NovelToon NovelToon
Sorry, I Hurt You

Sorry, I Hurt You

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Paksaan Terbalik
Popularitas:994.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Nana 17 Oktober

"Brakk" dengan kasar Delia mendorong pintu kamar itu hingga terbuka lebar.

"Wow.. ini namanya makan ketupat pakai opor, pengkhianat bertemu pelakor. Pengkhianat memang cocok dengan pelakor,"

"Tahu apa kamu? Talitha adalah istriku. Aku sudah menikahi dia secara agama sebelum aku menikah sama kamu hari ini," ucap Zico membuat Delia membulatkan matanya.

Zico berniat menikahi Talitha, gadis yang pernah menyelamatkan nyawanya. Namun Delia mengadukan tentang keburukan Talitha, pada orang tua Zico, hingga Zico dipaksa menikah dengan Delia yang sudah sejak SMA tinggal bersama orang tuanya karena tak lagi memiliki keluarga.

Zico berusaha membuat Delia menyerah menjadi istrinya. Ia tidak memperlakukan Delia selayaknya seorang istri.

Akankah Delia bertahan dengan Zico? Apakah Zico akan tetap menyukai Talitha yang pernah menyelamatkan nyawanya?

Yuk, ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Nambah Lagi

Zico terdiam sejenak, mencoba mencerna kata-kata Delia barusan, lalu memikirkan apa yang hendak dikatakannya.

"Terus, kamu nggak mau lanjutin pernikahan kita kalau aku nggak perjaka lagi, gitu? Lalu, kalau begitu untuk apa kamu memberikan persyaratan tadi?" tanya Zico benar-benar berusaha bersabar.

"Aku nggak bahas masa lalu, tapi sekarang dan sampai akhir nanti. Intinya mulai dari sekarang," jelas Delia.

"Dengar, aku memang nggak bisa membuktikan kalau aku masih perjaka. Tapi aku bisa membuktikan kalau aku nggak pernah melakukannya dengan Talitha. Jika aku bisa membuktikan bahwa aku nggak pernah melakukannya dengan Talitha, berarti kamu sepakat memulai semuanya dari awal, 'kan?" tanya Zico.

"Kalau kakak enggak menceraikan dia, aku nggak mau," sahut Delia mengerucutkan bibirnya seraya memalingkan wajahnya dari Zico.

"Shiitt! Dia terlihat menggemaskan jika seperti ini," batin Zico yang rasanya ingin sekali mencium Delia jika Delia sedang mode merajuk dan terlihat sedikit kekanak-kanakan seperti ini.

Namun sesaat kemudian Zico menghela napas panjang, "Dengar, seperti kataku tadi, aku nggak bisa menceraikan Talitha, kecuali dia yang minta cerai dariku, karena dia adalah orang yang sudah menyelamatkan nyawaku. Tapi, aku berjanji nggak bakal nyentuh wanita lain selain kamu. Aku hanya memberikan nafkah lahir pada Talitha sebesar 30 juta per bulan, nggak lebih. Sedangkan kamu.. aku sudah bilang sama kamu, kalau kamu boleh mengambil kartu kredit dan ATM di dompetku yang mana saja yang kamu mau. Jadi, mulai sekarang kita mulai dari awal, ya?" tanya Zico.

"Okey. Tapi ingat! Nggak boleh kasar, nggak boleh nyentuh aku dan harus tidur di kamar terpisah. Dan satu lagi, mulai sekarang kakak nggak boleh tidur dengan perempuan manapun, termasuk dengan simpanan kakak itu. Kalau sampai kakak ketahuan tidur dengan perempuan lain, maka hari itu juga aku akan menggugat cerai kakak. Oh, ya, karena aku adalah istri sah kakak baik secara hukum maupun agama, jadi kakak harus mengutamakan aku di banding perempuan itu dan nggak boleh ngasih dia lebih dari 30 juta untuk alasan apapun, baik berupa uang ataupun barang," ucap Delia memperingati.

"Nambah lagi deh, persyaratannya," batin Zico menghela napas panjang.

"Gimana? Kakak sanggup apa enggak?" tanya Delia yang melihat Zico menghela napas panjang.

"Okey, deal!" sahut Zico seraya mengulurkan tangannya pada Delia. Tak ingin persyaratan yang diajukan Delia semakin banyak lagi.

"Deal!" sahut Delia menjabat uluran tangan Zico, "kalau begitu, kakak pergi sana! Balik ke ranjang kakak! Aku mau tidur," ujar Delia melepaskan tangan Zico, lalu berbaring dan menutup tubuhnya dengan selimut. Gadis itu kembali berbaring dengan posisi membelakangi Zico.

"Gadis ini..! Tunggu saja kamu! Saat aku sudah bisa menyentuh kamu nanti.. akan aku kunyah kamu sampai lumat dan ku makan habis tak tersisa," batin Zico menahan emosi.

Zico membuang napas kasar, lalu berjalan menuju ranjang, melepaskan kaus berlengan pendek yang dipakainya, lalu membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Zico melipat kedua tangannya dan menjadikannya sebagai bantal. Ia menghela napas panjang seraya menatap langit-langit kamarnya.

"Aku akan bersikap lembut, selembut mungkin dan nggak bakal kasar lagi sama dia, agar dia percaya bahwa aku benar-benar bersungguh-sungguh. Setelah itu, akan aku hamili dia, maka dia nggak bakal berpikir untuk bercerai dari aku lagi," batin Zico tersenyum miring melirik ke arah Delia.

Sepertinya Zico sudah lupa dengan niat awalnya yang ingin membuat Delia menyerah untuk hidup bersamanya. Sekarang Zico malah melakukan kebalikannya. Ia berusaha keras mempertahankan Delia di sisinya, meskipun sampai saat ini belum sadar juga kalau sesungguhnya ia telah menyukai Delia dan ingin memiliki Delia seutuhnya.

*

Hari berganti dan semenjak kesepakatan semalam, Zico mulai mencari tahu bagaimana caranya menaklukkan hati seorang wanita. Membaca berbagai macam artikel tentang cara membuat seorang wanita menyukai seorang pria, bagaimana cara menyenangkan hati seorang wanita, cara memberikan perhatian pada wanita dan masih banyak lagi berbagai macam artikel di internet yang dibaca Zico di sela-sela waktu luangnya. Bahkan Zico juga membeli beberapa buku yang berkaitan dengan semua itu secara online.

Seandainya saja Zico bertanya pada papanya, pasti Zico akan mendapatkan ilmu untuk menaklukkan hati wanita yang sudah terbukti bisa meluluh lantakkan hati mamanya yang dulunya sekeras baja. Sayangnya Zico tak pernah tahu kalau dulu papanya berjuang keras untuk menaklukkan hati mamanya. Karena di mata Zico, papa dan mamanya selalu terlihat mesra, romantis dan harmonis.

Hari ini Delia kembali pulang malam seperti kemarin. Wajahnya terlihat lelah setelah seharian bekerja.

"Kenapa nggak minta diantar sopir aja biar nggak kecapaian kayak gitu?" tanya Zico yang sedang duduk bersandar di head board ranjang seraya memegang handphonenya karena sedang membaca artikel. Ia mencoba menunjukkan rasa pedulinya pada Delia.

"Kalau pakai mobil susah keluar dari kemacetan," sahut Delia lesu, lalu masuk ke kamar mandi. Ia ingin berendam di dalam bathtub dengan air hangat untuk merilekskan tubuhnya yang terasa penat, "nah, kalau kayak gitu, 'kan, enak. Bicara lembut dan nggak ngajak ribut. Karena bagiku, nggak guna ganteng, kalau bawaannya bikin emosi jiwa," gumam Delia seraya melepaskan pakaiannya. Delia merasa sedikit lega melihat perubahan Zico.

Sedangkan Zico menghela napas panjang, lalu kembali membaca artikel tentang bagaimana cara membuat wanita tertarik pada pria.

Setengah jam kemudian Delia keluar dari kamar mandi menggunakan bath robe seperti kemarin. Zico mulai menatap Delia saat Delia sudah melewati ranjang tempatnya duduk. Zico menggigit bibirnya sendiri saat menatap pinggang, pinggul dan bokongg Delia yang sedang berjalan menuju walk in closet.

"Kapan aku bisa menyentuhnya?" gumam Zico membuang napas kasar kembali membaca artikel di internet.

"Argh.. membaca semua artikel ini membuat aku menghabiskan banyak waktu. Kenapa aku nggak meniru cara papa memperlakukan mama saja? Bukankah sejak kecil aku setiap hari melihat bagaimana papa memperlakukan mama? Aku praktekkan saja apa yang sudah aku lihat selama ini. Kenapa harus pusing-pusing dan menghabiskan banyak waktu untuk membaca semua artikel ini? Lagian, dia ingin diperlakukan seperti papa memperlakukan mama bukan? Bodohnya aku!" gumam Zico merutuki kebodohannya sendiri.

Akhirnya Zico meletakkan handphone di atas nakas, lalu meraih laptopnya untuk memeriksa beberapa file yang belum sempat diperiksanya.

Tak lama kemudian Delia sudah keluar dari walk in closet. Ia melirik Zico yang fokus menatap layar laptopnya.

Zico tidak tertarik untuk melihat Delia yang keluar dari walk in closet, karena sudah bisa ditebak kalau gadis itu pasti memakai pakaian oversize.

"Mau makan malam di luar?" tanya Zico membuat Delia yang sedang menyisir rambutnya mendadak berhenti dan menoleh ke arah Zico yang sedang menatap dirinya. Delia tidak menyangka kalau Zico akan mengajaknya makan malam di luar.

"Kenapa?" tanya Zico saat melihat Delia menatap dirinya dengan ekspresi terkejut dan tatapan tak percaya.

"Ah, nggak apa-apa. Cuma.. aku yakin bibi pasti sudah masak banyak. Kalau kita makan malam di luar, siapa yang akan makan makanan yang sudah di masak bibi? Kalau kakak ingin mengajak aku makan malam di luar, sebaiknya bilang sama bibi dulu, biar bibi nggak masak banyak," sahut Delia yang sempat tertegun menatap Zico, "dia beneran ingin memperbaiki semuanya dari awal? Baguslah kalau begitu. Lagian, aku juga nggak perlu takut Kak Zico tidur dengan perempuan itu. Karena papa sudah bilang, bahwa papa akan menyeret Kak Zico pulang, jika Kak Zico berani menginap di apartemen perempuan itu. Aku yakin papa selalu melakukan apa yang dikatakannya," batin Delia yang sudah tahu bagaimana sifat papa mertuanya.

"Okey. Kalau gitu besok malam aja," ucap Zico tersenyum tipis, kemudian kembali menatap layar laptopnya.

"Haisshh.. tersenyum tipis seperti itu aja dia sudah terlihat tambah tampan, apalagi kalau dia tersenyum manis. Ah, kenapa aku malah terdiam melihat dia? Bisa-bisa, entar dia malah jadi GR," batin Delia langsung memalingkan wajahnya dari Zico, kembali menatap cermin didepannya dan melanjutkan aktivitasnya menyisir rambut.

"Dia sempat terdiam menatap aku. Apa perubahan sikapku terlalu mencolok? Apa akting aku kurang natural?" batin Zico yang tadi melihat Delia tertegun menatap dirinya, namun Zico pura-pura tidak mengetahuinya.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Eka Bundanedinar
kenyataan kamu memang bodoh zico
Eka Bundanedinar
dikira delia akn diem aja g mungkin lah bvar" dia
Eka Bundanedinar
ow kerjaan paa marcel
Eka Bundanedinar
loh kn zico nikah sama thalitha dulu ya
kok izin ke delia memang udah nikah sama delia hrsnya blm
Eka Bundanedinar
ini alasan zico benci delia
hotel bnyak g mmpu bayar ya disemak"
YuWie
happy end...
YuWie
tabur tuai ya Thalia...sing sabarrr yo
naifa Al Adlin
aku nunggu up nya,, eh ternyata dah tamat. baru baca bab yg 99 cuma setengah,,,, ternyata itu akhir kisah nya.
Melani Sunardi
Baik..... dah waktunya sarapan perusahaan bertindak.
silakan meraih meluapkan emosi......
Niar Zahniar
semangat berkarya
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Putri Dhamayanti
kasih tau ajah del, biar pd pingsan saking syok nya 🤣
Evita Pandensolang
keren👍👍👍👍
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Diana diana
seru
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Diana diana
benarkah udah end . . kurang kakaaaaaaaak
Diana diana
mau kasian , tapi ini akibat ulahmu sndri
Diana diana
bagussss
Diana diana
sabar , bro
Rojanah Ana
kasih bonus lanjutan dong thor
Diana diana
aku yakin Lia itu adalah Delia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!