NovelToon NovelToon
I Love You Bu Guru

I Love You Bu Guru

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Berondong / Cintamanis / Beda Usia
Popularitas:56.2k
Nilai: 5
Nama Author: HANA ADACHI

Kapan lagi baca novel bisa dapat hadiah?
Mampir yuk gaes, baca novelnya dan menangkan hadiah menarik dari Author 🥰
-------------------
"Aku akan mendapatkan peringkat satu pada ujian besok, Bu. Tapi syaratnya, Bu Anja harus berkencan denganku."

Anja adalah seorang guru SMA cantik yang masih jomblo meski usianya sudah hampir 30 tahun. Hidupnya yang biasa-biasa saja berubah saat ia bertemu kembali dengan Nathan, mantan muridnya dulu. Tak disangka, Nathan malah mengungkapkan cinta pada Anja!

Bagaimana kelanjutan kisah antara mantan murid dan guru itu? Akankah perbedaan usia di antara keduanya menghalangi cinta mereka? Ikuti kisah mereka di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Merayu

Kecanggungan tampak menyelimuti Anja dan Nathan selama perjalanan mereka. Anja masih merasa canggung karena pikiran anehnya tadi, dan Nathan sedang berusaha mengendalikan jantungnya yang berdebar tak karuan.

"Eng..." Saat hendak memulai pembicaraan, keduanya malah berbicara bersamaan, membuat suasana semakin kikuk.

"Eh, kamu dulu deh Nathan," Anja mempersilahkan.

"Enggak, Bu Anja aja dulu," Nathan menggelengkan kepalanya.

"Kamu aja dulu, nggak apa-apa."

Suasana menjadi canggung lagi. Anja dan Nathan sama-sama menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri.

"Eng, Bu Anja kapan ada waktu senggang?" tanya Nathan dengan suara gugup. Matanya fokus menatap jalanan, tidak berani menoleh ke arah Anja.

"Hari rabu Ibu senggang sih, kenapa?"

Nathan tersenyum mendengar jawaban Anja. "Kemarin kan Ibu udah janji mau nemenin aku beli furnitur rumah,"

"Oh iya!" Anja menepuk dahinya sendiri, baru ingat janjinya pada Nathan. "Sepertinya aku beneran udah tua. Omongan yang kemarin aja sudah lupa," ucapnya sambil terkekeh.

"Tua apanya? Bu Anja masih sama cantiknya," puji Nathan tanpa sadar.

"Hm?" Anja mengangkat sebelah alis, tak menyangka akan mendapatkan pujian secara tiba-tiba. "Jadi menurut kamu Ibu cantik?"

Nathan terkesiap. Menyadari kalau dirinya keceplosan. Tapi ia dengan cepat menenangkan diri. "Tentu saja. Bu Anja juga kelihatan awet muda. Wajahnya masih sama dengan tujuh tahun lalu,"

"Astaga..." Anja menangkup wajahnya sendiri malu-malu. "Kalau kamu ngomong begitu, Ibu akan makin rajin perawatan,"

Nathan tak bisa menyembunyikan senyumnya. Lucu banget sih, jadi pengen cubit pipinya.

"Oh, ya? Tadi Bu Anja mau ngomong apa?" Nathan mencoba mengganti topik pembicaraan. Jangan sampai dia keceplosan lagi di depan Anja.

"Oh, tadi Ibu mau tanya gimana keadaan ayahmu. Beliau sehat?"

Senyuman di wajah Nathan langsung luntur. Ekspresinya berubah masam. "Ya," jawabnya singkat.

Anja menyadari perubahan ekspresi Nathan, tapi ia tetap bertanya. "Ayahmu nggak masalah kalau ditinggal sendirian di Australia?"

"Nggak," Nathan menjawab malas-malasan.

Anja menggigit bibir. Sepertinya hubungan Nathan dengan ayahnya belum membaik. "Jadi, apa kamu sudah mengatakan apa yang Ibu sarankan di depan muka ayahmu?"

Nathan tiba-tiba tertawa terbahak-bahak, membuat Anja terkejut. "Maksud Ibu kalimat, 'sekarang aku nggak butuh kamu lagi, b4jing4n' itu?"

"Astaga.." Anja langsung menutup mulutnya dengan tangan, merasa shock sekaligus malu. "Apa aku mengatakannya sekasar itu? Maaf Nathan, sepertinya Ibu tidak bisa menjadi guru yang baik untukmu,"

"Hahahaha!" Nathan malah tertawa lebih keras. "Bu Anja baru sadar?"

Anja menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Saat itu kan Ibu baru beberapa bulan menjadi guru, jadi wajar kalau belum bisa mengendalikan omongan," Anja membela diri. "Jadi, apa kamu sudah mengatakannya?"

Nathan menggeleng perlahan. "Belum. Aku belum sesukses itu Bu, jadi mungkin aku akan mengatakannya beberapa tahun lagi."

"Syukurlah," Anja pura-pura menghela napas lega. "Kalau nanti kamu benar-benar mengatakannya, tolong jangan bilang itu ide Ibu, ya?"

Nathan terkekeh. "Wah, sekarang aku malah jadi pengen melakukannya."

"Jangan dong," Anja berkata dengan nada memohon. "Kalau begitu Ibu ganti deh kata-katanya,"

"Nggak bisa begitu!" Potong Nathan cepat. "Ucapan Bu Anja tujuh tahun lalu sudah terpatri jelas di otakku."

"Astaga, anak ini..." Anja memberengut kesal. "Sepertinya aku salah mendidik murid,"

Tawa Nathan terdengar semakin kencang.

Setelah perjalanan selama dua puluh menit, mobil Nathan berhenti di depan gerbang sekolah.

"Syukurlah gerbangnya belum ditutup," Anja merasa lega.

"Kalaupun sudah ditutup, nggak masalah juga. Bu Anja kan sudah tau jalan alternatif lain," celetuk Nathan sambil tertawa. Ia jadi teringat pertemuan pertamanya dengan Anja tujuh tahun lalu.

"Hei, jangan bilang siapa-siapa, itu adalah aibku yang sangat besar," Anja menempelkan telunjuknya di depan bibir, lalu membuka sabuk pengamannya. "Terimakasih ya Nathan, berkat kamu Ibu tidak terlambat,"

"Eh, sebentar Bu, jangan keluar dulu," cegah Nathan, lantas ia berjalan ke luar mobil.

"Kenapa? Ada apa?" Anja bertanya-tanya. Ternyata Nathan hanya berjalan memutar untuk membukakan pintu.

"Silahkan Bu,"

"Astaga, ngapain sih?" Anja terheran-heran. "Ibu kan bisa buka sendiri Nathan,"

"Di Australia, semua pria melakukan ini Bu," Nathan lagi-lagi membual.

Anja hanya bisa menarik napas panjang. "Sepertinya kamu harus memperbaikinya, Nathan. Sekarang kamu di Indonesia, dan hal-hal seperti itu tidak umum digunakan di sini. Kecuali kalau kamu mau merayu wanita,"

"Kalau memang niatku begitu, bagaimana?"

"Apa?"

"Kalau ternyata aku memang berniat untuk mer—"

"Nathan!" Anja tiba-tiba menarik kerah Nathan dan masuk ke dalam mobil.

"Kenapa, Ada apa?" Nathan berseru panik.

"Cepat tutup pintunya, cepat!" perintah Anja. Meskipun bingung, Nathan menuruti perintah gurunya itu.

"Ada apa sih, Bu?"

"Ssttt..." Anja menempelkan telunjuknya pada bibir Nathan. "Kamu diam dulu,"

Nathan sontak terdiam. Bukan karena perintah Anja, melainkan karena saat ini jantungnya berdebar hebat. Apalagi jarak wajahnya dengan Anja hanya tinggal beberapa senti saja. Kalau Anja menoleh sedikit, bibir mereka bisa saja bersentuhan.

Astaga, apa yang aku pikirkan? Kau sudah gila ya, Nathan!

Di sisi lain, Anja tidak sempat berpikir apa-apa, karena saat ini pandangannya tertuju pada seorang wanita yang melajukan motornya ke arah gerbang. Nathan mengikuti arah pandang Anja dan sedikit mengernyitkan dahi.

"Bukannya itu Bu Eni?"

"Iya, itu yang namanya Eni Sutemi," Anja tak bisa menyembunyikan kekesalannya.

"Kenapa Bu Anja malah sembunyi di sini dan tidak menyapa dia?"

"Aduh, Nathan. Daripada Ibu harus ketemu dan menyapa dia duluan, lebih baik suruh Ibu menguras air laut dengan sendok!"

Nathan mengangkat sebelah alisnya heran. Sebenarnya, dosa apa yang sudah dilakukan Bu Eni sampai Bu Anja ku tercinta begitu membencinya? Aku yakin yang salah pasti Bu Eni, soalnya Bu Anja nggak mungkin salah.

Setelah memastikan Bu Eni menghilang dari pandangan, Anja buru-buru membuka pintu mobil dan bergegas keluar.

"Terimakasih ya Nathan! Ibu harus cepat-cepat sampai kelas biar nggak ketemu Bu Eni!" Anja melambaikan tangan sambil berlari, meninggalkan Nathan yang masih terbengong-bengong di dalam mobilnya.

"Bu Anja!" Nathan berteriak sambil melongok melalui jendela mobil. "Nanti aku jemput ya!"

Anja menghentikan langkahnya sejenak, menatap ke arah Nathan. "Nggak usah repot-repot, nanti Ibu pulang naik ojol!"

"Pokoknya nanti aku jemput!" Nathan tak memedulikan ucapan Anja. Sebelum Anja sempat menolak tawarannya lagi, Nathan langsung melajukan mobilnya pergi dari area sekolah.

Anja hanya bisa menghela napas panjang sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Dasar anak itu,"

1
Miko Celsy exs mika saja
jgn2 bpknya sdh tau nih....
VALLENDA: jangan-jangan
total 1 replies
Zayyin Arini Riza
Sudah lah Bu Anja, nyerah aja nyerah.. pasti malah enak...
VALLENDA: kalau ada yang susah, kenapa harus yang mudah wkwk
total 1 replies
Dewi @@@♥️♥️
jangan² bapak tadi udah lihat Anja dan Nathan pelukan nih,,lanjut Thor makin seru nih
VALLENDA: tungguin ya kak
total 1 replies
Siti Nina
Lanjut kak makin seru cerita nya 👍👍👍 klw bisa tiap hari dong up nya 😊
VALLENDA: siap akak
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
ah Anja kapan kamu sadarnya sih 🥹🥹🥹
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐: 😅😅😅😅😅
VALLENDA: nanti kalau Author menghendaki 🤭
total 2 replies
SAL💞🇲🇾
masih menunggu selanjutnya ❤️
pisces
gak suka sikap anja, klo mmg gak mau ya udah jujur ma nathan jgn malah cari perkara baru, ntarklo nathan dah bnr2 ilang, nangiiiissss, nyeseeellll, basi
DIAN DEWI
Aahh sebel sama sikap Anja, bisa²nya mau di suruh kencan buta🥲
Siti Nina
paling males lagi seru"nya baca eh,,,malah Bersambung
Siti Nina
ya ampun gemesss banget sama nathan,,,jdi ngakak baca nya jadi bayangin mukanya cindy 😀
Siti Nina
oke banget 👍👍👍
Myra Myra
hrp sgt nathan tahu LPS tu buat anja.... terikat Ngan nathan Ae Thor...
VALLENDA: 🤗🤗🤗🤗🤗
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
jangan pergi menemui laki² lain Anja..kasihan Nathan
VALLENDA: /Awkward/
total 1 replies
Dewi @@@♥️♥️
kak kok lama bgt gak up si?
VALLENDA: iya kak, makasih ya udah setia nungguin
Dewi @@@♥️♥️: oh y,,semoga semua urusannya lancar dan sehat selalu
total 3 replies
Dewi @@@♥️♥️
Cindy itu bukan cinta tapi obsesi
VALLENDA: /Grimace/
total 1 replies
Miko Celsy exs mika saja
sadis amat cindy
VALLENDA: /Skull/
total 1 replies
DIAN DEWI
Astaga udah bolak-balik kesini belum up juga huhuuu🥲
VALLENDA: I love you akak😘😘
total 1 replies
Nanik Arifin
ha ha ha ha ha.... Cindy... Cindy...
kamu g tahu aj sebucin apa Nathan
VALLENDA: tujuh taun aja di gas
total 1 replies
Astriliyanti Astriliyanti
up yg banyak thor,suka..suka 🥰
VALLENDA: tunggu terus ya kak
total 1 replies
Dewi @@@♥️♥️
cindy ,,Nathan itu sudah bucin akut,,susah pokoknya utk mempengaruhi Nathan supaya berpaling dari Bu Anja
VALLENDA: hihihi betull
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!