Mr. Arrogant

" Ini " Dafa menunjuk ke arah dada Luna yang membuat Luna langsung berteriak dengan kencang.

" Jangan perkosa saya tuan" teriak Luna dengan mata yang tertutup.

" Kau ini" Dafa langsung menarik telinga Luna dengan sangat kencang." siapa yang mau memperkosa diri mu, melihat mu saja aku tidak bernafsu" ujar Dafa masih dengan menarik telinga Luna.

" Sakit tuan" pekik Luna yang memegang telinga nya yang masih di tarik oleh Tuan Dafa." lepasin tuan" pinta Luna.

" Berani sekali kau Memakai handuk ku" bentak Dafa yang memang sedari tadi melihat dan mengenali handuk yang di pakai oleh Luna.

" Maaf tuan aku meminjam nya, karena aku lupa bawa handuk" ujar Luna dengan suara yang kecil.

" Belum sehari kau tinggal di apartemen ku sudah mengambil handuk ku" Dafa berkata dengan menahan marah nya.

" Meminjam bukan mengambil" potong Luna

" Sama aja" bentak Dafa dengan memegang keningnya." Bagaimana kalau sudah seminggu, barang barang ku pasti habis semua" ucap Dafa dengan suara berat nya.

" Kau itu pelit sekali tuan, aku janji aku akan mencuci dan mengembalikan nya pada mu" gerutu Luna.

" Kau buang saja" Dafa langsung berjalan ke arah kamar nya meninggalkan Luna yang masih berdiri menatap punggung Dafa.

" Dari pada di buang, lebih baik untuk aku" ujar Luna yang langsung membawa tas nya dan masuk ke dalam kamar tamu.

..................

Sudah satu minggu Luna tinggal di apartemen tuan Dafa. dan selama satu minggu itu pula Luna hanya melihat dan bertemu dengan tuan Dafa saat tuan Dafa sudah pulang kerja. karena jika pagi hari Luna akan berangkat ke sekolah sebelum tuan Dafa bangun.

Dan sudah satu minggu ini pula Dafa di buat pusing dengan semua kelakuan Luna, dan juga kekasih nya Bella yang sudah lama tidak memberi kabar kepada nya.

" Sudah satu minggu ini Bella tidak ada kabar sama sekali" gumam Dafa dalam hati. ingin sekali dirinya bertemu dengan kekasih nya dan membahas masalah pernikahan mereka.

" Tuan" panggil seseorang yang tak lain adalah Leo teman sekaligus atasan nya di perusahaan ayah nya.

" Ada apa?" tanya Dafa dengan suara yang malas.

" Tuan Besar menitipkan pesan, agar anda cepat membawa calon istri anda" ujar Leo dengan wajah datar nya. usia Leo lebih muda tiga tahun dari nya. namun sikap dan pembawaan nya sangatlah dewasa terlihat seperti seumuran dirinya.

" Leo, aku sedang tidak ingin membahas nya" ucap Dafa.

" Apa ada masalah tuan?" tanya Leo masih dengan wajah datar nya.

" Tidak ada" jawab Dafa dengan singkat." kau pergilah aku sedang ingin sendiri" ujar Dafa. Leo pun langsung keluar dari ruangan tuan nya.

" Drt..drt" Dafa melihat layar ponsel nya yang berbunyi dan langsung mengangkat nya dengan wajah yang suntuk.

" Hai bro, sudah lama kau tidak menghubungi sepupu mu ini" ujar david yang sedang duduk di ruangan kerja nya.

" Ada perlu apa cepat katakan" tanya Dafa.

" Kau itu tidak bisa diajak berbicara dengan santai" ucap David. "minggu depan datanglah ke acara pembukaan hotel baru ku di bali" pinta David kepada sepupu nya itu.

" Baiklah" ujar Dafa dengan singkat.

" Aku akan sangat marah jika kau tidak datang...! aku sudah memesan dua tiket untuk mu. bawa kekasih mu juga" ujar David yang kini tersenyum menatap Bella yang kini sudah ada di ruangan nya.

" Oke " jawab Dafa lalu menatap pada ponsel nya yang ternyata sudah di tutup oleh David.

" Dasar ******** kecil" umpat Dafa.

Sementara David yang sudah menutup ponsel nya Kini menatap ke arah Bella dengan tatapan menggoda nya.

" Sayang, ada apa kau kemari?" tanya David yang sudah memeluk tubuh Bella.

" Apa aku tidak boleh menemui kekasih ku" jawab Bella dengan manja dan mencium bibir kekasih nya itu dengan penuh gairah.

" Tentu saja boleh sayang" David pun membalas ciuman Bella.

Hubungan David dan Bella sudah semakin maju, David sudah memutuskan menerima Bella sebagai kekasih nya dengan satu syarat untuk tidak melarang nya bersenang senang dengan wanita lain. dan Bella menyetujui persyaratan yang di berikan oleh David karena dirinya yakin bisa membuat David bertekuk lutut pada nya kelak dan menjadikan nya nyonya besar no dua di dunia.