seorang gadis remaja yang lemah lembut, di pertemukan dengan seorang pria yang sangat kejam dan sangat kasar.
siapa sangka gadis ini bisa mengubah segalanya.
dan kenapa bisa...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla Mustari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Alvin mabuk
"ada yang tidak beres, dan melihat tingkah nya sangat mencurigakan sekali." batin Tika sambil jalan menuju dapur dan mengambil air minum dan setelah itu Tika kembali ke kamarnya lagi.
di rumah sakit Dela merasa khawatir tentang apa yang di katakan oleh Tika tadi waktu menelepon. "kamu kenapa nak kok mukanya begitu, ada sesuatu yang mengganjal pikiran mu."
"tidak apa-apa ayah, aku hanya khawatir dengan kondisi ayah saat ini."
"tidak perlu terlalu khawatir nak, ayah baik-baik saja."
*******
"jadi selama ini Mama dan Papa yang menyembunyikan Dela dari aku. Kenapa kalian berdua tega sekali, kan kamu tahu sendiri betapa stres nya aku mencarinya."
"maafkan kami berdua nak, aku tahu pasti kamu akan mencari Dela."
"Dela istri ku Mah.. Pah."
"apa kamu lupa kamu menikahinya karena apa.. Dan kamu Alvin selalu menyiksa Dela, kamu perlakukan Dela seperti sampah."
"Pah... Aku sangat menyesal telah menyakiti Dela. Tapi mohon pertemukan aku dengan Dela pah.." Alvin sambil memohon pada orang tuanya.
"Maaf Alvin Mama dan Papa tidak bisa membantu mu bertemu dengan Dela. Kamu harus berusaha mengambil hati Dela kembali.
Kedua orang tua alvin meninggal Alvin sendirian untuk memberikan waktu untuk merenungi semuanya. Alvin kembali duduk di sofa dan menghubungi Andre, namun Andre tidak menjawab telepon dari Alvin.
Setelah menghubungi Andre beberapa kali, tapi Andre tidak menjawab panggilan tersebut. Alvin merasa pikiran nya sangat kacau sehingga Alvin pergi ke klub untuk menenangkan pikiran nya.
******
Mama Alvin menghubungi Andre sudah beberapa kali baru Andre mengangkat telepon nya. "hello Andre.. apa kamu bersama Alvin. Dari tdi saya hubungi Alvin tidak menjawab panggilan tante.? "tidak Tante, ini Andre baru mau pulang ke apartemen."
"Tante bisa minta tolong untuk mencari Alvin.!?"
"baiklah Tante Andre akan membantu cari Alvin."
Andre menghela nafas, lalu menyalakan mobilnya untuk mencari Alvin. Andre sudah bisa menebak kalau Alvin ada Maslah pasti dia ke klub. Andre melajukan mobilnya ke klub tersebut untuk mencari Alvin. Ternyata dugaan Andre benar. Andre melihat mobilnya Alvin tepat di depan club tersebut. Andre langsung saja turun dari mobilnya dan masuk ke club itu.
Andre melihat ke kiri dan ke kanan untuk mencari Alvin. Suara-suara musik yang begitu sangat keras, Andre terus berjalan menelusuri tempat-tempat tersebut tapi belum menemukan Alvin. Sehingga ada seseorang wanita mendekati ke arah Andre, wanita tersebut mendekati Andre dan memegang pipi Andre, Andre langsung saja menepis tangan wanita itu dan meninggalkan nya. Setelah itu Andre sudah melihat Alvin yang sudah mabuk dan di samping nya sudah ada wanita.
Andre menghampiri Alvin tanpa mempedulikan lagi orang-orang yang ada di situ. Andre memapah Alvin keluar menuju mobil tersebut. Dan meninggalkan tempat itu. Andre langsung saja membawa Alvin ke apartemen nya. Setelah sampai di apartemen Andre langsung saja mengabari Mama nya Alvin.
"ada masalah apa lagi sih, sehingga ke tempat itu lagi." Andre terlebih dahulu membersihkan diri dan beristirahat juga.
keesokan harinya Alvin sudah terbangun dari tidurnya. "di mana aku, kepalaku pusing sekali."
"akhirnya kamu sudah bangun bos. Bersihkan diri bos dulu.". "diam lah Andre, kepala ku masih pusing." Andre keluar dari kamar karena tidak di amuk oleh bosnya itu.
Andre ke dapur untuk membuat sarapan terlebih dahulu. Setelah selesai membuat sarapan Andre memanggil bos nya itu untuk sarapan bersama. "maaf yah bos cuma roti bakar saja dan kopi hangat. Maklum lah masih bujang." Alvin tidak mengatakan apa-apa dan langsung mengambil roti itu dan memakannya saja.
*******
di rumah sakit Dela menyuapi ayahnya bubur, dan setelah selesai baru Dela yang sarapan. "ayah tidak apa-apa kalau aku tinggal. Karena ada urusan di kantor."
"ayah tidak apa-apa sendiri di sini nak."
setelah usai sarapan Dela meninggalkan rumah sakit untuk ke kantor nya. dalam perjalanan kantor Dela menghubungi orang-orangnya untuk berjaga di luar ruang perawatan ayah nya.
Kini Dela sudah tiba di kantor, Dela naik lift untuk ke ruangnya. Tiba-tiba di tengah jalan liftnya mati, Dela memencet tombol alarm yang ada di dalam lift tersebut. Sudah berapa kali Dela menekan tombol tersebut tapi belum ada yang menolongnya.
Sudah tiga puluh menit Dela di dalam lift, baru ada petugas pengamanan. Dela sudah merasa ke panasan dan sesak di dalam lift itu. Setelah satu jam lamanya baru petugas bisa mengeluarkan Dela dari dalam lift. "Maafkan kami Bu terlambat menyelamatkan ibu."
"Tidak apa-apa, saya juga sudah keluar dari lift." Tugas pengamanan itu hanya mengangguk dan memperbaiki lift tersebut.
********
Dela merasa pusing karena kelamaan di dalam lift itu. Jadi Dela menyuruh dara untuk menghandle pekerjaannya hari ini. Setelah itu Dela pulang ke rumah untuk mengistirahatkan tubuhnya.
Ketika Dela tiba di rumah, Dela melihat orang yang akan masuk ke rumahnya itu. "Apakah dia mengikuti sampai ke rumah ini." Batin Dela. Dela masuk ke rumah dan orang itu juga mengikuti Dela masuk ke rumah.
"Ada perlu apa tuan Alvin mengikuti ku sampai ke rumah ini."
"A a aku ingin berbicara dengan mu. "Bicaralah aku rasa tidak ada yang perlu di bicarakan lagi." Dela meninggalkan Alvin sendirian di ruang tamu. Usai Dela meninggalkan Alvin, Alvin juga meninggalkan rumah Dela. Ketika Alvin sudah di dalam mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. "Sial kenapa aku gugup sekali tadi." sambil memukul-mukul setir mobilnya.
Ponsel Alvin berdering dan mengangkat teleponnya itu. "Iya Mah ada apa.? "Kamu di mana sekarang, dan kenapa kamu tidak pulang ke rumah."
"Alvin di jalan mah, sebentar lagi sudah mau sampai rumah." Mamanya Alvin mematikan teleponnya secara langsung tanpa mengatakan apa-apa lagi.
Kini Alvin sudah di rumah, ke mana orang-orang di rumah ini kenapa sunyi sekali. "Eh tuan Alvin."
"Ke mana semua orang bi.? "Mama dan Papa tuan baru ke rumah sakit tuan."
"Siapa yang sakit Bi.? "Papa tuan sakit dan...
Bibi belum melanjutkan kata-katanya, Alvin sudah pergi. Dan menunju rumah sakit di mana Papanya di rawat. Tidak butuh waktu lama Alvin sudah tiba di rumah sakit. Alvin berlarian menyelusuri lorong rumah sakit untuk mencari ruangan yang di tempati oleh Papanya itu.
Alvin sudah melihat Mamanya sedang duduk, Alvin berlari kecil menghampiri Mamanya. "Ma bagaimana keadaan Papa mah.? Alvin langsung saja berjongkok di depan mamanya.
"Papa masih di dalam nak, masih di periksa oleh dokter." Mamanya Alvin langsung saja memeluk Alvin sambil menangis. "Mama tenang yah, Papa bisa melaluinya." Alvin menenangkan Mamanya. Walaupun Alvin juga sangat khawatir tentang kondisi Papanya
********