Jeni, si pembuat onar itu itu julukan yang pas untuk jenifer,dia putri ke 3 dari pasangan Joshua martin dan yolanda vidia martin.
Ibunya sangat membenci jeni dia bahkan menganggap jeni anak sial,dulu waktu bayi ibunya bahkan tidak mau menyusui dan merawatnya,hanya sang ayah yang menganggapnya ada,dia selalu membuat onar di sekolahnya mencari perhatian dari sang ibu.
Sampai di pertemukan dengan CEO, keren dan cold,merasa tertantang untuk menakhlukkan sang CEO
Mampukan Jennifer menakhlukkan hati sang CEO, kita baca yuk kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
"Mana kunci motor ini?" tanya alex.
"Buat apa?" tanya jeni.
"Tes driver." jawab Alex singkat.
"Tapi yang ini tidak di jual om."jawab jeni ringan.
"Am om am om, jangan panggil om, gue bukan om lo!" kesal alex.
"Tapi gue nyaman om."
"Ah terserah tapi gue pinjam motor lo sebentar." pinta alex.
Jeni menyerahkan kunci motor merah itu pada alex. Dengan segera Alex memanasinya sambil menggagahi si merah.
"Brum Brum" suara mesin motor menderu, suaranya juga halus.
"Pinjam helm lo, jangan yang bau minyak nyong seperti topi kemaren." kata alex.
" wah, berarti bener yang di katakan jeni kalau topi gue di pakai pak alex" batin rendi dengan hati berbunga bunga. Bocah itu malah memeluk dina.
"Ih apaan sih main peluk peluk saja"kesal dina, karena malu tiba tiba di peluk rendi.
"Eh elo yang senyum senyum itu, kemaren itu topi lo?" tanya Alex.
"I iyapak!" jawab rendi gugup.
"Pakai minyak rambut apasih lo, bau banget seperti bau minyak dukun beranak" kata Alex asal. Rendi langsung cemberut di kata aroma topinya seperti minyak dukun beranak..
"Hehe, maaf pak sekarang sudah tidak kok, sudah di buang semuanya" jawab rendi menutupi kekesalannya.
"Tapi thank ya, gue tertolong oleh topi dan jas lo" ucap alex sambil memakai helm jeni. Dia membawa keluar si merah untuk tes driver kayaknya Alex tertarik dengan motor seperti milik jeni.
Rendi segera mendekati jeni dan mencubit kedua pipi jeni.
"Eh, tolong main cubit cubit saja ini mang ucup, lihat no ada yang cembokur ntar." teriak jeni.
"Eh ayang dina, maaf ini abang cuma gemes saja ama temen ayang hehe," jawab rendi
"Lebay" sindir dona.
"Sori je gue cuma gemes saja, jadi yang lo bilang topi gue di pakai mr alexander itu beneran, tidak bohong?" tanya rendi langsung ke jeni.
"Hem, mungkin sampai di rumah mandi kembang tujuh rupa dia, hehe. bau pomad lo katanya seperti minyak nyong nyong, hahaha" jawab jeni sambil ngakak.
",Iya memang minyak mang ucup dia pakai" tambah sofyan.
Dona, dina juga ikutan kepo dengan kata kata jeni.
"Oh iya kemaren lo kan di panggil tuan david tu. ngomong ngomong sudah lihat muka mr Alex dong?" kepo dina.
"Kasih tahu nggak ya" ucap jeni bercanda.
"Iya dong, kepi nih" kata dona.
"Tanya tuh pak ronald, ya kan pak?" kata jeni.
"Eh iya, kenapa beb?" jawab ronald.
"Ini juga beb beb, emang gue bebek." sewot jeni.
"Lah lo juga panggil gue pak, emang sudah tua apa di panggil bapak, yang ada gue itu masih muda mirip limin ho" jawab ronald narsis.
" eh pak kalau tidak mau di panggil bapak coba buka maskernya siapa tahu bisa jadi pacar dona" balas dona.
"Wah cocok tu. ya sudah jadian saja. dina rendi. ini dona ronald.pas kan pasangan twins d awalan R" jawab jeni.
Ronal nurut saja membuka maskernya, membuat dona maupun dina terpesona dengan ketampanan ronald.
"Wah, limin ho kalah ternyata om, mau dong dona jadi pacarnya, sugar baby juga mau." kata dona ngawur.
Seketika dona dapat timpukan dari jeni dan dina.
Sementara ronald kembali memakai maskernya.
"Kenapa di pakai lagi maskernya" ucap dona lagi.
"maaf, si boss bisa marah nanti, kalau saya buka masker, berarti nanti bakal ketahuan kalau dia Mr alex yang asli.
Tuan david dan istri juga sudah sampai di stan kelas 12 ipa 1 itu. Semua segera menyambut David, dan menghentikan obrolan unfaedah itu.
"Om, silahkan, produk mereka sangat keren, tadi Pak Alex juga, sempat tes driver motor sport jeni." ucap ronald sambil membantu alex melihat lihat contoh koleksi motor unik itu.
" pa, lihat ini motor CBnya keren, jadi teringat masa muda kita dulu" kata aleena, sambil memegangi motor cb yang Sudah di modif.
"Iya, mama benar. Dulu kita ke kampus, naik motor CB seperti ini ya.mama mau, siapa tahu kita bisa nostalgia, boncengan, seru kali ya ma" jawab David.
"Malu sama umur pa" kata Aleena sambil mencubit pinggang David.
" Tidak apa apa bu, sekarang tidak perlu melihat umur, ibu david masih sangat muda dan cantik, pak david dan bu david, tidak perlu jauh jauh nostalgianya, cukup keliling komplek itu sudah cukup bu, pasti akan ada perasaan yang berbeda, saat mengingat waktu dulu" ucap jeni dengan lugas.
"Jadi malu nak,ibu" kata aleena.
"Mama ingat, dia yang waktu itu membongkar kebusukan si bobi. dan gadis ini pula yang mempelopori, mereka, uang yang di hasilkan untuk rumah singgah yang dia punya" kata david.
"Wah, kamu hebat nak, masih muda tapi jiwa sosialnya sangat tinggi, dan kreatif lho ini" puji Aleena.
"Terima kasih bu, ini berkat kerjasama kita semuanya bu" jawab jeni yang tidak mau menerima sendiri pujian dari Aleena.
"Good job semuanya, ibu bangga dengan anak muda seperti kalian, smart dan cerdas" tambah aleena, yang faham maksud jeni.
" terima kasih bu" jawab mereka serempak.
"Ron, mana alex?" tanya david
"Tadi keluar tes driver motor sport jeni om" jawab ronald.
"Nak jeni, nanti bapak ambil motor CB nya nanti bisa dikirim ke rumah ya" kata David yang tertarik dengan CB warna gold itu, seperti kata istrinya, dia ingin mengenang masa lalu mereka.
David menyerahkan kartu namanya pda jenifer.
Tak lama kemudian Alex dan si merah sampai di sekolah, dia mengembalikan motor itu ke tempatnya semula.
"Bagaimana om, keren tidak?" tanya jeni.
"Lo buat motor gue di rumah jadi seperti ini, nanti kalau sudah jadi kita balapan, gue jadi penasaran dengan kemampuan lo." kata Alex dengan datar.
" Siap om killer" jawab jeni yang tidak kalah sewot.
Aleena tersenyum melihat interaksi putranya, yang mulai suka kembali dengan hobi lamanya.
" wah bakalan seru nih, gue yang akan nonton yang pertama kalinya pertandingan ini" semangat ronald.
"Tidak bisa, papa yang akan nonton di garis terdepan" kata david tidak mau kalah.
"Eh tunggu, budayakan ladies first, dan siapa yang dukung jeni, nanti di kubu ibu bagaimana?" kata Aleena yang tidak mau kalah juga.
Suasana stan kelas itu yang paling seru. dan ramai.
"Siap bu, nanti kita bisa lihat, mr alex yang misterius, atau teman kami jenifer yang unik ini yang menang, tapi hadiahnya apa bu?" tanya dona.
"Apa ya pa, nanti kita traktir di puncak, bagaimana sambil rekreasi. nanti om david yang akan menentukan tempatnya." kata Aleena semangat.