Jatuh cinta pada pandangan pertama ? siapa yang percaya ?
Ziva bersyukur bisa terlepas dari mantan toxicnya atas bantuan Arshaka, tapi suatu ketika karena mantan toxicnya juga hubungan yang sedang mereka jalin harus berakhir.
Setelah kejadian buruk itu Ziva jadi trauma berat. Dan semakin berat pula hidupnya karena hubungannya dengan Arshaka berakhir di waktu yang sama.
Satu tahun terlewati tanpa saling berkomunikasi, mereka tidak sengaja di pertemukan lagi.
Akankah cinta yang selama ini Ziva jaga dan tertanam untuk Arshaka harus dia perjuangkan atau harus dia relakan ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nyiem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33.
Buru-buru Ziva menjauhkan dirinya dari Arshaka, namun pria itu terlihat santai saja, bahkan merengut kesal menatap Dara yang mengganggunya.
“Ka-Kalian”
“B-Bu Dara jangan salah paham” seru Ziva tergugup
Arshaka menarik Ziva, tangannya langsung merangkul bahu pacarnya itu.
“Ziva cewek gue”
“What !!”
“Haish” dengus Ziva kesal
“B-Bu jangan percaya”
Dara menghampiri keduanya, tanpa Ziva duga Dara meletakkan kedua tangannya di bahunya.
“Gak usah kaku gitu, gue senang kok dengarnya, cuma tadi kaget aja gak nyangka kalo manusia es balok ini bakalan mau ciuman depan mata gue”
“B-Bu-”
“Haish, itu buat formalitas aja Ziva, gue seumuran lagi sama cowok lo itu”
“Jadi panggil kak aja ?” tanya Ziva
“Panggil namanya aja, gak usah pakai kak segala, dia gak penting” celetuk Arshaka dengan ketusnya
“Lo tuh ya !”
“Apa ?!”
“Ck, kasih tau tuh Zi”
“Ck, pengganggu”
“Heh gue tuh gak sengaja dengar teman-teman Ziva nyariin dia, gue mau ke toilet tadi, eh malah lihat hal yang tidak-tidak” sindir Dara
“Ck, ya udah sana balik, udah tau kan dimana Ziva, gak perlu dicariin lagi” ketus Arshaka
“Dih, gak ada malunya nih orang, ini tempat umum hey ! tempat terbuka !”
“Udah kak, aku balik lagi ya” seru Ziva menengahkan keadaan
“Tunggu sebentar”
Arshaka memakaikan wristband di kedua pergelangan tangan Ziva, “tadi aku nyariin kamu buat kasih ini”
“Ya tuhan, seorang Arshaka bisa so sweet juga” celetuk Dara
“Bisa pergi gak ?!”
“Gak, gue tungguin Ziva aja, gak tenang gue kalau dibiarin berduaan sama lo”
“Cari pacar sana biar tenang !”
“Kaakk” tekan Ziva
“Ck, ya udah iya.. semangat ya sayang”
Cup..
“Makasih, aku duluan ya”
Arshaka tersenyum dan mengangguk pelan, membiarkan Ziva pergi lebih dulu bersama Dara.
“Kak, tentang yang tadi-” ucap Ziva menggantung
“Santai aja Zi, gue juga kan masih muda, ngerti kok”
“Thanks kak”
“Masalahnya, kenapa kalian rahasiakan hubungan kalian ?”
“Eum.. ya.. begitulah kak”
“Ck, gue pikir lo bakalan jadian sama Bagas”
“Eh ? gak kok kak, kita juga gak dekat banget”
“Udah sana, teman-teman lo masih nyariin tuh”
“Kak, sekali lagi makasih ya” seru Ziva sebelum berjalan ke teman-temannya
..
“Lo dari mana aja sih ? lama banget angkat telepon !” gerutu Bianca
“Biasa aja sih, sewot banget”
“Lo lihat tuh, kak Arumi sama yang lainnya udah masuk lapangan” tunjuk Bianca
“Kita telat Bi ?”
“Hiihhh gue toyor juga lo !”
Bianca langsung berjalan meninggalkan Ziva yang mengekornya memasuki lapangan basket.
“Ziva !”
Ziva menghampiri Galih yang berdiri di tepi lapangan. Jika dalam pertandingan voli sebelumnya Haris yang menjadi pelatihnya, kini dalam pertandingan basket, Galih lah yang menjadi pelatih Ziva.
“Lain kali lo harus suportif Zi, lo kehilangan waktu buat ikut breefing” tegas Galih
“Maaf kak, gak akan terulang lagi”
“Hem, gue maafin.. sebelumnya gue udah breefing anak-anak, gue tau kemampuan lo main basket kaya gimana, dan anak-anak juga percaya sama lo. Gue harap lo bisa bantu cetak poin sebanyak-banyaknya”
“Siap coach !” hormat Ziva membuat Galih terkekeh menggelengkan kepalanya
“Sana siap-siap, sebentar lagi pertandingan dimulai”
“Oke”
Ziva berkumpul dengan tim basketnya, “dasar bocah barbar” kesal Bianca mencubit pipi Ziva
“Ck, sakit tau !” kesalnya mengusap pipinya yang sedikit memerah
“Lo dari mana aja hah ? bikin panik aja, udah tau lo pemain center bisa-bisanya kabur” gerutu Arumi berkacak pinggang
“Mana ada kabur sih kak”
“Ya terus dari mana ?” gemasnya Arumi hingga mengunyel-unyel kedua pipi Ziva
“Iishh kalian kenapa sih suka banget mainin pipi gue ?! emang gue anak kecil apa !” protesnya cemberut kesal
Bianca dan Arumi tertawa mendengarnya, “ya karena lo yang paling muda di antara kita, tau !” seru Bianca
“Ya tapi bukan berarti gue anak kecil”
“Stt, udah udah, tuh wasit udah mau mulai”
Semua anggota tim sudah berdiri di posisi masing-masing.
“Semangat sayang !” teriak Arshaka yang sukses mengundang banyak pertanyaan bagi orang-orang disana
“Lo diam-diam jadian sama Manda ?” tanya Bagas
“Jangan-jangan Manda emang cewek lo ya Ka ?” cecar Surya
“Tapi kayanya gak mungkin deh” kali ini Ardi mengeluarkan pendapat
“Ck, nanti juga kalian tau sendiri” acuh Arshaka
Sementara di tengah lapangan basket sana, pertandingan sudah dimulai.
