Selena Almaheera, mahasiswi lulusan kedokteran dengan prestasinya yang luar biasa. tak sedikit orang memujanya karena kemampuan yang hebat saat beraksi diruang operasi. namun, pada suatu hari takdir buruk menyeret dirinya ke dalam lubang malapetaka.
Diego Ethan Federico, bajingan kelas kakap yang tampan rupawan dan kaya raya. ia meneruskan dunia hitam sang papa juga pewaris utama dari pasangan Matteo Denaro Federico dan Natalia Avila Beltran.
Pertemuan pertama saat dalam keadaan sekarat menjadikan bos mafia itu terobsesi pada dokter cantik yang menanganinya kala itu, hingga satu tahun sudah berlalu keduanya dipertemukan kembali saat dokter cantik itu menangani Sania Ainsley Beltran, yang tak lain adalah adik kandungnya.
Diego sadar obsesinya pada Selena itu bahaya dan ingin menguasai seluruh hidupnya. akan tetapi, ada sang kakak yang justru ikut terlibat dalam perasaan cinta itu.
Lantas siapa diantara dua mafia kakak beradik itu yang berhasil mendapatkan dan meluluhkan hati Selena?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 33 - dalang dari penculikan
"Semua yang anda minta ada di dalam ruangan, tuan"
"Tugasmu selesai, pergilah"
"Bagaimana dengan sisa masalah yang terjadi sekarang? kemungkinan besar, tuan Darren sudah mulai sadar kalau miss Selena tidak ada dalam genggamannya"
"Kau tidak perlu memikirkan hal itu, aku sendiri yang akan turun tangan menyelesaikan sisa masalahnya. tugasmu hanya satu, bergerak sesuai perintahku"
Pria itu menggoyangkan gelas ke udara, mencicipi cita rasa wine dalam sekali tegukan, masuk ke dalam lidah dan perlahan turun membakar tenggorokannya. dia duduk menyilangkan kaki, memberi keputusan pada sang anak buah tentang sisa masalah yang akan jadi urusannya. ia bertanggung jawab penuh atas aksi dan perbuatannya yang mengambil alih Selena Almaheera.
"Baiklah, tuan. bila ada rencana lain anda bisa langsung menghubungiku. beberapa orang sudah mulai menjalankan tugas menutup identitas miss Selena selama tinggal di negara ini bersama anda"
"Gaji bulan ini aku tambahkan dengan bonus sekaligus biaya hidup. kalian akan mendapatkan tiga kali lipat upah dari biasanya, kau sampaikan ini kepada yang lain" ungkap pria itu bersiap menemui seseorang di dalam ruangan.
Pengawal tampak bahagia, hatinya bersorak senang tanpa bisa menyembunyikan binar di netranya yang membayangkan ribuan ribu dollar berada di depan mata kepalanya. dibalik kerja kerasnya ada hadiah yang menakjubkan.
Dia membungkuk segan ketika sang bos berlalu pergi, kabar bahagia ini harus segera di sampaikan supaya kerja keras mereka tidak sia-sia, ia yakin sekali jikalau semua pengawal akan berjingkrak gembira.
Sampai di depan pintu, seseorang menyerahkan cardlock ke tangan bosnya. pintu terbuka dan mereka beriringan masuk dengan pengawal memeriksa lebih dulu keadaan dalam ruangan. sesosok wanita cantik terbaring tak sadarkan diri diatas ranjang.
Pria itu berdiri tenang, melihat arloji yang melingkar di tangannya dan berkata. "Berapa lama ketahanan obat bius itu bereaksi?"
"Satu, dua, atau bahkan tiga jam kemudian, tuan" jawab pengawal.
"Lakukan sesuatu untuk membuatnya sadar, ada cucuku di perutnya yang bisa ikut tertekan di dalam sana"
"Baik, tuan Matteo" ia membungkuk lantas berjalan mendekati ranjang, membuka laci kemudian mengeluarkan tas kecil yang berisikan berbagai macam obat-obatan.
Matteo Denaro, menuruti perkataan sang istri untuk bergerak lebih dulu mengamankan Selena dari kejaran dua anaknya. dia menjadi penengah antara Darren dan Ethan, bersiteru memperebutkan satu wanita akan mengancam keselamatan mereka. ancaman saling membunuh, Matteo tak tega bilamana itu terjadi di dalam keluarganya, cukup ia yang kehilangan saudara, Martino Tenaro Federico. jangan sampai salah satu dari anaknya merasakan kehilangan saudara setelah ketiga bayinya yang tak sempat lahir ke dunia.
Saat ia mendengar kabar bahwa Darren membawa Selena terbang ke los angeles, ia langsung menawarkan bantuan, untungnya putra angkatnya itu setuju dan memberikan jadwal penerbangan beserta pendaratan di bandara.
Menggunakan pesawat pribadi membuat mantan bos mafia itu tiba di los angeles lebih dulu dengan segala rencana tersusun rapi dari Berlin. setelah tiba di bandara, Matteo menggerakkan semua anak buahnya, menyamar menjadi orang suruhan Darren. bahkan, Darren di beri suntikan bius ketika hendak memberikan eskrim kepada Selena. seseorang mengganti posisinya, mengatakan bahwa bosnya sedang menerima panggilan telepon, akan tetapi itu bukan Darren, melainkan anak buah Matteo yang berpakaian sama dan berpura-pura menjadi Darren. bisa saja dikatakan, memanipulasi keadaan.
"Kau tahu kabar terbaru tentang Jackson?" tanya Matteo tak berkedip memperhatikan penanganan Selena.
"Ya, tuan. kapten Jackson sedang dalam perjalanan menuju kemari"
"Aku tidak yakin tempat ini aman untuk Selena. setelah Jackson tiba, beritahu dia untuk segera menemuiku" perintah pria itu.
Pengawal mengangguk, kondisi Selena akan pulih kembali dalam waktu beberapa jam kedepan. notifikasi pesan tertera di layar ponsel milik Matteo, mengatakan bahwa baru saja Ethan mendarat di los angeles setelah menganiaya anak buah Darren untuk membuka mulut, begitu sudah tahu keberadaan wanitanya, pria itu tak langsung terbang, tetapi mengamuk ke pihak bandara.
Nafas Matteo memberat mengetahui sikap anaknya yang sudah kelewat batas. dia mengeram lalu bergumam. "Sebelum kamu sadar dengan apa yang kamu perbuat kepada Selena, daddy tidak akan mempertemukan kalian berdua"
"Biarkan dia beristirahat, kau boleh bergabung dengan yang lain"
"Baik, tuan. pelayan yang anda minta akan segera datang, setelah makan dan minum, keadaan miss Selena akan pulih kembali" beritahunya mengemasi kembali obat-obatan ke dalam tas.
"Bawa semua perlengkapan itu keluar, jangan sisakan apapun kecuali suplemen vitamin dan susu ibu hamil" tegas Matteo.
Dia melirik ke arah pintu, Jackson baru saja datang dan masuk ke dalam kamar. ekspresi pertama yang muncul seolah mengatakan kalau rencana berjalan mulus. Jackson memberikan amplop coklat berisi tentang dokumen palsu Selena yang dibuat oleh Darren.
"Bagaimana keadaannya sekarang?" tanya Matteo membolak-balikan kertas.
"Sudah sadar dan anda sudah bisa menebak, dia mengamuk"
"Apa dia berada di tempat yang aku siapkan?"
"Ya, tuan. anak itu tinggal disana sesuai dengan rencana anda" sambung Jackson berdiri di dekat sudut ranjang, menghadap langsung ke tubuh Selena.
Matteo melempar kertas itu ke atas sofa. "Aku melakukan ini demi kebaikan mereka, tidak boleh ada perpecahan di dalam keluarga Federico" tekannya.
"Darren ataupun Ethan, mereka harus bersaing secara sehat untuk memenangkan hati Selena. jauh sebelum itu, mereka harus sadar dengan apa yang sedang mereka perebutkan"
"Aku tidak membela antara kedua putraku itu, siapapun yang berhasil, darah Federico tetap mengalir di dalam rahim Selena"
"Aku paham dengan maksud dan tujuanmu, tuan. anda tidak ingin kejadian masa lalu terulang kembali, ini sebagai gambaran besar untuk mereka bisa mengerti satu sama lain" sahut Jackson menerima segelas wine, sang bos menggoyangkan gelas ke udara dan melakukan cheers di udara.
Jackson mengenyakkan diri di sofa bersebelahan dengan Matteo. "Cinta tidak bisa dihentikan begitu saja, datang dan pergi tanpa kata. yang dirasakan anak-anak itu masih ditahap obsesi, tuan"
"Aku bisa melihat bagaimana sikap mereka memperlakukan satu wanita, anda tentu perlu memberinya pelajaran untuk merubah cara pandang mereka terhadap derajat perempuan"
"Ya, aku akan melakukan itu. menjauhkan Selena dari mereka dan menyembunyikannya selama beberapa bulan" kata Matteo memutuskan.
"Harus sedikit lebih lama, satu tahun? dua tahun? aku rasa itu waktu yang pas untuk membuat mereka berbenah diri"
"Prioritasku bukan hanya itu, tapi juga menjaga janin yang kini sedang Selena kandung. kali ini aku tidak mau gagal, cucu pertamaku harus di lahirkan"
"Lalu, apa rencana anda selanjutnya selain menjaga wanita itu?" tanya Jackson bertopang dagu, mendesah panjang melihat Selena yang masih memejamkan mata.
"Tidak ada, aku belum memikirkannya, yang paling penting sekarang adalah membuat Darren ataupun Ethan tidak bisa menemukan Selena sampai batas waktu yang sudah aku tentukan"
Merenguh panjang. "Kau bantu aku?"
"Tentu saja, tuan. aku selalu mendukung apapun tentang kebaikan yang anda lakukan. apalagi ini menyangkut tentang penerus keluarga anda" jawab Jackson antusias.
Mereka kembali melakukan cheers, usianya memang tak lagi muda, seharusnya duduk rehat dikursi goyang sambil menikmati tontonan masa tua. tetapi, hal itu tidak berlaku bagi Matteo, kegagahannya masih saja terlihat jelas serta sifat kejamnya masih melekat kental di dalam tubuhnya.
*****
Selena tidak mengalihkan pandangannya dari dua pria yang berdiri tak jauh darinya. ia tak tahu rencana pria itu menculiknya, berulangkali menjernihkan pikiran dari prasangka buruk yang semakin membuatnya cemas, takut dan carut marut.
Dia yakin, ayah dari kedua bos mafia itu berniat baik. ia menyangkal bahwa yang terjadi sekarang adalah sebuah jebakan. matanya tertuju pada barang-barang diatas meja lalu beralih kepada Matteo. itu adalah barang pemberian Darren dengan segala rencana indah tersusun matang. tapi sayangnya, gagal.
"Ini ponsel untukmu, gunakan seperlunya. disana ada nomorku yang kapanpun kau bisa menghubungiku" ujar Matteo menyerahkan box iPhone keluaran terbaru.
"Surat-surat, dokumen, dan semua yang kau butuhkan ada di dalam sini. aku sudah mempersiapkan semuanya untuk dua tahun kedepan"
Selena diam, mencerna perkataan Matteo, tak mengerti maksudnya. "Tuan, anda menculikku dari tuan Darren, memberiku ini semua, untuk apa?"
"Untuk membantumu keluar dari jeratan kedua putraku" jawabnya santai menatap Selena.
"Aku tahu, kau pasti terkejut dengan perbuatanku membawamu ke tempat ini. niatku tidak buruk seperti apa yang ada dipikiranmu, semuanya sudah aku atur dan kau cukup menuruti apa yang aku perintahkan"
Terdengar Matteo menuangkan air ke dalam gelas, Selena terpaku beberapa detik sampai tak menyadari bahwa pria itu sudah berdiri di hadapannya, menyerahkan gelas dan menyuruhnya untuk minum. Matteo pun kembali ke tempat duduk, menyingkirkan barang-barang pemberian Darren dan dimasukkan ke dalam box. Selena tak tahu kenapa dimasukkan, tapi itu tidaklah penting karena sekarang perintah mantan bos mafia itu yang menjadi arah fokusnya.
"Bersiaplah, anak buahku akan mengantarmu ke suatu tempat yang akan menjadi tempat tinggalmu selama disini"
"Tuan, tunggu dulu.....aku masih tidak mengerti kenapa anda melakukan ini semua padaku" sela Selena mencoba berdiri.
"Aku bisa mengerti kalau soal ingin membebaskanku, tapi kenapa? kenapa anda sampai turun tangan? padahal tuan Darren sudah berniat membantuku" ia menunggu jawaban.
"Apa kau senang Darren ada di sisimu?"
Pertanyaan Matteo membuat Selena mengerutkan kening. "Dia berniat baik padaku, keluar dari Berlin tak semudah yang anda bayangkan, aku dan tuan Darren harus menyamar bahkan memalsukan identitas kita berdua"
"Lalu? apa yang membuatmu masih tidak mengerti? di bagian mana yang tidak kau pahami?"
"Dua tahun, apa yang harus aku lakukan selama dua tahun disini tanpa seorang pun yang aku kenali"
Pintu terbuka, orang-orang berbadan besar berseragam hitam masuk ke dalam sembari menyeret dua koper besar. Selena tahu bahwa itu adalah koper miliknya, ia kembali menatap Matteo, ingin bertanya lebih lanjut tapi tidak bisa karena pria itu lebih dulu menyergahnya.
"Mereka akan mengantarmu, kau tidak akan sendirian di negara ini, aku akan selalu mengawasimu meskipun dari tempat yang tidak kau ketahui" Matteo memberi kode kepada Jackson, ponsel dan berkas penting kini sudah berada di tangan pria itu, tinggal menunggu Selena siap maka semua orang akan pergi mengawal wanita itu sampai ke apartemen yang sudah disediakan.
"Lusa, aku datang mengunjungimu. mulai sekarang kau bisa hidup bebas, lakukan apapun yang membuatmu nyaman. kalau kau ingin kembali bekerja, lakukanlah. aku akan segera mengurus lisensi kepindahan tugasmu ke rumah sakit milik sahabatku" jelasnya. sahabat yang dimaksud adalah dokter Edward.
Kembali bekerja adalah impiannya, Selena tidak menyangka bisa secepat ini keluar dari jeratan Ethan, bisa hidup bebas seperti yang dia inginkan. sedikit berat hati menyetujui Matteo, ini tidak jauh berbeda dengan niat baik Darren yang ingin menjadikan hidupnya lebih layak.
Tapi, dua tahun? apa sungguh selama itu ia tidak akan bertemu dengan Ethan? lalu, anak ini?
"Tuan Matteo, terimakasih atas niat baiknya. aku akan menggunakan waktu dua tahun sebaik mungkin, bekerja dan menunggu sampai hari lahiran" Selena kembali menatap wajah Matteo, terbesit keraguan apa dia bisa menjalani hari-harinya?
Sebelum mereka benar-benar pergi, Matteo mengikis jarak, mendekati Selena dan melihat lebih dekat wanita yang dicintai oleh kedua anaknya. dia mendesah panjang, keputusan ini sedikit kejam karena membiarkan Darren dan Ethan uring-uringan diluar sana, belum lagi kalau sampai mereka tahu dalang menghilangnya Selena adalah ayahnya sendiri.
"Lahirkan cucuku, bertahanlah sampai waktunya tiba" pesan Matteo mengulas senyuman.
Untuk sesaat, keheningan menyelimuti keduanya. Selena dengan ketidakpercayaannya dan Matteo dengan kepercayaannya penuh harap.
"Tuan, anda tidak perlu kuatir, aku akan menjaga janin ini sebaik mungkin. sekali lagi terimakasih atas bantuannya. saat nanti waktunya, aku berharap keadaan sudah berubah, tuan Ethan bisa menerima anaknya meskipun tak berniat menikahiku"
Kata terakhir yang ia ucapkan membuat Selena mengumpat keras dalam hati.
Matteo tersenyum tipis, dapat ia mengerti siapa yang ada dalam hati wanita itu. memang sudah jelas siapa yang menanam benih maka dialah pemenangnya.
"M-maaf tuan, maksudku-"
"Aku mengerti, sekarang pergilah sebelum anak-anakku berhasil menemukanmu disini. pergi tengah malam seperti ini akan membuatmu aman. tenang saja, ada anak buahku yang menemanimu"
Setelah janji terucap, dengan berat hati Selena mengikuti anak buah Matteo keluar ruangan ini. ia langsung sadar saat melewati lorong-lorong, tempat ini adalah hotel. Jackson mempersilahkan calon menantu Matteo masuk ke dalam lift, mereka semua turun ke basement. disambut beberapa pengawal, Selena melihat mobil Limousine yang sempat ia lihat saat di bandara, ia jadi kepikiran tentang Darren, bagaimana dan dimana pria itu sekarang.
Sampai di dalam mobil dan duduk dijok belakang, Selena masih tak habis pikir, jalan hidupnya banyak sekali hal tak terduga. ia merengek-rengek pada langit tengah malam, mobil mulai bergerak dari kawasan hotel, ia tak tahu ini los angeles belahan mana, semuanya mendadak hilang dari ingatannya. ralat, lebih tepatnya ia enggan mengingatnya.
Selena menghela nafas, menyenderkan kepalanya pada jendela mobil. berada di tengah keluarga mafia membuatnya senam jantung setiap hari, tanpa sadar air matanya luruh membasahi pipi entah karena apa. ia meraba perut berharap anaknya tenang karena berpisah selama dua tahun dari ayahnya.
"Kau tidak perlu mencemaskan semuanya, kalau sampai dalam waktu dua tahun tuan Ethan mencintai wanita lain, kau masih ada tuan Darren. bosku tentu tidak akan membiarkan cucu pertamanya menderita" Jackson tiba-tiba bersuara.
"Apa aku serendah itu dimata kalian? seolah aku adalah barang jualan yang bisa di oper sana sini?" ketus Selena dengan pandangan tidak suka.
"Kau sudah salah mengartikan kebaikan tuan Matteo, bisa jadi waktu dua tahun bisa bertambah menjadi bertahun-tahun kalau anaknya masih belum sadar arti kehilangan dan kekeluargaan"
Selena tersenyum getir. "Pria itu bahkan ingin melenyapkan darah dagingnya sendiri, bagaimana bisa sadar jika egonya saja lebih tinggi dari apapun"
"Itu poin penting dari waktu dua tahun yang diberikan kepadamu. tuan Matteo juga memberikan waktu kepada dua anaknya, kalian sama-sama bekerja keras untuk memahami satu sama lain" Jackson memberikan penegasan. nada dering ponselnya menggema, dia mengangkat dan suara Ethan terdengar di seberang sana.
Mendengar suara pria itu membuatnya terpaku, menoleh ke samping tepat posisi Jackson duduk sembari melakukan panggilan suara. ia mendesah kecewa karena tiba-tiba sambungan telepon di putus secara sepihak.
"Apa dia juga ada di los angeles?"
"Tidak, tuan Ethan terbang ke Jerman karena misi penting yang harus ia kerjakan" jawab Jackson memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku.
Tiba-tiba berubah? apa dia membuat keributan? aneh sekali, batin Selena.
"Tidak usah di tanyakan, sudah jelas tuan Ethan ada disini, dia sedang mengobrak-abrik los angeles dengan anak buahnya menyebar ke seluruh California" sambung Jackson.
"Sudah, jangan memikirkan apapun lagi. mulai besok dan seterusnya kau bisa bekerja melanjutkan hidup, untuk biaya dan lain sebagainya, itu semua sudah ditanggung oleh tuan Matteo" katanya lagi.
ternyata mereka punya masa lalu gelap 😨
lebih Rumit berurusan dg Mafia Selene ...bisa merasakan skenario Mafia seperti itu😤😔😑