Ada tempat yang ku sebut rumah tapi tidak membuatku nyaman. Jika orang lain akan pulang dengan senang. Maka aku akan pergi untuk tetap menjaga kewarasan ku.
Queena Elnora putri Davis.
--------
Harapan Elnora sederhana, Semoga keluarganya menyayanginya. Lelaki yang dicintainya memandangnya. Semuanya sudah ia lakukan. Dari cara yang halus sampai cara yang membuatnya terlihat bodoh.
Tapi semua berubah, berubah saat dia bermimpi. Mimpi yang mengharuskan ia berhenti melakukan hal-hal bodoh. Mimpi yang meminta ia untuk mencari kebahagiaan nya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms F, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33.
Disisi lain, Lora yang sedang asyik menikmati perjalanan nya pun tidak sadar hanya berjalan berdua bersama Theo. Saat melihat pantai ia langsung berjalan cepat menuju bibir pantai tersebut.
"gatha, lihat indah sekali" ucap Lora saat melihat sunset.
Lora terdiam menikmati matahari terbenam sambil menutup matanya.
" Akhirnya aku bisa menikmati keindahan ini lagi gatha" ucap lora Yang tidak tahu bahwasanya ia hanya berdua bersama Theo
"kalau saja kak Aura sama Arlita tahu pasti mereka bakal iri. Iya kan gatha" lanjutnya tanpa membuka matanya.
Theo hanya diam saat Lora terus bicara. Theo hanya memandang wajah cantik Lora tanpa sedikitpun menanggapi ucapan Lora.
Setelah berapa saat lora merasa aneh, karena sedari tadi Agatha tidak merespon ucapnya. Saat ia membuka mata. Ia malah di kagetkan oleh Theo yang berada dihadapannya dan terus memandanginya.
Lora langung mengalihkan pandangannya dan menatap sekeliling nya untuk melihat keberadaan sahabat nya.
"Disni hanya ada kita berdua" ucap Theo yang terus memandangi gadisnya
"Apa maksud anda tuan" tanya Agatha yang berbalik menghadap Theo
Theo berjalan kedepan mempersempit jarak mereka.
"Apa tidak bisa saat hanya kita berdua kamu memanggilku seperti panggilan sedari kita kecil my bunny" ucap Theo
"Maaf tuan, kita tidak sedekat itu" tepis Lora saat tangan Theo mengelus pipinya
"Dan jika tidak ada keperluan saya permisi" lanjutnya berbalik meninggalkan Theo.
Sebelum melangkah, Lora terkejut saat merasakan tarikan pada tangannya. Saat keterkejutan nya hilang. Lora sudah berada dipelukan Theo. Lora mencoba memberontak untuk segera lepas dari dekapan lelaki ini.
"Lepas"
"Saya bilang lepas"
Theo semakin mengeratkan pelukannya saat melihat Lora yang terus memberontak.
"Tolong sebentar saja, Biarkan seperti ini sebentar saja" lirih theo
Lora berhenti memberontak setelah mendengarkan lirih an Theo. Setahunya Theo tidak pernah menunjukkan ekspresi apapun kepada siapapun termaksud dirinya sewaktu kecil. Theo yang ia dulu kenal hanya memasang wajah datar kepada orang kecuali dirinya. Dan tidak pernah menunjukkan kelemahannya kepada siapapun termaksud dirinya.
Theo merasakan gadis dipelukannya tenang langsung menjatuhkan kepala nya pada lipatan leher Lora.
"Kakak Rindu Kamu bunny, kakak rindu"
"Tolong jangan hukum kakak dengan cara menjauh dari kakak. Akan lebih baik kamu ambil nyawa kakak sebagai hukuman. Dari pada kamu menjauhi kakak my bunny" lanjutnya
Tubuh Lora merasa kaku saat merasakan air yang menyentuh kulit lehernya. Dia tidak menyangka Theo yang dikenal kejam akan menangis. Lora tidak ingin terbawa suasana yang akan dapat meluluhkan hatinya. Dengan sekuat tenaga ia mendorong theo dan berhasil melepaskan pelukannya.
Dengan sekuat tenaga ia menahan perasaannya. Tapi saat melihat wajah theo yang sangat kacau dengan air mata yang masih mengalir. Lora langsung mengeluarkan segala yang ia pendam tehadap lelaki yang pernah mengisi hatinya dulu. Dan untuk sekarang Lora tidak tahu akan perasannya.
" Mau kakak apa, El tanya mau kakak apa" teriak Lora
" Dulu El berharap kakak menjadi prince El dan menyelamatkan El dari monster-monster jahat. Tapi apa, kakak sendiri yang menjadi salah satu monster itu"teriaknya
" kakak tahu, ini sakit kak. Sakit sekali, saat melihat kakak malah bermesraan dengan perempuan lain. Saat melihat kakak membela perempuan lain dari pada El. Saat kakak tidak percaya pada El. Dan paling sakit saat kakak mendorong El menjauhi kakak. Ini sangat sakit kak" pilu El terisak-isak sambil memukul dadanya
"Stop kak, jangan mendekat" teriak El dan cegah theo saat melihat nya mendekat dan mecoba memeluknya
" Bersikap lah seperti dulu kak. Seperti saat kakak mendorong El menjauh. Itu lebih baik untuk kita" ucap El setelah dapat menenangkan dirinya
" El mohon anggap kita seperti orang asing. El bahagia dengan hidup El tanpa kalian didalamnya" ucap El yang membuat Hati theo sakit
" Dan El tidak mau dianggap merusak hubungan orang"ucap El pelan dan berbalik. Ya, sampai sekarang El masih beranggapan Theo masih bertunangan dengan Ana. Karena dulu saat keluar dari mansion keluarga nya. El langsung menutup semua informasi tentang orang masa lalu nya.
" kakak tahu kakak salah. Sangat-sangat salah. Tapi izinkan kakak berusaha mendapatkan maaf dari mu bunny" ucap Theo yang mampu membuat langkah Lora terhenti sejenak dan melanjutkan langkahnya
"apapun kakak lakukan, walau nyawa taruhannya" lanjutnya yang masih dapat didengarkan oleh Lora.
Lora langsung mengepalkan tangannya saat mendengar ucapan Theo. Entah kenapa ia tidak suka mendengarkan ucapan Theo. Ia merasa cepat atau lambat itu akan terjadi.
"kamu milik ku bunny, hanya milikku." ucap Theo memandang punggung gadis nya yang menjauh.
Theo sengaja membiarkan Lora berjalan sendiri. Sebab ia takut kemarahan Lora semakin lama kalau ia memaksa mendekat. Theo tidak khawatir terhadap lora yang berjalan sendiri. Sebab ini pulaunya yang khusus di beli untuk gadisnya. Dan banyak penjaga yang mengawasi gadisnya dari jauh.
" dengan cara apalagi agar kamu dapat memaafkan kamu my bunny" ucap Theo sambil melihat hamparan Laut yang gelap
"Ach,, kamu membuat ku gila my bunny" lanjutnya mengacak-acak rambutnya
#TBc
akhirnya mereka sdh mulai bisa berdamai semuajya