"Setahun menjadi istriku maka kau akan mendapatkan uang 500 juta yang kau butuhkan!" Kata Justin pada Lily yang sedang membutuhkan dana yang sangat besar untuk membantu ekonomi keluarganya.
Tawaran yang terdengar cukup menguntungkan untuk dirinya membuat Lily terpaksa menerima tawaran Justin. Lily berpikir jika tawaran yang Justin berikan kepadanya saat itu merupakan jalan keluar dari permasalahannya.
Tanpa Lily sadari jika satu tahun pernikahan yang dia jalani bersama Justin membuatnya terbelenggu dengan cinta pria itu dan membuatnya sulit untuk melepaskannya di saat wanita yang pria itu cintai telah kembali dan ingin merebut posisinya sebagai istri Justin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 - Lunas
Bu Maria dibuat meradang mendengar pertanyaan Lila. Pada hakikatnya sebagai orang tua, memang sudah seharusnya dirinyalah yang membayar uang kuliah Arneta, bukan Lila. Ingin memberikan pelajaran pada Lila dengan menggampar atau melakukan penyiksaan lain, Bu Maria jadi berpikir karena takut Lila bakalan mengadu pada RT.
"Kurasa perdebatan kita sudah cukup, Ibu. Semua hutang Ibu pada pihak bank akan aku bayarkan. Dan untuk uang semester Arneta, aku gak mau tahu. Jika Ibu tetap memaksa, aku bakalan menarik kembali niatku yang ingin melunasi hutang piutang Ibu. Aku juga udah gak masalah kalau rumah ini disita." Kata Lila berbohong.
Ya, dia tak akan mungkin rela jika rumah masa kecilnya disita oleh pihak bank. Apa yang ia katakan pada ibu tirinya hanyalah sebentuk ancaman agar Bu Maria tak lagi menekannya. Lila pun yakin jika ibu tirinya tidak akan mungkin mau rumah yang saat ini ditempatinya ditarik oleh pihak bank. Akan tinggal dimana mereka nantinya jika semua itu terjadi.
Dan untuk masalah biaya semester Arneta, awalnya Lila memang berniat untuk membayarkannya menggunakan uang sisa pemberian Justin. Namun melihat sikap adiknya yang masih saja tak sopan kepada dirinya, Lila jadi mengurungkan niatnya tersebut:
Setelah memberikan penegasan kepada Bu Maria, Lila segera melangkah masuk ke dalam rumah. Dia membutuhkan waktu untuk beristirahat setelah hampir seharian bekerja di kafe. Untung saja malam ini ia tidak lagi bekerja di angkringan dan hanya datang untuk mengundurkan diri saja, jika tidak, pasti tubuhnya terasa semakin lelah.
"Ibu kenapa gak lawan dia aja sih!" Gerutu Arneta setelah kepergian Lila. Dia merasa sebal karena Lila melawan dirinya dan ibunya, dan ibunya hanya diam tak memberikan perlawanan apa-apa.
"Memangnya kamu mau sampai Lila mengadukan perbuatan kita pada pak RT dan permasalahan kita dibawa ke jalur hukum?" Tanya Bu Maria.
Kepala Arneta menggeleng. Dia tentu saja tak menginginkan hal tersebut.
"Sudahlah, sekarang kita turuti saja keinginannya sampai uang yang dia punya itu dia bayarkan pada pihak bank!" Titah Bu Maria.
"Kenapa hanya sekarang menuruti keinginannya, Bu. Apa Ibu memiliki rencana lain setelah ini?" Tanya Arneta.
Bu Maria menarik tipis sebelah sudut bibirnya. Dia mengiyakan perkataan putrinya itu. Dia tak rela karena kalah dari Lila dan akan membalaskan perbuatan Lila tadi di saat yang sudah ia tentukan.
Melihat respon sang ibu, membuat Arneta jadi ikut tersenyum. Dia yakin jika sang ibu telah merencanakan sesuatu yang bagus untuk membalas perbuatan Lila.
**
Keesokan harinya, Lila mengambil waktu untuk cuti bekerja. Rencananya hari itu Lila ingin membayarkan hutang ibunya pada pihak bank dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi agar sertifikat rumah orang tuanya bisa kembali.
Bu Maria yang ingin memastikan Lila membayar hutang-hutangnya pun mengikuti Lila sampai ke teller bank. Di sana, Lila melakukan pemindahan dana dari rekeningnya menuju rekening pihak bank untuk membayar seluruh hutang ibunya.
Bu Maria tersenyum puas melihatnya. Dia tak menyangka hutangnya yang sangat banyak itu bisa dibayarkan oleh Lila tanpa harus ia turun tangan mencari biaya untuk melunasinya.
"Ternyata anak wanita murahan ini bisa diandalkan juga!" Gumam Bu Maria senang. Sebelah sudut bibirnya pun tertarik ke atas saat Lila sudah mendapatkan bukti pelunasan pembayaran hutangnya dari pihak bank.
"Semua hutang Ibu sudah aku bayar. Aku harap setelah ini Ibu gak akan menggadaikan sertifikat rumah Ayah lagi!" Tegas Lila.
Bu Maria tak menyahut. Dia hanya bergumam di dalam hati untuk segera melakukan pembalasannya pada Lila yang sudah berani memerintah dirinya.
***
Rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ dan komen dulu ya teman-teman sebelum lanjut🤗🤗
koq ga enak yaaaaa tamatnya