Kelahiran Kembali Sang Pembantai

Masih di tempat yang sama ,

Saat ini ketiga orang tersebut masih menikmati waktu bersantai nya di depan goa tempat tinggal mereka

"Ayah ibu , bisakah aku berbicara serius pada kalian berdua, karena jujur saja ini sangat mengganggu ku sejak pertama Kita bertemu di hutan kemarin "

Ucap Lin Fan menatap ke dua orang tuanya dengan serius , sementara tak jauh dari posisi ketiga nya Ada Qing Lang dan kelompok nya yang tengah menikmati daging beast yang di berikan Lin Fan sebelum nya

"Apa itu , apakah ini berhubungan dengan kita yang sudah menjadi keluarga.?" tanya Ling Hua agak cemas , soalnya ia takut sang anak tidak puas dengan dirinya dan suaminya

"Tidak Bu ini bukan masalah itu , tapi masalah racun yang ada di dantian kalian berdua saat ini " Bantah Lin Fan kemudian ia menjelaskan apa yang sebenarnya ia ingin utarakan

"Fan'er , kamu...."

Lin Juan di buat kaget dengan apa yang keluar dari mulut anaknya tersebut, karena racun tersebut tidak ada yang mengetahuinya selain mereka berdua , tapi sekarang sang anak malah mengungkitnya secara langsung di hadapan nya

Lin Fan tidak berkomentar apapun Mengenai keterkejutan kedua orangtuanya itu , tapi ia justru malah mengeluarkan elemen berwarna hijau kehitaman yang nampak menari nari di telapak tangannya, yang merupakan elemen racun miliknya

"Ayah dan ibu tidak akan bisa menyembunyikan apapun dari ku jika mengenai racun , karena aku memiliki elemen Racun di tubuh ku , jadi ini alasan nya mengapa aku bisa mendeteksi racun tersebut di tubuh kalian " Jelas Lin Fan sambil tersenyum ke arah kedua orang tuanya

"Baik , lalu apa yang ingin kamu lakukan dengan ini, karena kamu tidak akan secara sia sia mengatakan semuanya jika tidak memiliki rencana bukan .?" tanya Lin Juan menatap Lin Fan, mengesampingkan dulu mengenai elemen racun yang di miliki sang putra

"Tepat sekali ayah , persis seperti yang aku duga , ternyata ayah memang masih sedikit pandai , " ucap Lin Fan sambil mengacungkan jempol nya ke arah sang sang ayah

"Pletak"

Melihat wajah mengejek sang anak dan juga kata kata terakhir yang ia ucapkan, Lin Juan langsung menyentil dahi Sang anak dengan tangan kanan nya hingga terdengar suara yang lumayan nyaring membuat Lin Fan cemberut menatap ke arah sang ayah dengan tidak puas

"Apakah ibu ingin sembuh dari racun tersebut.?" Tanya Lin Fan mengabaikan Lin Juan

"Apakah anak ibu punya rencana.?" bukannya menjawab, Ling Hua justru mengajukan pertanyaan lain ke Lin Fan

"Tentu saja Bu , tapi aku hanya bisa melakukan satu kali saja , dan itu khusus untuk ibu " ucap Lin Fan bersungguh sungguh sambil melirik ke arah Lin Juan dengan tatapan mengejek dan ada sedikit senyum tipis di bibirnya

"Dasar anak kurang ajar , apa maksudnya kau hanya bisa melakukan nya satu kali , Apakah hanya ibu mu saja yang ingin kamu sembuhkan tapi Tidak dengan ayah mu ini hah.?" Teriak Lin Juan pada Lin Fan, karena ia menangkap sesuatu yang tidak beres dengan ucapan sang anak tersebut, ia menebak jika sang anak mau balas dendam padanya karena ia tadi menjitak kening nya

"Ibu bantu aku , lihat ayah selalu merundung ku ," ucap Lin Fan memelas ke arah sang ibu , membuat Lin Juan memasang wajah jelek , karena ia sudah tau apa yang selanjutnya akan terjadi padanya

"Gege Juan ,"

Dua kata keluar dari mulut Ling Hua , terdengar lembut memang tapi bagi Lin Juan suara tersebut bagaikan malaikat maut yang berbisik di telinganya, sementara Lin Fan yang melihat ketakutan di wajah sang ayah hanya tersenyum penuh kemenangan, bahkan ia saat ini mirip seperti anak kecil yang sangat manja pada sang ibu sangat kontras sekali dengan kehidupan nya yang dulu

"Baik Rubah kecil kali ini kamu yang menang , ayah akan diam oke , dan kamu sayang bisakah tidak membela nya terus , aku merasa kamu bukan lagi istri ku saat ini "

ucap Lin Juan tertekan , sebab sejak kehadiran Lin Fan ia selalu jadi nomor dua di hati sang istri

"Apa yang Gege katakan, apakah Gege melarang ku untuk memanjakan anak sendiri, jika ia aku tidak keberatan untuk pergi bersama Fan'er biarlah Gege Tinggal di sini sendiri " ucap Ling Hua sinis sambil menatap marah ke sang suami , tapi di alam hatinya ia sangat bersyukur dan bahagia saat ini karena akhirnya ia bisa berinteraksi seperti ini bersama keluarga kecil yang sudah lama ia idam idamkan itu

mendapatkan jawaban seperti itu dari sang istri membuat Lin Juan hanya bisa diam tanpa bisa membantah nya , tapi sorot matanya menatap tajam ke arah Lin Fan yang saat ini tengah berada di pelukan sang istri ,kemudian ia mundur dari kedua nya dan menyandar kan tubuh nya di dinding goa yang ada di belakang nya

Lin Fan yang merasa bersalah pada sang ayah , ia langsung melepas kan pelukan nya dari ibunya kemudian ia memeluk Lin Juan dengan kasih sayang dari seorang anak pada ayahnya

"Maafkan Fan'er ayah , karena memang ini adalah hal yang memang sudah lama Fan'er inginkan , memiliki keluarga lengkap dan bisa bercanda seperti ini adalah keinginan ku yang akhirnya bisa aku wujud kan dengan adanya ayah dan ibu yang dengan tulus menerima ku menjadi anak , tolong jangan membenciku ayah " Lin Fan menangis di dalam pelukan Lin Juan ,Membuat Lin Juan mau tak mau meminta saran pada istri nya apa yang harus ia lakukan, sebab dari awal memang ia tidak menanggapi serius bercanda an tersebut tapi Lin Fan malah meminta maaf padanya,

Hal ini terjadi karena kepribadian sopan yang di miliki tubuh Lin Fan yang ada di dunia ini , yang merasa ia sudah keterlaluan pada sang ayah , sementara pikiran Lin Fan yang merupakan dari bumi yang notabene nya seorang pembunuh dan juga seorang yang sudah dewasa ia tau jika ini hanyalah candaan kecil di keluarga nya , tapi ia tetap merespon apa yang ingin tubuh yang di tempati nya ini untuk meminta maaf ke pada sang ayah

cukup lama Lin Fan menangis di pelukan Lin Juan hingga akhir nya Tubuhnya tidak lagi bergerak, dan setelah diperiksa oleh Lin Juan ia menemukan jika putra nya itu sudah terlelap dengan mata yang masih basah akibat menangis sebelumnya

"Gege ada apa .?" tanya Ling Hua setelah melihat reaksi sang suami seperti terkejut setelah melihat sang anak yang berada di pelukan nya

"Ssstttt , ".

"Ayo kita ke dalam , anak kita ini tengah tertidur, kita bisa bahas masalah sebelumnya besok pagi kebetulan hari sudah malai malam "

Lin Juan memberikan kode pada sang istri untuk tidak mengeras kan suaranya sebab Lin Fan tengah pulas di dalam pelukan nya