Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.
Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.
Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.
Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.
Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya seperti di kehidupan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 26 — Teknik Darah Naga
"Shi'er, bagaimana dengan kondisimu sekarang?"
Pemimpin Sekte Darah Naga bertanya pada gadis yang kini sedang berlutut di dihadapannya. Gadis itu yang tak lain adalah putri tercintanya Lan Shishi.
Jika tidak dipanggil ke ruangan ayahnya, Lan Shishi mungkin tidak akan pernah keluar dari kamar sebab itu pemimpin sekte tersebut menyuruh untuk menghadapnya.
"Aku baik-baik saja Ayah, lukaku sudah pulih sepenuhnya..." Lan Shishi menundukkan kepalanya.
"Fisikmu memang baik tapi tidak dengan mentalmu, kau masih memikirkan pemuda itu?"
Pemimpin Sekte Darah Naga itu menghela nafas, tidak ada lagi putrinya yang suka protes banyak hal, menggerutu, atau cerewet. Semenjak pertemuannya dengan Liu Yuwen, Lan Shishi jadi gadis yang banyak diam.
Lan Shishi tidak menjawab, sebagai bukti bahwa tebakan ayahnya memang benar.
Pemimpin sekte itu menghela nafas kembali, "Ayah sudah mendengar tentang pemuda yang kau temui itu, tidak hanya dia kultivator muda yang paling berbakat tetapi dia juga memiliki Mata Bulan yang seharusnya dimiliki klan Wuming."
"Bukankah Ayah bilang klan itu sudah tinggal sejarah, tapi kenapa masih ada anggota klan mereka yang masih hidup?" Lan Shishi mengangkat wajahnya, memotong ucapan ayahnya.
Pemimpin Sekte Darah Naga terdiam sambil mengelus janggutnya, sejujurnya ia juga sama terkejutnya ketika mendengar cerita ini pertama kali.
"Klan Wuming adalah klan besar yang mempunyai ribuan anggota di dalamnya, meski kami waktu itu mengepung mereka dengan kekuatan penuh, wajar saja jika ada salah satu yang masih hidup."
Sampai sekarang tidak ada yang mengetahui bagaimana hancurnya klan Wuming dalam waktu semalam namun mereka yang berada di aliran hitam justru mengetahui situasi yang sebenarnya.
Seperti yang ada dalam ingatan Liu Yuwen, kehancuran klan Wuming memang berkaitan dengan sebuah sekte namun sekte yang dimaksud tidaklah sendiri melainkan gabungan dari beberapa sekte yang beraliansi.
Untuk menghancurkan klan sebesar klan Wuming, dibutuhkan banyak kultivator tingkat tinggi untuk melakukannya.
Sekte aliran hitam melakukan persiapan yang panjang dalam merencanakan penyerangan ini, mereka membuat aliansi besar yang menggabungkan berbagai sekte di Kekaisaran Langit Utara salah satunya adalah Sekte Darah Naga yang juga ikut terlibat.
Hanya saja rencana matang sekalipun sering kali tidak berjalan sesempurna yang diinginkan, salah satu contohnya adalah adanya keberadaan anggota klan itu yang masih tersisa.
Meski Pemimpin Sekte Darah Naga bisa memaklumi kejadian tersebut namun ia tetap tidak menyangka anggota klan Wuming yang tersisa tersebut memiliki kemampuan yang tak masuk diakal.
Dari laporan yang diterima, pemuda yang bernama Liu Yuwen ini memiliki usia di bawah putrinya namun mempunyai kemampuan yang tinggi hingga bisa menghabisi seluruh bawahan anaknya seorang diri.
Jika yang melaporkan itu bukan dari salah satu tangan kanannya, mungkin Pemimpin Sekte Darah Naga akan meragukan berita tersebut.
"Ayah sudah mencari tahu pemuda yang menghabisi banyak anggota kita itu, dia adalah seorang petualang yang baru beberapa minggu ini gabung ke Serikat Petualang."
"Serikat Petualang?!" Lan Shishi terkejut. "Kultivator seberbakat itu bukan berasal dari sekte besar aliran putih?"
"Memang sulit dipercaya tapi dia memang bukan dari sekte aliran putih manapun."
Bakat yang dimiliki Lan Shishi yang sudah mencapai Alam Jiwa di usia 15 tahun biasanya hanya dimiliki oleh murid jenius di kalangan sekte besar aliran putih, wajar saja keduanya terkejut mengetahui Liu Yuwen bukan kultivator yang berasal dari sebuah sekte.
"Selain dia datang dari Kota Yama dan pernah menjadi petualang terkenal di sana, tidak ada informasi mengenai identitasnya..." Pemimpin Sekte Darah Naga menggelengkan kepalanya ketika mengingat tidak banyak informasi mengenai Liu Yuwen.
"Bukankah sekte kita memiliki kemampuan mencari informasi yang tinggi? Bagaimana ayah tidak bisa mengetahui informasi sepenting ini." Lan Shishi merasa tidak terima.
"Bukan ayah tidak bisa mencarinya melainkan informasi yang kita butuhkan sejak awal memang tidak ada."
Liu Yuwen bisa dikatakan seseorang yang baru memasuki dunia persilatan sehingga informasi tentangnya hampir tidak ada.
"Ayah sudah berusaha mencari keberadaannya namun ia sudah menghilang entah kemana, anggota sekte yang ayah kirim juga kehilangan jejaknya."
Liu Yuwen tidak ada di Kota Diva yang sempat menjadi tujuannya dan juga sudah pergi dari Kota Yama, Sekte Darah Naga sempat mencari kemana pemuda itu pergi namun tidak ada yang mengetahuinya.
Lan Shishi menampilkan ekspresi buruk, jika pemuda yang bertemu dengannya masih hidup dan berkeliaran bebas di luar sana hidupnya tidak akan tenang.
Dalam pertemuan dengan Liu Yuwen, Lan Shishi mengalami trauma yang cukup berat. Pikirannya selalu mengingat kejadian di air terjun itu, bagaimana pemuda itu membantai bawahannya tanpa berkedip, bagaimana tatapan dinginnya membuat ia ketakutan setengah mati.
Seolah bisa membaca pikiran anaknya, Pemimpin Sekte Darah Naga membuka suaranya lagi. "Ayah tahu kamu masih takut pada pemuda tersebut, itu sebabnya Ayah menyuruhmu untuk datang kesini."
"Satu-satunya cara agar ketakutanmu hilang adalah dengan membunuh pemuda yang membuatmu takut dengan tanganmu sendiri."
"Maksud Ayah?"
"Selama ini Ayah hanya mengajarimu tentang teknik pembunuh tapi Ayah belum mengajarkan teknik-teknik beladiri yang bisa membuatmu jadi salah satu jagoan terkuat di kekaisaran ini, Ayah bisa-..."
"Entahlah Ayah, dibandingkan dengan pemuda itu, bakatku bukan apa-apa." Lan Shishi memotong segera.
"Shi'er, kau bahkan belum tahu apa teknik yang Ayah ajarkan tapi kau sudah memilih menyerah..." Pemimpin Sekte Darah Naga itu menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya. "Ayah akan mengajar Teknik Darah Naga yang bisa membuat perkembangan kultivasimu meningkat lebih cepat, setidaknya tiga kali lipat daripada kecepatan perkembangan yang sekarang."
Mata Lan Shishi membulat. "Ayah tidak sedang becanda bukan?"
"Kau pikir hal seperti ini bisa dijadikan candaan?" Pemimpin Sekte Darah Naga itu menaikan alisnya sebelum wajahnya berubah menjadi serius. "Tapi ada konsekuensi jika kamu ingin mempelajari teknik ini."
Dinamai Sekte Darah Naga bukan tanpa alasan, banyak kriminal yang ingin masuk ke sekte aliran hitam tersebut salah satunya agar bisa mempelajari Teknik Darah Naga yang legendaris dari pemimpin sekte mereka.
"Aku tidak peduli dengan konsekuensinya, apapun itu asal membuatku menjadi kuat..."
"Bagus, itu baru putri dari Pemimpin Sekte Darah Naga, tentang konsekuensinya, ketika kamu mulai berlatih teknik ini, kau tidak boleh berhenti sebelum bisa menguasainya tidak peduli berapapun lamanya."
Pemimpin sekte itu menambahkan bahwa Lan Shishi kemungkinan bisa menguasai Teknik Darah Naga lebih cepat dibandingkan siapapun yang ada di sektenya karena gadis itu memiliki bakat yang luar biasa.
Pemimpin Sekte Darah Naga akan memberikan satu ruangan pada Lan Shishi agar bisa fokus mempelajari Teknik Darah Naga seluruhnya.
Jika gadis itu keluar dari pelatihan suatu saat nanti, maka perkembangan kultivasinya akan meningkat ke tahap yang mengerikan.
Lan Shishi kini mempunyai harapan dengan teknik yang diajarkan ayahnya agar ia bisa menjadi lebih kuat. Dan yang paling utama adalah cara agar bisa mengalahkan Liu Yuwen.