Terlahir kembali di dunia yang dikuasai iblis dan makhluk ketiadaan, Ling Tian mengerahkan seluruh kekuatan dan pengetahuan dari kehidupan sebelumnya.
Namun takdir sekali lagi menempatkan dirinya dalam posisi sulit. Meskipun akar spiritualnya lemah dan memiliki roh pelindung saling berlawanan yang bisa menghancurkan dirinya kapan saja, tak membuat Ling Tian gentar sedikitpun.
Dengan tekad baja, Ia berjuang melawan nasib buruknya, mengubah setiap kelemahan menjadi kekuatan, dan menantang kekuasaan iblis yang menindas dunia.
Mampukah Ling Tian mengatasi keterbatasannya, menyatukan roh pelindung yang berlawanan, dan mencapai ranah tertinggi? Ataukah dia akan terperangkap dalam lingkaran kehancuran yang menunggu dibalik kekuatan kegelapan?
Penuh ketegangan dan intrik, ikuti petualangan dan pertarungan intens yang ada di dalam cerita ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ega Jast, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertarungan Sengit Bercampur Hujan Lebat
“Siapa namamu? Aku ingin tau nama orang yang akan daku bunuh,” timpal Wan Qu dengan suara berat, mengacungkan mata pedang ke arah Ling Tian berada.
“Kamu tidak perlu tau, karena yang akan mati malam ini adalah kamu,” balas Ling Tian dengan suara sinis, mengganti senjata belati dengan pedang putih miliknya.
“Hehh… Arogan, padahal hanya ranah Pemurnian Sumsum tapi memiliki kepercayaan diri seperti itu. Kalau begitu bersiaplah untuk mati!”
“Sringg…”
Melesat dengan kecepatan kilat, Wan Qu melancarkan tebasan menukik yang diselimuti akan qi petir, membuat Ling Tian dengan tangkas menghindar sambil menangkis semua tebasan pedang milik Wan Qu.
“Sting… Sting… Sting…”
“Haha… Apa hanya ini yang bisa kamu perlihatkan kepadaku! Sangat lemah,” tindas Wan Qu sambil tertawa terbahak-bahak, menunjukkan dominasi dari kultivator ranah Master Spiritual tingkat 8.
Sayatan demi sayatan kian tergaris di sekujur tubuh Ling Tian, dengan perasaan mati rasa di seluruh tubuh akibat sengatan petir yang mengalir di pedang Wan Qu.
“Ck… Merepotkan! Kekuatan petir miliknya ternyata sudah berada di tingkat yang tak terbayangkan. Kalau seperti ini terus, bisa-bisa aku kehabisan tenaga terlebih dahulu,” batin Ling Tian di dalam hati, menghindari semua serangan Wan Qu dengan teknik langkah bayangan yang dikombinasikan dengan teknik mata langit, membuat beberapa pohon di sekitar sontak tumbang terbelah dua.
“Srekkk…”
“Hujan Pedang Kegelapan!”
“Sring… Sring… Sring…”
Mengambil jarak beberapa meter ke belakang, Ling Tian membentuk puluhan pedang yang terbentuk dari qi kegelapan, kemudian dengan sigap menghunus mata padang ke arah Wan Qu berada.
Menatap puluhan pedang melesat dengan sangat cepat, Wan Qu dengan mudah menghindar seraya melakukan pergerakan acak, tersenyum tipis seakan serangan yang Ling Tian lancarkan tak bisa mengancam dirinya.
“Sringg….”
Terus memepet Ling Tian, tebasan kilat terayun ke arah leher yang terbuka, dengan senyum semeringah yang tergaris lebar di muka Wan Qu.
“Sting…”
Sepersekian detik, Ling Tian menepis pedang melengkung Wan Qu, sampai terpental beberapa meter ke belakang.
Ketika berada di udara, Ling Tian melepaskan serangan balik ke arah Wan Qu berada, menciptakan lintasan pedang berbentuk bulan sabit, membuat bos perampok itu sontak terbelalak.
“Sring…”
BLAMMMM
Menahan serangan tunggal itu, membuat Wan Qu terdorong beberapa meter ke belakang, kemudian mengalihkan mata ke arah pergelangan tangan, tampak sedikit bergetar setelah menahan serangan kuat yang Ling Tian lancarkan.
“Padahal hanya seonggok Pemurnian Sumsum. Tapi bisa memiliki kekuatan seperti itu. Mungkinkah dia menyembunyikan kekuatannya?” batin Wan Qu di dalam hati, merasa heran dengan kekuatan yang Ling Tian perlihatkan.
Pada sisi lain, tampak Ling Tian tengah mengatur napas yang tak beraturan, mencoba menstabilkan qi kegelapan di dalam tubuh, lalu mencoba memulihkan tenaga dalam dengan teknik penyerapan energi langit dan bumi miliknya.
“Kalau bukan karena akar spiritualku lemah. Aku tidak akan kehabisan tenaga dalam secepat ini. Malam ini, aku harus mendapatkan bahan pemurnian pil yang mereka rampas dari Senior Ma!” tegas Ling Tian di dalam hati, menatap Wan Qu dengan tatapan dalam, tak ingin mengalah meski harus bertarung mempertaruhkan nyawa.
Menutupi seluruh tubuh dengan aura kegelapan, Ling Tian pun beranjak selangkah demi selangkah, benar-benar menyatu dengan kegelapan malam, membuat Wan Qu langsung mengerutkan kening.
“Wushh…”
Menghilang dalam kedipan mata, membuat Wan Qu kian tersentak, kemudian dengan cepat mengalihkan pandangan ke segala arah, mencoba mencari keberadaan Ling Tian yang tak mampu Ia rasakan.
Angin malam yang dingin berhembus pelan menerpa tubuhnya, menutup kedua mata, Wan Qu mencoba mendeteksi Ling Tian dengan pendengaran, dan kemudian,
“Kamu pikir bisa menipuku dengan trik murahan itu! Jangan bermimpi kau-”
“Sring…”
“Wushhh!”
Melepaskan tebasan ke arah belakang dengan percaya diri, Wan Qu menebas angin dengan kecepatan penuh.
Namun, apa yang Ia lakukan berujung sia-sia, yang Wan Qu tebas hanya sebatas bayangan yang Ling Tian tinggalkan, membuat bos perampok itu sontak terbelalak.
“Sring…”
“Jrekkkk!”
Ketika fokus Wan Qu teralihkan, Ling Tian menikam dia dari belakang, mencoba menembus punggung kekar itu sampai tertancap sangat dalam, membuat bos perampok sontak memuntahkan segumpal darah.
Mengalihkan lirikan tipis ke arah belakang, Wan Qu menatap Ling Tian dengan tatapan penuh permusuhan, memusatkan qi petir di dalam kepalan tangan, dan kemudian,
“Menyingkir kau bedebah!”
“Haaattt…”
JELEDARRRR
Sambaran petir dari langit menerjang Wan Qu dengan sangat kuat, membuat Ling Tian sontak terpental sampai tersungkur di tanah.
“Keugh… Hampir saja. Telat menghindar sedikit saja mungkin aku akan mendapatkan luka parah. Orang ini hanya berada di ranah Master Spiritual tingkat 8, tapi bisa menarik petir langit dengan mudah,” batin Ling Tian di dalam hati sambil mengusap darah segar dari sudut mulutnya, menatap Wan Qu yang diselimuti akan energi petir murni yang terasa sangat mendominasi.
Tetes demi tetes air hujan mulai turun membasahi medan pertempuran, membuat semua darah yang ada di area sekitar mulai menggenang bercampur dengan air.
Berbalik badan, Wan Qu menatap Ling Tian dengan sengit, kemudian,
“Wushhh!”
“Sringg!”
Menghilang dari pandangan, Wan Qu bergerak melintasi hujan lebat bagaikan petir yang menyambar, membuat Ling Tian sekali lagi terpental menghantam batu besar setelah menepis tebasan kuat miliknya.
“Menyerahlah! Kamu tidak akan bisa menang, di bawah hujan petir ini, aku tidak terkalahkan!” tandas Wan Qu dengan suara berat, terus melangkah ke tempat Ling Tian berada.
Bangkit dari tempatnya berada, tampak senyum tipis tergaris di paras Ling Tian, membuat Wan Qu sedikit terheran karenanya.
“Apa yang lucu? Apa kamu sudah gila karena sebentar lagi akan pergi ke neraka?”
“Heh… Tak terkalahkan katamu? Omong kosongmu itu besar sekali,” kata Ling Tian menatap sengit Wan Qu dari balik rambut basah yang menutupi sebagian pandangan, memperlihatkan sorot mata seorang kesatria yang sudah bertarung mempertaruhkan nyawa yang tak terhitung jumlahnya.
Melihat tatapan Ling Tian itu, membuat Wan Qu tertegun sesaat, kemudian menggeser kaki kanan ke belakang memasang kuda-kuda kuat, dengan tubuh pedang yang diselimuti akan kekuatan petir.
“Aku tidak tau kamu itu siapa, tapi serangan berikutnya akan benar-benar membunuhmu!” tegas Wan Qu mencurahkan segenap kekuatan sampai menciptakan fluktuasi gelombang petir ke sagala arah, membuat Ling Tian menggaris tubuh pedang dengan dua jari yang dirapatkan.
Mensirkulasikan kekuatan langit pada satu titik, tampak pola bintang empat sisi mata angin dengan lingkaran di bagian dalamnya, semakin terang di tengah kening, membuat rambut basah yang menutupi lantas terangkat ke atas.
“Kekuatanku saat ini masih belum cukup untuk mengeluarkan satu persen dari kekuatan asli warisan dewa ruang. Tapi untuk menghadapi perampok ini, itu sudah lebih dari cukup!”
BWASHHHH
Membuka kedua mata perlahan, tampak pupil mata kebiruan membentuk pola spiral galaksi dengan bintang-bintang kecil yang berkilauan, melambangkan kendali penuh akan ruang dan kosmik di seluruh alam semesta.
Merasakan aura agung yang tak terlukiskan itu, membuat Wan Qu mencengkram kuat pedang melengkung miliknya, menatap Ling Tian dengan penuh keyakinan bahwa Ia bisa membunuh Ling Tian meski harus mati bersamanya.
***
up lagi
nantikan update selanjutnya..
gasssske thorrrr 👍
pokoknya Badas
semangat..