Aku Adalah Antagonis

Shu Lian Meng yang kesal, segera masuk ke dalam kamar dan mengambil ponselnya lalu membalas pesan Nyonya Shu. Dia memutuskan menyetujui untuk dikenalkan dengan laki-laki yang Nyonya Shu katakan padanya di pesan.

Shu Lian Meng tidak memikirkan tentang Kevin Lu saat memutuskan hal itu, sebab Shu Lian Meng berpikir jika Kevin Lu juga tidak akan memberikan uang untuk menutup tagihan kartu kreditnya yang banyak itu.

"Kak Kevin, jangan salahkan aku karena melakukan ini. Sebab semua yang kau berikan padaku bukan dari uangmu sendiri, jadi aku tidak ingin berdiri dengan satu orang saja, apalagi orang itu tidak bisa memberikan apa yang aku inginkan nantinya!"

Selain menyetujui ucapan Nyonya Shu, Shu Lian Meng juga meminta uang pada Nyonya Shu untuk menutup sebagain tagihan kartu kreditnya terlebih dulu.

Jika saja Shu Lian Meng tahu, jika Wang Lu Mei akan seperti sekarang dam mengusir keluarganya. Dia pasti akan lebih banyak mengambil perhiasan dan barang-barang mewah lainnya, lalu dia sembunyikan.

Namun sayangnya tidak bisa, Nyonya Shu saja hanya bisa mengambil sedikit. Dan itupun secara diam-diam Shu Lian Meng mengambilnya untuk keperluannya sendiri.

Meski begitu, perhiasan yang diambil dan dijual oleh Shu Lian Meng, tidak dapat memenuhi kebutuhannya yang dapat dikatakan sangat banyak, karena dia adalah wanita yang sangat boros

...----------------...

Video Tuan Shu dan Kevin Lu semakin menyebar dan memanas, namun situasi di dalam perusahaan keluarga Wang tetap tenang seperti biasa. Walaupun ada sebagian klien mulai merasa ragu.

Wang Lu Mei yang masih berada di mansion, melihat layar televisinya.

"Bukankah seharusnya mereka harus meneteskan lebih banyak obat tetes mata?" ucap Wang Lu Mei yang mengomentari video Tuan Shu dan Kevin Lu, yang ternyata sudah ada di dalam berita terkini di televisi.

"Nona, apa anda tidak merasa takut?" ucap salah satu Pelayan baru.

"Tidak, untuk apa aku takut. Kalian sendiri juga mendengar bagaimana mereka berteriak di depan pintu gerbang kemarin,"

Pelayan itu mengangguk.

"Apakah di kulkas masih ada yogurt?"

"Kakak Xia sedang membelinya, Nona,"

"Kalian bisa menulis apa yang kalian ingin makan, atau mungkin kalian ingin membeli sesuatu seperti cemilan atau yang lainnya. Xia Yi akan memesankan semuanya untuk kalian,"

"Baik, terima kasih, Nona Wang,"

Wang Lu Mei mengangguk, lalu berdiri dan berjalan keluar dari mansionnya.

"Nona, apakah hari ini anda akan ke perusahaan?" ucap seorang supir yang berdiri di depan mansion.

"Tidak, aku akan mengambil hari libur untuk sehari ini,"

"Jika begitu, saya akan membawa mobil ke tempat pencucian dulu,"

"Iya,"

Supir yang biasa mengantar Wang Lu Mei, berjalan menuju garasi.

Wang Lu Mei yang masih berdiri di depan mansion, melihat sebuah buggy car mendekat ke arahnya.

Halaman mansion Wang Lu Mei cukup luas, karena itu para Penjaga selalu menggunakan buggy car untuk pergi berkeliling, memeriksa keadaan, atau untuk ke mansion saat ada sesuatu.

Seorang Penjaga turun dari buggy car dan berjalan mendekati Wang Lu Mei.

"Nona, di depan ada yang datang. Dia berkata, kika dia ingin bertemu dengan anda,"

"Apa dia memberitahu siapa namanya?"

"Dia berkata jika namanya adalah Han,"

Wang Lu Mei terdiam, dia tahu siapa pemilik nama yang disebutkan oleh Penjaganya itu.

"Biarkan dia masuk, jika aku menolaknya pun, dia akan kembali lagi,"

Penjaga itu mengangguk, lalu dengan alat handy talky, Penjaga itu menghubungi Penjaga lain yang berada di pos penjaga, untuk membuka pintu gerbang.

Setelah itu, Penjaga menaiki buggy car dan mengendarainya kembali ke pos penjagaan.

Wang Lu Mei sendiri hanya bisa diam, dia sudah biasa melihat Penjaganya seperti itu, karena memang dia melarang Penjaga atau Pelayan di mansionnya, terlalu menghormatinya. Karena dia bukan orang yang haus akan rasa hormat dari orang lain.

Hanya berselang 5 menit, Wang Lu Mei melihat sebuah mobil mewah melaju ke arah mansion.

"Hari istirahatku, waktu berenangku. Sepertinya aku harus berkata jika aku berlibur keluar kota, saat aku tidak bekerja!" gumam Wang Lu Mei.

Mobil berhenti tepat di depan mansion dan juga Wang Lu Mei, yang tengah melihat mobil itu tanpa ekspresi.

Brak!

Han menutup pintu mobilnya, setelah dia turun. Namun dia belum menyadari jik wanita yang berdiri di depan mansion adalah Wang Lu Mei, yang mengenakan pakaian santainya.

"Tuan Han, apakah anda memiliki urusan yang penting, sehingga pagi-pagi seperti ini datang ke mansionku?" ucap Wang Lu Mei.

Han yang baru saja menyadari Wang Lu Mei yang berdiri di depan, merasa terkejut.

"Nona muda Wang, ini benar-benar kau?"

"Jika bukan aku, lalu apakah Nona muda Shu?"

"Maaf, aku tidak begitu fokus,"

"Silakan masuk,"

Tuan Han hanya mengangguk, tanpa mengalihkan pandangannya dari Wang Lu Mei yang terlihat berbeda.

Tentu saja berbeda, Wang Lu Mei yang dia lihat beberapa hari yang lalu mengenakan pakaian untuk bertemu tamu khusus, namun saat ini dia terlihat jauh lebih santai, bahkan tanpa riasan di wajahnya yang cantik dan putih.

"Silakan duduk!" ucap Wang Lu Mei.

"Terima kasih,"

"Jadi, apa anda memiliki urusan denganku, Tuan Han?"

"Sebenarnya aku ingin meminta maaf pada Nona muda Wang, atas apa yang sudah aku katakan beberapa hari yang lalu, dan juga atas sikap saya yang tidak seharusnya saya lakukan,"

Wang Lu Mei mengangguk, "Tidak apa-apa, lagi pula aku tidak menganggap ucapan itu,"

"Terima kasih,"

Wang Lu Mei mengangguk.

"Jadi, apakah kau tinggal sendirian?" ucap Tuan Han mengalihkan pembicaraan.

"Tidak, aku memiliki Asisten dan juga banyak Pelayan dan Penjaga di sini,"

"Tuan dan Nyonya Wang pasti sangat bahagia melihat Putrinya yang sekarang,"

"Ya, aku harap seperti itu,"

Suasana di ruang tamu itu terlihat canggung, namun memiliki aura yang dingin dan menekan.

Pelayan yang membawakan minuman untuk mereka berdua pun menjadi tidak berani untuk pergi ke ruang depan, sebab dia melihat Wang Lu Mei dan tamunya seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar, dan tidak boleh diganggu.