Zahra gadis manis 21 th pintar ramah periang, tiba tiba di hadapkan dengan masalah hidup yang tidak pernah sedikitpun ada dalam bayangan hidupnya, kehilangan kedua orang tuanya, kehilangan kakak kandung beserta kakak iparnya dalam waktu bersamaan dalam sebuah kecelakaan dan harus memikul beban menyekolahlan ke dua adik kembarnya dan satu orang keponakan berusia 3th.
Bagaimana kisah hidup zahra??, yukkk... kepoin yukk....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"Hai... haiii.... selamat pagi semua....!! centil Sari yang baru datang.
"Pagi juga... tumben loe senang banget, baru dapat arisan" ucap Firda.
"Ncek... mbak ini, aku selalu serba salah" gerutu Sari.
"Ncek... ngak usah pakai manyun, noh... Zahra bawa roti bakar nohh..!" kekeh Firda.
"Ahh... Zahra kau memang sahabat gue yang pengertian, gue emang belum sempat sarapan tadi, dan sekarang ada roti bakar, uhhh.... senang nya hati ku, uang jajan masih utuh, di kala tanggung bulan" cerocos Sari.
Baru saja Sari akan mengambil kotak roti bakar, sudah di sambar oleh Manager mereka yang datang tiba tiba, kayak jailangkung.
"Ihhh... Bapak... kok di ambil sih... aku juga mau makan Pak!" kesal Sari.
"Kamu ngalah sama saya Sari, kasihan ni lah saya dari semalam belum makan, saya di siksa sama istri saya, dan calon bayi saya, dari semalam saya di kerjain ini itu, lihat lah mata saya sudah seperti zombi" tutur Manager itu mengeluh.
Semua anak buahnya lansung melihat penampilan atasnya yang awut awutan itu ngakak berjamaah dan ada rasa kasihan juga tapinya.
Yang biasa berpenampila maskulin, kece baday, dan semenjak istrinya hamil jadi kusut luar biasa, namun dia senang walau tersiksa, anak itu sudah lama mereka inginkan, namun Tuhan baru memberikan setelah penantian panjang mereka, mereka menunggu sampai umur pernikahan 5th.
"Ya udah deh, pak, makan aja buat Bapak, saya mengalah sama bapak yang di zolimi sama anak yang ada dalam kandungan istri bapak" tutur Sari.
"Terimakasih... Sari kamu yang terbaik, tolong sekalian bikinin saya kopi ya, biar saya ngak ngantuk?!" titah Managernya mulai ngelunjak.
"Yee... si Bapak, di kasih hati minta jantung" dengus Sari sewot, namun tetap berjalan ke pantry.
"Saya ngak minta hati sama jantung Sari, saya cuma minta, roti sama kopi" kekeh Managernya itu.
"Ncek... Bapak ngelawak deh..." kesal Sari.
Teman temannya hanya geleng geleng kepala melihat, dua orang itu, asal ketemu seperti Tom and Jerry.
Lama berkutat dengan kerjaan mereka masing masing, tidak terasa jam makan siang sudah datang.
"Yuk... kantin yuk... laper nih... tadi gue cuma minum sereal nemu di pantry daoang nih..." keluh Sari.
"Kuy... lah, tapi tadi Angel WA mau makan di restoran depan deh" ucap Firda.
Zahra masih saja berkutat dengan laptopnya tampa terganggu dengan teman temannya.
"Ra... hayu...!!' omel Sari, memang temannya itu, selalu fokus klau kerja, klau ngak di kasih tau untuk makan suka lupa waktu.
"Ehh.. iya, tunggu bentar lagi, dikit lagi selesai" seru Zahra tanpa menoleh kepada teman temannya, dia masih sibuk dengan laptopnya, sampai Angel yang datang menegur Zahra.
"Ra... buru ih, nanti di lanjut lagi!" omel Angel.
"Iya iya, ini sudah selesai" Zahra lansung bangkit dari duduknya, mengambil dompet dan hp dan mengikuti teman temannya ke restoran depan kantor mereka.
Zahra berjalan seperti biasa banyak yang menegurnya, Zahra hanya menjawab dengan sopan dan tersenyum tipis.
"Zahra cantik sih, sayang janda"
"Coba itu anaknya ngak ikut sama dia, walau janda gue mau kali, secara cantik, berprestasi, ngak ada yang kurang, cuma anak doang, males gue"
"Gitu sih, namanya pergaulan anak muda, jadi ke bablasan, untung pintar klau ngak zonk itu, paling bisa jadi OB"
"Belum tentu anak dia, masak umur nya masih muda sudah punya anak"
"Dengar dengar keluarganya meninggal, dan adik adiknya sama anak kecil itu Zahra yang biayain"
"Nah itu juga tuh, yang orang ngak mau dekat sama Zahra, sudah di susahkan sama anaknya, di tambah adik kembarnya, huh... siapa yang mau"
Begitu lah sepanjang jalan yang di dengar oleh laki laki tampan nan dingin, yang berperan sebagai Ceo itu di sepanjang jalan, membuat kupingnya sakit, namun juga penasaran.
"Cari tau tentang gadis itu" titah Lucas, kepada Adrian yang berjalan di sampingnya.
"Siapa Bos?" tanya Adrian tak mengerti.
"Ncek... Zahra lah!!" kesal Lucas menatap tajam sang asisten.
"Widihhhh... gunung es mencair nih, gara gara nasi goreng" kekeh Adria.
"Kamu mau di potong gajinya bulan ini!!" ancam Lucas.
"Ncek... Bos, dikit dikit ancam gaji, ancam bonus, kapan gue ngumpulin duit buat kawin boss" gerutu Adrian.
"Nikah dulu baru Kawin...!!" omel Lucas yang memang tidak suka hubungan *** bebas.
"Iya iya kebalik gue" kekek Adrian.
Mereka juga menuju restoran di mana, zahra dan teman temannya makan siang.
Bersambung...