Gadis Pilihan Hati Erlangga

Gadis Pilihan Hati Erlangga

Kembalinya Erlangga

cup

Erlangga mengecup puncak kepala Bundanya dengan penuh kasih sayang. Bunda Winda mengusap kepala putranya dengan lembut. Meski Bunda Winda bukan Ibu kandungnya, namun kasih sayang keduanya sangat tulus seperti anak dan Ibu kandung.Meski ia sudah dewasa, Bunda Winda masih menganggapnya seperti anak kecil.

"Ehem... jangan selalu dimanja, Bunda. Putramu itu sudah dewasa."

"Bilang saja Papa cemburu." Sahut Erlangga.

"Pa... bagaimana Bunda tidak memanjakannya. Satu tahun dia nggak pulang hanya untuk menyelesaikan studinya di Jerman."

"Tapi kita kan sering mengunjunginya."

"Tuh kan, Papa cemburu kok Bun."

"Lagian kamu sudah mau jadi CEO, belum juga dapat pasangan."

"Pa, usia Er masih 22 tahun. Biarkan Er membantu Papa dulu. Lagian dalam islam nggak boleh pacaran, haram. Meski begini Er masih ingat ajaran di pesantren, Pa."

"Ya, ya... tapi kalau tahun depan kamu belum dapat juga, Papa yang akan bertindak dan langsung menikahkanmu."

"Terserah Papa."

Oma Widia dan Opa Wangsa hanya bisa tersenyum melihat perdebatan mereka. Erlangga memang belum ada niat untuk mencari pasangan. Ia bercita-cita memilik istri seperti sang Bunda. Ia sangat ingat masa kelamnya saat almarhum Mamanya mengkhianati Papanya dan berbuat tidak baik kepadanya. Namun meski begitu, ia sudah memaafkan Mamanya sejak lama.

Erlangga baru dua hari pulang ke Indonesia. Setelah mengenyam pendidikan di pesantren selama 6 tahun, ia melanjutkan pendidikan S1 di luar negeri. Ia baru saja lulus sarjana di salah satu Universitas terbesar di Jerman. Selain alasan kuliah, di sana Erlangga juga ingin dekat dengan saudaranya.

Datanglah ketiga adik Erlangga yang baru keluar dari kamar masing-masing. Ada Tania, Talita, dan Taufan. Sedangkan kedua adiknya yang lain masih berada di pesantren.

Keluarga mereka saat ini tengah sarapan bersama. Setelah selesai sarapan, Erlangga mengantar ketiga adiknya sekolah. Saat ini mereka masih duduk di kelas 6 SD. Namun sebentar lagi mereka akan lulus.

"Hati-hati, Bang. Jangan ngebut!"

"Iya, Bunda."

"Ayo Bang, jalan! Nanti kita telat." Ujar Tania.

"Iya, adikku yang cantik. Ini abang udah siap."

Erlangga pun melajukan mobil dengan kecepatan sedang. Ia melewati jalan alternatif agar terhindar dari macet.

10 menit kemudian, mereka sampai di sekolah.

Ketiga adik Erlangga mencium punggung tangannya. Erlangga yang penuh kasih, ia tidak lupa mengecup kening adiknya. Kecuali Taufan yang pasti menolaknya.

"Dah... sekolah yang rajin."

"Iya, Bang. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam... "

Erlangga kembali masuk ke mobil lalu melanjutkan perjalanannya. Kali ini ia akan pergi ke rumah Oma Salwa. Ia sengaja tidak memberitahu kedatangannya agar menjadi kejutan bagi keluarga Bundanya. Meski Erlangga bukan cucu kandung mereka. Namun kasih sayang terhadapnya tidak dibedakan dengan cucu yang lain.

Erlangga mampir di sebuah toko kue untuk membeli oleh-oleh.

Bug...

"Au... "

Saat akan masuk ke dalam toko, tanpa sengaja Erlangga membentur tubuh seorang perempuan. Alhasil perempuan tersebut tubuhnya menghantam daun pintu toko kue. Posisi mereka berpapasan. Perempuan tersebut ingin keluar.

"Maaf... maaf... tidak sengaja." Ujar Erlangga, seraya membuka kacamata hitamnya."

"Ah, iya tidak apa-apa."

Sejenak pandangan mereka bertemu. Perempuan tersebut menundukkan pandangannya.

"Sekali lagi, saya minta maaf."

"Iya."

"Bahkan kamu tidak mengenaliku." Batinnya. Ia pun meninggalkan toko kue dan masuk ke dalam mobil.

Erlangga pun memakai kacamatanya kembali lalu berlalu masuk ke dalam. Ia mencari kue kesukaan Oma Salwa. Yaitu brownis cheers. Ia juga membeli kue yang lainnya. Bahkan penjaga toko pun dibuat terpana dengan ketampanannya.

"Mbak.. saya tanya totalnya berapa?"

"Eh, iya. Maaf Mas... "

"Jaga pandangan Mbak!" Canda Erlangga. Dan hal tersebut berhasil membuat Mbak kasir tersipu malu.

"Total Dya ratus dua puluh ribu."

Erlangga menyerahkan uang sebesar dua ratus lima puluh ribu.

"Kembaliannya untuk Mbak."

"Ya Allah, makasih ya Mas."

"Oke, sama-sama."

Erlangga membawa kue yang ia beli. Lalu keluar dari toko tersebut. Ia tidak sadar jika ada yang memperhatikannya dari dalam mobil yang terparkir di sebelah mobilnya.

"Masih seperti dulu, tampan dan tidak sombong. Aku masih menyebut namamu dalam do'aku Er."Lirihnya.

Qonita Andini, gadis berusia 21 tahun merupakan adik kelas Er dulu waktu SD. Ia selalu mencari tahu tentang Erlangga melalui laman profil pengusaha di Surabaya. Diam-diam ia mengagumi Erlangga sejak dirinya lulus SD. Baginya sosok Erlangga adalah laki-laki yang santun dan tidak sombong seperti anak orang kaya pada umumnya. Saat itu mereka biasanya bertemu dalam acara pertemuan keluarga pengusaha di Surabaya. Erlangga remaja yang saat itu masih di pesantren kadang juga ikut pertemuan tersebut. Di sanalah mereka bertemu. Namun Erlangga tidak cukup ingat kepada Qonita. Karena sejak belajar di pesantren, Erlangga cukup membatasi diri dari perempuan selain keluarganya.

Erlangga pun melajukan mobilnya menuju rumah Oma Salwa. Ia memutar lagu kesukaannya untuk menemani perjalanannya.

Sementara Qonita, ia melajukan mobilnya menuju kantor tempatnya bekerja. Saat ini Qonita bekerja di perusahaan milik keluarganya sendiri sebagai seorang Manager.

Erlangga baru saja sampai di Rumah Oma Salwa. Keadaan rumah cukup sepi, mungkin karena yang lain sedang bekerja dan sekolah.

"Assalamu'alaikum... "

"Wa'alaikum salam. "

"Er.... "

"Oma.... "

Erlangga langsung memeluk Oma Salwa. Bahkan ia mengangkat tubuh Omanya.

"Er, turunkan! Nanti Oma jatuh."

"Oma, mana Opa?"

"Ada, sedang memberi makan burungnya. Kamu kapan pulang? Kok nggak ngasih tahu Oma, hem?"

"Kemarin Oma. Bahkan Mama dan Papa tidak tahu. Ayo Oma kita masuk. Er kangen sama Opa."

Erlangga sangat senang melihat Omanya sehat. Begitupun Oma Salwa yang sangat senang melihat cucunya pulang. Erlangga menggandeng tangan Oma Salwa menuju belakang.

"By... lihat siapa yang datang?"

Opa Tristan menoleh.

"Erlangga Putra Prasetyo, cucuku yang paling posesif... "

"Hehe... Opa, apa kabar Opa?"

"Seperti yang kamu lihat, Er. Opa masih gagah dan sehat. Bukan begitu?"

"Ya, ya... Opa sangat gagah."

Erlangga memberikan oleh-olehnya kepada Oma Salwa. Ia duduk di taman belakang bersama Oma dan Opanya.

Tidak lama kemudian, Tante Kamelia turun dari kamar. Ia mencari keberadaan mertuanya.

"Bi', Bunda mana?"

"Itu Bu, di belakang sama Tuan. Ada tamu, ini Bibi disuruh bikin minuman."

"Oh, iya, makasih bi."

"Iya, Bu. Sama-sama."

Karena penasaran, Tante Kamelia pun pergi je belakang untuk melihat tamu yang datang. Karena kedengarannya mereka sedang asyik ngobrol.

"Erlangga.... "

Erlangga menoleh.

"Tante... "

Erlangga pun berdiri menghampiri Tante Kamelia.

"MasyaAllah, kamu tambah keren saja.Erika pasti senang kalau tahu kamu datang."

"Ah iya, kemana dia?"

"Sekolah, Er."

"Yang lain?"

"Om Fadil ke kantor, Anak-anak yang lain dengan kesibukan masing-masing."

"Ah iya, Tante. Aku akan melepas rindu dulu bersama Oma dan Opa."

"Iya, Er. Dilanjut saja. Tante mau beres-beres."

Erlangga duduk kembali bersma Opa dan Omanya.

Bersambung....

...****************...

Terpopuler

Comments

Sholicha

Sholicha

wah udah besar aja nih er kamu dan qianita siapa ya lupa" ingat aku 😅🤭 oma dan opa tristan alhamdulillah masih sehat dan seperti biasa opa trintan g mau kelihatan tua mangkanya bilang gagah 😅😂🤭

2024-11-30

2

Winarti Winarti

Winarti Winarti

Alhamdulillah sdh launching novel baru nya
semangat untuk up date nya thor

2024-11-29

3

Nur rochman

Nur rochman

Alhamdulillah sudah ada karya baru bunda, Selamat ya bunda , semoga cerita si ganteng Erlangga yg sholeh , juga menarik dan jadi inspiratif, seperti karya bunda selama ini 🙏👍👍

2024-11-29

2

lihat semua
Episodes
1 Kembalinya Erlangga
2 Hari pertama
3 Pulang kampung
4 Kebaikan Erlangga
5 Masakan Erlangga
6 Sepeda kayuh
7 Kembali ke Surabaya
8 Asisten pribadi
9 Anak Bunda
10 Rifka Zakiyah Abraham
11 Konspirasi
12 Masalah Hati
13 Jepit rambut
14 Pandangan Mata
15 Cinta dalam hati
16 Tidak dapat tidur
17 Pertemuan keluarga
18 Curhatan Mami Fatin
19 Pengakuan Erlangga
20 Opa Sakit
21 Tugas Erlangga
22 Kena prank
23 Mimpi apa semalam
24 Ujian kecil
25 Menggoda istri
26 Demam
27 Kunjungan istri
28 Obat dosis rendah
29 Pengajian
30 Negeri dongeng
31 Suite room
32 Pagi yang syahdu
33 Keluarga besar
34 Makan malam romantis
35 Pulang ke rumah
36 Suami idaman
37 Tamu tak diundang
38 Berbohong demi kebaikan
39 Buka puasa
40 Rumah Opa
41 Perkara lipstik
42 Menghadapi pebinor
43 Bulan madu yang tertunda
44 Pulang ke rumah nenek
45 Diratukan suami
46 Pulang dari rumah sakit
47 Membawa nenek ke Surabaya
48 Perkembangan
49 Kado spesial
50 Ngidam
51 Ingin timun Jepang
52 Ahmad
53 Pengakuan Rifki
54 Lamaran
55 Menggoda Rifki
56 Pernikahan trending topik
57 Menggoda istri
58 Resepsi pernikahan R&A
59 Maaf sudah menyakitimu
60 Ularnya gigit
61 Keluarga Aira
62 Pulang ke Jakarta
63 Menginap di rumah Mami
64 Suka dan duka
65 Dunia seakan runtuh
66 Lahirnya si kembar
67 Kabar bahagia
68 Aqiqah
69 Honeymoon yang tertunda
70 Kembali ke rumah
71 Satu tahun kemudian
72 Novel baru
73 Happy Ending
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Kembalinya Erlangga
2
Hari pertama
3
Pulang kampung
4
Kebaikan Erlangga
5
Masakan Erlangga
6
Sepeda kayuh
7
Kembali ke Surabaya
8
Asisten pribadi
9
Anak Bunda
10
Rifka Zakiyah Abraham
11
Konspirasi
12
Masalah Hati
13
Jepit rambut
14
Pandangan Mata
15
Cinta dalam hati
16
Tidak dapat tidur
17
Pertemuan keluarga
18
Curhatan Mami Fatin
19
Pengakuan Erlangga
20
Opa Sakit
21
Tugas Erlangga
22
Kena prank
23
Mimpi apa semalam
24
Ujian kecil
25
Menggoda istri
26
Demam
27
Kunjungan istri
28
Obat dosis rendah
29
Pengajian
30
Negeri dongeng
31
Suite room
32
Pagi yang syahdu
33
Keluarga besar
34
Makan malam romantis
35
Pulang ke rumah
36
Suami idaman
37
Tamu tak diundang
38
Berbohong demi kebaikan
39
Buka puasa
40
Rumah Opa
41
Perkara lipstik
42
Menghadapi pebinor
43
Bulan madu yang tertunda
44
Pulang ke rumah nenek
45
Diratukan suami
46
Pulang dari rumah sakit
47
Membawa nenek ke Surabaya
48
Perkembangan
49
Kado spesial
50
Ngidam
51
Ingin timun Jepang
52
Ahmad
53
Pengakuan Rifki
54
Lamaran
55
Menggoda Rifki
56
Pernikahan trending topik
57
Menggoda istri
58
Resepsi pernikahan R&A
59
Maaf sudah menyakitimu
60
Ularnya gigit
61
Keluarga Aira
62
Pulang ke Jakarta
63
Menginap di rumah Mami
64
Suka dan duka
65
Dunia seakan runtuh
66
Lahirnya si kembar
67
Kabar bahagia
68
Aqiqah
69
Honeymoon yang tertunda
70
Kembali ke rumah
71
Satu tahun kemudian
72
Novel baru
73
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!