Kesetiaan, sebuah kata sederhana namun bagi banyak orang itu adalah sesuatu yang sangat penting dan berharga.
Ketika kesetiaan sudah berada pada ambang batasnya, maka Pengkhianatan adalah hal yang akan mungkin terjadi setelahnya.
Kei, seorang pemuda yatim piatu yang kehilangan kedua orang tuanya karena kecelakaan pesawat.
Kehidupannya yang sulit dan pas2an membuat dirinya dikhianati teman, kekasih, dan kerabatnya.
Tapi tiba-tiba dia mendapatkan sebuah system yang merubah hidupnya.
*Dalam cerita ini banyak konten yang sedikit berlawanan dengan etika masyarakat kita ya guys. Tapi ini cuma fiksi dan karangan yang bertujuan untuk hiburan semata, jadi bijak-bijak dalam mengambil pelajaran dan kesimpulan dari cerita ini ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 01
Di pagi hari yang sedikit mendung di kota Jakarta..
"KRIIING..KRIIING..KRIIING"
Suara alarm dari ponsel berbunyi.
Kei bangun dari tidurnya dan duduk di tepian ranjang sambil menatap layar ponselnya.
Ada dua panggilan tidak terjawab dari pacarnya, tidak biasanya Siska pacar Kei menelponnya pagi2 seperti ini.
Dia langsung mengirimi chat pada pacarnya itu untuk menanyakan ada apa menghubunginya sepagi ini..
...[ Chat ]...
Siska : (2 missed calls)
Kei : Aku baru bangun.. Ada apa..?
Siska : Ga jadi..
Kei : Maksudnya..?
Siska : Kalo dibilang ga jadi ya ga jadi masa ga ngerti sih..!!
Kei : Yaudah iya yank..
Kei : Hati2 kalo berangkat kerja..
Siska : Ya..
Chat pun berakhir . . . . . .
.
Akhir2 ini pacarnya itu sangat cuek terhadapnya.
Bahkan setiap Kei meminta untuk bertemu, pacarnya itu selalu menolak dengan berbagai macam alasan.
Karena tidak ingin terlalu mengganggu kesibukan pacarnya itu, akhirnya Kei pun menyerah untuk mengajaknya bertemu dan menunggu sampai pacarnya itu yang meminta dia menemuinya.
Setelah selesai mandi..
Kei turun ke lantai bawah rumahnya dan menuju ke garasi mobil yang dia jadikan sebuah distro kecil untuk menjual pakaian serta aksesoris lain dengan brand kecil2an miliknya sendri.
Kei hidup sendirian sejak berusia 19 tahun, kedua orang tuanya meninggal karena sebuah musibah kecelakaan pesawat yang di tumpangi orang tuanya saat itu.
Ayah Kei berkewarganegaraan Jepang yang menetap lama di Indonesia dan menikah dengan ibunya yang berasal dari suku Jawa.
Selepas kematian kedua orang tuanya, Kei hidup sendirian dengan mengandalkan santunan dan asuransi dari musibah yang menimpa kedua orang tuanya itu.
Dan sebagian uang itu dia gunakan untuk membuat distro di rumahnya dan memperjual pakaian dan beberapa aksesoris.
"Haa, udah sebulan gak ada pemasukan, duit di ATM juga udah makin nipis.." gumam Kei sambil membuka toko kecilnya itu
Dia mengecek saldo rekeningnya melalui ponsel, jumlahnya tidak banyak dan mungkin hanya bisa bertahan paling lama dua sampai tiga bulan jika dia benar2 mengirit pengeluarannya.
Tapi, Siska pacarnya itu selalu meminta di kirimkan makanan melalui jasa ojol pada dirinya yang membuat dia sulit menahan pengeluarannya sendiri.
"Kayaknya gue harus kerja lagi deh.." gumam Kei seraya mulai menata tokonya itu
Kei sebenarnya pernah bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan toko online sebagai staff logistik.
Namun itu hanya berlangsung selama setahun sebelum dia akhirnya berhenti karena ingin merintis usaha sendiri dari bawah.
.
Siang harinya..
Kei sedang mendesign gambar untuk memenuhi pesanan kaos sebuah organisasi, jumlahnya cukup banyak yaitu 120pcs.
Tapi tiba2 ada telepon dari pemesan kalau mereka membatalkan pesanan mereka, alasannya karena ada kendala di tempat mereka sehingga pembuatan kaos yang mereka pesan di batalkan.
Itu membuat Kei merasa frustasi karena dia sudah membeli kaos polos sejumlah 120pcs dan hanya tinggal proses cetak nya saja.
Namun apa boleh buat, dia hanya bisa memendam rasa kesal dan frustasinya itu.
Malam harinya..
Kei berniat menemui pacarnya yang bekerja di sebuah Kafe di daerah Jakarta Selatan untuk menceritakan keluh kesahnya.
Dia menunggu pacarnya keluar di depan tempatnya bekerja, setelah beberapa saat menunggu, Siska pun keluar dari Kafe itu.
Namun ketika dia hendak menghampiri pacarnya itu, dia terkejut ketika pacarnya memeluk seorang pria yang sangat tidak asing baginya.
Pria itu adalah Jaka, sahabatnya sendiri sejak SMA.
Ketika Kei berjalan menghampiri mereka, Siska terlebih dulu melihat Kei menghampirinya.
Namun bukannya merasa bersalah Siska justru berkata..
"Ngapain kamu disini..?" kata Siska dengan ketus
Meski terkejut, Kei mencoba untuk tenang, pandangannya justru tertuju pada Jaka sahabatnya..
"Apa2an maksudnya ini Jak..?" tanya Kei dengan tatapan tajam
"Ah..? Itu, Kei.. Gue..." ucap Jaka gugup namun di potong oleh Siska
"Udahlah, udah ketauan juga mending to the point aja.." kata Siska memotong
Siska pun menjelaskan kalau dirinya dan Jaka sudah tiga bulan terakhir berhubungan, bahkan keduanya sudah beberapa kali tidur bersama diapartemen Jaka.
Siska mengatakan kalau dia bosan bersama Kei karena di matanya Kei tidak memiliki masa depan dan penghasilannya juga minim.
Dia membanding2 kan Kei dan sahabatnya itu, bagi Siska, Jaka memiliki masa depan yang lebih cerah karena memiliki pekerjaan tetap dan baru saja di promosikan.
"Bener Jak..?" tanya Kei dengan wajah dingin menahan amarahnya
"Iya Kei, gua sama siska udah tiga bulan ini jalan bareng.." jawab Jaka dengan ekspresi wajah gugup dan panik
"Udahlah Kei, mulai sekarang gue mau kita putus. Dan lo jangan ganggu gue lagi deh.." kata Siska seraya mendorong Kei
"Sis, jangan gitu biar gue ngomong dulu sama Kei.." kata Jaka mencoba memperbaiki suasana
Kei yang sudah terlanjur kecewa mendengar semua yang di katakan Siska sebelumnya pun memilih untuk mengalah dan pergi dari tempat itu.
Dia sadar, pacarnya itu sudah memilih pria lain ketimbang dirinya.
Meluapkan emosinya tidak akan merubah fakta apapun dan hanya akan memperburuk keadaan sekaligus mempermalukan dirinya sendiri.
"Kei tunggu, gue mau ngomong.." kata Jaka mencoba menghentikan sahabatnya
Namun Siska menahannya sambil berkata..
"Udah sih ngapain kamu ngejar dia, biarin aja dia pergi.." kata Siska sambil memegang lengan Jaka
Kei mendengar itu namun dia tertap berjalan kembali ke sepeda motornya lalu pergi.
Sesampainya di rumah, Kei merenungkan semua yang terjadi padanya hari ini.
Dia tidak menyangka kalau pacar dan sahabatnya mengkhianati dirinya dengan cara semacam ini.
Meski Kei sangat marah, namun Kei memilih untuk tidak melampiaskan kemarahannya itu karena dia tidak mau jika amarahnya berakhir dengan hal yang tidak dia inginkan sampai terjadi.
Kei memilih minum2 sendirian di kamarnya sambil merenungi semuanya.
"Apa sih salah gua..?"
"Apa yang dia minta semuanya gua turutin, lagian juga si Jaka bisa2nya dia diem2 nusuk gua dari belakang.."
"Bangsat lah, apa iya di dunia ini kesetiaan di ukur dengan uang dan harta..?"
"Gak ada apa yang gak harus di ukur dengan harta..?"
Kei benar2 frustasi dengan hidupnya, dia merasa semuanya tak berguna dan sia2..
Orang tua yang dihormati dan di sayanginya sudah tiada, kini dia hanya hidup sendirian, wanita yang di cintainya serta sahabat baiknya juga kini mengkhianati dirinya dengan hubungan mereka secara diam2 di belakangnya.
Kini baginya kesetiaan hanyalah sebatas omong kosong belaka, ini bukan pertama kalinya dia di sakiti dan di kecewakan.
Beberapa kali dia memiliki pacar, berulang kali dirinya di sakiti dan di tinggalkan tanpa alasan yang jelas.
untuk itu, segelas kopi siap menemani pagimu thor../Coffee/
dari Italia yaaaah