Happy Reading ....
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komen dan like ya
****
Sebagai anggota buangan klan Shen, Erlang Shen tidak diperbolehkan untuk menggunakan nama Shen di depan namanya. Oleh karena itu, dia membalik posisi namanya dan menjadikan Erlang sebagai marga. Banyak hal yang tak boleh dia lakukan, termasuk berkultivasi. namun, semua larangan itu tak dihiraukan olehnya. Dengan modal nekat, ia memulai kultivasinya. Ini adalah titik awal perjalanan sang legenda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Novel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 23 Mendapatkan Api Abadi
Boooommmmm
Dua penjaga api lainnya terbakar dan berubah menjadi abu. Erlang Shen mengambil bagian tubuh kedua penjaga api yang tersisa.
********
"Sampah itu punya keberuntungan yang sangat bagus." Dewa Api masih bersikap sombong. Ia menatap Erlang Shen dengan tatapan merendahkan. Ia tidak sadar jika dirinya saat ini merupakan sisa jiwa yang mudah dihancurkan.
"Aku tidak percaya kalau sampah alam bawah itu bisa mengalahkan kera api." Dewa Api Hou Qiang membuat segel tangan. Tak berselang lama, seekor kera yang diselimuti oleh api keemasan muncul di hadapan Erlang Shen. Kera api itu meraung dengan keras, sehingga ribuan bola api melesat kearah Erlang Shen.
Swuuuussss
Traaaangggg
Tongkat kera api itu berbenturan dengan tombak langit. Benturan kedua senjata itu menimbulkan suara dentingan logam yang sangat keras.
Swuuuussss
Erlang Shen menyerang menggunakan api surgawi. Sayangnya, api itu tidak mempan terhadap kera api itu. Kera api itu menyerang Erlang Shen dengan menggunakan tongkatnya. Hantaman tongkat kera itu menyebabkan Erlang Shen terpental beberapa meter.
"Kera api ini sangat kuat," gumam Erlang Shen.
Tombak langit berubah menjadi gelang. Erlang Shen membuat segel tangan dengan cepat. Tak beberapa lama kemudian, puluhan lubang hitam muncul di sekeliling kera api itu. Hou Qiang yang tadinya sangat sombong dan meremehkan Erlang Shen terkejut. Ia bahkan mengira jika Erlang Shen adalah reinkarnasi dari Dewa kehampaan.
"Tidak mungkin! Si sampah itu pasti mencuri kekuatan kehampaan. Orang sepertinya harus dihukum." Hou Qiang membuat segel tangan. Seketika, jiwanya melesat kearah kera api tersebut.
Roaaaarrrrggg
Kera api meraung dengan keras. Saat ini, Dewa Api mengendalikan kera tersebut. Erlang Shen yang mengetahui hal itu hanya tersenyum kecil. Ia menyerang kera api itu menggunakan elemen es melalui lubang hitam yang ia ciptakan.
Boooommmmm
Boooommmmm
Boooommmmm
Ledakan terdengar. Serangan-serangan yang mengenai kera api itu tidak menimbulkan bekas atau luka sedikitpun. Justru kera itu tertawa mengejek.
"Cih, dewa api sialan." Lao Hu bergumam dengan penuh kekesalan. Ia ingin menyerang, tapi Erlang Shen menghentikannya.
"Sampah! Lebih baik kau bersembunyi dibawah ketiak ibumu. Aku yakin, sampah sepertimu dilahirkan oleh wanita sampah," ujar Dewa Api yang sedang mengendalikan kera api tersebut.
ucapan Dewa Api membuat Erlang Shen marah. Tangannya mengepal dan matanya yang hitam berubah menjadi biru.
"Jangan pernah menghina ibuku," ujar Erlang Shen.
"Sampah selamanya akan menjadi sampah. Sama seperti para pendahulumu yang bodoh! Kalian semua hanya akan menjadi budak para dewa yang agung," hina Dewa Api Hou Qiang.
Amarah Erlang Shen memuncak. Matanya berubah menjadi emas sepenuhnya. Energi emas mengelilingi Erlang Shen. Energi emas itu membentuk seekor naga emas yang merupakan perwujudan dari darah tertinggi miliknya.
"Hebat! Tak kusangka sampah rendah dan hina sepertimu memiliki darah tertinggi. Dasar pencuri kecil," ucap Dewa Api.
Erlang Shen dikendalikan oleh naga emas itu. Ia langsung menyerang kera api dengan serangan beruntun tanpa jeda.
Dhuaaaaaarrrrr
Ledakan terdengar. Ledakan itu mengguncang dimensi alam api. Dewa Api masih tertawa dengan angkuh. Ia dengan percaya diri mencipta naga api untuk menandingi naga emas Erlang Shen.
Boooommmmm
Kera api terpental. Naga emas melesat dengan cepat kearah kera api tersebut. Dari mulut naga emas itu, menembak cahaya emas yang sangat kuat.
Boooommmmm
Jiwa Dewa Api hampir saja musnah seandainya ia tidak menjadikan jiwa kera api sebagai tameng. Ia tidak main-main lagi, ia langsung menggunakan esensi dewa miliknya.
"Dewa bodoh itu mencari mati," gumam Lao Hu.
Swuuuussss
Boooommmmm
Ledakan terdengar. Esensi dewa yang berwujud avatar raksasa itu hancur dengan mudah. Jiwa Dewa Api semakin melemah karena avatar dewanya dihancurkan. Jiwanya pun semakin transparan.
"Kau manusia rendahan, aku tidak memaafkan. Sekarang potong kedua tanganmu sebagai tanda permintaan maaf," ucap Dewa Api Hou Qiang dengan angkuh.
Kilatan emas terpancar di mata Erlang Shen. Saat itu juga, jiwa dewa api disegel oleh kekuatan tak terlihat. Erlang Shen mendekati Hou Qiang sembari tersenyum dingin.
"Lepaskan aku. Kalau tidak, kaisar api tidak akan membiarkanmu hidup," ancam Dewa Api.
"Disaat seperti ini, kau masih menggunakan orang lain sebagai ancaman. Kau pikir aku takut?" Erlang Shen balik bertanya.
"Kau makhluk rendahan, aku adalah dewa yang agung. Kau tidak akan bisa menyentuhku!" teriak Hou Qiang.
Erlang Shen menyeringai. Benang-benang emas melilit jiwa dewa api. Lao Hu mulai risih. Pasalnya, kekuatan yang dikeluarkan oleh Erlang Shen berpotensi merubah seseorang menjadi orang yang lebih kejam dari iblis.
"Kakak, sadarlah! Jangan biarkan kekuatan itu mengendalikanmu!" Lao Hu mencoba menyadari Erlang Shen. Namun, teriakannya seakan-akan tak didengar.
"Kakak, sadarlah!" teriak Lao Hu.
Karena tak dihiraukan, Lao Hu memukul kepala Erlang Shen dengan keras. Pukulan Lao Hu itu membuat Erlang Shen tersadar.
"Sudah sadar atau mau kupukul lagi?" tanya Lao Hu dengan kesal.
"Harimau sialan! Kepalaku sakit," protes Erlang Shen.
"Habisnya kau tidak sadar-sadar." Lao Hu menimpali, kemudian ia kembali tertidur.
"Oh, iya, urus orang tua sombong itu," ucap Lao Hu dengan mata tertidur.
"Berhubung kau tidak bisa bergerak, jadi aku akan mengakhiri riwayatmu saja, Dewa Api yang sombong," ujar Erlang Shen.
"Le—lepaskan aku! Kalau kau melepaskanku, maka aku akan memberikan api abadi padamu," ujar Hou Qiang sembari memamerkan inti api yang melayang dihadapannya.
"Kakak, biarkan aku yang membunuh orang itu," ucap Lao Hu melalui telepati.
"Baiklah, aku akan melepaskanmu," ucap Erlang Shen.
"Api ini menjadi milikmu sekarang." Api abadi terbang kearah Erlang Shen.
Erlang Shen mengambil inti api itu dan menyimpannya. Benang-benang emas yang mengikat jiwa Hou Qiang langsung terlepas.
Saat Hou Qiang ingin pergi, Lao Hu tiba-tiba saja menyegel jiwa Hou Qiang menggunakan kristal jiwa.
"Kau mengingkari janjimu," ucap Hou Qiang. ia menunjuk Erlang Shen dengan penuh amarah.
"Aku memang melepaskanmu, tapi saudaraku itu tidak mau melepaskanmu," timpal Erlang Shen.
Lao Hu membuka mulutnya. kristal jiwa yang menyegel jiwa Hou Qiang langsung ditelan olehnya. Setelah itu, Lao Hu berubah menjadi sangat kecil dan tidur diatas kepala Erlang Shen.
Erlang Shen melayang ke mayat kera api yang melayang diatas kawah. Mayat kera itu berubah menjadi butiran api dan hanya menyisakan bulu api kera api tersebut.
Erlang Shen mengambil bulu kera api itu dan menyimpannya. Tak beberapa lama kemudian, Dimensi api itu berubah menjadi dimensi biasa.
"Sepertinya ini tempat terakhirnya," gumam Erlang Shen.
"Kak, inti api dan inti es itu tidak diserap?" tanya Lao Hu.
"Aku akan mencari tempat yang aman dan tersembunyi dulu," jawab Erlang Shen.
Erlang Shen melesat dengan sangat cepat. Saat ini, ia terbang diatas padang rumput yang dihuni oleh hewan-hewan berbisa.