NovelToon NovelToon
I Will Save You This Time

I Will Save You This Time

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Rebirth For Love
Popularitas:987
Nilai: 5
Nama Author: qinaiza

Cerita ini untuk fatcat dengan happy ending

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qinaiza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Kedua gadis memasuki mall dengan banyak pasang matanya yang menatap kagum. Seorang gadis cantik dengan tinggi semampai dan satunya lagi, gadis yang terlihat manis, imut, dengan kulit putih bersihnya.

"Kamu mau kemana dulu Sera ?" tanya Meyra

"Hm... Cari baju ayo !" ajak Sera pada Meyra yang diangguki gadis imut tersebut.

Kebetulan sekali di tempat tersebut ada Zoe, Mama nya Meyra.

"Loh sayang, kamu sama Sera disini." kagetnya

"Iya Ma, Sera mau cari baju disini, boleh kan hehehe ?" Sera memang memanggil orang tuanya Meyra dengan Mama Papa juga. Mereka menyuruhnya menganggap sebagai orang tuanya sendiri. Begitu pula dengan Meyra dan juga orang tua Sera.

"Boleh banget dong sayang, ambil banyak-banyak ya." suruh Zoe pada Sera yang dianggukinya dengan penuh semangat. Meyra yang melihatnya hanya menggelengkan kepala.

Bagaimana ya, padahal keluarga Sera juga kaya tapi gadis itu suka sekali dengan gratisan. Eh tapi, Meyra juga sama aja si suka gratisan hahaha.

"Kamu juga mau sayang ?" tanya Zoe pada anaknya.

"Iya Ma sekalian" jawab Meyra

"Ya sudah, kalo gitu Mama lanjut dulu ya mau liat-liat yang lain." pamitnya beranjak meninggalkan kedua gadis tersebut.

"Iya Ma" seru Meyra dan Sera bersama.

*

Puas memilih baju, skincare, tas, dan sepatu, keduanya kini sedang mengisi perut yang telah keroncongan.

"Sushi emang the best banget deh"

"Kamu mah semuanya aja the best Sera." Sera hanya membalasnya dengan cengiran karena yang dikatakan Meyra memang betul. Sera senang makan dan tipikal orang yang tidak pilih-pilih makanan.

Meyra memakan makanannya dengan khidmat, sembari pandangannya melihat orang-orang yang tengah berlalu lalang. Tak disangka, ia melihat orang yang dikenalnya. Seseorang yang selalu memenuhi pikirannya akhir-akhir ini.

"Eh lo mau kemana Mey ?" tanya Sera melihat Meyra yang berdiri dari tempat duduknya dan terlihat ingin buru-buru pergi.

"Urgent" Meyra berkata dengan agak teriak karena gadis itu kini sudah beranjak agak jauh dari tempat makan bersama Sera tadi. Dia harus buru-buru mengikuti Nathan, kalo tidak dirinya akan kehilangan jejak.

"Yaelah gue ditinggal" gumam Sera dengan menghela nafas kasar.

"Tau ah, mending pesen makan lagi aja." karena makanan Sera saat ini tinggal sedikit, sedangkan milik Meyra malah masih banyak.

*

"Nathan" panggilnya. Ya, seseorang yang dilihat Meyra tadi adalah Nathan Anders Harrison.

Ternyata cowok itu mampir di tempat aksesoris untuk gaming. Untung saja Meyra berhasil mengejarnya.

"Kamu manggil aku ?" Meyra mengangguk lucu dengan mata yang penuh binar.

"Emang kita kenal ?" tanya Nathan lagi

"Um... Nggak si hehe. T-tapi aku tau kamu kok."

"Hah" sungguh Nathan merasa bingung dengan gadis yang ada didepannya ini. Dia tidak kenal dengannya dan gadis itu terlihat aneh. Walau memang terlihat manis dan imut tapi Nathan merasa aneh saja. Apakah dia akan jadi objek untuk prank.

"Maaf, tapi aku tidak kenal kamu."

"Tidak apa-apa, nanti kita juga kenal kok." ujar Meyra sembari tersenyum manis. Membuat beberapa karyawan dan pengunjung disitu terpesona. Saking manis dan imutnya dia.

Nathan sebenarnya juga terpesona dengan senyuman Meyra, namun dia mengenyahkan pemikiran tersebut. Ia akhirnya fokus dengan tujuannya kesini yaitu membeli aksesoris gaming.

Meyra hanya melihat saja, mencoba tidak mengganggu Nathan yang sedang membeli sesuatu. Setelah selesai nanti, ia pastikan akan meminta nomornya hehe.

Seusai menemukan barang yang ingin dibeli, Nathan langsung saja membayarnya. Tapi belum sempat membayar ternyata ada kendala, dompetnya itu kenapa tidak ada. Sial, apa jangan-jangan dia lupa lagi.

"Haduh, bagaimana ini ?" batin Nathan bertanya-tanya. Dia sudah terlanjur memilih barang lagi tinggal membayar saja. Dan beberapa orang juga sudah antri dibelakangnya.

Meyra yang menyadari Nathan sibuk mencari dompetnya dengan raut muka panik langsung saja mengeluarkan black card milik nya. Nathan yang melihat hal tersebut terkejut. Ingin menolak tapi juga tidak tau harus bagaimana membayarnya jika tidak menerima bantuan dari gadis itu.

"Untungnya tadi aku sambil bawa tas pas ngejar Nathan." batin Meyra tersenyum puas.

...🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀...

"Makasih ya" ucap Nathan pada Meyra yang tidak langsung disetujui olehnya.

"Tapi itu semua gak gratis loh" Meyra berkata seperti itu ingin memanfaatkannya agar bisa mendapatkan nomor cowok itu. Mana mungkin dirinya akan melewatkan kesempatan emas seperti ini.

"Iya nanti aku bayar kok" Nathan kira gadis itu ikhlas membantunya, ternyata tidak. Dia merasa agak kesal jadinya.

"Aku gak mau kamu bayar yang tadi. Aku cuma mau minta satu hal ke kamu, dan aku harap kamu mau kasih." jelas Meyra pada Nathan.

"Apa itu ?" tanya Nathan penasaran.

"Minta nomor kamu dong hehe" pintanya dengan menyengir lucu.

Hah, apa ini. Kenapa tiba-tiba dirinya dimintai nomor oleh gadis aneh yang sialnya terlihat sangat imut nan menggemaskan ini. Tidak mungkin kan gadis itu tertarik kepadanya. Dia saja terlihat culun, tidak ada keren-kerennya sama sekali. Jika disandingkan dengan gadis itu mungkin layaknya bumi dengan langit. Sangat tidak cocok.

"Hey" Meyra melambaikan tangannya didepan muka Nathan karena cowok itu terlihat melamun.

"Eh..." kaget Nathan yang akhirnya kembali ke realita.

"Jadi gimana, kamu mau kasih nomor kamu apa nggak ? Atau kamu lebih pilih bayar aja ? Tapi harus kasih langsung sekarang, gimana ?" kenapa gadis imut itu terdengar seperti mengancamnya.

"Baiklah, aku akan kasih nomorku."

"Yey..." ujarnya kesenangan. Nathan sendiri hanya menatapnya heran.

Meyra lantas memberikan ponselnya agar Nathan memasukkan nomor hp nya dalam kontak Meyra.

"Sudah ?" tanya Meyra karena cowok itu mengembalikan ponselnya padanya. Nathan lantas mengangguk.

"Makasih. Kalo gitu aku pergi dulu ya, bye-bye calon pacar." setelah itu Meyra terburu-buru beranjak pergi dari hadapan Nathan.

Sedangkan cowok itu sendiri berkedip tak percaya dengan apa yang didengar barusan. Apa, calon pacar ? Gadis itu benar-benar aneh.

*

Sepanjang jalan Meyra menangkup kedua pipinya dengan telapak tangannya. Dia benar-benar tidak menyangka dengan kata-kata tadi yang keluar spontan dari mulutnya. Ia jadi malu mengingat hal itu. Makanya tadi juga dirinya buru-buru pergi dari hadapan Nathan.

"Meyra ih, malu-maluin kamu." gumamnya

"Darimana aja lo baru nyamperin gue kesini ?" tanya Sera menyadarkan Meyra dari kesaltingannya tadi.

"Hehehe maaf, ada urusan penting." Meyra melontarkan permintaan maafnya pada Sera.

"Urusan penting apa emang ? Kebelet boker Mey ?"

"Iya" jawab Meyra sembari memutar bola matanya malas. Biar saja deh dia dikira kebelet boker oleh Sera, daripada harus menjelaskan tujuan sebenarnya Meyra pergi meninggalkan Sera tadi. Ia terlalu malas untuk melakukan hal tersebut.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!