NovelToon NovelToon
You And Me, In Edinburgh

You And Me, In Edinburgh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Romansa
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: PenaBintang

Setelah perceraian orang tuanya, dan kematian adik perempuannya, Jasmine, seorang gadis berusia 20 tahun, memutuskan meninggalkan masa lalunya dengan pergi ke Edinburgh—kota yang katanya penuh kehangatan, dia berharap menemukan harapan baru di sini.

Di sana, ternyata takdir mempertemukannya dengan Jack Finlay, pria berusia 27 tahun, yang merupakan pimpinan gangster, pria penuh misteri.

Dunia Jack sangat bertolak belakang dengan kehangatan yang Jasmine inginkan. Namun, entah bagaimana, dia tetap menemukan kehangatan di sana.

Di balik tatapan tajamnya, kerasnya kehidupannya, Jack juga sama hancurnya dengan Jasmine—dia seorang pria yang tumbuh dari keluarga broken home.

Kehadiran Jasmine seperti cahaya yang menyusup dalam kegelapan Jack, membawa harapan yang selama ini tak pernah dia izinkan mendekat. Jack menemukan kedamaian, kehangatan dalam senyum Jasmine. Namun, Jasmine menyadari, bahwa cintanya pada Jack bisa menghancurkan hidupnya.
___________

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaBintang , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam yang Tak Terduga

Beberapa jam telah berlalu.

Setelah memastikan ibunya sudah terlelap, Jack mengambil ponselnya dan menelpon seseorang. Jasmine yang berdiri di sudut ruangan hanya memperhatikan tanpa banyak bicara. Dia masih mencoba mencerna sisi lain dari Jack yang baru saja dia lihat.

"Temanku akan datang dan menjaga ibuku, setelah itu aku akan mengantarmu pulang ke hotel," kata Jack.

"Kau tidak perlu repot-repot, Jack. Aku bisa pulang ke hotel sendiri," sahut Jack.

"Aku tidak menerima penolakan, Jasmine," balas Jack.

Jasmine menghela nafasnya. Dia tahu dirinya memang tidak akan bisa menolak Jack yang selalu memaksa.

Tak lama kemudian, pintu kamar rumah sakit terbuka, dan seorang pria dengan senyum lebar muncul. Dia mengenakan jaket kulit dan terlihat ramah, berbeda dengan aura gelap Jack.

"Cornor, kau datang cepat," kata Jack sambil menyambut pria itu dengan tepukan di bahu.

"Untukmu, selalu," balas Cornor dengan nada santai. Matanya melirik Jasmine. "Dan siapa ini?"

"Dia Jasmine," Jack menjawab singkat. "Dia temanku."

Cornor mengangkat alis, senyum nakal muncul di wajahnya. "Oh, teman ya? Atau anak kucing yang kau ceritakan saat itu?"

Jack mendelik, membuat Cornor tertawa pelan. "Oke, oke. Aku akan menjaga Tante Sophie. Kau urus saja ‘temanmu’ itu."

Jack mengangguk, lalu berbalik ke arah Jasmine. "Ayo, kita pergi, Jasmine."

Jasmine memandang Cornor sekilas, lalu mengikuti Jack keluar.

***

Di parkiran, Jack menyalakan motornya dan melajukan motor dengan santai. Ketika sudah di tengah perjalanan, Jasmine menyadari Jack tidak mengarahkannya kembali ke hotel.

"Kita ke mana?" tanyanya curiga.

Jack menoleh, senyum menggoda menghiasi wajahnya. "Makan malam. Aku lapar."

"Jack, aku tidak lapar. Kita harus kembali ke hotel. Kau perlu kembali ke rumah sakit dengan cepat." Jasmine berusaha menolak, tapi Jack mengabaikannya.

"Kalau kau tidak lapar, kau bisa duduk dan melihatku makan, atau kau bisa menyuapiku makan malam," jawab Jack ringan.

"Aku tidak mau," pungkas Jasmine.

"Baiklah, aku akan berteriak dan mengatakan bahwa kau baru saja mematahkan hatiku," ancam Jack.

Jasmine mendesah frustrasi. "Kau selalu memaksa dengan ancaman!"

"Dan aku selalu berhasil, kan?" Jack memutar gas, membuat Jasmine tidak punya pilihan selain mengikutinya makan malam.

**

Jack membawa Jasmine ke sebuah restoran kecil yang nyaman, dengan pencahayaan hangat dan musik jazz yang mengalun pelan. Meja-meja kayu didekorasi sederhana dengan lilin kecil di tengahnya.

"Tempat ini... berbeda dari yang kubayangkan," gumam Jasmine, duduk dengan sedikit canggung.

"Berbeda bagaimana?" Jack bertanya dengan nada menggoda.

"Entah, kupikir kau akan membawa aku ke tempat yang lebih... liar," jawab Jasmine jujur.

Jack tertawa kecil. "Aku tahu kapan harus bersikap liar dan kapan harus santai. Ini salah satu tempat favoritku dengan ibuku."

Jasmine terdiam, kali ini dia tidak akan protes lagi. Jasmine dapat melihat ada kesedihan yang mendalam di mata Jack. Dia pasti memiliki banyak kenangan indah bersama ibunya di restoran ini.

Pelayan datang membawa menu, dan Jack memesan makanan tanpa bertanya lebih dulu. Jasmine hanya bisa menatapnya dengan bingung.

"Kau bahkan tidak bertanya aku mau makan apa?" protes Jasmine.

"Kau terlihat seperti tipe yang suka makanan sederhana," jawab Jack santai.

Jasmine mendengus. "Kau benar-benar."

"Kau akan suka dengan makanan yang aku pesan untukmu, Jasmine."

Jasmine tidak menjawabnya. Dia hanya mengangguk pelan, sembari jarinya memainkan ujung meja karena canggung.

Ketika makanan datang, Jasmine terkejut karena hidangan yang dipesan Jack ternyata sangat sesuai dengan seleranya—ayam panggang dengan kentang tumbuk dan salad segar.

"Kau beruntung tebakannya tepat," kata Jasmine sambil mulai makan.

Jack hanya tersenyum, menatapnya dengan tatapan yang sulit dijelaskan. "Aku punya bakat membaca orang."

"Benarkah?"

Jack mengangguk. "Tentu saja, apa kau ingin aku membaca yang lain?"

"Boleh, coba baca pikiranku sekarang," tantang Jasmine.

"Kau sedang memikirkan sisi lain Jack Finlay," ucap Jack dengan senyum menggoda.

Jasmine menunduk, dia tersenyum malu. Entah Jack memang memiliki bakat membaca orang, atau Jasmine sendiri yang memang mudah dibaca.

Makan malam itu berlangsung lebih santai dari yang Jasmine duga. Jack, yang biasanya terlihat dingin dan intimidatif, ternyata pandai membuat suasana terasa nyaman. Mereka berbicara tentang hal-hal kecil, seperti tempat-tempat menarik di Edinburgh, makanan favorit, dan bahkan kenangan masa kecil.

"Jadi, kenapa kau datang ke Edinburgh?" tanya Jack tiba-tiba, menatap Jasmine dengan serius.

Jasmine meletakkan garpunya, terdiam sejenak. "Aku hanya... butuh tempat baru. Sesuatu yang jauh dari semua kekacauan."

Jack mengangguk pelan. "Kekacauan seperti apa?"

"Orang tua yang bercerai, keluarga yang berantakan," Jasmine menjawab dengan nada pelan, hampir seperti bisikan. "Aku hanya ingin hidup mandiri tanpa harus memilih salah satu dari mereka."

Jack menatapnya, melihat kilatan kesedihan di mata Jasmine yang dia kenali dengan baik, dia merasa ada kesamaan di antara mereka. "Aku tahu rasanya," gumamnya.

"Benarkah?" Jasmine menatapnya, mencoba mencari arti di balik kata-katanya.

"Ya," Jack mengakui. "Hidup tidak pernah mudah, apalagi dengan keluarga yang... tidak sempurna."

Kata-kata itu membuat keduanya terdiam, namun bukan karena suasana menjadi canggung. Ada pemahaman yang tak terucapkan di antara mereka, seolah-olah luka yang sama menyatukan mereka dalam cara yang tidak mereka sadari sebelumnya.

Ketika mereka selesai makan, Jack mengantar Jasmine kembali ke hotel. Kali ini, perjalanan terasa lebih tenang. Jasmine memeluk tubuh Jack dengan lebih nyaman, dan Jack, meskipun tidak mengatakan apa-apa, merasa ada sesuatu yang berubah dalam dirinya.

Sebelum Jasmine turun dari motor, Jack berkata dengan nada lembut, "Maaf karena hari ini aku banyak menyita waktumu di rumah sakit. Aku akan menunggumu besok. Ada tempat lain yang ingin kutunjukkan."

Jasmine tidak langsung menjawab. Dia hanya mengangguk pelan sebelum melangkah masuk ke hotel, meninggalkan Jack yang masih duduk di atas motornya, menatap punggungnya dengan senyum tipis.

"Selamat malam, Jasmine," ucap Jack, yang tentu tidak akan didengar oleh Jasmine yang kini mungkin sudah berada di dalam lift.

...****************...

1
caca_cantik
jack dan jasmine harus bahagia selamanya 🥰
caca_cantik
adehhh benalu datang lagi 😭😭
Ibue Deva Desya
Luar biasa
yunidarwanti2
mulai nih main teka teki deh🤔🤔siapa tuh ya😔😔
yunidarwanti2
aws tuh pipa dipotong sma Jasmine mncing"mau main jlang,mw jdi mini apa tuh pipa Jack😂😂😂
yunidarwanti2
Jack sngat senang ekspresi lucu,imut Jasmine jika slalu digoda otw sling bucin 😍😍
safana
jangan2 pacarnya jack
safana
pendekatan yang sempurna
safana
mudah2n Jasmine menjadi kehangatannya Jack dalam kesepian nya
safana
ibu dan anak kayaknya satu frekuensi begitu cerita anak kucing langsg ngerti
safana
ternyata oh ternyata di dalam pikiran Jasmine penuh dengan Jack benih2 cinta sudah bertumbuh kayaknya
safana
waah sudah di klaim nih sama Jack " dia kucingku"
safana
memperhatikan dalam diam
safana
aku baru mampir thor
caca_cantik
pasti fans nya jack datang atau orng yg menggilainya 🤣🤣🤣
te~amor❤️
Aduh Siapa itu🤔🤔 semangat ci❤️❤️
te~amor❤️
Jangan jackkk nanti ular pinto mu di tembak jasmine🤣🤣🤣🤣
LISA
Seru jg ceritanya
Melfiana Zain
aku mampir kak, kalau berkenan mampir juga ya ke cerita ku 🤗
te~amor❤️
Love banget sama jack🥰🥰 sisa kan satu untuk ku ci🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!