NovelToon NovelToon
Mengandung Setelah Bercerai

Mengandung Setelah Bercerai

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Mengubah Takdir / Penyelamat
Popularitas:781.9k
Nilai: 4.7
Nama Author: Ayumarhumah

Nabila tidak pernah membayangkan jika harus di hadapkan dengan situasi rumit seperti ini, dirinya harus terjebak dengan pernikahan semu bersama dengan seorang pria yang bernama Revan Alvaro.

Di usia pernikahan yang ketiga tahun ini dirinya harus berpisah karena Revan sudah ada wanita lain yang sejak dulu singgah di hatinya.

Nabila pun berusaha menerima semua keputusan Revan, dan tanpa dirinya tahu ternyata Allah sudah menitipkan janin di balik perceraiannya itu. Apakah Nabila bisa menemukan kebahagiaannya setelah ini?? temukan jawabannya hanya di manga toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 pulang ke kampung halaman

Di rumah Nabila saat ini sedang mengalami masalah yang cukup besar kenapa tidak usaha yang selama ini di bangun oleh kakeknya bangkrut, bahkan saat ini pria sepuh itu sudah tidak mempunyai apa-apa lagi, perusahaannya harus di akui sisi oleh perusahaan lain, hanya rumah ini yang menjadi aset satu-satunya dan rencana mereka akan menjual rumah tersebut, karena biaya yang terlalu besar, mungkin mereka akan hidup di kampung halamannya yaitu di kota Palembang dan mereka akan meninggalkan kota jakarta secepatnya juga.

Nabila sempat syok dengan apa yang terjadi, tapi sebagai ibu yang sedang menyusui dia tidak boleh terlarut dalam suasana yang ada nanti bayinya akan berpengaruh, di saat situasi yang seperti ini dirinya di tuntut untuk bisa lebih tenang agar bayi-bayinya tidak rewel.

"Nek, Kakek tenang ya, mulai sekarang jangan pusing lagi biar Nabila saja sekarang yang mencari pekerjaan," ucap Nabila.

"Jangan, anakmu masih sangat membutuhkan kasih sayang dari mu, kakek sudah membicarakan semua dengan nenek mu, kalau kita akan pindah saja ke kampung halaman kakek," cegah Ardi.

"Terus rumah ini gimana kek?" tanya Nabila.

"Mungkin kakek akan menjual rumah ini, karena sama saja kalau kakek mempertahankan rumah ini, biaya listrik dan lain-lainnya sangat mahal kita masih belum mampu, maka dari itu kakek akan menjual rumah ini dan juga memberi pesangon untuk orang-orang yang selama ini sudah bekerja dengan kita," terang kakek Ardi.

"Iya, kalau ini memang sudah menjadi keputusan Kakek, aku nurut saja, dimana pun tempatnya yang penting aku bisa sama-sama dengan kalian," ucap Nabila.

"Ya, sudah mulai nanti kamu kemasi barang-barangmu, karena memang rumah ini sudah terjual dan Alhamdulillah kakek masih ada sisa yang insyaallah akan di buat usaha nantinya di kampung."

"Apapun nanti usaha Kakek pasti aku akan bantu memasarkan karena biar bagaimanapun aku harus berjuang tidak mau berdiam diri karena anak-anakku membutuhkan biaya yang banyak kedepannya," terang Nabila.

Setelah berdiskusi panjang lebar akhirnya Nabila mulai mengemasi semua barang-

barangnya, beruntung ketiga bayinya tidak rewel dan saat ini ketiganya masih anteng dengan tidurnya. Nabila begitu terenyuh melihat ketiga bayinya, bagaimana tidak disaat mereka baru berumur dua bulan, keluarganya mengalami kebangkrutan seperti ini semoga saja di kampung halamannya nanti mereka bisa hidup berkecukupan meskipun tidak berlebihan seperti dirinya dulu.

"Sayang apa nenek boleh masuk," ucap nenek Nabila sambil mengetuk pintunya.

"Boleh Nek masuk saja nggak di kunci kok," sahut Nabila.

"Sayang sudah selesai belum, sini nenek bantu supaya cepat selesai."

"Sudah, Nek tugas Nenek duduk saja sambil jagain cicit-cicit Nenek, lihat itu pipi makin hari makin bulet saja kaya adonan donat yang mengembang dengan sempurna," kekeh Nabila.

"Syukur cicit-cicit nenek pada sehat semua, di saat keadaan seperti ini mereka semua dalam keadaan sehat itu sudah menjadi hal yang sangat luar biasa bagi nenek, bahkan kehadirannya mampu mendatangkan kebahagiaan, untuk kita."

"Iya, Nek. Betul sekali, bahkan gelak tawanya mampu menghilangkan sejenak beban yang ada di pikiran kita," ucap Nabila sambil mengemasi sisa baju-bajunya yang tinggal sedikit lagi.

"Sayang sudah larut sebaiknya kamu istirahat dulu, nenek juga mau nenangin hati kakek, agar supaya tidak kepikiran terus."

"Nenek memang wanita tangguh bahkan di saat seperti ini hati nenek masih kuat menghadapi semua ini," puji Nabila.

"Sayang kalau nenek memang sedari kecil sudah di dewasakan oleh keadaan, bahkan nenek pernah tidak makan seharian penuh. Makanya nenek gak tertekan seperti kakekmu, karena beliau sedari kecil memang sudah berada di dalam keluarga yang kaya raya," ungkap nenek Soraya dengan enteng.

"Iya Nek, tapi tetap saja aku takut kalau Nenek kepikiran juga tentang masalah ini," tegasnya 

"Enggak sayang nenek nggak tertekan sama sekali, karena bagi nenek ini sudah menjadi hukum alam, di dalam kehidupan pasti ada dua hal yang berlawanan, ada jahat pasti ada baik, ada hidup pasti ada mati, sama seperti usaha. Ada yang jatuh gulung tikar, pasti ada yang jaya lagi di puncak karirnya, tinggal kita saja yang harus bisa menyesuaikan diri, agar supaya hidup kita lebih terarah apapun situasi dan kondisi keuangan kita, kalau kita bisa menyesuaikan diri, pasti akan selamat," terang nenek Soraya yang membuat Nabila agak sedikit lega dengan pencerahannya.

"Terimakasih ya Nek atas nasihatnya, mungkin untuk kedepannya Karin akan lebih semangat lagi untuk memulai hidup baru."

"Betul dan jangan pernah takut untuk memulai, karena kalau belum mencoba kita tidak akan pernah tahu dengan manis asamnya kehidupan," ucap nenek Soraya sambil beranjak pergi meninggalkan kamar cucunya.

Nabila pun sudah terlelap dalam tidurnya, tiba-tiba saja dia bertemu dengan kedua orangtuanya yang sedang bermain bersama anak-anaknya terlihat jelas wajah mereka sangat bahagia melihat cucunya itu, Nabila sangat bahagia melihat pemandangan indah tersebut.

"Mama, Papa apa kalian bahagia?" tanya Nabila

"Iya, nak kami sangat bahagia, jagalah mereka dengan baik, kelak anak-anak ini yang akan membawamu dalam kebahagiaan yang sesungguhnya," ucap mama Nabila

"Terimakasih Ma, atas nasihatnya," ucap Nabila sambil memeluk kedua orang tuanya.

Tidak lama kemudian tiba-tiba saja Nabila terbangun karena tangisan dari putrinya, yang mengakibatkan kedua saudaranya ikut terbangun dan menangis juga.

"Iya Nak, sabar ya, ibu ngambil susunya dulu," ucap Nabila lalu berlari menuju lemari es kecil yang ada di dalam kamarnya.

Ketiganya sudah menyedot puting dotnya dengan sangat lahap, sambil memastikan anaknya menyusu dia pun sambil mengecek popok anaknya satu persatu, dan ternyata mereka tidak ada yang pup, makanya mereka langsung diam ketika menemukan sumber penghidupannya. Nabila pun masih tetap dalam posisi berdiri di depan box bayi ketiga anaknya, sebelum air susu yang ada di botol habis maka dia tidak akan beranjak kemana pun, dan beginilah kebiasaannya setiap malam, semakin hari Nabila sudah tidak mau menggunakan jasa neneknya, Karena dirinya tidak tega harus melihat tubuh sepuh itu begadang semalaman.

Sebagai seorang ibu muda Nabila termasuk ibu yang peka dalam menghadapi anak-anaknya, bahkan dia harus membuang jauh-jauh egonya demi menjaga kenyamanan anak-anaknya, kadang rasa lelah menghinggap di tubuhnya tapi wanita 23 tahun ini pantang untuk mengeluh karena memang dirinya sudah berani mengambil keputusan besar maka dari itu dia pula harus bisa bertanggungjawab atas keputusannya.

Keesokan harinya, semua keluarga sudah bersiap, begitu juga dengan Nabila rasa cape akibat begadang semalam masih terasa di tubuhnya badannya lelah rasanya dia ingin sekali memejamkan mata agar supaya capek yang terasa di badannya menghilang sejenak, tapi sayang untuk saat ini waktunya sudah tidak cukup untuk beristirahat dirinya harus segera pergi meninggalkan kota ini, karena memang jam penerbangan sudah menunggu.

*****

Setelah satu jam sembilan menit mengudara tibalah pesawat yang di naiki oleh Nabila dan keluarga di bandara Sultan Mahmud Badaruddin ll. Nabila dan keluarga sangat senang akhirnya bisa kembali ke kampung halaman, beruntung rumah kakeknya yang ada di Palembang masih berada di tengah-tengah kota, hingga dirinya tidak terlalu lama menaiki taksi.

Sesampainya di rumah kakek Arhan, Nabila nampak bahagia karena memang rumah ini masih terawat dan pastinya tidak beda jauh dengan yang di jakarta hanya saja di sini halaman nya tidak seluas yang di sana, dan di sini tidak ada fasilitas seperti kolam renang dan tempat bermain untuk anak-anak, tidak seperti rumahnya dulu, meskipun begitu Nabila tidak mau berkecil hati karena dengan kondisi keuangannya yang menurun dia masih bisa berteduh di rumah yang masih bisa di katakan nyaman itu.

1
Maz Andy'ne Yulixah
Alhamdulilah ingatan Ayah Abi pulih😇
Maz Andy'ne Yulixah
Bahagia sekali ya Zio,kak Zahra bakal jadi Mama nya Zio,,kira2 gimana kabarnya Emaknya Zio ya🤔🤔
Rabiatul Addawiyah
Semangat thor💪💪💪💪
Maz Andy'ne Yulixah
Good Revan semoga ini yang terakhir dan terbaik ya😇
Maz Andy'ne Yulixah
Semangat Ayah Abi pelan2 saja,nanti bakal ingat semua kok😇😇
Maz Andy'ne Yulixah
Dasar Duda Nackal,,main Love you saja ,bikin gadis orang gak bisa tidur nanti🤣🤣
Maz Andy'ne Yulixah
Walau Ayah Abi ilang ingatan perlakuan masih baik,jadi gak terlalu nyiksa Ibu Nabila ya Kak😁😁
Maz Andy'ne Yulixah
Semoga gak lama amnesia nya ya Kak,,kasihan Ibu Nabila sama si baby dan si Kembar😌😌
Maz Andy'ne Yulixah
Kalau Daddy Revan balik gimana sikembar,kesepian dong🤔🤔
Maz Andy'ne Yulixah
Semoga Ayah Abi cepet pulih kembali,ayo semangat Ibu Nabila😇😇
Maz Andy'ne Yulixah
Alhamdulilah,,Ayah Abi bisa melewati masa kritis,,Ibu Nabila gimana si Baby kasihan pulang dulu giih😌😌
Maz Andy'ne Yulixah
Gimana si Aya kalau tau Ayahnya sedang kritis😭😭
Maz Andy'ne Yulixah
Semoga Abi gak parah ya Kak,kasihan Nabila😥😥
Maz Andy'ne Yulixah
Baca di Bab ini kok Adem sampai merinding tapi merinding terharu😇😇
Maz Andy'ne Yulixah
Mereka yang gandengan Q yang deg-deg kan,rasanya mau copot nie jantung🤣🤣
Maz Andy'ne Yulixah
Cie-cie ehem-ehem ayok cepat dihalalin Mas Revan🤣🤣
Maz Andy'ne Yulixah
Jantung Aman kan Zahra🤣🤣
Maz Andy'ne Yulixah
Semoga mereka akur sampai besar😊😊

Dan untuk Nabila sama Zahra kayaknya juga cocok,malah kayak kakak adik,karena emang mereka wanita yang memiliki hati baik dan tulus😇😇
Maz Andy'ne Yulixah
Cepetan Daddy Revan dihalalin si kak Zahra😁
Sugiharti Rusli
semoga season 2 nya tetap di sini yah
Ayumarhumah: Maksudnya gimana kak.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!