Berceritakan tentang karakter utama kita, yang dipindahkan ke dunia lain. Dia sangat senang sekali mengetahui bahwa, dia telah dipindahkan ke dunia lain, seperti di Komik, Manga, dan Novel yang dulu pernah dia baca. Mereka akan mendapatkan jari emas atau sistem, untuk membantunya menjadi kuat dan tak terkalahkan. Tapi... "APA-APAAN INI!!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 Tes Menjadi Seorang Hunter
"SEMUANYA BERKUMPUL DENGARKAN!" Teriak seorang pria.
Zane diarahkan ketempat terbuka, disana ada boneka jerami, papan dengan lingkaran merah ditengah, dengan beberapa alat tempur. Seperti pedang, tombak, perisai, kapak, dan busur, sepertinya ini adalah sebuah lapangan latihan.
"Namaku Reynold dan aku instruktur tes kalian hari ini!" Teriaknya dengan lantang.
Dia adalah pria yang berkharisma, dengan brewok tipis, ada bekas sayatan dipipi kirinya, rambut abu-abu, perkiraan tingginya 180 cm.
"Untuk tes pertama, kita akan menguji kemampuan kalian ahli dibidang apa!" Jelas Reynold.
"Peserta dimohon untuk maju dan mengambil senjata yang cocok untuk kalian. "
Mendengar itu para peserta maju satu persatu, mereka mengambil senjata yang cocok dengan kemampuan mereka.
"Hmm... Aku ambil pedang saja lah, aku akan menahan diri untuk tidak menghancurkan tempat ini. "
Setelah semuanya mengambil senjata yang cocok, mereka diarahkan ke boneka jerami oleh Reynold.
"Selanjutnya kalian harus menebas boneka jerami tersebut dalam sekali coba saja. "
Setelah berbicara, Reynold mendemonstrasikan dengan menebas boneka jerami itu dengan sekali ayunan pedangnya saja.
'SRAAT!' Boneka jerami itu seketika terbelah menjadi dua.
"Tesnya semudah itu?" Para peserta mulai bisik-bisik, karena tes pertamanya sangat mudah sekali, begitulah yang mereka pikirkan.
'SMIRK~' Reynold tersenyum tipis.
"Baiklah siapa yang mau maju duluan?" Ujar Reynold.
"SAYA!" Teriak seorang pria besar botak nan berotot, tubuhnya dipenuhi beberapa bekas luka.
"Siapa namamu?" Tanya Reynold, ia sambil memegang papan catatan dan siap menilai.
"Goryeo!" Sautnya.
Reynold menulis namanya, "Silahkan dimulai tuan Goryeo!" Reynold mundur beberapa langkah kebelakang, untuk memberinya ruang.
'Si botak itu, pengguna pedang ganda.' Ucap Zane dalam hatinya.
Goryeo menutup kedua matanya, lalu seketika membuka matanya ia langsung melesatkan kedua pedangnya.
"HAAAA!"
'SRAAAK!' Boneka jerami terbelah, dengan bekas tebasan yang menyilang.
'Huuu... Boneka jerami ini, tidak biasa!' Ujar Goryeo dalam hatinya.
"Peserta Goryeo lulus tes pertama!" Teriak Reynold, ia mengumumkannya dengan lantang.
Goryeo sempat terdiam sejenak, karena boneka jerami ini tidak biasa, ia memandanginya dengan serius sampai-sampai mengerutkan keningnya.
Setelah Goryeo mundur kebelakang, para peserta lainnya mulai bisik-bisik kembali, setelah melihat Goryeo, semuanya menjadi sangat yakin bahwa mereka akan lulus dengan mudah.
"Baiklah selanjutnya!" Teriak Reynold.
Peserta lainnya pun berebutan untuk maju, dengan penuh rasa percaya diri, karena mereka yakin bisa lulus dengan sangat mudah.
Seperti sebelumnya Reynold menanyai nama peserta, lalu mundur kebelakang dan berteriak mulai.
'Hahaha... Ternyata mudah sekali tes menjadi hunter, jika tau begini aku sudah daftar dari dulu.' Ujarnya dalam hati.
Dengan penuh percaya diri, ia mengayunkan pedangnya dengan kekuatan penuhnya.
'CTANG!' Seketika semua orang terkejut melihatnya.
"APA!"
Bukannya terbelah, boneka jerami tersebut memantulkan pedangnya, sampai ia sedikit terhuyung kebelakang.
"Kau gagal!" Teriak Reynold.
"I-ini mustahil?" ia masih kebingungan dengan apa yang terjadi.
"Selanjutnya!" Teriak Reynold.
"Tunggu dulu instruktur! Sepertinya ada yang tidak beres dengan pedangku." ia masih tidak percaya bahwa ia gagal.
"Pedang ini pasti tumpul!" Ujarnya.
"Sini!" Reynold mengulurkan satu tangannya, meminta pedang miliknya.
Tanpa pikir panjang ia memberikan pedangnya pada Reynold, ia mengecek bilah itu dengan menyipitkan kedua matanya, lalu Reynold berdiri di depan boneka jerami dan.
'SING!' Ia menebas boneka jerami dengan pedang yang katanya tumpul tersebut.
"L-lihat kan? Pedangnya tumpul."
Beberapa saat kemudian, 'SRAAAK!' Boneka jerami tersebut terbelah menjadi dua olehnya.
"M-mustahil!" Semua terkejut sekaligus terdiam.
"Bukan karena pedangnya tumpul ataupun tidak, semuanya tentang teknik dan pengalaman!" Ujar Reynold dengan melihat ke arahnya dengan tajam.