Tetesan-tetesan air hujan meninggalkan jejak basah kilau bening di pucuk-pucuk daun mahoni ditambah semburat cahaya mentari yang mulai meredup bak permata.... indah itulah dipengelihatanku.
Kumengadah ke atas kelabu itu sudah beranjak pergi berganti cahaya kemerahan di sana....kuhirup perlahan aromanya sambil memejamkan mata masih terasa segar....
Ku buka mata....masa itu... kenapa tiba-tiba menyergap ku....kuraba hatiku....masa yang selalu menghantui hidupku....apakah jejak kelabu dihatiku kan berganti ataupun sudah terkikis? kata hatiku berkata....aku rindu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 Menikah
...•...
...•...
...•...
...~Selamat Membaca~...
...°°...
Seperti pepatah Jawa 'witing tresno jalaran soko kulino' artinya kurang lebih adalah "cinta hadir karena terbiasa" Dan mencintai orang yang dinikahi adalah suatu kewajiban.
Setelah Liona menerima Zafran dan menyatakan kesiapannya. Zafran lalu besok lusanya memboyong keluarga intinya untuk melamar secara resmi.
Zafran tidak ingin menunda-nunda lagi. Tak menunggu lama-lama juga seminggu setelah acara lamaran itu Zafran dan Liona mengadakan acara pernikahan.
Setelah melakukan diskusi bersama keluarga, Zafran dan Liona memilih Intimate wedding dan keluarga di pihak masing-masing menyetujui.
Meskipun dari pihak keluarga Zafran ingin menyelenggarakan acara pernikahan yang mewah namun karena keinginan dari Zafran dan Liona ingin acara pernikahan mereka bersifat privat dan sakral.
Intimate wedding adalah acara pernikahan yang skalanya lebih kecil dan tetap bersifat sakral.
Zafran dan Liona mengadakan pernikahan yang intim dan hanya dihadiri oleh orang-orang terdekat juga bisa jadi konsep pernikahan mereka.
Selain sederhana dan simpel namun ada tetap ada kesan kesakralan. Pernikahan dengan konsep seperti ini terasa sangat spesial karena mereka mengenal semua tamu undangan yang hadir dalam pernikahan mereka.
Semua orang yang hadir pun akan merasakan kebahagiaan yang sama dengannya.
Acara pernikahan dilaksanakan di hotel bintang 5. Tempatnya di pilih di tengah-tengah antara rumah Zafran dan rumah Liona yang lama.
Pagi harinya persiapan sudah beres karena acaranya dimulai jam 8. Zafran terakhir bertemu dengan Liona saat Liona menyatakan jawaban setelah itu hingga saat ini Zafran belum bertemu Liona. Liona yang akan menjadi isterinya sebentar lagi.
Zafran menggunakan setelan tuxedo warna putih. Zafran memasuki tempat diberlangsukannya akad dan mengucapkan akad.
Setelah mengucapkan akad. Liona datang mendekat ke arah Zafran dengan diapit ibu dan Mbak Raya.
Pakaian yang dikenakan oleh Liona serasi dengan apa yang dipakai oleh Zafran.
Liona diarahkan untuk mendekat ke arah Zafran. Lalu Liona mengambil tangan Zafran untuk diciumnya tangan suaminya itu.
Zafran begitu terharu, setelah Liona mencium tangan Zafran dan berdiri berhadapan dengan Zafran. Zafran memegang kedua bahu Liona dan mencium keningnya disertai Zafran membacakan doa dalam hati.
Liona dan Zafran pun akhirnya resmi menjadi pasangan suami isteri.
Setelah acara akad selesai di lanjutkan resepsi pernikahan. Zafran dan Liona sudah berganti pakaian.
Liona mengunakan gaun berwarna coklat pastel serasi dengan warna tuxedo yang dikenakan oleh Zafran.
Bersama orang tuanya Zafran dan Liona menyalami keluarga, kerabat, dan tamu undangan.
Para tamu undangan mengucapkan selamat bagi pasangan yang baru menikah itu. Mereka mendoakan hal yang baik-baik untuk pernikahan Zafran dan Liona.
Lalu tiba giliran sepasang suami isteri yang sudah hampir setahun menikah untuk mengucapkan selamat kepada Zafran dan Liona. Mereka adalah Aurelin sepupu dari Liona dan Lionel teman dari Zafran.
Zafran rasanya ingin menghajar Lionel. Padahal disampingnya ada Aurelin dan ada dia sebagai suami Liona tapi tatapan matanya masih menaruh minat kepada Liona isterinya itu.
Lionel menatap dalam dengan rasa cinta dan kerinduan namun yang ditatap hanya biasa saja.
Lionel sungguh sangat rindu. Beberapa kali dia ingin bertemu sejak hari itu tapi ada saja halangan untuk bertemu.
Cintanya masih tetap ada untuk Liona jika Liona bisa sedikit bersabar saja menunggu Lionel untuk menceraikan Aurelin.
Mungkin sekarang mereka bisa bersama. Apakah rasanya benar sesakit ini melihat orang yang dicintai menikah dengan orang lain.
"Selamat atas pernikahan kalian." ucap Lionel tak rela mengucapkan itu kepada Zafran. Setelah bersalaman ke dua orang tua pihak pengantin.
"Terimakasih." jawab Zafran
"Selamat ya Na." ucap Lionel. Ketika Lionel akan menjabat tangan Liona. Dia ingin sekali menyentuh Liona. Saat tangan Liona akan digapai oleh Lionel Zafran segera sigap menggantikannya. Dia tidak rela kalau Lionel menyentuh tangan isterinya itu.
Lionel yang diperlakukan seperti itu hanya tersenyum masam. Lalu giliran Aurelin mengucapkan salam kepada Zafran dan Liona.
Saat berhadapan kepada Liona selain mengucapkan kata selamat untuk pernikahannya. Aurelin juga mengucapkan kata pedas dengan berbisik.
"Akhirnya kamu nikah juga Na, aku pikir kamu akan jadi perawan tua."
"Beruntungnya... dapat suami yang statusnya jelas lebih-lebih tinggi dari kamu..."
"Bisa dapetin suamimu ini kamu pelet ya ups...bercanda ya Na...." dengan nada mengejek meremehkan Aurelin mengucapkan hal itu.
Liona hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar kata-kata Aurelin. Tak mau ambil pusing apalagi sakit hati atas perilaku Aurelin yang menurutnya kekanak-kanakan.
Zafran yang memiliki pendengaran yang tajam tentu juga bisa mendengarnya. Mengepalkan kedua tangannya meredam emosinya. Rasanya dia ingin mengusir Aurelin dari acara pernikahannya.
Sapuan usapan lembut ditangannya yang dilakukan oleh Liona dan kepalan tangannya berganti Liona menggenggam tangannya erat.
Zafran yang merasakan itu dia menunduk melihat Liona bertepatan Liona mendongak menatapnya dengan senyum manis menenangkan Zafran. Kepalanya pun disandarkan di bahu Zafran.
Liona hanya tersenyum menanggapi apa yang diucapkan. Dia tidak ingin membuat momen pernikahannya rusak hanya karena ucapan Aurelin.
"Jelas aku beruntung sekali mendapatkan suamiku ini."
"Mendapatkan suamiku ini hanya ada campur tangan Tuhan dan usaha keras dari suamiku lho Lin bukan adanya campur tangan pelet."
"Kamu bagaimana Lin juga sama kan?"
Aurelin pun hanya bisa mendengus dan menarik Lionel menjauh dari Zafran dan Liona.
Zafranpun yang gemas melihat aksi isterinya pun menarik pinggang isterinya pelan lalu diciumnya pipi isterinya itu dengan sayang.
Tamu dan keluarganya yang menyaksikan hal itu merasa bahagia diselingi tawa dan tepuk tangan dengan meriah.
...****************...
Akhirnya acara resepsi berakhir juga. Tamu sudah pulang tinggal keluarga intinya yang masih di hotel karena menginap juga di sini.
Liona dan Zafran sekarang berada di kamar hotel tempat acara pernikahannya berlangsung.
Masih dengan gaun yang dipakainya tadi Liona melihat-lihat kado dari tamu, keluarga, dan kerabat yang menumpuk di kamar hotel. Zafran masih ke kamar mandi.
"Apa ya ini." ucap Liona dan mengamati barang yang dibacanya. Ketika akan membaca kata-kata di obat tersebut. Ketepatan Zafran keluar kamar mandi.
Karena curiga dengan barang yang dipegang oleh isterinya segera Zafran mengambil barang yang dipegang oleh Liona. Wajah Zafran nampak memerah malu.
"Dapat dari mana sayang?" ucap Zafran.
Setelah menikah Zafran berani mengucapkan kata-kata mesra.
" Dari Kak Jefran diminta dikasihkan ke mas, Itu obat ya, obat apa itu?"
Dikira dia tidak sehat apa diberi barang seperti ini ucap Zafran dalam hati
"Obat kuat." jawab Zafran jujur dengan nada pelan.
"Mas sakit ya?" tanya Liona khawatir
"Mas sehat ya." jawab Zafran tidak sadar bernada ngegas dia tidak terima. Dia laki-laki yang sehat bugar dan kuat.
Untuk melakukan kegiatan bersama isterinya nanti dia tidak perlu mengkonsumsi itu. Seumpama isterinya minta lagi dan lagi pasti Zafran sanggupi.
"Kok ngegas mas, aku kan khawatir. Ya sudah buat aku saja, aku aja yang minum kakiku tadi sedikit pegal-pegal berdiri terus." Ucap Liona sambil ingin mengambil barang itu digenggaman suaminya.
"Nggak boleh kamu kan perempuan." Barang itu segera dibuangnya ke tempat sampah.
"Lho kok dibuang....itukan obat mas, pastinya bisa dipakai oleh laki-laki atau perempuan."
"Sebentar-sebentar, kamu tahu nggak obat kuat fungsinya buat apa."
"Buat meredakan capek terus nanti badannya jadi kuat kembali." jawab Liona polos
Zafran menghelas nafasnya dan meraup wajah dengan kedua tangannya, isterinya benar-benar polos, diusianya yang sudah matang isterinya masih belum tahu akan hal itu.
Dia harus benar-benar menjauhkan dari orang-orang apalagi kakak-kakaknya yang mengajarkan hal mesum. Biar dia sendiri sebagai suaminya yang mengajarkan secara privat kepada isterinya.
...****************...
Setelah itu Zafran mengajak Liona untuk istirahat di apartemennya. Zafran sebelum mengajak Liona izin kepada orangtuanya dan mertuanya.
Sekarang sungguh Liona sangat gugup. Lebih gugup ketika Zafran sekarang sudah berstatus sebagai suaminya.
Tempat acara diselenggarakannya ternyata lumayan dekat dengan apartemen Zafran. Setelah acara selesai Zafran mengajak ke apartemennya.
Setelah mandi dan sangking gugupnya lupa tidak bawa baju ganti, untung saja Liona dipinjamkan baju oleh suaminya.
Beli baju jelas tidak mungkin saat keluar dari hotel sudah tengah malam.
Setelah mandi membuat tubuh Liona segar lalu hawa ngantuk mulai menjalar di badannya. Dia sekuat tenaga menunggu Zafran yang masih berada mandi di kamar mandi.
Tak berselang lama Zafran keluar dari kamar mandi. Badan dan rambut yang masih dialiri oleh tetesan air dan selembar handuk yang membelit handuknya.
Rencana mengajak ke sini agar bisa melakukan malam pertama tanpa gangguan tapi isterinya tertidur dengan posisi duduk bersandar pada kepala ranjang.
Zafran segera memakai celana sweet pantnya tanpa menggunakan baju, karena dia tidak terbiasa menggunakan pakaian ketika tidur. Setelah itu dia merubah posisi tidur isterinya agar lebih nyaman tidur.
Mungkin sangat kelelahan isterinya tidak terbangun saat beberapa kali Zafran mencuri kecupan bahkan lumatan di wajah, leher dan badan isterinya. Tersenyum senang akan hasil karyanya berupa jejak merah di badan isterinya itu.
Lalu dia ikut tidur bersama isterinya, dengan menjadikan salah satu lengannya untuk bantal isterinya dan tangan yang lain memeluk pinggang isterinya lalu memeluk erat tubuh isterinya
Malam pertama seperti ini ternyata tidak buruk juga pikir Zafran.
Bukan karena cepat puas. Justru karena tujuanku besar yah aku belajar menikmati apa yg aku punya hari ini sambil berjuang untuk mimpi-mimpi berikutnya.
Rasa cukup ini yang bikin hati semakin luas.
I have everything I need to be happy right now. Walau belum sesukses orang lain, tapi cukup kok.
Bukan karena cepat puas. Justru karena tujuanku besar yah aku belajar menikmati apa yg aku punya hari ini sambil berjuang untuk mimpi-mimpi berikutnya.
Rasa cukup ini yang bikin hati semakin luas.