Kesedihan mendalam karena diselingkuhi sang tunangan, membuat Sanum menerima tawaran Vevita sahabat baiknya. yang memberikan Sanum sebuah voucher liburan Menaiki kapal pesiar termewah, yang tidak sembarangan orang bisa memasuki nya.
Kesialan pun berlanjut, Sanum yang setengah mabuk salah memasuki kamar. Rasa kecewa dan penghianatan membuat dia Ingin membalas dengan pria yang dianggapnya sebagai pria bayaran yang dikirimkan oleh Vevita untuk menemaninya selama liburan.
Setelah melalui malam panjang, One Night Love dengan pria itu. Sanum pun pergi begitu saja, dia pun menghilang setelah mengetahui jika dia hamil anak kembar. pertemuan tak terduga kembali setelah Sanum bekerja diperusahaan besar yang ternyata dipimpin oleh pria yang dianggap nya sebagai pria bayaran malam itu.
Mampukah Sanum mempertahankan anak-anaknya, atau memilih kembali pada tunggangan nya Rendi.?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tawaran Arya
"Sanum maaf saya tidak bisa membantu mu, tolong tinggalkan ruangan saya. karena saya masih banyak pekerjaan." Bu Mery melanjutkan pekerjaannya.
"Baik Bu, terimakasih atas waktunya."
"Mmmhhh," terdengar Jawaban singkat dari bibir Bu Mery yang enggan untuk mengeluarkan suara.
Sanum menyeret langkah keluar dari ruangan Bu Mery, dia melirik sekilas ruangan Arya tidak jauh dari posisi nya berdiri, nampak Zein masuk sambil membawa setumpuk file ditangannya.
"Apa sebaiknya aku berterus terang, tidak.... tidak mungkin di percaya dengan ucapan ku, atau malah dia mengganggap aku ingin memerasnya mengunakan anak kecil. aku harus bagaimana ini.?" Sanum menyeret langkah, meski ragu-ragu, tapi dia sudah berada didepan ruangan Arya.
"Ini semua demi kamu Davina ku sayang, Mama akan mencoba meminjam uang pada ayahmu, semoga saja dia mau membantu kita, tapi jika dia menolak, terpaksa Mama berterus terang. apapun pendapat nya nanti, Mama siap nak."
Cekklek..... pintu ruangan Arya berhasil dibuka Sanum, meskipun tangannya gemetar.
Arya menghentikan pekerjaannya, Melihat kedatangan Sanum dengan wajah pucat ketakutan. terlihat gadis itu sangat ragu-ragu , Arya dapat menangkap semua itu dari ekspresi wajah Sanum.
Mika dan Zein segera paham, saat melihat bahasa tubuh Arya yang menyuruh mereka keluar dari ruangan nya. perlahan kedua nya mundur dan menutup pintu. Sanum semakin gugup begitu menyadari jika saat ini dia hanya berfua saja dengan Arya diruangan ini.
"Ada apa kamu Menemui ku?" terdengar suara Arya yang dingin.
"Tu... Tuan, aku butuh pertolongan mu.?"
"Pertolongan apa?." Arya berdiri dari kursinya lalu melangkah mendekati Sanum yang masih berdiri.
"Aku butuh uang." Sanum yang gugup langsung berterus terang.
"Berapa?"
"Tujuh ratus lima puluh juta." Sanum mengucapkan nominal uang tersebut sambil menutup matanya.
"Tidak masalah, tapi kamu perlu tahu tidak ada yang gratis di dunia ini." Hardian berjalan memutari Sanum.
"Maksud Tuan."
"Aku akan memberikan mu dua milyar, dengan syarat menjadi wanita ku selama tiga hari tiga malam dikapal pesiar, dimana kamu pertama kali menghargai tubuhku dua ratus ribu." Ucap Arya yang membuat Sanum terlonjak kaget.
"Maaf Tuan aku tidak bisa," Sanum ingin meninggalkan ruangan Arya.
"Silahkan, aku tidak memaksamu. tapi jika kamu berubah pikiran hubungi aku kembali, karena aku yakin orang seperti mu tidak akan pernah menolak demi uang." terang Arya.
Sanum begitu tersinggung mendengar kata-kata Arya, dia langsung pergi meninggalkan rumah sakit dengan air matanya yang terus mengalir.
"Dokter anak saya kenapa?" Sanum panik saat melihat Davina yang semakin lemah.
" Sanum kondisi anakmu semakin lemah, dia harus segera mendapatkan pengobatan terbaik dan segera dioperasi." terang dokter.
"Anakku sayang maafkan Mama....," menangis mencium kening anaknya, Sanum kecapean pikiran dan tubuhnya. hingga tanpa sadar dia ketiduran didamping anaknya.
Besoknya Sanum kembali mencoba menghubungi teman-teman, maupun kerabat ibunya yang tinggal dikota berbeda, namun tidak satupun yang sanggup memberikan pinjaman dalam jumlah banyak, karena mereka pada umumnya hanya lah orang biasa sama seperti Sanum.
Sanum menangis kembali memeluk Davina, tiba-tiba dia teringat kembali tawaran Arya.
"Aku tidak mempunyai pilihan lain, biarlah aku menjual tubuhku pada laki-laki yang pernah memberikan aku tiga orang nyawa tidak berdosa ini. ini semua demi anakku, dengan jumlah uang dua milyar itu aku bisa keluar dari pekerjaaan, setelah Davina sembuh aku akan membawa anak-anak ku pergi dan tidak akan pernah muncul lagi dihadapannya." Sanum sudah membulatkan tekadnya.
𝐭𝐩 𝐚𝐪 𝐩𝐢𝐧𝐠𝐬𝐚𝐧 𝐤𝐥𝐨 𝐥𝐚𝐩𝐞𝐫 𝐬𝐢𝐡 𝐧𝐮𝐦
𝐩𝐝𝐡𝐥 𝐮𝐝𝐡 𝟐𝟎𝟐𝟏 🤔🤔
kenapa mama n oma g bilang klo nama janda itu Shanum.. pasti langsung cuz KUA 🥰🥰