NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Pria Kejam

Terpaksa Menikah Dengan Pria Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Pasti ada asap, makanya ada api. Tidak mungkin seseorang dengan tiba-tiba membenci jika tidak ada sebab.
Itu yang di alami Adara gadis 25 tahun yang mendapatkan kebencian dari William laki-laki berusia 30 tahun.
Hanya karena sakit hati. Pria yang dulu mencintainya yang sekarang berubah menjadi membencinya.
Pria yang dulu sangat melindunginya dan sekarang tidak peduli padanya.
Adara harus menerima nasibnya mendapatkan kebencian dari seorang yang pernah mencintainya.
Kehidupan Adara semakin hancur dikala mereka berdua terikat pernikahan yang dijalankan secara terpaksa. William semakin membencinya dan menjadikan pernikahan itu sebagai neraka sesungguhnya.

Mari kita lihat dalam novel terbaru saya.
Apakah 2 orang yang saling mencintai dan kemudian berubah menjadi benci. Lalu benci itu bisa kembali berubah?

Terus di ikuti dalam Novel ini. Jangan lupa like, koment dan subscribe.
Follo Ig saya.
ainunharahap12.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24 Tidak Berani berkutik.

"Tapi aku sudah makan apel, aku ingin anggur!" ucapnya lagi.

"Tidak deh! Buah apa ya?" Katy benar-benar sangat kelewat batas yang membuat Adara sudah mengepal pisau tersebut rasanya mungkin ingin sekali menusukkan ke mulut Katy agar berhenti berbicara.

Apa yang dilakukan Katy sama sekali tidak membuat William untuk berbicara atau menegur kekasihnya itu. Mungkinkah William juga puas dengan semua tindakan Katy yang memperlakukan Adara seperti itu.

"Buah apa lagi ya. Blueberry, strawberry atau..."

"Sebenarnya Nona ingin dipotongkan buah apa?" tiba-tiba Bi Asih datang dengan memotong kalimat Katy.

Mata Katy langsung melihat ke arah kepala pelayan itu yang wajahnya tampak tenang dan tatapan matanya tertuju kepada Katy.

"Saya tidak berbicara dengan kamu. Kamu tidak perlu ikut campur! kembalilah pada pekerjaan," ucap Katy.

"Katy!" tegur William.

William saja sangat menghargai kepala pelayan itu dan sementara kekasihnya berbicara seperti itu yang dirinya tidak pernah melakukan hal itu. Jadi jelas aja William harus memberitahu Katy untuk bersikap sopan. William menggelengkan kepala kepada Katy yang memberikan arahan agar mengatur kalimatnya yang tidak menyamakan semua pelayan di rumah itu.

"Maaf Nona! Seharusnya menjadi tamu di rumah orang harus memiliki etika, sopan santun dan moral. Jika orang lain ingin membantu Nona untuk memotongkan buah, maka minta dengan baik dan jangan banyak permintaan. Menjadi kamu harus bisa menghargai orang yang tinggal di rumah ini," ucap Bi Asih dengan tegas yang membuat Katy pasti kesal yang berani-beraninya seorang pelayan menceramahi dirinya.

"Nona Adara. Biar Bibi saja yang melakukannya!" ucap Bi Asih yang langsung mengambil pisau dan buah tersebut dari tangan Adara.

"Kembali ke kamar!" titah Bibi dan Adara menganggukan kepala yang merasa lega yang sudah diselamatkan dari orang-orang toxic seperti mereka.

"Apa-apaan ini?" Katy yang terlihat tidak terima diperlakukan seperti itu dan bahkan dipermalukan di depan Adara.

"Buahnya jadi dipotong apa tidak?" tanya Bibi dengan tegas yang tidak ingin meladeni wanita yang sangat manja itu.

"Kau seperti mengancam diriku. Siapa kau? Apa Kau pemilik rumah ini?" Katy benar-benar emosi.

"Katy sudahlah! Sekarang ayo kita pergi!" William yang terlihat tidak ingin ada keributan yang langsung berdiri dari tempat duduknya dan menarik kekasihnya itu.

Katy tetap saja terlihat tidak terima atas perlakuan Bi Asih dan terlebih lagi William malah tidak berani berkutik sama sekali di depan pembantu itu. Harga diri Katy benar-benar sangat diinjak-injak yang dipermalukan di depan Adara dan yang mempermalukan dirinya hanya seorang pembantu.

Bibi hanya geleng-geleng kepala saja melihat pasangan itu yang akhirnya meninggalkan dapur.

"Kamu kenapa malah diam saja saat pembantu itu mengatakan hal seperti itu kepadaku?" Katy yang terlihat marah yang membahas masalah itu dengan William.

"Katy tolong jaga sikap kamu selama di rumah ini. Aku tidak ingin terjadi permasalahan besar karena kamu tidak sopan kepada Bi Asih!" tegas William.

"Apa maksud kamu? Kenapa kamu seakan sangat takut sekali kepada wanita itu. Sayang dia hanya seorang pelayan dan kamu malah membiarkan dia menceramahiku dan apalagi melakukan semua itu di depan Adara. Adara sekarang pasti tidak menertawakanku. Kamu ingin wanita itu mengejekku hah!" ucap Katy dengan kesal.

"Bi Asih adalah kepala pelayan di rumah ini. Apapun yang terjadi di rumah ini semua berurusan dengan dia dan nenek sangat mempercayai dan begitu juga aku. Jika Bi Asih sudah mulai merasa ada hal yang tidak beres dan sangat tidak nyaman dengan kehadiran kamu dan apalagi cara bicara kamu seperti itu. Bi Asih bisa saja mengusir kamu dari rumah ini,"ucap William yang mengingatkan kekasihnya.

"Jadi kamu takut pada pembantu dan apa dia akan mengusirku dari rumah ini?" tanya Katy.

"Katy aku bilang hentikan dan kamu jangan mengeluarkan kata pembantu lagi. Bi Asih sangat dihormati dan begitu juga aku sangat menghormatinya. Jika kamu masih tetap ingin berada di rumah ini, kamu harus bisa menyesuaikan diri kamu dan jangan mencari gara-gara. Kamu harus menghormati siapa yang aku hormati!" tegas William.

Katy yang tidak merespon lagi yang terlihat kesal dengan wajahnya yang cemberut, bisa-bisanya kekasihnya membela seorang pembantu dan dirinya tidak dipedulikan. Apalagi Bi Asih lebih melindungi Adara.

Pasangan kekasih yang bertengkar itu dan tiba-tiba Adara yang melewati mereka berdua yang terlihat ingin pergi sampai membawa tas kecil.

"Mau kemana kau?" tanya William yang membuat langkah Adara terhenti dan seperti biasa rasanya sangat malas harus menjawab pertanyaan William.

"Kau sejak tadi menguping pembicaraan kami berdua?" tuduh Katy dan lagi-lagi tidak direspon Adara.

"Kau merasa paling senang hah! Kau besar kepala karena telah dibela. Kau menertawakanku! Kau pikir aku akan tinggal diam saja dengan semua yang kau lakukan hah!" ucap Katy yang sangat begitu kesal dan lebih kesal lagi karena Adara yang tidak mau mengembalikan tubuhnya yang hanya diam saja.

"Dasar wanita sialan!" umpat Katy yang semakin kepanasan yang langsung menarik tangan Adara sehingga Adara menghadap Katy.

"Jika aku berbicara padamu maka lihat aku. Jangan hanya karena kau hari ini bisa lolos dariku. Jadi kau merasa besar kepala. Kau harus mengingat apapun itu aku yang lebih berkuasa dibandingkan dirimu! aku tidak peduli kau istri atau tidak. Karena William hanya milikku dan tidak pernah menganggap sebagai istri!" tegas Katy yang benar-benar melampiaskan kemarahannya kepada Adara.

Sepanjang omongan itu William sejak tadi hanya diam saja dan memang dari gerak tubuhnya rasanya ingin menghentikan Katy agar tidak terus memunculkan pertengkaran yang pasti William juga takut kalau nanti Bi Asih datang dan permasalahan akan semakin banyak.

"Kau tidak boleh kemana-mana. Sekarang kau masuk ke kamar William dan bersihkan kamar kami!" tegas Katy yang mengganti pekerjaan Adara yang menjadi lebih parah.

"Kenapa? Kau kau ingin protes saat aku mengatakan bahwa itu kamar kami hah! Kenapa kau merasa dirimu sangat menyedihkan. Karena dengan status yang kau banggakan itu sebagai istri. Tapi kau tidak punya kesempatan untuk masuk ke dalam kamar William?" tanya Katy sinis.

"Aku sudah mengatakan dirimu tidak ada apa-apanya di rumah ini dan apalagi dengan status pernikahan yang kau banggakan itu. Aku baru tadi malam saja datang ke rumah ini dan sudah berada di kamar William dan sementara dirimu hanya di kamar tamu saja!" sinis Katy yang benar-benar mengejek dan sangat meremehkan Adara.

"Kenapa ekspresimu seperti itu hah! Kau tidak bisa melakukan apa yang aku lakukan?" tanya Katy.

"Tidak!" sahut Adara yang akhirnya mengeluarkan suaranya dengan sedikit senyum di wajahnya.

"Aku hanya tidak menyangka saja. Jika kamu akan tidur di ranjang bekas diriku tidur!" ucap Adara.

Katy kaget mendengarnya dengan mata melotot dan begitu juga dengan William. Wajah William seketika panik.

"Apa maksud mu?" tanya Katy.

"Aku tidak tahu bagaimana seorang tamu bisa sangat nyaman tidur di atas ranjang yang baru beberapa saat dipakai pasangan suami istri. Kau merasa nyaman tidur dan tidak merasakan apa-apa di atas tempat tidur itu. Jadi aku hanya kasihan saja kepadamu?" ucap Adara dengan santai yang mengejek kepanikan di wajah Katy.

Bersambung...

1
mbok Darmi
kok ada manusia seperti william, sabar adara semoga secepatnya kamu bisa lepas dr penjara william dan william segera tau kelakuan katy diluaran dan siapa dalang yg memfitnah dirimu bisa segera terungkap
mbok Darmi
kenapa ngga bilang saja sama nenek minta cerai dari pada punya suami lucknut udah menikmati perawan nya msh saja berhubungan dgn pacarnya mau jd apa pernikahan tersebut
Is Mail
yes
mbok Darmi
salah kamu william yg tdk mau mendengar penjelasan adara kamu keburu emosi aja yg digedein dan lsg membenci dan balas dendam, gimana setelah tau kalau adara ternyata masih suci perawan msh itu mulut mu nyinyir lemes asal njeplak kl ngomong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!