Umur ku baru 22 tahun bekerja di sebuah Cafe yang tidak jauh dari Kampus dan perkantoran... Jadi cafe tersebut sangat ramai dari pengunjung maha siswa dan karyawan kantor entah karena urusan pekerjaan atau sekedar meeting petinggi perusahaan.
Mama nya yang sudah tua kini tidak sanggup lagi mengurus anaknya karena kondisi tubuh mama nya yang sering bulak balik rumah sakit akhirnya Devan menerima perjodohan itu menjadi ibu sambung anaknya tapi Vano membuat jarak...
kita Lanjut di cerita saja ya ------>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30...
Devan mendengarkan kisa pengalaman Riko saat istrinya hamil sampai Devan teringat sama Cindy yang tidak pernah meminta nya membelikan makanan yang wanita itu mau... Akhirnya Devan mengambil ponsel mengecek CCTV di rumahnya d saat Devan melihat Cindy dan Tasya lagi bermain bersama Tasya sesekali mencium perut Cindy.
"Kenapa kamu tidak menghubungi ku.?" ucap Devan pelan tapi masih terdengar oleh Riko sang asisten.
"Apa Tuan.?" tanya Riko.
"Tidak ada sebentar lagi kita akan meeting, kamu sudah siapkan berkas nya.?" ucap Devan.
"Sudah, tapi saya akan mengecek nya." ucap Riko keluar ruangan lalu menghampiri Rina sang sekertaris Devan itu.
Sementara atasannya menghubungi Cindy karena wanita hamil itu terlihat sudah 4x membuat pudding tapi malih saja membuatnya.
"Mama papa telepon." ucap Tasya... Cindy kaget karena baru ini Devan menghubungi nya selama menikah.
"Tasya angkat dulu ya." ucap Cindy yang memang lagi tidak sempat sebenarnya wanita itu sedang menangis dia merasa gagal selalu membuat pudding yang dia mau Cindy juga berpikir pasti Devan bukan mencari dirinya.
"Hallo papa." ucap Tasya.
"Sayang kamu lagi apa.?" tanya Devan di balik ponsel.
"Tasya lagi temenin mama bikin pudding, Karena kata mama dede bayi mau pudding yang papa beli buat Tasya waktu itu." ucap Tasya jujur...
"Apa Tasya juga mau.?" ucap Devan... suara memang di lospeker oleh Tasya.
"Apa papa bisa belikan pudding itu.?" tanya Tasya...
"Iya nanti pulang kerja papa belikan." ucap Devan.
"Mama dengar papa akan belikan pudding jadi mama jangan buat lagi dan mama jangan nangis." ucap Tasya....
"Terimakasih papa." ucap Tasya.
"Mama.... apa mama baik baik saja.?" tanya Tasya lalu memeluk sang mama yang duduk di samping nya.
"Mama baik baik saja.... Makasih ya sayang kamu peduli sama adik mu..." ucap Cindy.
"Besok oma dan aunty akan pulang karena kuliah aunty sudah selesai mama." ucap Tasya.
Cindy hanya tersenyum sebagai balasan ucapan Tasya putrinya dirinya sangat lemah saat ini sebenarnya ingin Cindy egois meninggalkan rumah yang memang dirinya tidak di inginkan oleh pemilik rumah... Devan pulang dirinya benar membawa pudding yang di minta Tasya.
"Mas terimakasih." ucap Cindy.
"Aku belikan ini karena Tasya... Kamu jangan salah paham." ucap Devan.
"Saya mengerti." ucap Cindy.
"Bagus kalau mengerti, seharusnya kamu sudah pergi dari rumah ini." ucap Devan entah pria ini sadar apa tidak akan ucapannya...
Cindy mendengar itu hanya bisa diam duduk di kursi meja makan pelayan yang ada i dapur saat itu ada bi susi yang tidak sengaja mendengar karena wanita itu lagi memotong pudding yang akan di siapkan untuk majikannya tersebut.
"Anda benar." ucap Cindy bergetar bibirnya air mata nya turun dengan derasnya sampai tidak berselera lagi makan pudding.
"Mama... Kenapa sama mama Bi.?" ucap Tasya yang baru bersama Nita.
"Tasya, Apa Tasya percaya mama sayang sama Tasya.?" ucap Cindy.
"Iya Tasya sangat sayang sama mama." ucap Tasya.
"Boleh mama pergi ke rumah nenek.?" ucap Cindy.
"Kenapa mama apa karena Tasya nakal.?" ucap Tasya.
"Tidak sayang, Tasya anak yang baik dan pintar nanti Tasya kalau libur sekolah boleh ke rumah nenek." ucap Cindy.
Bi Susi hanya diam menatap nona nya karena bi Susi tidak mau Tasya sedih Seperti dulu saat Jihan pergi meninggalkan dirinya... Bi Susi menangis karena ini Cindy yang terluka wanita ini juga merasa kasihan pada Cindy jadi mengerti perasaan Cindy.
Bersambung....