkan Aluna
Pada hal dlm cerita kamu cantik kaya lagi , ckckckckkck