Rigel Narendra, 35th, seorang dosen disalah satu Universitas Seni yang paling populer di negara A. Selain seorang dosen, Rigel juga merupakan seniman patung dan tembikar. Rigel memiliki istri yang mengalami gangguan kejiwaan setelah anak kembar mereka meninggal di usia yang masih 2th.
Memiliki istri yang mengalami gangguan jiwa, membuat Rigel sedikit lelah, lelah karena harus mengurus sang istri setelah dirinya pulang bekerja dan lelah karena harus melampiaskan hasratnya sendiri karena sang istri tidak bisa melayani hasratnya.
Hingga akhirnya ia memiliki hubungan intens oleh Aluna Arabia, salah satu mahasiswinya setelah pertemuan dengan Aluna di sebuah acara pameran seni patung.
Mulai dari situ hubungan Rigel dan Aluna semakin dekat, hingga mereka terjebak dalam sebuah hubungan terlarang.
Apakah Rigel dan Aluna akan mengakhiri hubungan terlarang mereka?
Mari kita ikuti cerita Scandal With My College Student
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
🍁 Happy Reading 🍁
Kini Aluna dan Jessy sudah berada di kantin.
Setelah memesan makanannya, Aluna dan Jessy pun mencari tempat duduk di sudut kantin.
"Lun, apa kamu sudah dengar kalau minggu depan ada pameran patung?" Tanya Jessy.
"Benarkah? Dimana?" Aluna malah balik bertanya karena ia baru mendengar berita itu.
"Di hotel YXY." Jawab Jessy.
"Yang aku dengar akan banyak seniman patung dari berbagai mancanegara yang akan memamerkan patungnya disana." Kata Jessy lagi.
"Benarkah?"
Jessy menganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu, masuk kesana pasti tidak mudah."
"Mm.. tidak juga. Kita juga bisa datang untuk melihat-lihat. Tapi, harus membeli tiket. Karena hasil tiket dan hasil lelang akan disumbangkan untuk membantu mengembangkan bakat seni anak-anak disabilitas."
"Apa tiketnya di jual secara online? Beritahu aku di aplikasi mana aku bisa membeli tiketnya!"
"Sayangnya tiketnya sudah habis." Jawab Jessy.
"Ah.. sial!! Kamu kenapa baru memberitahu ku sekarang sih!" Protes Aluna kesal.
"Tiket itu juga aku dapat hasil give away aplikasi belanja online Lun. Dan setelah aku lihat di situs penjualan tiket, ternyata tiket itu sudah habis terjual." Jawab Jessy.
"Bisa-bisanya aku tidak tahu kalau ada pameran besar!" Dumel Aluna.
🍁🍁🍁
Satu minggu berlalu.
Hari ini adalah hari Sabtu, dimana hari ini Aluna tidak memiliki jadwal kuliah.
Karena tidak memiliki jadwal kuliah, Aluna pun memilih untuk bermalas-malasan di ranjangnya, belum sarapan dan belum mandi juga. Jangankan mandi, mencuci muka-nya saja Aluna malas, rasanya hari ini ia ingin bermusuhan dengan air. Padahal sekarang sudah hampir pukul sepuluh.
Yang Aluna lakukan diranjang hanya memainkan game online dari ponselnya.
Tok.. tok.. tok..
Tiba-tiba saja pintu apartemen Aluna terketuk.
Mendengar suara ketukan pintu, bukannya membukakan pintu Aluna malah melanjutkan bermain game online-nya.
Tok.. tok.. tok..
Sekali lagi pintu apartemennya terketuk dengan sangat keras.
"Hish, siapa sih datang pagi-pagi begini!!" Dumel Aluna.
Mau tak mau Aluna turun dari atas ranjang dan berjalan menuju pintu sambil mengikat rambutnya asal-asalan.
Ceklek. Aluna membuka pintu apartemen studio-nya.
"Jessy..." Lirih Aluna saat melihat temannya yang ternyata mengetuk pintu.
"Kamu ada acara hari ini?" Tanya Jessy sambil menerobos masuk kedalam apartemen Aluna.
Aluna menggelengkan kepalanya.
"Kenapa?" Tanya Aluna.
"Baguslah kalau begitu." Jawab Jessy lalu mengeluarkan satu amplop berwarna coklat kayu dari dalam tas-nya.
"Ini tiket ke pameran, aku berikan padamu." Ucap Jessy sambil memberikan tiket itu ke tangan Aluna.
"Loh, bukannya kamu sangat ingin pergi ke pameran ini?" Tanya Aluna heran.
"Iya memang, tapi itu sebelum Joey mengajak ku kencan malam ini. Tapi tadi malam Joey mengajak ku kencan, makanya daripada tiket ini sia-sia, lebih baik aku berikan padamu." Jawab Jessy.
"Aaakh.. Makasih Jess, kamu memang teman terbaik ku!" Teriak Aluna kegirangan sambil memeluk Jessy.
"Hish.. jangan berlebihan!" Balas Jessy sambil menjauhkan tubuhnya dari Aluna.
"Ngomong-ngomong kamu punya pakaian formal untuk datang ke pameran?" Tanya Jessy. Karena Jessy tidak pernah melihat Aluna pergi ke kampus dengan pakaian yang formal.
"Pakaian yang formal? Memangnya pakaian yang formal itu seperti apa? Apa harus memakai dress?" Tanya Aluna.
"Tidak harus dress juga, tapi pakaian seperti orang kantoran begitu, memakai blazer dengan blouse di dalamnya dan celana berbahan thaisilk atau celana berbahan denim juga bisa." Jawab Jessy.
"Kalau untuk celana-nya aku punya, tapi kalau blazer dan blouse aku tidak punya." Balas Aluna jujur.
"Sudah kuduga." Lirih Jessy sambil menghela nafasnya kasar.
Jessy pun menarik tangan Aluna untuk duduk di sofa panjang.
"Ayo kita cari pakaian formal yang cocok untuk mu." Ucap Jessy sambil mendudukkan paksa Aluna disofa.
Setelah itu Jessy pun disebelah Aluna lalu mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi belanja online. Jessy pun mencarikan pakaian yang cocok untuk Aluna pakai ke acara pameran yang akan di hadiri oleh para seniman patung dari berbagi negara.
🍁🍁🍁
Bersambung...
Jangan lupa LIKE, KOMEN, HADIAH dan VOTE-nya. Terimakasih. 🙏🙏
