Ratu Queen Natalia, sosok yang anggun dan bijaksana, terjebak dalam cinta segitiga dengan Raja Baldrick, suaminya yang tampan namun penuh rahasia, dan Selir Eliana, wanita muda yang memiliki pesona yang memikat hati sang raja. Cinta dan kegelisahan merajut benang-benang takdir di antara ketiga sosok tersebut, menciptakan pusaran emosi yang membingungkan.
Sementara itu, di Kerajaan Luminara, Raja Aldrich, pemimpin yang berani dan teguh, merencanakan untuk menjadikan Ratu Queen Natalia sebagai ratu di hatinya. Kekuatan dan ambisi, cinta dan dendam, terpilin rapat dalam permainan politik dan asmara yang rumit di antara dua kerajaan yang saling berlawanan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Fox_wdyrskwt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
༺ ༻ BAB 33 ༺ ༻
...✧༺♥༻✧...
Menunjukkan ekspresi penuh aksi dan ketegangan, pertempuran antara Baldrick dan Duke Armand!
Duke Armand, meskipun putus asa, masih memiliki sedikit kekuatan untuk melawan.
Ia mengeluarkan pedangnya dan menyerang Baldrick. Pertempuran antara keduanya pun dimulai. Keduanya bertarung dengan sengit. Keahlian pedang mereka sama-sama hebat. Pertempuran berlangsung cepat dan penuh dengan gerakan-gerakan mematikan.
Baldrick, yang dilanda amarah dan kesedihan atas kematian ayahnya, bertarung dengan penuh semangat. Ia menyerang Duke Armand dengan gerakan-gerakan yang cepat dan tepat. Duke Armand berusaha untuk bertahan, namun ia mulai kewalahan. Baldrick lebih kuat dan lebih cepat.
Setelah beberapa saat bertarung, Baldrick berhasil melucuti pedang Duke Armand. Ia menjatuhkan Duke Armand ke tanah. Baldrick menodongkan pedangnya ke leher Duke Armand.
Baldrick, dengan suara dingin. "Kau kalah, Paman."
Duke Armand, dengan suara lemah, "Aku... aku menyesal..."
Baldrick, menarik napasnya dalam-dalam. "Penyesalanmu tidak akan mengembalikan Ayahanda."
Menunjukkan ekspresi penuh amarah dan keputusasaan Baldrick membalas dendam atas kematian ayahnya...
Baldrick terdiam sejenak, menatap wajah Duke Armand yang penuh penyesalan. Ia mengingat kembali wajah ayahnya yang pucat pasi saat meninggal. Amarah dan kesedihan memenuhi hatinya. Ia tidak bisa memaafkan Duke Armand. Ia harus membalas dendam atas kematian ayahnya.
Dengan gerakan cepat dan tepat, Baldrick menusukkan pedangnya ke jantung Duke Armand. Duke Armand jatuh tersungkur ke tanah, nyawanya melayang. Baldrick berdiri di atas tubuh Duke Armand, napasnya memburu.
Ia merasa lega, namun juga merasa sedih. Ia telah membalas dendam atas kematian ayahnya, namun ia juga kehilangan pamannya sendiri.
Baldrick melihat sekelilingnya. Ia menyadari bahwa ia telah melakukan hal yang kejam. Ia telah membunuh pamannya sendiri. Namun, ia tidak menyesal. Ia telah melakukan apa yang harus dilakukan. Ia telah membalas dendam atas kematian ayahnya. Ia telah melindungi kerajaannya.
Menunjukkan ekspresi penuh kesedihan dan penyesalan, Baldrick berdiri di atas tubuh Duke Armand yang tak bernyawa, pedang masih terhunus di dadanya. Udara terasa dingin, menyelimutinya dengan kesunyian yang mencekam.
Ia melihat sekeliling, bayangan pepohonan di sekitar gua seakan menjadi saksi bisu atas tindakannya yang kejam. Ia telah membunuh pamannya sendiri. Sebuah tindakan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Namun, di balik rasa bersalah yang menusuk hatinya, terdapat sebuah kepastian yang teguh. Ia telah melakukan apa yang harus dilakukan. Ia telah membalas dendam atas kematian ayahnya, menegakkan keadilan yang telah direnggut paksa.
Ia telah melindungi kerajaannya dari ancaman Duke Armand yang licik. Meskipun begitu, bayangan Duke Armand, paman yang pernah ia hormati, akan selalu menghantuinya.
...✧༺♥༻✧...
Hari telah beranjak sore. Cahaya matahari mulai redup, menandai berakhirnya satu babak kehidupan. Baldrick berdiri di samping makam ayahnya, Raja Herry. Angin berembus pelan, membawa aroma tanah dan bunga-bunga yang baru saja diletakkan.
Air mata mengalir deras di pipinya, membasahi tanah yang baru saja menutupi jasad sang ayah. Ia menangis, bukan hanya karena kehilangan ayahnya, tetapi juga karena beban berat yang ia tanggung.
Beban dendam yang telah terbalaskan, tetapi meninggalkan luka yang mendalam di dalam hatinya. Beban memimpin kerajaan yang baru saja kehilangan pemimpinnya, dan masa depan yang masih penuh ketidakpastian.
Menunjukkan ekspresi penuh kesedihan dan penyesalan, suara sedikit bergetar, Baldrick duduk di samping makam ayahnya, Raja Herry. Queen Natalia mendekat, duduk di sampingnya.
Keheningan menyelimuti mereka, hanya terdengar suara isakan sesekali dari Baldrick. Matahari telah terbenam, menghasilkan langit jingga yang menyayat hati.
Queen Natalia, meletakkan tangannya di pundak Baldrick, "yang mulia raja Baldrick..." Suaranya lembut, penuh empati.
Baldrick, mengelap air matanya. "Aku... aku telah membunuh paman sendiri, ratu." Suaranya bergetar, penuh penyesalan.
Queen Natalia, memeluk Baldrick "Aku tahu. Tapi kau melakukannya untuk melindungi kerajaan dan membalas dendam atas kematian ayah Herry. Kau tidak sendirian dalam hal ini."
Baldrick, "Tapi... aku merasa bersalah. Aku telah membunuh anggota keluargaku sendiri. Ini adalah beban yang berat."
Queen Natalia, "yang mulia raja baldrick kau telah melakukan apa yang harus dilakukan. Kau telah menunjukkan keberanian dan kesetiaanmu. ayahanda Herry pasti bangga padamu." Ia menghapus air mata Baldrick dengan lembut.
Baldrick, menarik napas dalam-dalam. "Aku berharap Ayahanda masih hidup. Aku ingin sekali mendengar nasihatnya."
Queen Natalia, memegang tangan Baldrick. "Ia selalu ada di hatimu, yang mulia. Dan kau pasti bisa menjadi Raja yang baik, seperti dia."
Menunjukkan ekspresi penuh harapan dan dukungan.
Baldrick masih terisak di samping makam ayahnya. Queen Natalia tetap duduk di sampingnya, tangannya masih menggenggam tangan Baldrick. Keheningan menyelimuti mereka sejenak, hanya suara tangis Baldrick yang memecah kesunyian.
Baldrick, menarik napas dalam-dalam. " Ratu... aku... aku tidak tahu harus bagaimana. Aku merasa sangat kehilangan Ayahanda. Dan sekarang... aku harus memimpin kerajaan ini. Aku takut aku tidak akan mampu."
Queen Natalia, menepuk tangan Baldrick. "Kau mampu, yang mulia. Kau lebih kuat dari yang kau kira. ayahanda Herry selalu percaya padamu. Dan aku juga percaya padamu."
Baldrick, "Tapi aku masih sangat muda. Aku belum berpengalaman dalam memimpin kerajaan. Aku takut aku akan membuat kesalahan."
Queen Natalia, "Kau tidak sendirian, yang mulia. Aku akan selalu ada di sisimu. Kita akan memimpin kerajaan ini bersama-sama. Kita akan menghadapi semua tantangan bersama-sama. Kita akan membuat Ayahanda bangga."
Baldrick. "Terima kasih, ratu. Kau selalu memberikan dukungan padaku. Aku tidak tahu harus bagaimana tanpamu."
Queen Natalia, tersenyum, "Sama-sama, yang mulia. Kita adalah satu tim. Sekarang, katakan padaku, apa yang kau khawatirkan?"
Baldrick menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. Ia menatap Queen Natalia, mencari dukungan dan bimbingan.
Baldrick. "Ratu, aku... aku tidak tahu bagaimana menjadi Raja yang baik. Ayahanda selalu menjadi contoh yang luar biasa, tetapi aku... aku masih merasa kurang percaya diri."
Queen Natalia, "yang mulia, kau memiliki kebaikan hati dan keberanian yang luar biasa. Kau telah menunjukkan kesetiaan dan kemampuanmu dalam menghadapi Duke Armand. Kau juga memiliki aku dan para penasihat kerajaan yang akan membantumu."
Baldrick, "Tapi memimpin kerajaan itu berbeda, Ratu. Itu tanggung jawab yang sangat besar. Aku takut membuat kesalahan."
Queen Natalia, "Tak ada yang sempurna, yang mulia. Bahkan ayahanda Herry pun pernah membuat kesalahan. Yang penting adalah kau mau belajar dari kesalahanmu dan terus berusaha menjadi yang terbaik."
Tiba-tiba, seorang pria paruh baya mendekati mereka. Ia memiliki wajah yang ramah dan sorot mata yang bijaksana. Ia adalah ayah Queen Natalia, Duke Alaric, seorang figur berpengaruh di kerajaan dan dikenal karena kebijaksanaannya.
Duke Alaric, tersenyum. "Maaf mengganggu, tapi aku mendengar percakapan kalian. yang mulia, jangan khawatir. Kau memiliki potensi yang besar. Kau juga memiliki Natalia, dan aku, yang akan membantumu memimpin kerajaan ini."
...✧༺♥༻✧...
...Bersambung......