🌹NOVEL DENGAN 20 BAB TERBAIK VERSI EDITOR NOVELTOON🌹
SINOPSI
Sendu, seorang gadis desa yang nekat menginjakkan kaki ke ibu kota hanya untuk mencari sang calon suami yang tak kunjung kembali, padahal hari pernikahan mereka tinggal menghitung hari.
Bukannya bertemu dengan sang calon suaminya, Sendu justru di hadapkan kepada masalah yang menyeretnya masuk ke dalam gemerlapnya dunia malam.
"Cepat layani aku!" Ucap pria berbaju jas hitam itu.
"Tuan, saya bukan wanita penghibur... " Sendu menangis tersedu.
"Munafik! Kalau kamu bukan pelacur, lantas kenapa kamu bisa ada di sini?"
🍂🍂🍂🍂🍂
NOVEL : AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR
PENULIS : LV EDELWEISS
GENRE : CINTA PERNIKAHAN - NIKAH PAKSA
APP : @noveltoon_ind
NOTES : KARYA ASLI, DILARANG KERAS PLAGIAT ATAU MEMALSUKAN DENGAN SENGAJA. PENJARA DAN DENDA MILYARAN RUPIAH.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lv Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAHAGIA BERSAMAMU
Sendu sudah selesai membuat makanan malam dan langsung menatanya pada meja makan.
"Non... biar Bi Yasmin aja..." Ucap wanita berusia 45 tahunan itu.
"Nggak apa-apa Bi..." Sendu tersenyum pada Bi Yasmin.
Mama Gita datang dan langsung melihat makanan yang ada di atas meja. Dahinya bertaut karena merasa ada yang salah dengan menu makan malam saat ini.
"Makanan apa ini?" Tanya mama Gita.
"E... i... ini Nya.. Non Sendu yang masak." Ucap Bi Yasmin gugup.
Sendu lalu datang dan mendekati mama Gita. Atensi wanita sejuta branded itu pun langsung beralih kepada sang menantu.
"Kamu yang masak ini?" Tanya mama Gita sarat ketidaksukaan.
"Iya Bu... Ayo Bu di coba... " Ucap Sendu seraya menarik kursi guna mempersilakan mama Gita untuk duduk.
"Saya nggak mau makan makanan kampung begini, kamu pikir... " Ucap mama Gita namun terhenti seketika tatkala dirinya melihat Alex datang ke arah mereka.
Sendu hanya menundukkan kepalanya setelah menerima respon yang tidak baik dari mama Gita. Firasatnya mulai berkata jika mama Gita tidak menyukai masakannya. Barangkali karena tidak sesuai standar elit para penghuni rumah neraka tersebut.
"Wah, baunya enak banget... Kamu yang masak sayang?" Tanya Alex seraya menautkan tangannya di pinggang sang istri dan mengalihkan atensinya kepada gadis desa tersebut.
Sendu yang sedang merasa suasana hatinya sudah tidak nyaman, saat Alex memeluknya di depan mama Gita dan para pelayan pun, hanya bisa diam seraya memegang tangan sang suami. Seolah ia ingin mencari kekuatan tambahan untuk menelan setiap kalimat yang keluar dari mulut sang mertua.
Mama Gita langsung duduk di kursi yang sudah di tarik oleh Sendu, meski dengan raut wajah penuh penolakan. Menatap dengan seksama semua masakan Sendu yang ada di hadapannya.
Sendu langsung mengambil piring dan menyendokkan nasi untuk mama Gita dan Alex. Mama Gita hanya melirik Sendu tanpa berkata apa-apa. Sementara Alex melepaskan senyum pada istrinya tersebut.
Sendu lalu berjalan hendak ke dapur lagi. Namun dengan cepat Alex memanggil Sendu. Menyuruh sang jelita untuk duduk di sampingnya. Sendu pun menuruti perintah sang suami.
Mama Gita mulai menyantap makan malamnya seraya melihat sesekali kepada Alex dan Sendu. Tatapannya penuh kebencian pada wanita yang ada di sebelah sang anak.
"Gimana ma? Enak kan?" Tanya Alex tiba-tiba yang membuat Nyonya besar batuk. Sendu dengan cepat mengambil air putih dan memberikannya kepada mertuanya itu.
"Di minum dulu, Bu.. " Ucap Sendu.
"Iya.... " Mama Gita mengambil gelas dari tangan Sendu.
"Mama pelan-pelan dong makannya... Apa saking enaknya masakan Sendu, ya ma?" Tanya Alex yang membuat mama Gita melepas senyum terpaksa.
Tidak perlu dipaksa nyonya, kepalsuan anda jelas terlihat.
Saat mereka sedang menikmati makan malam, Gianna tiba-tiba saja datang. Dia langsung duduk dan mengambil piring nasi.
"Papa mana?" Tanya Gianna.
"Lagi ada meeting katanya?" Ucap mama Gita.
"Malam-malam gini?" Tanya Gianna.
"Kamu nanya kayak nggak biasa aja dengar tentang pekerjaan papa mu." Ucap Mama Gita lagi.
Gianna pun langsung terdiam setelah mendengar jawaban sang mama. Dia langsung mengalihkan atensinya pada meja makan.
"Makanan apa ini?" Tanya Gianna.
"Ini tuh, sayur lodeh mba..." Jawab Sendu.
"What? Lo.. deh? Kok tampilannya kayak gini...?"
"Iya mba, soalnya di bikin dengan santan..."
"Emangnya enak ya?" Tanya Gianna dengan ekspresi wajah seperti orang jijik.
"Enak dong. Kan yang masak Sendu. Kamu coba aja." Sambung Alex.
Tanpa banyak bertanya lagu, Gianna pun mengikuti titah sang adik untuk mencoba masakan Sendu. Gianna lalu mengambil nasi dan kemudian langsung memakannya.
"Ih, ini enak banget... Serius." Ucap Gianna.
"Kamu pinter masak ya?" Tanya Gianna lagi kepada Sendu.
"Ini resep dari nenek saya, mba..." Jawab Sendu seraya tersenyum pelan.
"Kamu punya nenek?" Tanya Gianna beralih topik. Sendu hanya menganggukkan kepalanya pelan.
"Enak.. enak... " Ucap Gianna lagi.
"Terima kasih, mba.."
"Jadi nggak salah kan aku pilih istri?" Ucap Alex.
Mama Gita lalu meletakkan sendok makannya. Dia kemudian bangkit dan meninggalkan meja makan tanpa sepatah kata pun.
Sendu pun langsung menyadari jika sebenarnya mama Gita tidak menyukai masakannya. Namun dengan cepat Alex menggenggam tangan sang jelita. Sendu menoleh perlahan kepada Alex. Dia melihat senyum di bibir Alex yang membuat hatinya sedikit lega.
...🍃🍃🍃...
"Udah Non... biar saya aja yang ngerjain." Ucap salah seorang pelayan ber-name tag SUSI
"Nggak papa Sus. Saya ini biasa nyuci piring." Jawab Sendu apa adanya.
"Tapi Non, nanti kalau Tua Muda liat, saya kena marah." Ucap Susi lagi.
"Biarain aja Bi... " Tiba-tiba Alex datang dan memotong pembicaraan Sendu dan Susi. Susi langsung menunduk dan mundur beberapa meter saat melihat Alex datang.
Alex berjalan mendekati Sendu. Dia lalu mulai membantu Sang istri membilas piring. Hal itu pun membuat Sendu terkejut.
"Bapak mau ngapain?" Tanya Sendu.
"Bantuin kamu..." Ucap Alex santai.
"Tapi pak, nanti kalau Ibu liat... bapak bisa dimarahi. Udah bapak ke sana aja." Sendu mengusir suaminya itu.
Alex lalu mengambil busa sabun cuci piring dan menempelkannya ke pipi Sendu. Sendu pun terkejut.
"Jangan pak.." Ucap Sendu lembut. Namun sang CEO lagi-lagi mengerjai istrinya itu. Dia kembali mengambil busa dan kali ini meletakkannya di hidung sang jelita.
"Paaaakk... " Ucap Sendu. Dia pun kemudian dengan cepat mengambil busa, lalu menempelkannya di pipi Alex juga.
Alex lagi-lagi dengan cepat mengambil busa yang lain dan melemparkannya kepada Sendu, sebagai pembalasannya. Namun sendu juga dengan cepat melempar busa yang lebih banyak kepada Alex. Dan dengan cepat juga mendapatkan lemparan yang sama dari Alex.
Jadilah mereka saling melempar busa. Membuat Susi, sang pelayan geli menahan tawa. Dia belum berani tertawa lepas melihat kekonyolan Tuan dan Nona mudanya itu karena masih segan dengan Alex.
Bagaimana tidak, bagi para pelayan-pelayannya, Alex itu dulu sangat terkenal dingin dan jarang berbicara. Jangankan bicara dengan mereka, pulang saja jarang. Apa lagi melihat tawa lepas sang Tuan Muda seperti yang terlihat saat ini.
"Pak... udah... " Ucap Sendu seraya tertawa lepas.
Mendengar permintaan Sendu untuk dirinya berhenti, Alex pun segera memegang kedua tangan Sendu. Membuat mereka terdiam secara bersamaan untuk waktu yang cukup lama. Alex lalu menatap Sendu dengan tatapan yang penuh makna.
Susi segera berbalik. Dia mengira jika Tuannya itu akan mencium Sendu. Padahal sih tidak.
"Kita jalan-jalan yuk..." Ucap Alex.
"Kemana pak?" Tanya Sendu yang masih dalam posisi tegang karena begitu dekat dengan Alex.
"Kemana aja...Mau?" Tanya Alex. Sendu menganggukkan kepalanya dan tersenyum manis.
Alex pun melepaskan tangan Sendu dan menggandeng tangan sang Jelita. Kemudian mereka meninggalkan dapur yang masih berantakan dengan piring-piring kotor yang belum selesai di cuci.
Siapa yang akan melanjutkan mencuci semua piring-piring itu? Ya tebak saja sendiri.
Setelah mengganti pakaian, Alex dan Sendu pun keluar rumah. Mereka langsung masuk ke dalam mobil. Dengan tidak menyadari jika ada sepasang mata yang melihat mereka dari atas. Mata mama Gita.
"Kamu mau ke mall nggak? " Tanya Alex.
"Terserah bapak aja... " Jawab Sendu.
"Ya udah, kita ke mall aja ya?" Ucap Alex lagi yang di balas dengan anggukan dan senyuman oleh Sendu.
Tak lama, Sendu dan Alex akhirnya sampai di mall. Mereka pun berjalan masuk ke dalam mall dengan tangan yang terus saling menggenggam satu sama lain. Namun tiba-tiba saja Sendu berhenti saat seorang pria lewat di sampingnya.
Sendu pun menoleh kebelakang yang di ikuti oleh Alex. Pria yang Sendu amati itu pun juga menoleh perlahan ke belakang. Melihat kepada Sendu dan Alex...
*Bersambung
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Maaf ya author telat up-nya karena ada urusan bisnis author yang nggak bisa di tinggalkan. Masih setia kan dengan novel ABWP...? Harus dong...
Sudah siap untuk di ajak masuk ke dalam kisah cinta yang rumit dan membuat patah hati kan?
JANGAN LUPA DONG UNTUK LIKE KOMEN DAN SUBCRIBE-NYA...
karena miras adalah Sumber dari segala kejahatan dan kemaksiatan....
padahal kau sdh hijrah lohh Lex!!!!
Semangat up Thor...💪💪💪