Hana Syifa Izdihar adalah seorang anak yang di besarkan di panti asuhan. sejak kecil ia tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang orang tua.namun,hal itu tidak membuatnya lemah. ia justru menjadi wanita yang sangat berprestasi dan banyak juara yang ia dapatkan.namun,semua itu tak luput daripada ujian . di saat dia belajar untuk lebih baik,ia harus kehilangan seseorang yang sangat ia cintai. seseorang yang selalu menjadi suport sistem baginya selama ini.hingga, pada akhirnya takdir membawanya kepada sesuatu yang lebih baik dan pantas untuknya. yuk simak cerita selanjutnya 👇
CERITA INI MURNI KARANGAN AUTHOR.
DILARANG KERAS UNTUK MENG COPY👍
HAPPY READING
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Storyliana_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2
matahari mulai menampakkan sinar nya menembus celah celah jendela . Syifa dan kedua sahabat nya kini sedang berkelut dengan alat alat dapurnya membantu Bu Maryam menyiapkan makanan untuk anak anak panti yang ada disana.
" kalian nggak sekolah sekarang?" tanya Bu Maryam pada Syifa dan kedua temannya
" sekolah Bu.. tapi kami ingin membantu ibu masak. Kasihan ibu sendirian" ucap Annisa pada Bu Maryam
" ini sudah jam setengah tujuh Lo.. Lebih baik kalian mandi dan siap siap ke sekolah ajah. ibu bisa sendiri kok " ucap Bu Maryam sambari mengaduk sayuran yang ia buat
" nggak papa Bu,nanti pasti keburu kok. Kita nggak tega kalau biarin ibu sendirian masak di sini " ucap Syifa pada Bu Maryam.
" kalian tidak usah khawatir sama ibu. Nanti mbak ana pasti kesini kok bantuin ibu " ucap Bu Maryam pada mereka bertiga.
" nggak papa Bu,lagian mbak ana belum Dateng " sahut Syifa pada Bu Maryam
" yasudah, tapi kalian nggak boleh telat ya..." peringat Bu Maryam pada mereka bertiga.
" siap Bu.. Ibu tenang ajah " sahut mereka bertiga secara bersamaan.
mereka kini kembali melanjutkan pekerjaan nya masing .
" assalamualaikum" salam seseorang pada mereka semua yang sedang sibuk memasak.
" waalaikum Salaam..." sahut mereka semua kompak pada wanita yang bernama ana itu.
" ini mbak ana nya sudah Dateng " sahut Bu Maryam pada mereka bertiga.
" maaf ya Bu.. ana telat. Tadi masih sempetin ke toko buat beli ini untuk anak anak " ucap ana pada Bu Maryam.
" masyaallah... kamu baik banget nak. Semoga rezekinya makin lancar nak. Anak anak pasti seneng " ucap Bu Maryam sembari tersenyum kearah ana.
" Aamiiin allahumma aamiin bu" sahut ana sembari membalas senyuman Bu Maryam.
" oh Iya,kalian bertiga lagi libur ya ?" tanya ana pada Syifa dan kedua sahabat nya.
" nggak mbak, kita cuman sempetin bantuin ibu" sahut mereka bertiga kompak.
" yaudah gih nak.. kalian langsung siap siap buat sekolah. Disini kan udah ada mbak ana" ucap Bu Maryam pada mereka bertiga.
" baik Bu" sahut mereka bertiga pada Bu Maryam
" kami permisi ya mbak " pamit mereka bertiga dan di balas anggukan oleh mbak ana.
Syifa dan yang lainnya kini langsung berlalu menuju ke kamarnya untuk bersiap mandi dan berangkat ke sekolah.
" ini Bu Maryam yang buat ? " tanya mbak ana ketika melihat sayur asam yang sangat menggugah selera.
" Iyya,kamu suka ?" tanya Bu Maryam pada mbak ana.
" suka sekali Bu. Bahkan dulu itu ibu hampir setiap hari masakin ana sayur asem kek gitu " ucap ana menceritakan kisah masa kecilnya pada Bu Maryam.
" nanti kita makan sama sama ya... " ucap Bu Maryam dengan senyum khasa nya .
" Iya Bu, sudah lama juga ana nggak pernah makan sayur asem semenjak ibu sudah nggak ada " sahut ana dengan nada sedihnya ketika mengingat sang ibu.
" doakan saja ibu kamu nak.. Semoga dia tenang dan mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah. " ucap Bu Maryam pada ana.
" Iya Bu" sahut ana sembari tersenyum kearah Bu ana
" yaudah.. Yuk kita lanjut lagi masaknya,keburu anak anak berangkat sekolah nanti " ajak Bu Maryam untuk mengalihkan kesedihan mbak Anna.
" Iya Bu, jadi ngulur waktu gara gara saya " ucap ana sembari tersenyum kearah Bu Maryam.
mbak ana dan Bu Maryam kini kembali melanjutkan aksinya memasak makanan untuk anak anak panti.
" kamu sendiri kesini nya nak ?" tanya Bu Maryam pada ana.
" nggak Bu, tadi diantar sama suami ana. tapi Beliau nggak mampir kesini. karena harus buru-buru ke pesantren . Tadi dia juga nitip salam buat ibu"ucap ana pada Bu Maryam.
" ngajar nak ?" tanya Bu Maryam sambari memainkan tangannya membalikkan ikan yang sedang ia goreng.
" nggak Bu... tadi dia cuman dapet panggilan ajah dari pesantren.katannya kalau nggak salah mau rapat buat persiapan penyambutan Gus fardzan " sahut ana pada Bu Maryam.
" jadi kapan pulangnya Gus fardzan nak ?" tanya Bu Maryam pada Anna.
" kalau nggak salah sih kayaknya dia hari lagi deh Bu " sahut ana pada Bu Maryam.
"ibu juga ikut senang nak,saat mendengar Gus fardzan kembali ke Indonesia setelah sebelas tahun lamanya " ucap Bu Maryam pada mbak Anna.
" ternyata tanpa di sangka sangka sudah bertahun tahun ya Bu" ucap ana pada Bu Maryam.
" Iya nak,pasti kyai fatih dan Bu nyai hamdanah sangat bahagia bisa melihat putranya kembali ke tanah kelahirannya " sahut Bu Maryam pada ana.
" semoga tidak terjadi kendala atau apapun itu disaat beliau akan pulang ya bu... soalnya akhir akhir ini banyak pesawat yang jatuh dan menghilangkan banyak korban " ucap ana pada Bu Maryam.
Bu Maryam menatap kearah mbak Anna.
" jangan ngomong gitu ah.. kita doakan saja yang terbaik untuk Gus fardzan. Semoga dia bisa sampai dengan selamat ke tanah airnya " sahut Bu Maryam .
" Iyya Bu maaf " ucap mbak Anna menyesali ucapannya.
" nah.. Ikannya sudah selesai Bu.. Anna langsung letakkan di sana ya " ucap mbak Anna pada Bu Maryam.
"Iya nak,sekalian kamu panggil anak anak buat sarapan " ucap Bu Maryam pada Anna.
" sial Bu " sahut ana sembari membawa piring untuk di letakkan ya di meja makan.
...****************...
sedangkan Syifa dan kedua sahabat nya kini sedang bersiap siap untuk pergi ke sekolah.
" Annisa ..." panggil Syifa pada Annisa yang kini sedang memakai hijabnya .
" ada apa Syif ?" tanya Annisa pada Syifa yang berada tak jauh darinya
" buku aku dimana ?" tanya Syifa pada Annisa.
" coba kamu cek di meja belajar ku " sahut Annisa pada Syifa.
Syifa kini langsung beralih melangkah menuju ke meja belajar Annisa untuk mengambil bukunya.
" ada Syif ?" tanya Annisa padanya
"Iya ada " sahut Annisa dan beralih menuju ke ranjangnya.
" makasih ya Syif..." ucapnya kembali pada Syifa.
" Iya " sahut Syifa pada Annisa.
" kamu udah selesai semua tugasnya Nisa ?" tanya Fatiyah pada Annisa .
" sudah kok, tadi malem aku selesain semuanya " sahut Annisa pada Fatiyah.
" Syifa, Annisa, Fatiyah.." panggil mbak ana yang sudah berada di ambang pintu.
" mbak ana... Iyya mbak ?" sahut mereka secara kompak ketika melihat keberadaan nya.
" kalian sudah siap siapnya ?" tanya mbak Anna pada mereka bertiga.
" tinggal sebentar lagi mbak " sahut Annisa pada mbak Anna.
" yasudah,kalian selesaikan dulu. Baru setelah itu langsung keluar . Nanti kita sarapan sama sama " ucap mbak Anna pada mereka bertiga.
" ok mbak,nanti kita nyusul kesana " sahut Fatiyah pada mbak ana.
" yasudah ,kalau begitu mbak Anna tunggu disana " pamitnya dan di balas anggukan oleh mereka bertiga.
" dah.. Aku udah siap.. Ayo.." ajak Syifa pada kedua sahabat nya.
" sebentar, aku belum selesai. Buku buku aku belum aku masukin " ucap Fatiyah pada kedua sahabat nya.
" astaghfirullah,dari tadi kenapa kamu cuman duduk duduk ajah Fatiyah ?" tanya kedua sahabat nya dengan nada kesalnya pada Fatiyah.
" maaf ,lupa " sahut Fatiyah sembari menyengir.
" yasudah ,cepetan kamu ambil " ucap Annisa pada Fatiyah
Fatiyah pun kini langsung mengambil buku buku sesuai dengan jadwal pelajarannya dan memasukkannya kedalam tas.
" nah,udah . Ayo " ajak Fatiyah pada keduanya
" udah nggak ada yang ketinggalan kan ?"tanya Syifa pada mereka berdua.
" insyaallah nggak ada. " sahut Fatiyah.
" yaudah yuk kita langsung sarapan dan berangkat " ajak Annisa pada kedua sahabat nya.
Mereka pun kini langsung berlalu pergi dari sana.