NovelToon NovelToon
Gadis Indigo Pilihan

Gadis Indigo Pilihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Action / Romantis / Mafia / Balas Dendam / Persaingan Mafia
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: juannita

kisah seorang gadis yatim piatu yang sejak bayi tak mengetahui bagaimana rupa wajah kedua orangtuanya, semenjak gadis kecil itu berusia 5 tahun tiba-tiba saja muncul kekuatan tak kasat mata melindunginya.

banyak misteri menaungi gadis itu kisah pelik antara dua dunia menjadi bunga bunga tidur gadis itu yang tak kunjung damai sampai akhirnya takdir mengatakan bahwa dia adalah kunci dari segala hal dari keselamatan dunia,..

penasaran yukk simak

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juannita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode dua puluh sembilan

Dimitri yang pusing saat ditunjukkan kilas balik kini kepalanya seakan berputar putar kedua matanya memerah bahkan perutnya kini bergolak menahan sesuatu yang akan keluar dari hingga Dimitri sudah tak tahan ladi dia pun berlari menuju kamar mandi belakang.

Hueekkk

Hueekkk

Sedangkan lion yang melihat Dimitri yang tampak mengenaskan hanya bisa pasrah dia sebenarnya iba melihat nya tapi lion tak mau menunjukkan dirinya yang akan berubah menjadi manusia cukup Abhisya saja yang tahu.

Lion tahu kalau nanti dia berubah menjadi manusia seperti yang dilihat oleh Abhisya bisa bisa Dimitri akan menganggap dia saingannya, Sampai sejauh itu pikiran lion.

" Li... Apa memang seperti ini efek dari apa yang dilakukan Nini Rusmi,,," Dimitri nampak lemas wajahnya memerah dengan nafas sedikit ngos ngosan Dimitri pun mencoba untuk merebahkan dirinya diatas sofa besar diruang tengah mansion nya.

" Ini hanya sedikit efeknya lee... Dan itu tidak semuanya coba kalau semuanya ditunjukkan bisa bisa kau demam, karena ni Rusmi juga sedikit menyedot tenaga dalam mu" batin lion.

" Aku rasa tidak semuanya berefek seperti mu lee,,, Yo wes aku tak turu,,,," Dimitri yang sudah tidak mendapat i sosok lion pun hanya bisa mendesah pasrah karena masih banyak yang ingin dia ketahui.

"Astaga aku lupa... "

##########

Sett

" Eh... Elo anak baru itu kan kenalin gue Evelyn anak dari donatur terbesar disekolah ini," nampak sosok seorang gadis dengan rambut agak kemerahan dengan potongan Curly kulit putih mulus dengan wajah bak boneka Barbie hidup.

" Heemm,,, Abhisya" jawab Abhisya pelan dengan malas malasan tak begitu menanggapi uluran tangan dari gadis yang bernama Evelyn tadi.

Sementara Evelyn tangannya yang masih menggantung di udara sedikit merasakan malu akan pengabaian dari Abhisya,dalam hati Evelyn merutuki Abhisya kalau saja ia bisa ingin sekali dia mengumpati gadis itu serta mencakar cakar wajahnya yang tak seberapa itu menurut nya.

Abhisya masih setia dengan menopang dagunya malas dia sedikit melirik kearah Evelyn sambil menarik sebelah alisnya seolah-olah bertanya 'masih ada perlu apa lagi?? Kalau sudah tidak ada perlu apa apa lagi enyah kau dari sini' sedangkan Evelyn yang saat ini berperan menjadi gadis yang baik dan lugu masih setia dengan menampilkan senyuman manisnya.

" Hhmm... Gue boleh berteman baik gak sama elo??" Pinta Evelyn tulus eh, lebih tepatnya pura pura tulus.

" Gak,,, aku lebih nyaman sendiri maaf yah,,,," jawab Abhisya sesopan mungkin meskipun dia enggan menjawabnya.

" Oh eh yah udah deh kalau Abhisya gak mau,,,," ucap Evelyn lemah pura pura tersakiti padahal ini memang rencananya.

Sementara bisik bisik disekitar mereka seolah-olah menyalahkan Abhisya tapi Abhisya cuek dan acuh tak acuh akan apa yang dikatakan oleh para siswa-siswi disana yang menjelek-jelekkan dirinya.

Kemudian Evelyn pun berjalan pelan meninggalkan Abhisya sambil menundukkan kepalanya tanpa ada yang tahu ada seringai an tipis disana, sebelum langkah Evelyn manjauh dari sana tiba tiba Abhisya menghentikan langkah pelan Evelyn.

" Tunggu,,,"

Krekk

Abhisya berjalan pelan menuju kearah dimana Evelyn berdiri dan dengan langkah pelan namun tegas Abhisya mendekati Evelyn kemudian membisikkan sesuatu di sana.

" Aku tahu maksud mu mendekati ku,. Kau ingin aku jatuh Jan citraku Dimata yang lain dan,,, kau ingin caper kan dengan Han??? Asal kau tahu Han tidak suka dengan wajah palsumu yang oplas itu,." Setelah Abhisya membisikkan itu ditelinga Evelyn Abhisya pun menepuk pundak pelan Evelyn seolah-olah menyisihkan debu yang menempel dibahu gadis itu.

Sementara itu Evelyn nampak pias dengan apa yang sudah diucapkan oleh Abhisya dalam hati dia bertanya ' bagaimana dia bisa tahu akan hal itu??' wajah Evelyn nampak pucat dia menatap Abhisya horor takut takut kalau gadis itu akan membocorkan rahasia yang selama ini dia coba tutupi.

"Santai... Don't be afraid okay.." Abhisya menepuk bahu Evelyn dengan senyuman manisnya.

" And now... Pergi dari sini bicth...!!" Evelyn yang sudah sangat ketakutan pun pergi menjauhi Abhisya.

" Mengganggu saja..." Gerutu Abhisya kemudian melanjutkan dengan menopang dagunya malas. Tak lama kemudian Abhisya nampak seperti memperhatikan sesuatu tapi dia kembali menepis pikiran nya ' ah jangan jangan itu hanya halusinasi ku saja...' batinya.

Sementara teman temannya yang tadi melihat drama yang dibuat oleh Evelyn pun kini mulai menjauh dari kelas bisik bisik masih belum reda akan apa yang sudah terjadi dikelas tadi.

" Han... Kau yakin akan hal ini..." Tanya Antoni meyakinkan.

" Huum... Sure" jawab Han singkat meyakinkan.

" Trus kenapa kau tidak masuk sekolah hari ini?? Bukankah akan lebih mudah mengawasi dia dari dekat saja!?" Tanya Rizki menimpali.

" Hari ini cukup dari jauh saja aku masih ada banyak urusan sekarang " jawab Han, tatapan nya masih tak lepas dari tablet yang dia pegang entahlah dia tidak tahu hatinya merasa gelisah saat ini.

"Han... " Kali ini Devin memanggil Han agak sedikit buru buru. Devan menoleh ke arah Devin sebelah alisnya terangkat keatas.

"Ya.." hanya itu yang keluar dari mulut Han.

" Coba kau lihat ini...." Ujar Devin sambil menyodorkan laptop yang dia pegang tadi.

Han yang masih kebingungan pun menerima laptop dari Devin dan pada saat Han sudah mulai fokus kearah apa yang dia tuju awal mulanya dia mengerutkan keningnya,dia melihat siluet bayangan dicctv sekolah yang dia letakkan secara diam diam diarea tertentu.

Tapi pada saat Han mencoba memperbesar gambar yang samar betapa kagetnya dia, Han melihat siluet sesosok yang tak ingin dia lihat sebelumnya.

Brakk

" Bang*** bagaimana dia bisa memasuki area sekolah??" Sambil menggebrak meja menatap tajam kearah depan dengan pandangan kosong.

"Astaga Han... Jangan membuat ku jantung juga ege... Lagian dia kan mahluk jadi jadian yah pasti dengan mudah dia bisa memasuki area sekolah lah..." Ucapan Devin mampu menyadarkan Han tapi Devin lupa berhadapan dengan siapa.

Devin merasakan aura dingin disekitar nya sudah pasti bisa ditebak ulah siapa.

"Sorry Han... Tapi emang itu kan kenyataan nya tuh mahluk bisa bebas melenggang pergi dan datang sesuka hati sesuai kemauan mereka karena mereka bukan manusia kek kita" apa yang diucapkan Devin dibenarkan oleh Han meskipun dia enggan mengakui kalau itu benar tapi Han sudah kepalang basah dengan amarah nya.

Dalam hati dia bertanya " apa yang mereka cari diarea sekolah" Han nampak mengerutkan keningnya tak lama kemudian dia sadar akan sesuatu.

" Oh shitt...." Han pun berlari menuju kamarnya dia mengambil jaket serta kunci motor miliknya kemudian berlari dengan cepat agar bisa sampai ketempat dimana motornya berada.

"Han ... Mau kemana dia..." Tanya Devin penasaran akan tingkah Han.

Sementara Rizki yang melihat wajah panik Han hanya mengendikkan bahunya acuh tak acuh dia tahu kemana arah tujuan Han sebenarnya.

"Sudah mulai bucin dia..." Sahut Antoni yang sadar dengan tingkah sahabatnya itu.

"Maksudnya gimana gua kagak ngerti..." Tanya Devin penasaran yang masih tak mengerti dengan apa yang terjadi dengan sekitar nya.

Kini waktu jam pulang sekolah sudah tiba dimana semua murid sudah tak sabar akan sambil berdesak desakan menuju area gerbang keluar sekolah sementara Abhisya masih tenang anteng duduk dibangku nya.

Tidak seperti murid murid lainnya dia masih sangat tenang karena tidak mau berdesak desakan dimana itu akan membuat dirinya jadi tidak nyaman nantinya.

Gadis itu masih disibukkan dengan bermain ponselnya namun tiba-tiba ada hembusan angin yang melewati wajahnya dengan lembut dan dia tahu bahwa ada sesuatu yang tengah hadir disana.

" Hai baby... Kita bertemu kembali...".

1
Sakura 💚🤍
aq ngasih 5 tangkai bunga mawar 🌹 Thor 🥰
Nur Aini Juanita: Alhamdulillah makasih karena udh menyukai karyaku kakak ♥️♥️♥️♥️♥️
total 1 replies
Sakura 💚🤍
semangat thor dan salam kenal ya
Nur Aini Juanita: Alhamdulillah makasih kakak atas supportnya ♥️♥️♥️♥️♥️
total 1 replies
Sarita
menarik sih ceritanya .ko blm ada yg baca ya Thor?
Nur Aini Juanita: siap,,,, Aamiin
Sarita: ya Thor .semoga sukses ke depannya
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!