NovelToon NovelToon
Sang Permaisuri Pengubah Takdir

Sang Permaisuri Pengubah Takdir

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:666.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ

Dibunuh oleh suaminya sendiri dikehidupan sebelumnya, lalu dia kembali sebelum semua pengkhianatan dari sang suami dia rasakan.

Kembali untuk membalas rasa sakit dan kematiannya dengan cara yang cantik, memabalas dengan begitu tenang namun mematikan.

"Aku tidak akan menyia-nyiakan kehidupanku lagi. Kau pernah membunuhku demi wanita itu, jadi aku akan membuatmu dan wanita itu bersama menikmati apa yang pernah aku rasakan!"


Jangan lupa memberi dukungan pada karya-karya Ana ya 😄
Dukungan kalian memberikan semangat untuk Ana.

Terima kasih atas semua dukungan-dukungan kalian 🙏😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Burung berkicau, menyanyikan lagu bahagia untuk menyambut datangnya sang mentari yang akan menghangatkan dunia.

Sepasang pengantin terlihat masih terlelap dalam tidur mereka sambil berpelukan, memberikan rasa nyaman dan hangat.

"Yang Mulia Pangeran, Yang Mulia Permaisuri. Sudah saatnya bangun, kalian harus memberikan salam kepada Yang Mulia Kaisar dan Yang Mulia Ratu," ucap A Yin dari luar kamar.

Kedua mata Jian Ying mengerjapkan saat mendengar suara A Yin yang cukup keras untuk membangunkan mereka.

Tangan Jian Ying tidak sengaja menyentuh dada Zhao Yan ketika dia mulai membuka matanya, dan seketika dia terkejut.

Jian Ying menatap wajah Zhao Yan yang masih memejamkan kedua matanya, "Tadi malam kita..."

"Yang Mulia Permaisuri, apakah wajahku di pagi hari sangat mempesona?" ucap Zhao Yan yang ternyata sudah bangun lebih dulu dari Jian Ying.

Ucapan Zhao Yan berhasil membuat Jian Ying malu, dan segera membalikan tubuhnya membelakangi Zhao Yan.

Zhao Yan yang melihat itu tersenyum, lalu memeluk Jian Ying dari belakang.

"Aku tidak tahu jika arak pengantin seperti itu, apakah sakit?" ucap Zhao Yan dengan pelan.

"Hong Zhao Yan!"

Zhao Yan hanya tersenyum mendengar suara Jian Ying yang sedikit keras. Bagaimanapun tadi malam dia sudah melakukannya pada Jian Ying sedikit keterlaluan, dan ingin memastikan keadaan sang Permaisurinya.

"Baiklah, kita harus memberi salah kepada Ayah dan Ibu," Zhao Yan bangun dari tempat tidur dengan pelan lalu memakai celananya.

Zhao Yan melihat Jian Ying yang menutupi sebagian wajahnya yang merah dengan selimut.

"Kau sungguh tidak apa-apa?" ucap Zhao Yan lagi untuk memastikan.

"Hong Zhao Yan, jika kau bertanya lagi. Percayalah aku akan memukulmu!"

Zhao Yan tertawa kecil karena telah menggoda istrinya, entah sejak kapan dia menjadi berani melakukan itu pada Jian Ying. Tetapi yang pasti, itu akan menjadi satu hal yang selalu ingin dia lakukan pada Jian Ying.

Dengan bahagia, Zhao Yan berjalan menuju ruangan samping untuk membersihkan diri.

Sementara Jian Ying berusaha bangun dari tempat tidurnya. Seluruh tubuhnya terasa sakit, seperti habis dipukuli seharian.

"Sshhh, dia ini. Bagaimana bisa dia membuatku seperti ini?" gumam Jian Ying yang tengah menahan rasa sakit.

Jian Ying menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang masih polos, "A Yin, masuklah!"

Krieet!

A Yin membuka pintu lalu masuk ke dalam kamar.

"Yang Mulia, apakah anda ingin saya membantu anda?" ucap A Yin yang melihat Jian Ying kesulitan berdiri.

"Iya, tolong cepat bantu aku!"

A Yin mengangguk sambil menyembunyikan tawanya, karena tidak sengaja melihat warna merah kehitaman di atas tempat tidur Jian Ying. Terlebih jepit rambut Jian Ying berserakan di atas lantai.

A Yin membantu Jian Ying mengenakan pakaiannya dengan pelan. Benar-benar seperti seorang anak kecil yang sedang sakit Jian Ying saat ini.

Tak lama Zhao Yan berjalan mendekati Jian Ying dan A Yin, dengan pakaian yang telah rapi dan wajah yang jauh lebih segar.

"Aku akan membantumu," ucap Zhao Yan yang melihat A Yin mengikat pakaian Jian Ying.

"Ti...tidak perlu, A Yin bisa membantuku,"

Zhao Yan melihat bagaimana A Yin membantu Jian Ying yang masih duduk di tempat tidur.

"Baiklah Yang Mulia. Saya akan membantu anda ke kamar mandi," ucap A Yin.

Jian Ying mengangguk, kemudian mencoba untuk berdiri.

"Aaakh!"

Teriakan Jian Ying membuat Zhao Yan segera berjalan mendekati Permaisurinya.

"Sudah aku katakan, biarkan aku membantumu!" ucap Zhao Yan.

Jian Ying hanya bisa terdiam, sementara A Yin berusaha menahan agar dia tidak tersenyum bahkan tertawa.

Dengan hati-hati Zhao Yan menggendong Jian Ying pergi ke kamar mandi.

"Jika kau merasa sakit atau tidak nyaman, kau hanya tinggal mengatakannya padaku. Jika tidak, aku tidak akan tahu!" ucap Zhao Yan yang masih menggendong Jian Ying.

Jian Ying hanya mengangguk, entah sudah semerah apa saat ini wajahnya. Dia tidak menyangka jika Zhao Yan yang dulu dia kira sangat pendiam, akan berubah setelah meminum satu gelas kecil arak pengantin tadi malam.

Zhao Yan mendudukan Jian Ying dengan hati-hati di atas kursi.

"A Yin, kau bantu Permaisuri. Aku akan meminta koki istana menyiapkan makanan, agar setelah memberi salam kepada Yang Mulia Kaisar dan Ratu, dia bisa memakannya," ucap Zhao Yan.

"Baik, Yang Mulia. Saya mengerti!"

Zhao Yan mengangguk kemudian berjalan keluar, membiarkan A Yin membantu Jian Ying membersihkan diri.

Setelah Zhao Yan pergi, Jian Ying menghela napas dengan pelan.

"Yang Mulia, kenapa anda menghela napas?" ucap A Yin.

"Aku tidak apa-apa, kau cepat bantu aku. Jika tidak aku dan Zhao Yan akan terlambat memberi salam,"

A Yin mengangguk, "Anda dan Pangeran Hong Zhao Yan memang sudah terlambat, Yang Mulia,"

...----------------...

Di dalam aula Kaisar, semua anggota kerajaan sudah berkumpul menunggu kedatangan putri dan menantu mereka.

"Sepertinya mereka akan terlambat memberi salam pada kita hari ini," ucap Ratu.

"Yang Mulia, ini adalah hari pertama pernikahan mereka. Jadi tentu saja mereka terlambat, terlebih jika mereka meminum arak pengantin itu," ucap Selir An.

Ratu mengangguk seraya tersenyum, "Kau benar! Arak pengantin yang kita berikan untuk mereka, bukanlah arak pengantin yang biasa,"

"Saya hanya berharap, putri kita tidak merasa sangat kesakitan," ucap Selir Yun.

Ketiga wanita itu sangat bahagia membicarakan putri dan menantu mereka. Sementara Kaisar hanya tersenyum sambil mendengarkan ketiga istrinya berbicara.

"Sudah lama kerajaan ini tidak terdengar suara tangisan bayi, rasanya saya tidak sabar ingin mendengarnya lagi," ucap Selir Yun.

"Benar, aku juga sudah tidak sabar ingin menggendong bayi kecil,"

Dari luar aula, Jian Ying dan Zhao yan yang sudah berdiri di sana terlihat canggung. Karena mendengar percakapan orang tua mereka.

Zhao Yan menganggukkan kepalanya pada kasim kepala.

"Yang Mulia, Pangeran Hong Zhao Yan dan Permaisuri Chen berada di sini, untuk memberi salam!" ucap Kasim kepala dari luar pintu.

Semua yang ada di dalam aula Kaisar saling menatap dan tersenyum, karena akhirnya kedua orang yang mereka tunggu telah tiba.

"Biarkan mereka masuk!" ucap Ratu.

Krieet!

Pintu aula Kaisar terbuka, di depan pintu itu sudah berdiri Zhao Yan dan Jian Ying.

Sepasang suami istri itu masuk ke dalam aula bersama.

Kaisar, dan juga para istrinya yang melihat kedatangan putri serta menantu mereka, tersenyum dengan bahagia.

"Kami memberi salam kepada Ayah Kaisar, Ibu Ratu, dan Ibu Selir. Semoga Ayah Kaisar dan Ibu panjang umur!" ucap Zhao Yan seraya membungkukan badannya, diikuti oleh Jian Ying di sampingnya.

"Berdirilah kalian, aku sangat senang melihat kalian berdua memberi salam pada kami," ucap Kaisar.

"Terima kasih, Ayah Kaisar,"

Zhao Yan dan Jian Ying berjalan lalu duduk di depan orang tua mereka, yang tengah menatap mereka dengan tersenyum.

Melihat senyum ketiga ibunya itu, Jian Ying menundukan kepalanya karena malu.

Meskipun mereka adalah satu keluarga dan hubungan mereka sangat baik, namun tetap saja ditatap oleh ketiga ibunya dengan senyuman yang seperti itu, membuat wajah Jian Ying memerah.

1
Araaa
mang eak
El Vita
si sweet
El Vita
bubar.. bubar...
Deti kurniati inKurniati
Luar biasa
‖❥❥λɴλᴬˡⁱⁿᵃ༢࿔ྀુ 👣: makasih kk 🙏😊
total 1 replies
Jue
Setahuku hanya Ratu yang di panggil ibu , Kalau selir di panggil Ibu selir
Lini Krisnawati
keren
‖❥❥λɴλᴬˡⁱⁿᵃ༢࿔ྀુ 👣: makasih kk 🙏😊
total 1 replies
guntur 1609
habis thor...ya sdh lah endingnya juga bagus..trims ya thor
guntur 1609
jangan sampai putri ming jumoa sama pangeran. nanti sifat liarnya dan ingin memiliki timbul lagi
guntur 1609
kurang di suntik tu oermaisurinya sama pangeran
jadi lahiranya agak susah
‖❥❥λɴλᴬˡⁱⁿᵃ༢࿔ྀુ 👣: emang gtu kk, kan bloom ada ruang operasi dan alat canggih 😅🤣🤣
total 1 replies
guntur 1609
dasar bodoh. selanhkangan sj yg kau fikirkan
guntur 1609
sykur anaknya nona su baik. mengerti sm penderitaan bu nya
guntur 1609
dasar kalian . mencari madalah. kalian sendiri yg kena akhrnya
guntur 1609
dasar gila. satu ayahpun masih saja...hii. ngerih. biadab
Ayu Septiani
akhir hidup raja kin yang serakah
Ayu Septiani
wualaah intrik istana memang mengerikan
guntur 1609
kau akan syok. kalau tetnyata anakmu juga lah yg mantinya menikah sm anak kaisar chen
Ayu Septiani
penghuni istana kerajaan kin ini memang licik dan jahat.
Ayu Septiani
mungkin permaisuri sedang hamil muda
guntur 1609
kau yg gak punya otak. yg suka mengintimidasi anakmu demi anakmu yg lain
guntur 1609
kau pantas dibuat seperti tu sama pangetan ke 4
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!