Myro Veniar yang merupakan pangeran ke 3 dari Kerajaan Veniar, tanpa dukungan dan perhatian dari orang-orang, dikirim ke wilayah utara untuk melawan pemberontakan besar di utara hanya dengan ratusan pasukan.
Jika ia menolak perintah sang raja, Myro akan dianggap sebagai pemberontakan lalu diturunkan sebagai pangeran atau bahkan dieksekusi mati. Tapi, pergi ke utara untuk melawan pemberontakan besar tanpa dukungan sama seperti pergi menuju kematian juga.
Bagaimana cara Myro mengatasi pilihan di antara hidup dan mati ini? Apakah dia mampu bertahan di tengah sengitnya persaingan kekuasaan antara pangeran serta menjadi pangeran yang berhasil menjadi raja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ark Vest, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34 : MEMINTA BANTUAN
Hari semakin malam, para tamu mulai meninggalkan kediaman Myro satu persatu hingga menyisakan Loviun, Orvan dan Zala yang masih berada di ruang pesta.
Myro merasa sakit kepala, tanpa sempat meminta Zala agar tetap tinggal, wanita ini mengatakan sendiri kepada Myro bahwa dia mempunyai sesuatu yang mau dibicarakan. Masalahnya, Myro perlu berbicara dulu bersama dua gubernur.
Lune mengerti apa yang Myro pikirkan, oleh karena itu dia mendekati Zala "Namamu Zala bukan? Ayo bicara di luar, aku mempunyai hal penting untuk dibahas bersamamu, terutama tentang orang-orang aneh yang menyebabkan kau datang kesini".
Pada awalnya Zala sedikit kesal terhadap sikap sombong Lune yang memanggilnya tanpa gelar hormat apapun seperti nona atau Marquis, bagaimanapun dia tetap bangsawan sedangkan Luna hanya seorang bawahan Myro. Tetapi perkataan Lune berikutnya menyebabkan semua kemarahan Zala menghilang, digantikan oleh rasa khawatir.
Tidak ada seorangpun yang mengetahui tentang organisasi di belakangnya, bahkan apa yang diketahui semua orang yaitu dia berada di posisi sekarang menggunakan kemampuannya sendiri. Karena alasan tersebut, perkataan Lune membuat Zala khawatir. Sejak dulu dia telah diperingatkan organisasi bahwa keberadaan mereka merupakan rahasia, apabila dia ketahuan membocorkan organisasi kepada orang lain, dia diancam akan dibunuh.
"Jangan khawatir, mereka tidak menyalahkanmu atas aku yang mengetahui kebenarannya, kau cukup ikut bersamaku", kata Lune yang meninggalkan ruangan.
Zala menarik nafas lalu berjalan mengikuti Lune setelah pamit kepada Myro.
Myro bingung terhadap apa yang Lune katakan sehingga mampu membujuk Zala pergi, tapi apa yang paling penting sekarang yaitu menghadapi dua gubernur di depannya. Dia bisa bertanya kepada Lune mengenai masalah Zala nanti.
"Gubernur Orvan, Gubernur Loviun, maaf membuat kalian menunggu", kata Myro mendekati dua gubernur.
Loviun melambaikan tangannya "Kami tahu pangeran sedang sibuk mengantar para tamu pergi, lagipula pesta anda baru saja selesai. Maaf kalau aku terlalu kasar, Pangeran Myro, namun aku harus terus terang. Kami berdua adalah punggawa raja, bukan pangeran ataupun bangsawan manapun. Karena itu, saya harap pangeran tidak akan memberi kami tugas yang khawatirnya nanti akan merusak hubungan kita".
Myro perlu mengakui semua tebakan Lune memang tepat, dia seperti meramal masa depan. Saat pertemuan mengenai cara menyerang Benteng Agiro, Lune menyampaikan bahwa dua gubernur pasti membantu Myro selama permintaannya bukan sesuatu yang menghancurkan sifat netral mereka.
Jadi Myro dilarang meminta mereka membantu menyerang Kerajaan Rock sebab hal itu membuat mereka terlihat seperti memihak Myro.
"Kalau dua gubernur tak dapat membantu Myro menyerang Kerajaan Rock, lalu bantuan apa yang bisa mereka berikan? Apakah bantuan mereka masih berguna bagi kita?", itu adalah pertanyaan Alexandria selama rapat kemarin.
Jawaban Lune yaitu mereka tetap bisa digunakan sebagai bantuan yang penting tanpa perlu menghancurkan sifat netral mereka, bantuannya berupa--
Myro menatap ke arah dua gubernur "Aku tahu apa yang kalian pikirkan, seperti janjiku di awal, bantuan yang aku minta bukan berhubungan dengan perebutan tahta maupun berkhianat. Aku perlu satu bantuan kalian, apabila kalian membantuku di masalah ini, kemungkinanku menang melawan Kerajaan Rock menjadi semakin besar".
"Katakan, Pangeran Myro! Selama bukan melanggar prinsip kami, kami pasti membantu anda sekuat tenaga, demi Kerajaan Veniar", kata Orvan hati-hati.
Myro berhenti membuat mereka menunggu "Aku mau selama pasukanku menyerbu Kerajaan Rock, kalian membantuku mengawasi para pejabat dan bangsawan di utara. Kalau mereka berusaha menggangguku, tolong hentikan mereka. Terutama Count Forza, aku yakin dia bersiap menggangguku sewaktu aku hampir berhasil nanti".
"Seberapa besar anda yakin menang, Pangeran Myro?", tanya Loviun penasaran. Bukan berarti dia takut mengambil keputusan melawan para bangsawan atau pejabat lain, sebaliknya dia penasaran kenapa Myro begitu percaya diri padahal Kerajaan Veniar tetap gagal setelah mengirim tujuh puluh ribu pasukan.
"Delapan puluh persen adalah pendapat bawahanku yang paling bisa dipercaya, sedangkan dariku yaitu sembilan puluh lima persen sebab aku percaya pada mereka", kata Myro percaya diri.
Orvan dan Loviun melirik secara diam-diam, merasa sedikit kaget terhadap kepercayaan diri Myro. Menurut pengalaman mereka di bidang politik selama bertahun-tahun dimana mereka harus pandai menilai sifat dan ekspresi lawan bicara mereka, Orvan dan Loviun yakin dari penilaian mereka bahwa kepercayaan diri di wajah Myro sama sekali bukan suatu kebohongan.
Loviun menjadi sosok yang berdiri duluan, dia berbicara sambil membungkuk hormat "Sesuai janji saya, selama permintaan anda bukan pengkhianatan atau keberpihakan dalam tahta, saya pasti membantu. Belum lagi tujuan anda untuk kemuliaan Kerajaan Veniar, mengembalikan wilayah kerajaan yang hilang di tangan pemberontak. Sebagai punggawa setia kerajaan, saya pasti membantu".
Orvan mengangkat pundaknya "Aku tentunya ikut membantu! Pada awalnya aku khawatir anda meminta kami membantu memberikan pasukan atau persediaan, ternyata cuma mengawasi para pejabat dan bangsawan. Saya berjanji kepada anda, saat pangeran menyerang Kerajaan Rock, tak akan ada seorangpun di Kerajaan Veniar yang mengganggu anda kecuali mereka melangkahi mayatku dulu".
Menerima janji dua gubernur, Myro akhirnya bernafas lega "Myro pasti selalu mengingat kebaikan dua gubernur! Selama kalian membutuhkan bantuan Myro di masa depan, aku pasti datang membantu jika bukan melanggar prinsip".
...----------------...
Di sisi lain, Lune dan Zala sedang berdiri bersama di tempat latihan markas Myro.
Lune mengamati ruang latihan yang selalu pasukan mereka gunakan "Apa perintah yang mereka berikan kepadamu? Tidak, perintah dari siapa dulu? Kepala cabang kalian atau bahkan ketua secara langsung?".
Zala gemetar akibat perkataan Lune "Bagaimana kau bisa tah--".
"Tugasmu cukup menjawab pertanyaanku, jangan tanya apa yang tidak seharusnya kau tanyakan", kata Lune dingin, jauh berbeda sikapnya ketika berbicara bersama Myro.
Zala membuka mulutnya beberapa kali, tapi ia tetap gagal mengatakan apapun. Satu menit kemudian, Zala menghela nafas berat "Seberap keras kau bertanya, aku tetap menolak memberitahumu apapun, aku belum mau mati cepat. Dengar baik-baik, organisasi yang kau tanyakan bukan sesuatu yang kau ataupun tuanmu bisa lawan. Jadi menyerah lah, kekuatan mereka begitu menakutkan hingga menutupi seluruh Kerajaan Veniar".
"Mereka benar-benar berhasil membuatmu ketakutan. Yah, sulit membuatmu percaya bahwa aku sama sekali tidak takut menghadapi organisasi di belakangmu itu, mereka bukan lawanku, apalagi tuanku!", kata Lune percaya diri "Sekarang aku akan membiarkanmu, namun aku tetap memberimu satu peringatan. Jangan terlalu ikut campur, Tuan Myro bukan sesuatu yang mampu kalian kendalikan, tuanku adalah raja sejati. Sampaikan pesanku ke pembawa pesan yang nanti menemuimu, baik kalian itu kepala cabang, tetua, wakil ketua atau bahkan ketuanya sendiri, saat kalian berani mencoba macam-macam pada kami, aku pasti menghancurkan kalian semua".
Tanpa menunggu jawaban Zala, Lune berbalik pergi meninggalkan dia yang masih bingung "Jangan lupa berikan pesanku pada mereka, namaku Lune Enneige Aras! Selain itu, tuanku seharusnya telah selesai berdiskusi bersama para gubernur, kau boleh pergi menemuinya sekarang".