SEKUEL : "MENIKAHI MAFIA"
Elard Frey Ardolph seorang mafia kejam terpaksa menikah dengan sahabat dari adiknya karena sebuah rencana gila dari mommynya.
Sedangkan seorang wanita cantik yaitu Aneisha Cheryl Adiguna harus menjadi seorang yatim piatu karena sebuah kecelakaan yang menimpa orang tuanya.
Tidak ada niatan untuk menikah dekat-dekat ini namun siapa sangka bahwa dia akan menikah dengan kakak dari sahabatnya sekaligus anak majikan dari orang tuanya.
Elard yang menganggap bahwa Neisha memanfaatkan keluarganya pun terus saja menggoreskan luka di hati Neisha padahal dia sudah menjadi istrinya.
"Ayah ibu, Neisha pingin ikut kalian!" batinnya karena tidak kuat dengan penyiksaan yang di alaminya.
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30_Pesta Ulang Tahun
"Ya sudah sekarang kita berangkat ya," ajak mommy Sheila.
🥕🥕🥕
Sampai di tempat acara, di sana sudah ramai dengan wartawan dan karangan bunga begitu banyak.
Dari yang Neisha tahu tadi di perjalanan mommy Sheila mengatakan bahwa mereka akan menghadiri sebuah acara pesta ulang tahun dari teman arisannya dan juga rekan kerja dari daddy nya.
"Ayo sayang kita turun." ajak mommy Sheila.
"Mom, ini beneran kita ke sini?" tanya Neisha merasa tidak enak jika harus ikut di acara bergengsi.
"Iya, udah ayo turun sayang." ucap mommy Sheila.
Mommy Sheila turun terlebih dahulu baru setelah itu Neisha, mommy Sheila memang turun dari parkiran VIP sehingga tidak ada wartawan yang meliput.
Kalau kalian bertanya kenapa banyak wartawan, itu karena Berlin anak dari tuan Daniel adalah artis papan atas yang sedang buming bumingnya sehingga banyak wartawan dan masyarakat yang menantikan pesta meriah ini karena banyak juga dari kalangan artis papan atas yang datang.
"Mom, Neisha beneran gak papa ikut dateng ke sini?" tanya Neisha memastikan karena takut nanti dia malah membuat mommy nya malu.
"Sayang gak papa udah ayo, oh ya sayang nanti kalau ada yang tanya kamu siapa boleh gak mommy bilang kalau kamu anak temen mommy karena kamu tahu sendiri kalau Elard belum mau mempublikasikan hubungan kalian dan juga akan sangat berbahaya jika sampai orang lain tahu sayang," ucap mommy Sheila.
Ada rasa sakit di hati Neisha, dia sebagai seorang menantu juga ingin di akui namun dia sadar bahwa ini adalah pernikahan yang mendadak sekali dan tanpa cinta sehingga dia harus sadar posisinya sekarang.
"Iya mom, Neisha gak apa-apa kok." balasnya.
Kemudian mommy Sheila pun mengajak Neisha masuk ke dalam, baru masuk mereka langsung di suguhi dengan gedung mewah dan banyak bunga bunga.
Baru masuk saja semua mata tertuju ke arah Neisha yang terlihat cantik bahkan mengalahkan sang pemilik acara.
"Selamat datang nyonya Sheila," sapa pemilik acara.
"Terima kasih Daniel, selamat ulang tahun buat anakmu ya." ucap mommy Sheila.
Ya mommy Sheila di undang untuk menghadiri acara ulang tahun Berlin yang juga Elard di undang di sana.
"Ini?" tanya tuan Daniel menggantung ucapannya saat melihat Neisha di belakang mommy Sheila.
"Oh ini perkenalkan namanya Neisha, dia anak dari teman saya," sahut mommy Sheila.
"Neisha."
"Ya sudah nyonya silahkan menikmati pesta ini semoga lain waktu tuan Brian bisa datang bersama keluarga yang lain." ucap tuan Daniel.
"Selamat menikmati pestanya jeng," ucap istri Daniel yang juga teman arisannya mommy Sheila.
"Iya." ucap mommy Sheila kemudian pergi dari sana.
"Pi, apakah gadis itu bakalan jadi istrinya Elard? Gak mungkin bukan kan Berlin yang akan mendapatkan posisi itu," ucap mami nya Berlin yang berada di sampingnya itu.
"Papi juga gak tahu mi, tapi kalau memang begitu kita bisa apa. Kita jangan sekali-kali berurusan dengan keluarga Ardolph kalau mau hidup pajang." peringatan dari Daniel karena tahu bagaimana kejamnya keluarga Ardolph.
"Iya iya Pi."
Mommy Sheila membawa Neisha menuju ke tempat makanan yang tepatnya berada di sudut kiri.
"Wah siapa itu ya cantik banget."
"He'em cantik banget, cocok nih buat mantu." ucap beberapa orang yang melihat aura Neisha yang terlihat sangat menawan.
"Ber itu siapa?" tanya salah satu teman Berlin.
"Enggak tahu, tapi kenapa dia sama tante Sheila?!" tanya Berlin sendiri ikut bingung.
Tidak bisa di biarkan hanya boleh dirinya saja yang cantik di acara ini tidak boleh yang lainnya apa lagi wanita itu yaitu Neisha malah datang bersama calon ibu mertuanya, begitulah pikir Berlin.
"Bu Sheila," panggil seseorang saat mommy Sheila dan Neisha akan menuju ke arah bar makanan.
"Eh Bu nindi," balas mommy Sheila.
"Tuan Brian tidak ikut bu?"
"Tidak Bu, beliau ada urusan jadi saya di temani oleh Neisha anak teman saya," ucap mommy Sheila.
"Neisha."
"Nindi."
"Oh ya bu di sana ada ibu-ibu arisan yuk ke sana dari tadi mereka mencari itu loh," ucap Bu nindi.
"Mommy ke sana aja biar Neisha tunggu di bar makanan sana," ucap Neisha.
"Beneran gak papa sayang?" tanya mommy Sheila merasa tidak enak.
"Iya mom, Neisha gak papa kok."
"Ya sudah kalau gitu mommy ke sana dulu nanti gak lama mommy samperin kamu," ucap mommy Sheila.
"Iya mom."
Setelah itu mommy Sheila pun menuju ke gerombolan ibu-ibu arisannya dan saling menyapa satu sama lain.
Di sisi lain Elard dari kantor dan bersiap-siap di sana kemudian langsung menuju ke tempat pesta di mana pesta ini juga pesta yang di hadiri mommy Sheila dan sang istri.
Sampai di sana semua wartawan langsung menyorotinya karena memang Jimi menurunkannya di depan di mana ada red karpet merah di sana.
"Tuan Elard, lihat sini tuan."
"Tuan Elard sini tuan." banyak wartawan mencari sisi yang bagus untuk memotret pengusaha nomor satu di negaranya bahkan sudah diakui di dunia.
Dari sisi manapun Elard pasti akan tetap menawan, berkarisma sehingga para wartawan tidak perlu khawatir.
Setelah itu Elard langsung masuk ke dalam dan suasana menjadi heboh karena kedatangan pengusaha ternama di negri ini.
"Ber, ada tuan Elard tuh!" ucap salah satu temannya.
"Wah gw harus ke sana," ucap Berlin kemudian menghampiri Elard yang sedang berbincang-bincang dengan papinya.
"Pi," panggil Berlin.
"Elard kau ingat kan dengan anak ku, dia Berlin yang sedang ulang tahun." ucap Daniel mengenalkan sang anak.
"Iya." jawab Elard singkat.
"Kalian berdua berbincang-bincang lah saya mau menyambut tamu lainnya," pamit daniel meninggalkan Elard dengan Berlin berdua saja.
Semua orang yang melihatnya menganggap bahwa mereka sangat serasi sekali, satunya pengusaha muda sukses dan satunya lagi adalah seorang artis ternama.
Sedangkan Neisha tadi bertepatan saat Elard masuk ke dalam gedung itu juga tak sengaja melihat Elard masuk ke dalam ruangan, betapa terkejutnya dia melihat hal itu.
Neisha berusaha bersembunyi dengan menjauh dari pandangan hingga tak sengaja dia menabrak seseorang.
"Awww, maaf tuan." ucapnya sambil terus menunduk karena merasa tidak enak sehingga dia belum tahu siapa yang sudah dia tabrak.
"It's okey." balas orang tersebut.
Dengan pelan Neisha pun mengangkat kepalanya dan betapa terkejutnya ternyata yang dia tabrak tadi pria tampan yang entah siapa Neisha juga tidak tahu.
"Hai siapa namamu?" tanya pria tersebut.
Cukup lama Neisha diam dia tidak mengenal pria di depannya ini, bagaimana jika dia berbahaya.
"Tidak perlu takut aku tidak akan membunuhmu," ucapnya sebagai lelucon namun bagi Neisha malah seperti sebuah ancaman.
"Nei," balas Neisha.
"Nama yang indah, perkenalkan aku Adrian." ucap pria tersebut dengan menjulurkan tangannya seperti ingin bersalaman.
Neisha merasa tidak asing dengan wajah ini seperti sering dia lihat tapi di mana, lama berfikir dia baru ingat bahwa Adrian adalah salah satu aktor yang sedang bersinar karena sebuah film yang dia bintangi sukses di pasaran dan juga paras tampannya membuat banyak kaum hawa tergila-gila padanya dan di gandrungi berbagai kalangan.
Neisha menerimanya dengan sedikit ragu namun lama kelamaan mereka malah asyik mengobrol.
.
.
TBC