Jianying adalah seorang permaisuri dari dinasti Han yang sangat dibenci oleh suaminya sendiri, yaitu Kaisar Han.
Semua itu karena Jianying adalah putri dari kaum kafir, kaum yang dari dulu selalu menentang kedaulatan Kerajaan.
Jianying yang cinta mati pada Kaisar melajukan segala cara untuk menarik perhatian Kaisar sampai harus berbuat hal kejam dengan mencelakai selir kesayangan Kaisar yaitu Limei.
Kaisar yang marah besar lantas menghukum mati Jianying dan seluruh keluarganya.
Tapi bagaimana jika Jianying yang telah di penggal kepalanya oleh Kaisar ternyata di beri kesempatan hidup ke dua?
Apa yang akan dilakukan oleh Jianying untuk merubah nasibnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selir Li Mei
"Sebenarnya apa yang sedang Kaisar pikirkan?" Weisheng datang ke kediaman Shun Yuan atas permintaan pria itu.
"Ada sesuatu yang ingin ku sampaikan padamu" Shun Yuan tampaknya mengesampingkan egonya atas kecemburuannya pada Weisheng. Dia harus menyelesaikan masalahnya terlebih dahulu.
"Apa itu Kaisar?" Weisheng hanya bersama Shun Yuan dan Kasim Bao di dalam sana.
"Aku sudah menemukan siapa orang yang telah memfitnah Permaisuri. Ternyata dia adalah orang yang sama dengan orang yang menyebar fitnah tentang keluarga Xiao"
"Apa?" Weisheng tampak terkejut.
"Aku juga tidak menyangka jika dia orangnya. Selama ini dia di kenal sebagai orang yang baik dan bijak. Tapi ternyata dia berniat memecah belah Kerajaan ini" Lanjut Shun Yuan dengan menahan kemarahannya ketika mengingat perbuatan Menteri Wang.
"Memangnya siapa orang itu Kaisar?" Weisheng tentu saja sangat penasaran.
"Dia adalah Menteri Wang"
Bola mata Weisheng tampak sedikit melebar namun pria itu kembali mengubah ekspresi wajahnya menjadi tenang seperti biasanya.
"Kenapa Kaisar bisa yakin kalau Menteri Wang pelakunya?"
"Aku diam-diam telah mengutus orang untuk menyelidiki semuanya. Bahkan aku tau kalau Selir Li Mei, keponakan Menteri Wang itu juga yang mendorong Permaisuri di taman hingga tak sadarkan diri beberapa hari waktu itu. Sudah jelas kalau Li Mei bekerja sama dengan Pamannya yang serakah itu"
"Jadi Selir Li Mei yang mencelakai Permaisuri?" Tanya Weisheng lagi.
"Hemm, tapi aku akan membiarkan dia dulu karena dia sedang mengandung anakku!!"
"Apa Kaisar yakin? Biar bagaimanapun Selir Li Mei sudah berbuat sebuah kejahatan"
Shun Yuan tentu memikirkan hal itu. Tapi menurut Shun Yuan jika Shun Yuan memenjarakan Li Mei, Keluarga Wang akan memohon dan membuat kesepakatan untuk menggunakan kandungan Li Mei sebagai titik lemah Kaisar. Jika Li Mei tetap di sisinya, tentu saja Shun Yuan bisa memanfaatkan Li Mei.
"Aku sudah memikirkan semuanya. Aku juga akan segera memecat Menteri Wang dan seluruh Keluarganya dari tata pemerintahan Kerajaan. Aku tidak akan membiarkan satupun keluarga Wang yang tersisa di sini!"
"Baiklah Kaisar" Weisheng memutuskan untuk menerima keputusan Kaisarnya itu.
"Tapi sebenarnya ada satu lagi yang masih belum aku pecahkan"
"Apa itu Kaisar?" Weisheng tampak menanyai Shun Yuan dengan lekat.
"Menurut seorang informan. Ada seorang pemuda yang melindungi keluarga Wang di dalam istana ini. Kedudukannya yang cukup tinggi di sini membuat Keluarga Wang leluasa untuk bertindak sesuka hati mereka.
"Pemuda? Siapa itu Kaisar?"
"Aku juga tidak tau Weisheng. Tapi dugaan ku dan Kasim Bao, orang itu adalah Pangeran Chan Su"
"Pangeran Chan Su?" Weisheng tampak bingung.
"Bukannya selama ini Pangeran Chan Su ada di Istana barat? " Lanjut Weisheng.
"Benar Panglima tapi menurut para Kasim, Pangeran Chan Su sering mengunjungi Istana saat Kaisar bepergian atau sedang berada di medan perang. Kedatangan Pangeran Cah Su saat Kaisar tidak ada tentu saja sangat mencurigakan. Mungkin saja saat itu Pangeran Chan Su bertemu dengan komplotannya. Mengingat hubungan Pangeran Chan Su dan Kaisar yang tidak begitu baik sejak dulu, tidak menutup kemungkinan kalau Pangeran Chan Su adalah orang yang informan itu maksud" Jelas Kasim Bao dengan segala analisisnya.
Weisheng mengangguk setuju. Dia menang tau kalau hubungan dua saudara beda Ibu itu tidaklah akur semenjak dulu. Jadi pantas saja mereka mencurigai Pangeran Chan Su.
"Lalu langkah apa yang akan Kaisar ambil saat ini?" Tanya Weisheng.
"Tentu saja aku akan membuka kedok Menteri Wang di hadapan semua orang. Besok malam adalah perjamuan menyambut bulan purnama. Di saat itulah, aku akan membongkar semuanya" Tatapan Shun Yuan berubah dengan sangat tajam. Seolah dia sudah siap meledakkan kemarahan yang masih ia pendam di dalam dadanya.
Baginya, manusia licik itu harus segera di musnahkan dari Kerajaannya. Shun Yuan tak akan membiarkan orang seperti mereka menjajah Kerajaannya dengan rencana licik mereka.
Ternyata dari mana mereka berasal tak mencerminkan sifat mereka. Keluarga Wang yang berasal dari kaum Bangsawan seharusnya menjadi keluarga terpandang dengan sifat dan sikapnya yang berbudi luhur, bukan serakah dan licik seperti yang mereka lakukan saat ini.
Sedangkan kaum kafir, kaum yang hanya di isi kaum rendahan, pengemis dan perampok justru tetap jujur meski selalu terang-terangan membenci keputusan Kerajaan. Mereka membenci dan ingin melakukan kudeta secara terang-terangan dan jujur. Bukan dengan menjadi musuh di balik selimut seperti Keluarga Wang.
"Baiklah Kaisar. Saya akan selalu mendukung untuk apapun yang Kaisar lakukan"
"Hemm" Sahut Shun Yuan kembali ketus karena dis merasa urusannya dengan Weisheng telah selesai. Dia kembali menjadi Shun Yuan yang marah karena rasa cemburunya.
"Kalau begitu saya undur diri Kaisar"
"Hmm" Ketus Shun Yuan lagi.
Weisheng hanya menggelengkan kepalanya dengan heran sambil keluar dari sana. Menurutnya sahabatnya itu masih punya sisi kekanakan yang melekat meski sebentar lagi akan menjadi seorang Ayah.
Weisheng terus berjalan menuju ke suatu tempat. Dia ingin sekali menemui seseorang yang selalu ada di pelupuk matanya akhir-akhir ini. Rasanya Weisheng ingin sekali berada di sisi orang itu setiap saat.
"Permaisuri" Weisheng memberikan hormat pada Jian Ying.
"Bangunlah" Ucap Jian Ying pada Shun Yuan yang menekuk satu kakinya untuk memberi hormat kepadanya.
"Apa yang membuat Panglima Weisheng datang ke mari?"
"Tidak ada hal penting Permaisuri, saya datang ke sini hanya ingin melihat keadaan Permaisuri saja" Weisheng memang akhir-akhir ini selalu mengkhawatirkan keadaan Jian Ying. Sepertinya dia memang benar-benar jatuh hati pada Istri junjungannya itu.
"Tidak ada hal yang perlu di khawatirkan sampai kau harus melihat keadaanku saat ini Panglima Weisheng" Jian Ying terkekeh karena sikap Weisheng yang berubah begitu jauh kepadanya.
Selain alur cerita hidup Jian Ying yang berubah, ternyata sikap orang-orang di sekitarnya juga ikut berubah drastis kepadanya.
"Saya hanya ingin memastikan Permaisuri baik-baik saja saat ini setelah mendengar kabar dari Kaisar"
"Kabar? Memangnya apa yang di sampaikan Kaisar?" Jian Ying tentu saja kebingungan karena dia merasa tidak tau kabar apa yang di maksud Weisheng.
"Jadi Permaisuri belum tau?" Weisheng merasa gugup karena dia kira Shun Yuan telah memberitahu Jian Ying tentang siapa yang mencelakainya.
"Memangnya ada apa? Cepat katakan!!" Desak Jian Ying.
"Sebenarnya, Kaisar sudah tau kalau ada orang yang sengaja mencelakai Permaisuri Jian Ying hingga tak sadarkan diri waktu itu"
Tampaknya setelah ini Weisheng harus siap menerima amukan sari Shun Yuan karena tak memberitahu Jian Ying tentang Li Mei.
"Siapa orang itu??!!" Jian Ying menatap Weisheng dengan tajam hingga membuat Panglima perang yang garang itu tak bisa berkutik.
"Dia adalah, Selir Li Mei"
Deg....
tapi apapun itu, terimakasih untuk cerita yg indah dan sangat sarat makna..
bahagia mmg hrs diciptakan bukan diangankan saja
kayaknya bakal mirip bara bere nggak ya...???
hayo Lo... bakal dihajar lagi nggak tuh...udah hamilin anak kesayangannya...