Dahayu gadis manis dari desa berniat mengadu nasib ke kota.untuk memperbaiki ekonomi dan juga biaya pendidikannya.namun selain itu ada hal yang lebih penting untuk dia lakukan yaitu membalaskan dendam atas rasa sakit yang ibunya terima pada seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Buah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 9
Didalam kamar setelah mengerjakan tugas kuliah lalu Dahayu meracik sesuatu.agar esok hari bisa digunakan hasil racikannya.dia jadi bersemangat membuatnya,dan tidak sabar untuk melihat seperti reaksinya jika dikonsumsi.
Dahayu berkuliah mengambil jurusan Hukum dan sekarang dia sudah semester dua.dan kebetulan kuliahnya bisa deselingi dengan kelas online.jadi tidak membuatnya dicurigai.hanya maid yang dekat dengannya yang tahu.
Dia meracik itu mempelajarinya dari Internet,dan mempraktekannya ketika sekolah dan sekarang dia sudah tahu bagaimana caranya.jadi dia tinggal mengijinkannya pada orang lain.
"Aku jadi tidak sabaran seperti apa reaksi orang itu jika kuberikan ini padanya,haha haruskah dosisnya kubuat lebih tinggi lagi ?.harusnya iya agar dia cepat bertemu dengan malaikat maut kan ?"monolog Dahayu,bertanya sendiri dia jawab sendiri.tinggalkan dia.
Mari beralih ke Nona muda kita Ataya prambudi,Ya tidak ada nama belakang Tanoearja dinamanya dan juga nama Abangnya,Arthur Prambudi.tapi mereka berdua diakui sebagai cucu oleh keluarga Tanoearja.berbeda dengan sang Adik yang terdapat nama belakang Tanoearja,Yaitu Altha Tanoearja.
Ataya merenung setelah tadi dia sedikit berbicara dengan Dahayu,karena selama ini dia sibuk.dia sedikit terganggu dengan kehadiran Dahayu dirumahnya.bukan soal tersaingi atau sebagainya,setelah pertama kali dia melihat wajah Dahayu dia seperti melihat copy an wajah sang papa Disana.itu sungguh mengganggunya,jadi selama ini dia mengamati Dahayu meski dari jauh.dan mencari Tahu semua tentangnya.tapi tidak ada hal janggal dari hasil penemuannya semua tampak normal.
"jika aku melewati satu hal pun,aku harap itu bukan hal yang penting.Papa Dariano adalah Papa ku tidak akan ada yang bisa mengambilnya dariku,dan juga kemewahan ini"monolog Ataya tanpa dia tahu hal apa yang akan terjadi dikemudian hari.
"Sedang apa tengah malam disini sendirian,apa ada hal yang mengganggu mu Ata"Tanya seseorang yang sudah membuyarkan lamunannya Ataya,Dia Abangnya si dingin kulkas berjalan.
"Tidak ada hanya sedang tidak mengantuk,kenapa Abang belum tidur juga"Tanya Ataya pada sang Abang.tidak biasanya manusia kutub ini keluar mencari angin kan.
"Katakan Ataya,Abang tahu apa yang kamu pikirkan,bukannya kita harus lebih dalam lagi menyelidikinya"bukannya menjawab pertanyaan sang Adik,Arthur malah melontarkan Kata yang mampu membuat Ataya melototkan mata.(jadi Abangnya sepemikiran dengannya soal Dahayu).
"Besok kita akan menguji Dia dengan hal yang Papa tidak suka dan hal yang Papa sukai.menurut Abang bagaimana"Tanya Ataya tentang rencananya jika memang dia benar,maka harus segera disingkirkan bukan.
"terserah mu tapi aku memiliki rencana tersendiri"jawaban yang diberikan Arthur membuat Ataya Mendengus.jika dia punya rencana sendiri,kenapa bertanya apa rencananya.setelahnya Arthur melangkah pergi masuk kedalam melanjutkan pekerjaannya.
"Sial,lihat saja nanti jika memang benar maka aku singkirkan"gumam Ataya sebelum ikut melangkah pergi dari taman belakang rumah.
pagi hari tiba sipemilik rumah belum ada satu pun yang beranjak dari pembaringan.karena waktu masih menunjukan pukul 5.10 itu berarti yang terbangun hanya para maid dan penjaga yang sudah berkeliaran dirumah tersebut.
Seperti halnya Dahayu dia juga sibuk meracik bahan masakan.membantu mbok Darmi didapur karena ini bagiannya.setelah siap semua bahan,tinggal memasaknya.tak buruh waktu lama kini makanan telah siap untuk dihidangkan.
Tak ada yang menyadari,sedari tadi Dahayu mencampurkan racikannya yang dia buat tadi malam ke salah satu masakannya.bukan masakan kesukaannya Tuan Dariano,tapi kemasakannya kesukaan orang tua Tuan Dariano.