Cinta Tulus Seorang Mafia

“Sir, kami sudah mendapatkan pelakunya!” kabar itu didapatkan oleh Jared setelah dia membawa Lucy ke rumah sakit.

“Bagus. Jaga dia baik-baik, aku akan segera ke sana!” Rupanya tidak membutuhkan waktu lama, anak buahnya benar-benar bekerja dengan cepat.

“Lepaskan aku. Lepaskan!” Teriakan Ana terdengar. Dia tertangkap dan tak berdaya. Dia tidak akan bisa lari kemanapun lagi dan yang pasti dia akan mempertanggungjawabkan apa yang telah dia lakukan pada Lucy.

Orang-orang yang menangkapnya terlihat menakutkan. Dia tidak tahu mereka siapa tapi dia takut dengan situasi itu.

“Lepaskan. Sebenarnya apa mau kalian? Jika kalian mau uang maka akan aku berikan jadi lepaskan aku!”

“Bungkam mulutnya!” Supaya Ana tidak membuat keributan, lebih baik mereka membungkam mulutnya yang berisik itu.

“Siapa sebenarnya kalian  dan untuk apa kalian menangkap aku seperti ini?” Ana memberontak. Sebuah kain dipakai untuk menutup mulutnya supaya dia berhenti berteriak. Kedua tangan dan kakinya juga diikat supaya dia tidak bisa melarikan diri.

Dia merasa jika orang-orang itu bukanlah orang-orang biasa. Apa dia akan dijual? Jangan katakan ada penjahat yang mengagumi  penampilannya lalu menginginkan dirinya.

 Ana terus memberontak dalam ketakutan.  Dia dilempar di sisi lorong yang sempit dan lembab. Tempat itu menjijikkan karena banyak tikus yang berlalu lalang tapi itu bukan menjadi masalahnya saat ini.

Dia tidak yakin dan dia tidak berani menebak, apakah dia benar-benar terlibat dengan penjahat? Tapi kenapa?

Sebuah mobil berhenti di ujung lorong dan orang-orang yang menangkap dirinya terlihat berbaris dengan rapi. Seorang pria tampak turun dari mobil. Suasana tiba-tiba saja jadi hening dan menegangkan.

Ana masih memberontak. Firasatnya buruk dan rasa takutnya memenuhi hati. Tatapan matanya tak lepas dari pria yang berjalan menghampiri dirinya. Lampu yang bersinar dengan temaram membuatnya tak dapat melihat rupa pria itu dengan jelas.

Dia berusaha mengernyitkan dahi. Dia harap semua itu hanyalah lelucon untuk menakuti dirinya.

Mungkin saja ada yang hendak memberikan kejutan tapi dengan cara membuatnya takut.

Pria itu semakin melangkah mendekat. Kedua mata Ana melotot ketika melihat pria yang tampak tidak begitu asing. Meski dia tidak kenal tapi dia tahu pria itu yang bersama dengan Lucy.

“Hm!” dia berusaha berteriak. Dia ingin tahu untuk apa pria itu menangkap dirinya dan menyandera dirinya seperti itu.

“Kau sungguh bermain api, heh?” Dengan satu kaki, Jared menginjak kaki Ana.

Ana kesakitan. Dia berteriak tapi tak bersuara. Pria itu tidak ragu menginjak kakinya dengan begitu kuat. Dia harap pria itu berhenti karena kedua kakinya adalah aset berharga yang dia miliki.

Ana menangis. Dia masih berada dalam kebingungan karena dia tidak mengerti kenapa pria itu menangkap dirinya.

“Lepaskan sumpalan mulutnya!” Jared memberikan perintah itu. Anak buahnya bergegas, melakukan apa yang dia perintahkan.

“Kurang ajar. Siapa kau dan kenapa kau memperlakukan aku seperti ini?” Ana tentu saja tak menyia-nyiakan kesempatan untuk bertanya setelah gumpalan di mulutnya disingkirkan.

“Siapa aku itu tidak penting bagimu. Kau telah berani mencelakai Lucy jadi kau harus membayar apa yang telah kau lakukan padanya.”

“Apa yang kau maksudkan? Aku tidak melakukan apa pun pada Lucy!” Tidak mungkin pria itu tahu  apa yang dia lakukan.

“Tidak perlu membual. Apa kau pikir kau dapat menipu aku dengan mudah dan apa yang kau pikir aku tidak akan mengetahui perbuatan licik mu itu?”

“Jangan asal menuduh jika kau tidak ada bukti. Apa yang terjadi dengan Lucy murni kecelakaan. Aku tidak terima kau menuduh aku seperti ini. Aku akan melaporkan dirimu pada polisi supaya kau dihukum!”

“Kau sungguh tidak tahu jika aku lah hukum itu!” Jared menatapnya tajam. Pria itu terlihat menakutkan. Di tempat yang gelap seperti itu, Ana merasa pria itu sudah seperti penjahat yang sedang mengintai di balik kegelapan. Bulu roma Ana meremang. Dia semakin merasakan firasat tak baik saja

“Lepaskan aku dan biarkan aku pergi. Apa yang kau tuduhkan, aku benar-benar tidak melakukannya!” Celaka. Apakah pria itu adalah orang suruhan Lucy? Tapi bagaimana mungkin Lucy atau pria itu tahu jika dia pelakunya.

“Patahkan!” Jared memberi perintah sambil melangkah menjauhi Ana.

“Apa?” Ana tampak tak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh Jared.

“Patahkan kedua kakinya tapi ingat, jangan melakukannya dengan mudah!” wanita itu telah membuat Lucy mengalami cedera kaki jadi wanita itu harus mendapatkan ganjarannya.

Mata dibayar mata, gigi dibayar gigi. Itu adalah hukum alam dan wanita itu juga harus merasakan apa yang Lucy rasakan.

“Baik, Sir,” dua anak buahnya sudah melangkah mendekati Ana.

“Tidak. Apa yang mau kau lakukan padaku?” Ana berusaha mundur.

“Sebaiknya tidak melawan jika tidak kami akan mematahkan yang lainnya!”

“Kalian gila, kalian semua gila!” Ana menendang, ketika salah satu anak buah jared mulai menangkap kakinya.

Tubuhnya gemetar. Yang bisa dia lakukan hanyalah berteriak ketakutan. Akan tetapi, mulutnya kembali dibungkam Supaya tidak ada yang mengganggu apa yang sedang mereka lakukan.

Kedua mata Ana melotot ketika salah satu kakinya diluruskan dan pada saat itu, anak buah jared menginjak pangkal kakinya dengan kuat.

Ana berteriak dalam diam. Rasa sakit yang tak tertahankan membuat air matanya menetes.

Dia memohon agar mereka berhenti tapi semua itu barulah awal. Tanpa adanya belas kasihan. Kakinya terus diinjak  sampai tulangnya patah. Tidak hanya satu, kaki yang lain juga diinjak dengan membabi buta.

Ana hanya bisa berteriak tertahan dan ketika semua itu selesai, Ana tak sadarkan diri.  Di tengah kesadaran diri yang tidak ada,  kedua tangannya dipatahkan dan hal itu membuatnya kembali berteriak.

Kali ini dia benar-benar jatuh pingsan akibat rasa sakit yang tak dapat dia tahan.

“Dia sudah tak sadarkan diri lagi, Sir. Apa yang harus dilakukan?”

Jared yang  jadi penonton sedari tadi tampak begitu puas.Itu ganjaran yang sangat tepat bagi wanita itu.

“Bawa tubuhnya dan buang ke tengah hutan. Aku tidak peduli dia mau hidup atau mati tapi ada baiknya kalian pastikan dia dimakan oleh binatang buas!”

“Baik, Sir!”Anak buahnya bergegas membawa Ana. Mereka akan lenyapkan wanita itu sesuai dengan perintah.

Jared segera pergi. Dia harus melihat keadaan Lucy dan harus tahu apakah kakinya baik-baik saja atau tidak.