Setelah memergoki pacarnya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, Kinara aurora tercebur ke sebuah danau setelah di dorong oleh selingkuhan kekasih nya, namun bukannya tenggelam jiwa kinara justru berpindah dimensi ruang dan waktu ke tubuh pemeran wanita di sebuah novel yang ia baca sebelumnya.
Masalahnya di sini jiwanya memasuki tubuh pemeran wanita yang lemah dan selalu di injak- injak, dan berakhir mati tragis karena menyelamatkan suami yang bahkan tak pernah melihat ke arahnya.
Bagaimana caranya kinara merubah takdir istri yang teraniaya itu? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15: Ingin melihat sisi lain dari mu
Kenantra tersenyum sinis mendengar teriakan kinara yang penuh kepanikan. Raut wajahnya yang awalnya cemberut kini berubah menjadi tawa kecil, sebuah ide jahil terbit di kepalanya.
"Kenapa? tidak kah kau suka melihat tubuh ku? " tanya nya dengan nada menggoda, melangkah mendekati kinara yang masih membelakangi nya.
"Ck, tidak ku sangka pria kaku seperti gedebong pisang ini juga bisa mesum!" batin kinara, wajahnya kini ia tutupi dengan kedua tangan nya, ingin membalas ucapan kenantra dengan argumen yang bisa membuat nya puas, tapi rasa malunya lebih kuat.
"Tuan kenantra yang terhormat, tolong pakai bajumu kembali! " desak kinara, berusaha menghindari pemandangan seksi di belakangnya. Dalam hatinya ia tidak bisa mengerti mengapa setiap interaksi dengan pria ini selalu berujung pada situasi yang memalukan.
Saat ia mengintip ke samping, terlihat kenantra masih berdiri di sana dengan kedua tangan di pinggang, mata elang pria itu menghunus tajam ke arahnya.
"Kenapa kamu belum juga memakai bajumu? "
Kenantra semakin maju. "Kau begitu terkejut karena aku membuka baju? bukankah kita suami- istri, hal seperti ini wajar untuk kau lihat. "
Kirana mencebik, masih memproses apa maksud pria itu, tapi tiba-tiba saja kenantra sudah mengangkat tubuhnya apa bridal style, sontak membuat kinara gelagapan seketika.
"Hei, apa yang kau lakukan? turunkan aku! " kinara memberontak namun kenantra seolah tak ingin mendengar, dia berjalan santai keluar dari pintu mansion, melewati lalu lalang pelayan yang menatap mereka dengan mata melotot.
Karena kesal omongannya tak juga di dengar, kinara menggigit lengan pria itu dengan penuh semangat, Kenantra sempat meringis namun hanya sesaat lalu wajahnya tetap tak berekspresi.
Lantas tiba mereka di sebuah kolam renang besar, kinara sudah mewanti- wanti apa yang akan terjadi selanjutnya, jantung nya berdegup kencang saat ia melihat senyum jahil terbit di wajah tampan pria itu.
Dan terbukti firasat kinara, pria berbadan atletis itu melemparkan nya ke dalam kolam renang.
"Aaaa! " kinara berteriak kaget, meski cara kenantra tak kasar saat melemparkan nya, tapi tetap saja itu mengejutkan, apalagi saat air dingin mulai menyentuh kulit nya. Ia tercebur hingga tenggelam sejenak, sebelum akhirnya muncul kembali ke permukaan, mengusap wajahnya yang basah sambil menetralkan perasaannya.
"Kenantra siallan apa yang kau lakukan hah, dasar breng sek! "
"Ck, apa sih yang sebenarnya di lakukan pria ini?" batin kinara, matanya menyorot tajam ke arah lelaki berbadan paripurna itu.
Kenantra yang melihat ekspresi kinara kontan mendengkur geli. "Kenapa? bukankah tadi kau takut melihat ku telanjang?"
Kinara tersadar langsung menguasai keadaan, ia mencebik. "Haish, dasar pria ini. Kau sendiri yang melempar ku ke dalam kolam, apa maksud mu melakukan ini? " ia mengerucutkan bibir nya, dongkol.
Namun di luar dugaan nya, bahkan BMKG sekalipun tidak bisa memprediksi nya, tiba-tiba saja kenantra tertawa. Ya, pria itu tertawa. Kalian tidak salah baca pemirsa, pria kaku ini tertawa!!!
Tawanya begitu renyah dan lepas hingga membuat kinara melongo untuk sesaat.
*kaget ya neng ngeliat suami mu yang kaya kutub gitu tiba-tiba ketawa😆*
Kinara berkedip berusaha mengambil kesadarannya kembali, matanya menyipit dengan dagu terangkat. "kenapa tertawa? apa yang lucu hah?" tanyanya dengan nada kesal.
"Tidak ada. " jawab kenantra singkat, ia kemudian berjongkok menatap wajah gadis itu."Kau tidak bisa berenang bukan? biar aku ajari. "
"Hei, siapa yang tidak bisa berenang? " sentak kinara tak terima.
"Bukankah memang iya? kinara wijaya yang ku kenal adalah wanita yang tak pandai berenang. "
"Ck, jangan mengejekku! "
Kenantra berdiri di tepian kolam, merendahkan diri untuk melihat kinara dengan senyuman nakal. "Baiklah, ku beri kau tantangan, " katanya sambil menyeringai, dia melangkah maju memasuki kolam dengan santai, air dingin langsung membanjiri kakinya, menambah nuansa menggoda di antara mereka.
Kinara berusaha menjauh, tapi kenantra dengan sigap mengikuti, hanya berjarak beberapa langkah dari nya, hindarannya sia- sia.
"Ck kenapa jadi seperti ini sih? apa isi novelnya benar-benar sudah berubah? kenantra, harusnya kan kau mengabaikan ku, kau tidak pernah memperdulikan ku. tapi sekarang kenapa malah mengejar- ngejar ku!" batin kinara kesal sekaligus bingung.
Pria itu semakin dekat hingga jarak di antara mereka terasa begitu intens. Kinara hanya bisa menggigit bibirnya, tidak ingin menunjukkan betapa berdesir nya ia saat kenantra mendekat.
"Mungkin aku harus mengajarkan mu cara bersenang-senang, " bisik kenantra sambil menekuk senyum tipis. Tangannya mengulurkan satu jari dan menyentuh ujung hidung kinara lembut. Kinara sontak bereaksi spontan, ia mundur hanya untuk terjepit di pinggir kolam.
"Kau benar-benar gilla! " umpat kinara berusaha menahan rasa paniknya yang semakin menguak. Namun kenantra hanya mendekat, mengangkat satu alisnya.
"Atau mungkin, aku hanya ingin melihat sisi lain dari mu, kinara. "
Kinara merasakan detak jantungnya semakin cepat, mereka bertatapan intens dalam suasana penuh kehangatan yang tanpa sadar ikut mengalir di dengan air kolam yang mengelilingi mereka.
"Kalau begitu, bagaimana kalau kita bermain? siapa yang kalah harus melakukan apapun yang di minta pemenang, " tantang kenantra, keberanian dan pesona nya yang tak terelakkan membuat kinara terdiam.
Kinara merasa jiwa tertantang, kesepakatan itu cukup menarik dan dia tidak ingin menjadi pihak yang kalah.
"Baiklah tantangan mu ku terima, tapi imbalan hadiahnya harus setimpal dengan peraturan nya! " kata kinara dengan lantang.
Kenantra tersenyum miring. "Oke."
Kini mereka sudah sama- sama berdiri di pinggir kolam. "dalam hitungan ketiga, kita berenang dari sisi sini sampai ke sisi lain, " ucap kenantra menjelaskan permainan nya, kinara mengangguk dengan wajah serius.
"Buktikan jika kau memang bisa berenang. " tukas pria itu.
"Ck, aku tidak akan kalah dari mu, " balas kinara.
"Siap? "
Kinara mengangguk.
"Oke, satu....dua.... tiga!"
Keduanya terjun ke dalam air, bersaing menuju tujuan mereka.
Mungkin bagi kenantra, kinara wijaya adalah orang yang lemah dan tidak bisa berenang, tapi tidak tahu saja jika jiwa yang memasuki tubuh nya sekarang adalah kinara aurora yang pernah menang lomba renang berturut-turut di sekolahnya dulu.
"Hahaha aku akan mengalahkan mu. " kinara tertawa.
Tetapi ada satu hal yang tidak di ketahui kinara, jika kenantra adalah seorang perenang tingkat nasional saat kuliah dulu. Mustahil jika pria itu kalah.
Hingga akhirnya ternyata kenantra lah yang lebih dulu tiba di tujuan, dia lah yang menang.
Kinara hanya bisa menatap nelangsa ke arah pria itu yang memandang nya dengan angkuh.
Seringai dingin muncul di wajahnya yang tampan, Kenantra berdiri di tempat tujuan mereka dengan bersedekap dada. Gaya sombongnya membuat kinara semakin dongkol saja.
"Ck, seharusnya aku kan yang menang, kenapa dia berenang nya cepat sekali sih! " Kinara membatin kesal.
"Baiklah karena akulah pemenangnya, maka kau harus menuruti apapun yang aku ingin kan, " kata kenantra tersenyum miring.
*
*
*
Bersambung