NovelToon NovelToon
Rhapsody Di Atas Langit

Rhapsody Di Atas Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyelamat
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Galih Pratama

Era Kekacauan dimulai setelah seorang pengembara misterius datang membawa sebuah pusaka suci. Pusaka yang dikatakan memiliki kekuatan bahkan dapat membelah dunia, siapa yang bisa mendapatkannya maka dia akan berdiri di atas puncak.

Dunia dimana seni beladiri adalah segalanya, semua orang berlomba untuk mendapatkan pusaka tersebut. Seorang pemuda bernama Zhen Liang muncul sebagai orang yang tidak pernah disangka di dunia persilatan.

Kultivator muda itu membuat para orang tua dan sesepuh di dunia persilatan tercengang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galih Pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6. Sang Maestro Beraksi(2).

Aura mengerikan kultivator, Tingkat-Ahli keluar dari tubuh Zhen Liang. Hu Feng yang melihat dari jauh menganga dan bertanya, "Apa itu sungguhan aura yang keluar dari kultivator, Tingkat-Ahli?"

Tubuhnya bergetar, aura yang ditunjukan begitu mengerikan dan berbahaya, bahkan sepuluh kali lebih kuat dari Kultivator, Tingkat-Ahli biasanya. Dengan kekuatan seperti itu, Hu Feng ragu bahwa Wang Jian dapat mengalahkannya.

"Ini tidak normal, kita berdua akan mati jika dibiarkan."

Seketika dia mengeluarkan sebuah alat dari kerah pakaiannya, tetapi Xu Fang yang melihatnya tidak tinggal diam.

"Apa yang kau lakukan, itu sebuah alat pemanggil? Aku tidak bisa membiarkanmu!"

"Jangan ikut campur, pelayan rendahan!"

Dirinya berbalik dari posisi yang awalnya melindungi Ibu Zhen Liang sekarang berlari menuju Hu Feng.

Pertempuran mereka terjadi. Setelah saling bertukar serangan beberapa saat, Xu Fan mendapati dirinya yang terluka, kekuatan Hu Feng masih lebih jauh di atasnya. Ditambah dengan menggunakan benda-benda aneh dan pil mujarab, kemenangannya meningkat seratus persen.

"Sialan, kau curang."

"Aku hanya seorang tabib, tidak peduli bagaimana kau memanggilnya."

Diantara celah yang muncul, Hu Feng segera mengeluarkan benda komunikasi. Xu Fang yang gagal, merapatkan gigi dan mengumpat tentang betapa lemah dirinya.

Fyuuuuuut! Sebuah peluit pemanggil berhasil ditiup. Peluit yang dapat mengeluarkan frekuensi suara khusus untuk memanggil bala bantuan. Peluit ini sangat mahal, gelombang suaranya bahkan mencapai hingga sejauh puluhan kilometer. Peluit yang biasa dimiliki oleh bangsawan atau keluarga kerajaan untuk memanggil ahli kultivator hebat.

Di tempat kosong, Zhen Liang terdiam mengamati musuhnya. Wang Jian bukanlah kultivator biasa, dia menyembunyikan energi mengerikan di dalam tubuhnya.

"Matilah kau!" Merasa ada celah pada lawannya, Wang Jian menyerang lebih dulu. Mereka bertukar serangan menggunakan tangan kosong. Dalam pertukaran itu, berulang kali Zhen Liang mendaratkan serangannya mengenai bagian kritis di beberapa titik vital Wang Jian. Hasilnya, Wang Jian memuntahkan segumpal darah di mulutnya.

"Kekuatan yang sungguh luar biasa. Apakah orang ini hanya Kultivator, Tingkat-Ahli?" Gigi Wang Jian berderit. Dia melihat kearah Zhen Liang dengan aura membunuh.

Kultivator Tingkat-Ahli manapun tidak akan mungkin membuat dirinya sampai terpojok dan berdarah. Serangan yang dibawa Zhen Liang juga bukan teknik biasa.

"Bagaimana jika anda sedikit lebih serius Guru Wang Jian? Dengan itu saja apakah kau yakin bisa membunuh seekor semut?" Zhen Liang mengetahui bahwa musuhnya masih belum mengeluarkan seluruh energi di tubuhnya, dimana aslinya kekuatan Zhen Liang jauh di atas Wang Jian.

Mata Wang Jian menohok dengan ejekan tersebut sehingga tidak memiliki pilihan lain, dirinya mengeluarkan seluruh energi dan mencabut pedang yang berada di pinggulnya.

Aura energi dari kultivator, Tahap-Master meledak di medan pertempuran. Energi itu mengguncang tempat berpijak mereka dan membuat orang-orang dari kediaman Klan Zhen berhamburan keluar mencari tahu apa yang terjadi.

Setelah gempa sesaat, Zhen Lia yang berlari keluar dari rumah bertanya pada para pelayan. Mereka hanya terdiam dengan melihat ke suatu tempat.

"Ada apa, dimana Kakak? Kakak?" Mata Zhen Lia melebar.

"Tuan muda sebenarnya seorang kultivator?!"

"Apakah seingatmu, Tuan muda pernah belajar beladiri?"

"Apa yang terjadi, kenapa Kakak berada di sana dan bertarung melawan kultivator ahli?!"

Zhen Lia berteriak. Dia ingin menyelamatkan Kakaknya, tapi tidak ada siapapun penghuni di kediaman Klan Zhen yang belajar beladiri kecuali Xu Fang.

Prajurit dan kultivator milik Klan Zhen sebelumnya, sudah tidak ada lagi. Semua orang keluar mendengar rumor kebangkrutan keluarganya.

Zhen Lia meremas pakaiannya, "Siapapun kumohon selamatkan Kakakku!"

Matanya mulai berbinar sebentar lagi dirinya akan menangis.

*

"Bocah! Kau telah menggali kuburanmu sendiri. Dimana senjatamu, kau akan mati jika tidak menggunakannya!"

"Kau bahkan kesulitan mengimbangiku. Dengan serangan lambatmu, aku tidak tahu apakah kau sebenarnya kultivator, Tahap-Master asli."

Mulut Zhen Liang sangat enteng saat mengatakannya. Berbeda dengan orang-orang di kediaman Klan Zhen dan adiknya yang sekilas mendengarkan, mereka seolah kehilangan setengah nyawa mereka sekarang.

Mereka sangat khawatir melihat Tuan muda yang begitu mereka sayangi bertarung dengan meregang nyawa melawan seorang kultivator ahli.

Mendengarnya, Wang Jian tertawa dan bertanya apakah bocah di depannya ini sudah gila? Tingkat kultivator mereka berbeda jauh, meski hanya beda satu tahap, tetapi hal tersebut sudah bagaikan jurang untuk para kultivator.

"Tahap-Ahli melawan Tahap-Master? Jangan bodoh bocah! Jangan membuatku tertawa! Lebih baik persiapkan dirimu, untuk mati hari ini!"

"Lagi-lagi kalian membicarakan tentang sebuah nyawa semudah itu." Mata Zhen Liang dingin menatap sosok sampah di depannya.

Teknik Pedang Bintang Jatuh! Jurus Dua Belas Rasi Bintang!

Wang Jian maju menyerang dengan kecepatan penuh, di mata orang-orang biasa Wang Jian terlihat seolah menghilang dan berlari seperti angin.

"Awas Kakak!" Zhen Lia berlari bermaksud menyelamatkan kakaknya, tetapi hal itu tidak perlu karena ternyata kakaknya, Zhen Liang berhasil mengelak dari serangan tersebut.

Mata Zhen Liang masih terkunci dengan mata milik Wang Jian. Dia memiringkan sedikit kepalanya menghindari teknik lawan, Zhen Liang kemudian membalas dengan memukul ulu hati musuhnya. Semua itu berlangsung hanya dalam satu hembusan napas.

"Kalian tidak tahu apa-apa mengenai sebuah nyawa, jika tidak menghadapi kematian itu sendiri." Mata Zhen Liang yang dingin terus terkunci pada mata musuhnya. Tidak berhenti di sana, Zhen Liang memborbardir Wang Jian seolah seperti samsak, pukulan demi pukulan bahkan sudah tidak terhitung lagi jumlahnya.

Para penonton menganga sampai lupa bagaimana bernapas, di depan mata mereka Zhen Liang terlihat tak memiliki belas kasihan sedikitpun sampai tangan dan leher musuhnya bengkok secara tidak normal.

"Tuan muda luar biasa kuat... Dia bukan lagi manusia!"

"Tuan muda bahkan menghindari serangan menakutkan yang datang sebelumnya. Apakah serangan seperti itu bisa dihindari?!"

"Kakak...?" Zhen Lia yang melihatnya juga ikut menahan napas. Kagum sekaligus takut mengenai wujud yang belum pernah kakaknya perlihatkan.

Setelah serangan bertubi yang mendominasi lawannya. Zhen Liang melepaskan Wang Jian yang telah kehilangan kesadaran. Dia belum bisa mengakhiri nyawa musuhnya karena ada sesuatu yang menuju kearahnya dengan cepat.

Matanya tertuju pada segerombolan kultivator yang mendekat dari arah barat. Beberapa detik kemudian, gerombolan itu berjatuhan dari langit seolah seperti daun yang berguguran.

Mata dingin Zhen Liang melihat orang-orang ini, mereka kebanyakan adalah para kultivator, Tahap-Master.

"Sekarang berakhir sudah! Tamatlah riwayatmu bocah!" Wang Jian terkekeh, rupanya dia sudah siuman dari pingsannya, tetapi Zhen Liang segera menginjak mulutnya sehingga tidak lagi bisa sembarangan berbicara.

Orang-orang di kediaman Klan Zhen berhamburan ke segala arah melihat lawan tuan mudanya, mereka memilih mengungsi dan menyelamatkan nyawa masing-masing, sedangkan Zhen Lia masih terdiam dan membeku di tempatnya.

"Kakak....."

1
Azekkin Ajah
They think we've game over, but the game is never over...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!