Matilda seorang anak gadis yang di kehidupan nya harus menerima kalau kedua orang tua nya bercerai.
Matilda memilih untuk tinggal bersama ayahnya dan pergi Keluar kota, selama pelarian nya Matilda memupuk rencana dendam ke seseorang yang membuat orang tuanya berpisah.
Saat dia kembali ke kota itu, Matilda mendapatkan kekasih yang dimana orang itu adalah pelaku yang membuat orang tua nya berpisah.
Beberapa polemik hadir hingga membuat Matilda merasakan jatuh cinta kepada nya.
Bagaimana Matilda menjalani hubungan percintaan dengan seseorang yang selama ini dia targetkan dalam rencana dendamnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33 - Rumah Sakit.
Ting.
Apit keluar dari pintu lift, menuju ruangan Matilda dirawat. Dirinya pagi tadi hanya membawa Matilda ke rumah sakit, setelahnya dia kembali sekolah untuk belajar.
Berkat dapat kabar buruk dari Apit, Bu Riana langsung ke rumah sakit saat itu juga, kini Matilda tengah di jaga Bu Riana. Pak Burhan sendiri sedang sibuk mengurus data-data kerjaan di perusahaan Pak Erik yang kini kian menumpuk.
"Bu, Apa Matilda baik-baik saja sekarang?" Tanya Apit ke Bu Riana.
"Iya dia lagi istirahat, kata dokter terkena tipes" Jawab Bu Riana.
"Bu, papah mana?" Kata Matilda yang tiba-tiba bangun dengan suara seraknya.
"Matilda" Kata Apit yang terhentak, langsung menghampiri, dan mengusap kening matilda dengan penuh sayang.
"Papah lu sudah mulai kerja sayang, lu kenapa sih tiba-tiba down begini?" Tanya Apit lembut.
"Terakhir Matilda salah makan kayaknya, makan ricis level max pedas" Kata Matilda.
"Oh ya lu tadi bolos berapa pelajaran di sekolah?" Tanya Matilda.
"Cuma pelajaran Pak Masuri aja kok" Jawab Apit. Diketahui Pak Masuri adalah guru pelajaran Bahasa — Guru killer dikenal tegas saat mengajar.
"Ah lu sering banget berurusan sama guru galak, jangan sebut nama gue kalau di interogasi ya sama beliau ya" Kata Matilda.
"Kan tadi di bolehin sama Pak Feri" Kata Apit.
"Pit sudah, biarin Matilda istirahat dulu" Kata Bu Riana menimpal.
Matilda mendadak bangun dari ranjang dengan kepala yang masih berat dan badannya yang sama rasa.
"Mau" Tunjuk Matilda ke arah kotak kue brownies yang dibawa Apit.
"Hm, Kebetulan Apit sudah datang, Ibu tinggal dulu ya Matilda." Kata Bu Riana.
"Makasih ya Bu"
Apit langsung menemani Matilda saat Bu Riana sudah pergi. duduk disamping ranjang sambil menyuapi Matilda brownies coklat yang dibelinya.
"Gak kerasa ya sebentar lagi kita mau nikah" Ini kata Matilda yang berbicara sambil mengunyah makanan.
Apit menatapnya serius dengan senyuman.
"Oh ya waktu gue habis antar lu ke rumah sakit, tadi Frisca nyariin lu" Kata Apit.
"Nyariin?" Jawab Matilda dengan mengerut kening.
"Iya, gue bilang ke dia tentang hari pertunangan kita." Kata Apit.
"Lu ngaco sumpah, kenapa lu publikasikan ke orang-orang!" Sewot Matilda.
"Cuma ke Frisca doang kok, emang salah ya?" Kata Apit.
"Bodoh, mulut ember! Mau ke Frisca mau ke siapa, sudah gue bilang ke lu, kalau status pertunangan itu di rahasiakan dulu sampai hari H tiba!" Kata Matilda.
"Kenapa lu malah bocorin ke Frisca? Apa lagi dia mantan lu" Kata Matilda.
"Gak papa salah ya?, kan Frisca sudah ada yang punya" Kata Apit.
"Bukan masalah dia sudah ada yang punya atau tidaknya, ini masalah rahasia di sekolah, bagaimana kalau status pertunangan kita ketahuan guru, terus kita di keluarkan dari sekolah, masa depan kita mau jadi apa nanti" Jawab Matilda.
"Pak Feri juga sudah tau tentang pertunangan kita" Kata Apit.
"APA!" Matilda Membeo. "Pasti lu yang bocorin" Sambungnya.
"Jangan nuduh! Mana ada gue bocorin ke Pak Feri!" Jawab Apit.
"Lah kok lu marah, kalau merasa ga bocorin ya harusnya biasa aja respon lu" Kata Matilda.
"Serah lu lah, cepat lu makan brownies nya sampai habis" Jawab Apit.
"Gak mau sebelum lu jelasin semua kenapa Pak Feri bisa tau tentang pertunangan kita" Kata Matilda.
"Matilda, dibilang gue ga bocorin ke Pak Feri, tiba-tiba dia bisik-bisik ke gue waktu di UKS" Kata Apit.
"Bohong aja terus!" Kata Matilda.
"Mana ada bohong.." Kata Adit.
Tok..tok..
Pintu dua kali diketuk, dan muncul seorang dokter yang akan memeriksa Matilda.
"Bagaimana keadaan kamu Matilda? Sudah mendingan sakitnya" Tanya Dokter Itu dengan senyum, sembari di dampingi perawat cantik disamping nya.
"Lumayan dok, tapi masih pusing sedikit" Jawab Matilda dengan sopan.
"Periksa dulu ya" Kata Dokter itu
Matilda mengangguk sambil makan brownies yang di bawa Apit, langsung di komentari oleh dokter itu.
"Kalau bisa kamu jangan makan yang manis dulu, buat kesembuhan kamu"
Matilda reflek menaruh brownies itu ke dalam kotak — Merapatkan bibir paniknya.
"Maaf dok, ini si Limbad yang bawa" Kata Matilda.
"Yaudah jangan makan yang manis dulu selama kamu di rawat ya" Titah Dokter itu.
Setelahnya, Dokter itu memeriksa Matilda secara detail — Di bantu perawat yang membawa peralatan medis. Perawat juga mencatat resep obat untuk di masukan ke jarum suntik nanti setelah di periksa.
Pemeriksaan telah selesai, dokter dan suster itu pergi meninggalkan ruangan kamar inap nya Matilda.
Apit terus memperhatikan Matilda selama dia diperiksa oleh dokter tampan itu.
"Enak ya di periksa cowok ganteng" Kata Apit.
"Lah, lu cemburu?" Jawab Matilda.
"Ya gimana ga cemburu, dia periksa nya sambil senyum-senyum" Kata Apit.
"Kan prosedur kerja kali, harus sapa, ramah dan sopan ke pasien, bukan ke gue aja" Kata Matilda.
"Prosedur menurut dia sendiri kali" Kata Apit.
"Lu mah dari dulu posesif terus, udah coba kan kita mau nikah" Kata Matilda.
"Oh ya perihal Frisca yang barusan, gue minta maaf sudah lancang kasih tau tentang pertunangan kita ke dia" Kata Apit.
"Frisca doang? Terus yang lu kasih tau ke Pak Feri ga lu sekalian minta maaf?" Jawab Matilda.
"Sudah dibilang kalau —"
Ceklek!!
"Matilda!" Sapa Alena dari balik pintu ruangan, bersama dengan Diora yang sembari membawa buah-buahan.
Matilda menoleh, begitu juga dengan Apit.
"Hey kalian!" Kata Matilda. "Kok kalian bisa tau ruangan saya dirawat?" Tanyanya.
"Iya di kasih tau sama Apit" Jawab Diora.
Matilda langsung berterima kasih kepada mereka yang sudah menyempatkan waktunya buat menjenguknya dirumah sakit, sekaligus berterima kasih ke Alena yang sudah ikut membantu membawa dia ke ruangan UKS saat di sekolah.
"Katanya lu mau tunangan ya sama Apit?" Ini kata Alena yang mendadak merubah wajah Matilda menjadi seram mengarah ke Apit.
"Pembohong lu ya, katanya cuma kasih tau Frisca, teman-teman gue yang lain juga tau" Kata Matilda.
Kedua mata Apit membesar tiba-tiba langsung mempertanyakan ucapan Alena. "Lah kok, perasaan gue ga bilang ke lu?"
"Bukan dari lu sih tapi gosip demi gosip dari murid-murid sekitar yang sudah tau tentang pernikahan dini di sekolah" Kata Alena.
BRAK!!
Apit seketika menendang kursi di dekat ranjang nya Matilda.
"Siapa yang berani nyebar informasi itu, gue cuma kasih tau ke Frisca!" Sewot Apit mulai tantrum.
"Gue Pit" Kata Frisca yang balik badan dari arah pintu ruangan.
"Eh, Apa maksudnya lu nyebar-nyebar rahasia kita!" Kata Apit.
JADE ( Who Stole My Virginity )