Berkisah tentang seorang wanita bangsawan bernama Maybell Ainsley yang menikah dengan Raja Richard Gustarte dan menjadi ratu kerajaan Ironvale.
Semua orang berfikir bahwa Ratu Maybell, adalah wanita yang sempurna, akan tetapi, tidak ada yang tahu bahwa di balik semua kesempurnaan itu. Dirinya sangat menderita atas pernikahannya yang tidak bahagia. Ratu Maybell di benci tanpa alasan yang jelas oleh suaminya sendiri. Tak hanya itu, raja yang membenci ratu, selalu saja merendahkan semua kerja keras yang dia lakukan.
Suatu hari, Ratu Maybell yang berhenti mencintai Raja Richard kini menyaksikan sang Raja jatuh cinta pada seorang wanita biasa.
Ratu Maybell kehilangan segalanya, termasuk kedudukannya sebagai Ratu. Tak sampai disitu, Raja Richard yang memiliki dendam kesumat terhadapnya membuat Mantan Ratu berakhir di penjara bawah tanah.
Akan tetapi, ketika Maybell membuka matanya setelah tertidur sejenak, Maybell mendapati dirinya kembali ke masa lalu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NATALIA SITINJAK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 9. Kembalikan Dia Padaku.
"Dia mati ternyata."
Aku tidak mendengar perkataanya, yang kulihat hanya ruang kosong dari pemandangan prajurit yang membaca seluruh isi daftar Kematian itu.
Bahkan, ketika perayaan berlangsung, aku tetap diam di samping raja yang memandu acara pesta yang meriah.
"Ayolah ratu, ini perayaan untuk kepulangan para kesatria, mereka akan sedih jika melihat sang ratu yang terlihat murung begini," kata raja Richard sembari menawarkan segelas anggur terbaik.
"Huuuf...," menutup mata. "Hari ini aku tidak enak badan, tolong gantikan aku yang mulia."
"Hum? Oh Tentu...." Tersenyum." Hei," raja Richard memanggil seorang penjaga di sebelah kanannya dan memberi perintah untuk mengawal ku hingga istana ratu.
Melihat dia yang secara pribadi mengirim ku kembali dengan kesatria penjaga membuatku mengucapkan kata terima kasih yang hambar."Terima kasih Yang Mulia."
"Tidak masalah," katanya sambil meminum secangkir anggur dari gelas yang terbuat dari emas.
"Saya akan membimbing anda Yang Mulia Ratu," kata kesatria berambut merah itu dengan sopan.
"Terima kasih."
Dalam diam, aku berjalan di depan pengawal itu, dia mengikuti ku dengan langkah yang tenang, melewati setiap lorong yang ramai.
Ketika kami baru akan keluar dari pintu istana, seorang prajurit berpakaian lusuh datang ke hadapanku, membuat penjaga yang di tugaskan oleh Raja Richard menghalanginya dengan tegas.
"Beraninya orang rendahan sepertimu menghalangi langkah Ratu Ironvale," kata pengawal berambut merah.
"Permohonan maaf saya," pria kurus itu menunduk dengan sopan dan berbicara dengan nada yang sopan. "Saya tidak memiliki niat buruk terhadap ratu, saya hanya ingin memberikan surat ini kepada anda Yang Mulia."
"...."
Tanpa pikir panjang aku mengambil surat dari tangan pria yang terluka itu, bahkan tanpa bertanya siapa pengirimnya.
"Yang Mulia Itu-."
"Tidak apa-apa, terima kasih," kataku pada pria kurus yang mengantarkan surat. Setelah bertukar beberapa kata, akhirnya aku mempersilahkan dia untuk kembali ke acara perayaan.
Di tanganku, ada sepucuk surat yang di balut oleh saputangan berwarna abu-abu yang kotor. Tidak perlu waktu lama bagiku untuk menebak siapa penulis surat.
"Sir Ric, mulai dari sini aku akan berjalan sendiri."
"Tapi Yang Mulia-."
"Tolong."
Meski engan, kesatria penjaga berambut merah itu menganggukkan kepalanya lalu kemudian menunduk dengan sopan. Walau telah meminta untuk tidak mengikuti, aku tahu bahwa pengawal itu masih mengikut dari tempat yang tidak bisa aku lihat. Hahh... Biarkan saja.
"Anda telah kembali Yang Mulia, perlukan saya menyiapkan bak mandi anda sege-."
"Tidak perlu, Mia."
"Ya, Yang Mulia Ratu."
"Perintahkan seluruh orang untuk meninggalkan istana, malam ini aku benar-benar ingin sendiri," ucapku padanya tapi tidak menatapnya.
"Seperti keinginanmu Yang Mulia."
"Ah... Jika kamu melihat prajurit berambut merah di luar sana, katakan padanya bahwa aku tidak ingin di ganggu."
Pelayan itu mengangguk.
"Saya mengerti Yang Mulia," katanya kemudian mundur kebelakang menuju lorong lain.
Setelah memberi perintah, aku tidak bergerak dari posisi awal ku, aku masih berdiri di sana sambil menunggu semua pelayan dan penjaga benar-benar keluar dari pintu utama istana.
Begitu aku memastikan semuanya telah pergi. Perlahan, aku berjalan menuju kamarku yang berada di sayap selatan. Cahaya bulan purnama yang masuk melalui tirai yang tidak di tutup rapat membantuku melangkah lebih jauh dalam keheningan hingga masuk kedalam kamar.
Sunyi.
Entah mengapa semuanya terasa hampa. Pintu kamar ku tutup sangat rapat, dan kemudian, aku bersandar di pintu untuk waktu yang sangat lama, hingga kakiku yang pegal membuatku merosot duduk di atas lantai batu yang dingin.
"...."
Perlahan, surat yang berlapiskan sapu tangan kotor ku buka rapi. Dari pada bentukan surat, itu lebih terlihat sebagai secarik kertas. Di bagian depan surat, tulisan tangan yang terburu-buru terlihat jelas.
[ Jika surat ini sampai kepada anda, itu artinya saya sudah mati. ]
"Hemp... Bodoh, tulisanmu jelek sekali." Senyuman kecil muncul di bibirku melihat tulisan yang tidak asing itu. setelah membaca bagian depannya, sekarang aku membuka surat yang di bagian dalamnya terdapat kalimat singkat.
[ Maybell Aku Mencintaimu. ]
Satu kalimat itu, hanya dengan satu kalimat itu saja sudah membuat seluruh duniaku terbalik sepenuhnya. Air mata yang tidak jatuh bahkan setelah namanya di sebut dalam daftar orang mati kini terjatuh.
Di iringi isakan tangis.
"Hiks- Aaaah... Aku tidak percaya- Hiks... Aku Tidak PercayAAA AHHAA..." Seolah berteriak saja tidak cukup, aku memukul-mukul dada yang terasa sesak ini.
Memukul Memukul Memukul
Aku menangis, aku menangis menjadi-jadi sembari meremas sapu tangan kecil yang didalamnya masih terdapat aroma khasnya.
"HAAA AHK- AAAR ... KUH HA-K Kumohon... Kumohon Tuhan buatlah ini hanya menjadi mimpi." Aku berjalan kearah patung Ilahi yang berada di tempat khusus di kamarku. Aku berlutut dan memohon untuk dengan sangat bersungguh-sungguh supaya Tuhan menjadikan hari ini sebagai mimpi.
"Ah... Aaarg- Kumohon...,"
Gemetar Gemetar
"Kumohon... Kumohon Kembalikan Dia Padaku... Hiks Andras ... Sob... Sob... Andras ... HUAAAA ANDRAS KEMBALI KEMBALI KEMBALI....!!!."