NovelToon NovelToon
ASSALAMU A'LAIKUM USTADZ

ASSALAMU A'LAIKUM USTADZ

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Dikelilingi wanita cantik / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aby Arsyil

Seorang pria muda bernama Adin Ahmad, ia lahir ditengah-tengah keluarga yang memprioritaskan dirinya menekuni ilmu agama, setelah ia menamatkan pendidikan s1 nya di bidang ilmu agama islam, kini ia berusaha menggapai s2 nya, jurusan ilmu sejarah islam, dan lika liku perjalanannya dimulai ketika ia hijrah dari Kota Serang ke Kota Tangerang. Awalnya ia ingin mengembangkan bisnis lalu melanjutkan pendidikan s2 nya dengan tenang.

Banyak wanita-wanita cantik di sekelilingnya yang tertarik padanya, baik dari ketampanannya maupun dari kejeniusannya. Salah satunya Syifa Fauziyah.

"Benarkah Ustadz Muda ini yang telah mencuri hatinya Syifa?"
"Terus kapan waktu terjadi pencuriannya itu?"
"Lantas kenapa Syifa tidak berteriak ketika hatinya di curi?"
"Apakah dia sengaja mebiarkan agar hatinya di curi dan diambil oleh Ustadz Muda ini?"

" Ayo mari kita simak kisahnya, semoga para sahabat terhibur !!"

"Tolong jangan sampai lupa!"
"Like, komen, share, dan subscribe"
"Kami nantikan dari anda!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aby Arsyil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

02. Nasihat Dari Orang Yang Berilmu

Sementara itu Pemuda tadi yang mengantarkan seorang gadis ke kampus, kini balik lagi ketempat semula di pangkalan ojek, ia masih menunggu sahabatnya dengan setia karena ia mempunyai janji dengannya untuk bertemu di tempat ini dan akan membahas tentang kerja sama antara mereka berdua. Setelah menunggu dalam waktu yang cukup lama akhirnya datang juga orang yang di tunggu-tunggunya itu. Sahabatnya itu bernama Andika orang yang akan diajaknya bekerja sama dengannya. Kini dia merasa sangat bersalah karena telah membuat pemuda itu menunggunya cukup lama hingga hampir 2 jam lebih dan ia merasa tidak enak hati dan segera meminta maaf pada pemuda itu. "Ma'afkan saya bang! Udah membuat abang menunggu lama, saya benar-benar mohon maaf yah!" Kata andika seperti sangat menyesalinya karena sudah membuat sahabatnya itu menunggu untuk waktu cukup lama hingga sampai 2 jam. "Udah, santai aja kali lagian seperti sama siapa aja sih kamu ini? Kita kan sudah mengenal sejak lama dan kamu sudah aku anggap seperti saudaraku sendiri dan aku tahu kamu orang yang jujur dan suka menepati janji kalau pun terlambat sedikit yah gak jadi masalah pasti kamu mempunyai alasannya kan? Udahlah nggak usah dipermasalahkan mari kita bahas tentang kerjasama kita!" Tutur Adin Ahmad panjang lebar. "Yaah, aku tahu tapi abang kan udah menungguku 2 jam loh dan aku masih merasa sangat bersalah sama abang! Bagaimana kalau aku traktir abang aja makan dan minum sepuasnya abang? Sebagai tanda permintaan maafku, hehehe?! Kata Andika cengar-cengir sambil garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal. "Hmmm, boleh juga usulanmu!" Sahut pemuda itu tanpa basa basi lagi karena dia tahu kalau Andika sudah mengatakan begitu, dia pasti tidak akan berhenti membujuknya sampai kapan pun kalau belum di iya kan olehnya. "Oke!! Ayo bang!" Andika bersemangat memimpin jalan di depan karena dia memang sangat hafal tentang seluk beluk kota ini. Makanan dan minuman apa saja yang enak yang biasanya di jual di kota ini dan lokasinya dimana saja yang enak buat di jadikan tempat berkumpul bareng dengan teman-teman, semuanya dia tahu karena memang dia asli penduduk pribumi disini di kota tangerang ini.

* * * * * * * * * * * * * * *

Hari pun berganti hari kini tanpa terasa sudah lima hari terlewati, dia Adin Ahmad berada di Kota Tangerang ini sementara itu ia tinggal di kontrakan yang lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah sahabatnya agar lebih mudah untuk menghubunginya. Kadang ia akan mengunjungi rumah kakak perempuannya yang berada di Lingkungan Pesantren Nurul Iman. Kakak perempuannya bernama Qonita Mutiah istri dari Ustadz H Furqon. Beliau adalah seorang sosok wanita yang mulia yang sangat mencintai dan menyayangi keluarganya juga menjadi panutan bagi para wanita-wanita shalihah khususnya kaum ibu-ibu. Beliau selalu bersikap ramah dan lembut terhadap semua orang dan tutur katanya sopan santun serta akhlaknya yang terpuji mencerminkan sosok seorang muslimah sejati.

Di hadapan kakak perempuannya ini, dia masih selalu di anggapnya masih seperti anak kecil yang belum bisa apa-apa, harus diperhatikan segala sesuatunya dan masih butuh perhatian serta kasih sayang darinya meski sekarang dia telah beranjak dewasa namun sifat manjanya akan muncul kembali bila berada didekat kakak perempuannya ini. Setelah saling mengucapkan salam, kakak perempuanya segera bertanya pada nya. "Bagaimana kabarmu dek?" Dan iapun menjawabnya. "Alhamdulillah baik-baik saja kak, seperti apa yang kakak lihat sekarang ini!" Kakaknya merasa bersyukur karena adik kesayangannya dalam kondisi yang baik-baik saja. "Terus bagaimana kabar Abah di sana?" Dijawabnya kembali. "Alhamdulillah Abah juga baik-baik saja kak, oh ya kak Abah nitip salam untuk kakak dan sekeluarga disini dan ini ada sedikit oleh-oleh dariku!" Jawab Adin Ahmad sambil menunjukan barang bawaannya yang terbungkus dengan kardus lalu dia menyerahkannya pada kakaknya. "Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Syukur Alhamdulillah kalau Abah baik-baik saja!

Terus apa yang kamu bawa ini toh dek? kenapa kamu harus repot-repot bawa oleh-oleh segala buat kakak?! Dan Kapan kamu sampai di sini dan kenapa kamu nggak kasih tahu kakak kalau kamu mau main kesini?" Cecar kakaknya dengan suara yang halus sambil mengusap-usap rambut adiknya yang hitam lebat itu. "Adik kakak, sekarang sudah besar yaah?!" Puji kakaknya. "Sebenarnya sudah dua hari yang lalu kak! Sekarang aku tinggal di kontrakan lokasinya tidak terlalu jauh dari sini sekitar 30 menitan lah kalau menggunakan kendaraan sepeda motor. Hehehe maaf kak, emang sengaja Adin nggak menghubungi kakak dulu biar jadi suprise gitu loh hehehe... Lagian sekarang Adek kakak kan udah gede masa mau ngerepotin kakak terus sekali-kali boleh dong ngasih kejutan sama kakak hehehe!" Umi Titah tersenyum lucu menanggapi kenakalan adiknya yang katanya udah besar itu. "Ooh, sekarang udah ngerasa gede yah? Terus main surprise-surprise-an segala sama kakak, Ckckck. Terus Kenapa kamu nggak tinggal disini aja nemenin kakak juga bisa bantu-bantu Abangmu mengajar santri serta mengisi kajian-kajian biar ilmu yang kamu peroleh bisa bermanfaat dan berkembang, bukan hanya untuk dirimu saja yang akan dapat manfaatnya, orang lain pun akan mendapat manfaat juga, ilmu itu jangan disimpan terus loh dek gak bakalan berkembang!" Kakaknya mengomeli sambil menasihati adiknya dengan tulus. "Masih ingatkan kata-kata orang bijak yang mengatakan;

"AL I'LMU BILA A'MALIN KA SYAJARI BILA TSAMARIN" Ilmu yang tidak di amalkan bagaikan pohon yang tak berbuah! Perbanyak lah juga kamu bersilaturrahmi kepada para alim ulama agar kamu tahu betapa sedikitnya ilmu yang kamu miliki ini dibanding beliau-beliau yang sudah berpengalaman dalam mencari ilmu juga mintalah doanya supaya hidupmu tambah berkah!" Sambung kakaknya. "Baik kak, nasihat kakak akan aku simpan dalam hati! Kakak memanglah yang terbaik!" Kata Adin Ahmad memuji-muji kakanya sambil memeluknya erat-erat. "Ehm... ehm...! Kayaknya ada tamu dari jauh nih?" Tiba-tiba saja ada suara orang yang berdehem dan menegurnya membuat dia terkejut

Hingga ia melepaskan pelukannya dari kakaknya

karena ia tahu betul pemilik suara itu, dia adalah kakak iparnya. "Hehehe, Assalamualaikum bang!" Sambil cengengesan ia merasa malu sama kakak iparnya. "Wa'alaikum salam Warahmatullahi Wabarakatuh! Antum kenapa cengar-cengir, widih malu yah, lagian bini orang main peluk-peluk aja? Canda orang itu. "Oya Antum kapan datang, kok nggak ngabarin ke Abang?!" Dijawabnya pertanyaan itu. "Baru saja nyampe belum lama ini bang! Hehe maaf Ana nggak mau ngerepotin Abang! Abangkan orangnya super sibuk, hehehe." Sambil melototkan matanya orang itu tertawa mendengarkan gurauan dari adik iparnya itu. "Ngerepotin apanya maksud Antum? Oya, kebenaran sekali Abang mau minta tolong sama Antum boleh nggak, heeeh?!" Adin Ahmad mengerutkan keningnya. "Baru juga datang udah dimintai tolong segala dasar orang ini" Gerutu dalam hatinya tapi ia tak mengucapkannya. "Mau minta tolong apa bang? Sekiranya Ana bisa menolong Abang sebisa mungkin Ana pasti akan usahain!" Tantangnya. "Hari minggu besok Abang ada urusan yang tidak bisa di wakilkan juga tidak bisa di tunda. Abang mau minta tolong sama Antum untuk menggantikan Abang sementara mengisi pengajian mingguan ibu-ibu! Bagaimana apa Antum Sanggup?" Katanya. "Hmmm!" Jawab Adin seolah berat mau berkata Ya atau Tidak. "Kenapa hmmm?" Sahut kakak iparnya. "Ana masih muda dan kurang pantas kayaknya bang kalau harus menggantikan Abang untuk mengisi pengajian para ibu-ibu!" Adin Ahmad mengungkapkan alasannya. "Kenapa kurang pantas? Antum kan sarjana Pendidikan Agama Islam? Apanya yang masih kurang pantas? Antum harus bisa membiasakan diri menghadapi masyarakat luas, ilmu yang bermanfaat itu bukanlah ilmu yang banyak tapi ilmu yang di amalkan oleh si empunya ilmu masih ingat apa yang dikatakan oleh kakakmu barusan?!" Sergah kakak iparnya. "Iya bang, tapi?" Katanya ragu-ragu. " Ahh, Udah sekarang nggak pakai tapi tapian Antum intinya harus percaya diri! Abang yakin Antum mempunyai kemampuan untuk itu makanya Abang memintamu untuk menggantikan Abang sementara dan sebisa mungkin Antum harus tetap jaga ketenangan diri dalam kondisi apapun. Insya Allah semuanya pasti berjalan lancar, Antum adalah generasi muda masa kini! Oleh karenanya Antum harus bisa memberikan contoh yang baik pula, paham!?" Kakak iparnya tidak mau mendengarkan alasan itu, ia ingin mendidik dan membangun karakter adiknya agar terbiasa menghadapi banyak jama'ah dan tentunya itu juga akan baik baginya dikemudian hari. "Iya deh bang!" Seolah terpaksa Adin Ahmad mengiyakan permintaan dari kakak iparnya karena kalau menolaknya lagi pasti akan di ceramahi habis-habisan olehnya. "Gitu dong! Masa katanya udah jadi sarjana kok nggak berani ngadepin ibu-ibu, sarjana apa kalau begitu?!" Sindirnya.

Setelah saling bertukar sapa dan bercerita masing-masing hingga hampir sore Adin Ahmad mohon diri pamit kepada kakak dan kak iparnya. Walau pun terasa berat dan masih menyimpan kerinduan yang mendalam di hati masing-masing, ia berjanji akan sering-sering main kesini apabila ada waktu luang, toh kontrakannya itu juga tidak terlalu jauh dari kediaman kakaknya hanya membutuhkan waktu 30 menit saja bila menggunakan sepeda motornya. Dan selama lima hari itu pula dia sering bertemu dengan gadis yang bernama Syifa Fauziyah, orang yang pernah di antarnya ke kampus waktu itu, kadang mereka berdua bertemu di pangkalan ojek tempat mereka pertama kali bertemu lima hari yang lalu, kadang Syifa menghubunginya untuk di antar ke kampus, kadang pula gadis itu memintanya untuk membelikan dan mengantarkan makanan layaknya GO-JEK saja. Namun sebatas itu sajalah yang mereka lakukan tidak lebih juga tidak kurang.

1
looc Out
capek nunggu cuma 1 doang
Aby Arsyil: ya jangan ditunggu KLO capek mah
total 1 replies
ReogKhentir
Berawal dari sini toh kesah sedih dari ustadz Andin.......
Aby Arsyil: iyà bang
total 1 replies
Delita bae
👍👍💪💪🙏😇
Delita bae: 👍👍👍💪🙏
Aby Arsyil: /Good//Good//Good//Good//Good/
total 2 replies
ReogKhentir
Entah sampai kapan keadaan ini menimpa sang Ustadz........ otomatis berhenti pula kajian yang dibimbingnya nanti
ReogKhentir
Haduh...... bu dokter kalau sedikit keren dong masa iya di RS ada kecoa nya..........
Aby Arsyil: hehehe Bu dokternya gugup karena tidak menyangka akan dipegang tangannya oleh pasien yang suka bikin heboh. wkwkwk/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Sarkawi Kawi
terus thor lanjutkan
ardan
Luar biasa
ReogKhentir
Kenapa dalam alam bawah sadarnya Syifa seolah olah seperti Yuyun kekasih hatinya yang dulu......
Aby Arsyil: Karena adanya banyak kemiripan didiri Syifa, seperti kekasihnya yang telah meninggal 2 tahun yang lalu
total 1 replies
ReogKhentir
Sedangkan untuk ustadz Adin sendiri mendapatkan keajaiban apa........ langsung sembuh seketika mungkin karena begitu banyak yang mendoakan secara tulus serta penuh keikhlasan........
Puji Rahayu
Amiiin/Grievance/
ReogKhentir
Yang dinanti akhirnya datang jua..... terima kasih untuk updatenya thor lanjutkan tetap semangat untuk selalu berkarya.......
ReogKhentir
Terasa janggal saja bab ini....... kok bisa seluruh yang bekerja di RS ini ikut dalam doa bersama demi kelancaran serta keselamatan ustadz Andin 🤔🤔🤔
Aby Arsyil: ok terimakasih bang masukannya ntar dikoreksi lagi, soalnya ... mungkin kurang teliti.. GK diulang2 lagi, langsung up z hehehe...
sekali lagi terimakasih /Pray//Pray//Pray/ memang Abang lah yang terbaik /Good/
total 1 replies
ReogKhentir
Setelah sadar mending nikahin semua wanita yang senang padanya daripada repot milihnya.........
Novita Triwulan: tadz nikahin semmua z!
Aby Arsyil: hahaha KLO difilm2 pendekar pasti udah disabet semua tp ini mah lain GK bisa bgto. hehe
total 2 replies
ReogKhentir
Pasti ustadz Adin banyak ingin menolong biaya pengobatannya..... H. Syukri merasa paling bersalah karena kelalaian dari pegawainya sementara mbak yun terus berdoa untuk keselamatan sang idola
Aby Arsyil: tapi aku mengkhawatirkan Syifa loh! pasalnya dia belum tahu.
total 1 replies
ReogKhentir
Tipe orang tua yang kurang perhatian sama keselamatan anak karena asyik dengan dunianya sendiri........
Manik karim
yuyun itu mantan aku
Manik karim
tad kayaknya antum naksir sama janda yah?
Abd gofur
Masya Allah awas tad hati2!/CoolGuy/
Abd gofur
dok aku juga pengen diperiksa sama dokter
Asep LA: dokter canti.....k
total 1 replies
Rok man
Awass tadz minggir /Puke/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!