Gracella Eirene, gadis pendiam yang lebih suka bersembunyi di dunia imajinasi, Ia sering berfantasi tentang kehidupan baru, tentang cinta dan persahabatan yang tak pernah ia rasakan. Suatu hari, ia terpesona oleh novel berjudul 'Perjalanan cinta Laura si gadis polos', khususnya setelah menemukan tokoh bernama Gracella Eirene Valdore. Namun, tanpa ia sadari, sebuah kecelakaan mengubah hidupnya selamanya. Ia terbangun dalam dunia novel tersebut, di mana mimpinya untuk bertransmigrasi menjadi kenyataan.
Di dunia baru ini, Gracella Eirene Valdore bertemu dengan Genta, saudara kembarnya yang merupakan tokoh antagonis utama dalam cerita. Genta adalah musuh tokoh utama, penjahat yang ditakdirkan untuk berakhir tragis. Gracella menyadari bahwa ia telah mengambil alih tubuh Grace Valdore, gadis yang ditakdirkan untuk mengalami nasib yang mengerikan.
- Bisakah Gracella Eirene Valdore mengubah takdirnya dan menghindari nasib tragis yang menanti Grace Valdore?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afizah C_Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 4
Sesampainya di kelas mereka berhenti "Grace, istirahat nanti tunggu aku disini aku akan ke kelas ku dulu jaga diri baik-baik" ucap Genta
"Hmm" gumam Grace, lalu Genta berlalu pergi dari sana.
Grace kembali melihat ke dalam kelas. Beberapa siswa sudah duduk di sana. Ia bertanya pada salah satu di sana, "Hei, kau dimana meja milik Grace?"
Siswa itu terdiam, matanya membulat, terkejut melihat Grace. "Hmm, dimana meja Grace?"
"Disana," jawab Grace sambil menunjuk ke arah meja di sudut kelas. Siswi yang ditanya masih tercengang, terkejut melihat Grace yang tiba-tiba muncul di kelas. Begitu juga yang lain, mata mereka tertuju pada Grace, terdiam terpesona oleh pesonanya yang cantik dan manis secara bersamaan.
Tubuhnya yang mungil dan menggemaskan, wajah cantik dengan pipi chubby, dan rambut panjang bergelombang yang jatuh lembut di bahunya, membuat mereka terkesima, tetapi tatapan matanya yang dingin dan acuh tak acuh menciptakan suasana yang sulit di baca.
"Hah," kaget para siswa. "Tunggu, lo benaran Grace si Ratu Ice itu?" Salah satu siswa bertanya dengan suara bergetar.
Grace mengerutkan keningnya heran. "Ratu Ice? Siapa itu?" tanyanya bingung.
"Iya, Ratu Ice itu Grace, cewek paling dingin dan jarang hadir di sekolah. Sekalinya ada, dia selalu pakai masker," jelas siswi itu.
"Hmm, gue Grace," jawab Grace membenarkan perkataan siswi itu.
Seketika kelas menjadi heboh. Bisikan-bisikan memenuhi ruangan.
"Oh my good, ternyata aslinya cantik banget loh."
"Iya, cantik manis."
"Gue benar benar gak nyangka ternyata itu Grace, kenapa baru sekarang buka masker nya?"
"Iya coba aja dari dulu pasti banyak yang ngincar."
Grace hanya duduk di mejanya, cuek dengan hiruk pikuk di sekitarnya. Tatapannya dingin dan acuh, seperti tidak peduli dengan kekaguman para siswa dan ada juga yang iri dengan penampilan asli Grace.
"Cih, percuma cantik masih aja sombong dan dingin gitu."
"Jelaslah kalau gak, gak mungkin dia dapat julukan Ratu Ice."
Para murid terus berdiskusi, ada yang kagum, ada yang iri, ada yang penasaran, dan ada juga yang takut. Grace tidak peduli dengan semua itu. Dia hanya fokus pada ponselnya, mencari informasi tentang dirinya.
"Baiklah, kelas. Kita mulai pelajaran hari ini," kata guru yang baru saja masuk kelas.
"Selamat pagi, Bu," sapa para siswa.
"Selamat pagi," jawab guru itu.
Pelajaran pun dimulai. Grace masih duduk di tempatnya, melihat guru sudah datang ia menyimpan ponselnya dan fokus dengan pelajaran.
Pelajaran berlangsung selama dua jam. Melihat guru sudah keluar Grace mulai membersihkan mejanya. Dia tidak ingin berbicara dengan siapa pun. Dia hanya ingin sendirian.
"Grace!" Suara Genta terdengar dari pintu kelas.
Grace menoleh dan melihat Genta berdiri di pintu kelas, bersama beberapa temannya.
"Ayo kita ke kantin," kata Genta, sambil tersenyum.
"hmm," gumam Grace sebagai jawaban.
Saat mereka melewati koridor, bisikan-bisikan dan tatapan kagum memenuhi ruangan. Semua orang terkesima dan penasaran melihat Grace yang berjalan di samping Genta dan teman-temannya. Tubuhnya yang mungil dan menggemaskan, wajah cantik dengan pipi chubby, dan rambut panjang bergelombang yang jatuh lembut di bahunya, membuat mereka terpesona.
Grace berdiri dan berjalan keluar kelas, mengikuti Genta dan teman-temannya.
"Hai, Grace gimana kabarnya masih ingat gue kan cowok paling ganteng sedunia"Sapa Lingga narsis, lalu di tamplok Javas
"gausah di hiraukan orang gila itu Grace, Genta bilang lo amnesia benar itu" tanya Javas
"Iya" Jawab Grace singkat
"Maksud lo apa bilang gue orang gila" marah Lingga pada Javas tapi hanya di balas tatapan acuh Javas dan malas dari yang lain.
"Hahaha emang benar, kok playboy cap kadal" ejek Gilang
"Grace lo jangan percaya dan dengerin mereka, gue Lingga Maheswara anak dari pak Bagas Maheswara dan Linda Afrina pengusaha orang kaya dan jangan lupakan ketampanan gue yang tak tertandingi"
"Cih, si narsis. Grace gue Gilang fathan Valiz"
"gue, Arvan argadana"
"Gue Javas ravindra patrick"
"Axton Raefan Clide"
"Gracella Eirene Valdore"
...----------------...
Di Kantin bergemuruh dengan hiruk pikuk jam makan siang. Aroma nasi goreng dan ayam geprek memenuhi udara, bercampur dengan aroma parfum dan keringat remaja. Di tengah keramaian, sebuah kelompok siswa yang tak biasa menarik perhatian semua orang. Mereka adalah "The Phantom Black," geng motor yang terkenal dengan reputasinya yang misterius dan menakutkan.
Genta, pemimpin geng, duduk santai di ujung meja kantin. Rambutnya yang gondrong diikat rapi, menonjolkan tatapan matanya yang tajam. Di sisinya, Axton Raefan Clide, wakil ketua geng, bersikap dingin dan tenang, mengamati sekitarnya dengan tatapan tajam. Arvan Argadana, anggota inti yang bijaksana, berbicara dengan tenang kepada teman-temannya, mencoba meredakan suasana tegang.
Lingga Maheswara, si playboy ceria, sedang bercanda dengan teman-temannya, mencoba untuk mencairkan suasana. Gilang Fathan Valiz, anggota inti yang misterius, berdiam diri di sudut meja, matanya mengamati setiap orang dengan penuh kehati-hatian. Javas Ravindra Patrick, si mulut pedas, berdebat dengan seorang siswa yang berani menantangnya.
Yang membuat semua orang tercengang adalah kehadiran Grace, seorang siswi yang sangat cantik dan manis, di tengah-tengah geng motor itu. Grace duduk di samping Genta, menikmati makan siangnya dengan tenang. Semua orang penasaran, siapa yang bisa bergaul dan bersama dengan geng motor yang terkenal berbahaya?
"Ahhhh, pangeran ku udah dateng"teriak histeris salah satu siswi melihat kedatangan Genta
"Kak Axton aku disini, hamilin dong"
"heh, mulutnya"
"biarin"
"Kak Javas juga"
"Yayang Lingga aku mau jadi pacar selanjutnya"
"Itu siapa yang bareng mereka?" bisik seorang siswi kepada temannya.
"Gila, geng motor itu kan terkenal serem!" jawab temannya dengan suara gemetar.
"Kak Arvan ganteng banget"
"Gilang I Love you"
Grace yang menyadari tatapan penasaran dari semua orang, tersenyum tipis. Dia tidak menghiraukan bisikan-bisikan di sekitarnya dan memilih makan. Begitu juga Genta and Geng, Kecuali Lingga dan Gilang yang. Tebar pesona.