Carmila fabuari, gadis cantik bertubuh tinggi 170cm. Sifatnya lemah lembut tetapi cuek nya itu membuat pria manapun tertarik mendekati nya akan tetap cuek akut.
Carmila berumur 23 tahun, ia bekerja di perusahaan LANGIT ANGKASA , sebagai staf administrasi.
Fino wiliam Abraham, seorang pengusaha sukses di bidang perindustrian, Fino dengan wajah tampan mempesona, dengan tinggi badan 185cm dan tubuh yg atletis tidak heran membuat para gadis terpesona.
Fino berumur 27 tahun, ia direktur utama LANGIT ANGKASA,
Fino yg sudah berkelana dengan bisnisnya itu kadang merasa bosan, ia menikmati hidupnya tetapi ada bumbu yg kurang seperti cinta atau kasih sayang.
Akan kah fino bertemu dengan bumbu cinta itu? Apakah cinta itu yg nanti akan membumbui hari-hari nya atau justru memperburuk?
#sampurasun
Halo gais ikutin cerita seru Fino dan carmila yuk, dukung terus aku penulis amatiran ini hehe.
#staytune
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pebrianti Februari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7.what the Fu*k
Erlangga yg belum sadar bahwa Fino?
Ia terus mencari tas milik carmila tanpa memperhatikan sekitarnya. Tas yg dicari Erlangga pun tidak ada diruangan itu, Erlangga pun menoleh kearah kasur ternyata Fino tidak ada disitu.
Erlangga yg menyadari tidak ada siapapun disana langsung keluar sedikit berlari menjauhi ruangan itu. Jujur saja Erlangga sangat takut mengenai hal seperti itu.
Ia pun menelpon nomor carmila yg tadi mengabari nya. Tetapi usahanya nihil telpon nya tidak diangkat. Erlangga pun mencari keruangan UGD tempat carmila pingsan tadi.
Sedangkan dirumah carmila,
*Tok tok tok (suara ketukan pintu) carmila pun langsung berjalan membukakan pintu. Carmila pikir Erlangga yg datang kerumahnya ini untuk mengembalikan tas tapi ternyata dugaan nya itu salah.
Lelaki itu memberikan tas carmila dengan wajah pucat pasi, dan tangan yg bergetar. Carmila yg melihat itu terdiam sebentar,lalu ia mempersilahkan Fino untuk masuk.
Terjawab sudah kenapa Fino tidak ada dirumah sakit, ternyata ia mengembalikan tas carmila yg ketinggalan di depan brangkas rumah sakit.
Semenjak kejadian burung fino ditendang, ia mengalami demam tinggi, hingga tubuhnya gemetar dan wajahnya pucat pasi.
"Silahkan diminum dulu, bapak masih pucat seperti itu kenapa malam-malam datang mengantarkan barang saya yg ketinggalan, padahal saya sudah menyuruh Erlangga." Ucap carmila.
"Say.. a minta maaf carmila, suara Fino terbata. Saya minta maaf atas perlakuan saya yg bertindak kurang ajar ke kamu." Ucap fino.
Carmila memegang tangan Fino yg gemetar entah keberanian dari mana dia memegang tangan lelaki itu, dan berkata.
"Pak, saya memaklumi sifat kasar bapak,dan saya pun minta maaf sudah menyakiti bapak, sekarang bapak kembali lagi kerumah sakit." Kata carmila.
Carmila yg baru sadar ada hawa panas ditangan nya langsung menatap lembut fino, entah keberanian apa lagi carmila memegang kening pria didepan nya itu.
Ia kaget dengan kondisi Fino yg sepertinya memburuk, keningnya sangat panas, tidak lama setelah carmila memegang dengan lembut keningnya, Fino pun langsung ambruk dalam pelukan carmila.
"Astaghfirullah pak Fino, pak sadar pak." Carmila panik.
"Ya ampun kasian juga sih dia kalo gini, arghh mana tega aku ngusir orang dalam kondisi gini, gimana yah berat." Carmila bingung bagaimana caranya ia mengangkat Fino untuk rebahan di kasurnya.
Tidak lama terdengar suara ketukan pintu. Carmila yg tidak bisa berjalan kearah pintu, berteriak.
"Siapa oi, kalo Erlangga masuk, bantulah aku." Ucap carmila, ternyata dugaan carmila kali ini benar dia Erlangga.
Erlangga yg melihat Fino kaget, ia lalu merebahkan Fino di kasur carmila. Erlangga yg tadinya akan langsung membawa Fino dihentikan oleh carmila.
"Ga, biarin aku yg urus Fino, kamu istirahat lah dulu, terimakasih sudah banyak membantu aku, aku tahu kok cara merawat Fino, ia hanyak syok karena kejadian itu."ucap carmila.
"Tenang aku pernah bekerja di apotek jadi aku tahu obat pereda panas." Ucap carmila lagi.
"Tapi apa tidak merepotkan carmila, biar aku ajalah yg urus Fino." Kata Erlangga.
"Aku aja ga, itung-itung tebus permintaan maaf aku udah bikin dia sakit Kya gini." Carmila tiba-tiba sedih.
"Baiklah, kalo gitu aku pulang, nanti kalo ada apa-apa kamu kabari aku segera."ucap Erlangga.
"Baik, hati-hati dijalan yah ga." Carmila pun mengantar Erlangga keluar.
Carmila pun menyiarkan kompresan untuk Fino, tidak lupa ia mengecek suhu badan fino terlebih dahulu, carmila membawa obat yg menurutnya pas untuk meredakan demam Fino.
Carmila dengan telaten mengompres fino, ia terus mengecek suhu badan fino. Ditengah malam pukul 2 dini hari Fino mengigo seperti orang ketakutan.
Carmila yg mendengar itu terbangun dan menenangkan Fino, ia yg sudah paham kondisi orang yg demam tinggi pasti akan mengigo seperti ini, ia pun menenangkan fino hingga Fino terlelap kembali.
Selang 1 jam Fino terbangun, dan ia bingung mengapa dia ada dikamar asing, ia menarik benda yg ada di keningnya, lalu melirik kearah samping. Ternyata carmila sedang tertidur disampingnya dengan tangan Fino sebagai bantalnya.
Hati Fino menghangat, ini yg sangat ia ingin kan, wanitanya lembut seperti yg ia lihat ketika carmila tertidur. Ia pun melanjutkan tidurnya lagi, hatinya sangat senang dan menghangat.
Fino kembali bangun, ia melihat kesamping ternyata tidak ada carmila disitu, apa mungkin efek dia panas dan mengigau jadi ia merasa ada carmila disampingnya semalam.
Fino pun bangun dari kasur ia masih merasa sangat pusing, Fino baru saja akan melangkahkan kakinya keluar tiba-tiba carmila masuk dan Fino menghentikan langkahnya.
"Bapak mau kemana, udah diem aja pak istirahat, saya bawakan bubur buat bapak sarapan habis itu bapak minum obat." Ucap lembut carmila
"Ternyata saya tidak bermimpi, kamu betulan ada disini." Fino pun merebahkan kembali badan nya.
Carmila mengecek kembali suhu tubuh Fino, ternyata panas nya sudah turun tidak panas seperti kemarin. Ia pun langsung menyuapi Fino bubur.
"Carmila." Ucap fino lirih.
"Iya pak, apa ada yg sakit? Kalo gitu setelah ini kita kerumah sakit." Ucap carmila.
"Kalo sedang diluar kantor km jangan panggil saya bapak, km boleh panggil nama saya." Ucap fino kearah carmila.
"Baiklah kalo begitu saya tidak akan segan." Kata carmila.
"Saya rasa tidak perlu kerumah sakit km masih bisa rawat saya kan carmila." Ucap fino.
"Yg bener mas? Carmila menyendokan kembali bubur itu kedalam mulut fino.
"Uhuk. Fino tersedak karena kaget carmila memanggilnya dengan sebutan mas."
"Pelan-pelan mas, nih minum dulu." Carmila menyodorkan gelas yg berisi air itu.
" Bapak tersedak pasti karena saya memanggil mas yah, kalo tidak suka saya rubah deh." Ucap carmila
"Saya suka sangat suka km tidak memanggil nama saya tapi memanggil saya mas." Fino berbunga-bunga. Ditambah wanita didepan nya ini menyuapi nya semangkuk bubur, walaupun mulutnya terasa pait tapi entah mengapa bubur itu sangat nikmat.
Setelah selesai sarapan, carmila memberi Fino obat yg menurutnya pas. Setelah itu carmila membereskan dan membawanya kedapur.
*Tok tok tok pintu carmila diketuk, carmila yg mendengar itu langsung menyudahi aktifitas sebentar dan membukakan pintu.
"Fab, ko elu belum siap-siap, kemarin gua denger elu cabut anter Fino kerumah sakit, emang ada apa sih, sampe tu orang digendong sama Erlangga." Ucap Cakra bertanya. Dan dibalas deheman keras oleh Fino.
"Hmmm,kenapa km pagi-pagi gini udah ada disini, bukan nya rajin bekerja malah kepo urusan orang lain kamu." Ucap fino tidak suka.
"What the Fu*ck, Cakra menghampiri Fino dan mencengkram kerah bajunya kuat.
"Ngapain lu disini anj*ng, sialan lu yah." Cakra sangat emosi, saat Cakra hendak menonjok Fino tangannya ditahan oleh carmila.
"Cak, apa-apaan sih, lepasin ga, nanti aku jelasin, km ga harus nyakitin orang. Ayo kedepan biar aku jelasin."ucap carmila.
"Mas masuk dulu, aku jelasin dulu ke Cakra biar dia ga salah paham." Carmila menyuruh Cakra masuk kekamarnya.
Cakra yg mendengar sahabatnya ini memanggil direkturnya dengan sebutan mas, jantungnya langsung berdegup kencang, Cakra kaget dengan carmila yg bisa sesantai itu dengan lelaki yg tidak ia kenal.
Cakra kembali menghampiri Fino yg akan masuk kedalam kamar dan *bug *bug dua tonjokan keras di bibirnya dan perutnya Fino.
Carmila yg melihat itu langsung berlari kearah cakra untuk meleraikan. Carmila tidak menyangka Cakra akan bertindak bodoh seperti itu tanpa tahu alasan nya.
Carmila membangunkan Fino, dan melap darah yg mengalir dibibirnya Fino dengan tangan nya.
"Mas masuk dulu yah, saya minta maaf." Carmila tidak enak hati karena perlakuan Cakra yg kasar itu.
Cakra yg sedari tadi melihat carmila yg terus-menerus membela Fino, ia membanting pintu carmila dan keluar dari rumah itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...****************...
...****************...
...****************...
...----------------...
...----------------...
......................
#halo gais bertemu kembali dengan aku, author amatiran hehe, dukung aku biar sukses yah kawand hehe, lofyu all🙏😙❤️