Di malam merayakan hari pernikahannya dengan wanita yang sangat Dia cintai, Zean jatuh pinsan membuat seluruh keluarganya baru tau kalau Zean selama ini mengidap kanker stadium akhir yang sudah tidak bisa di tolong lagi.
Zean menghempuskan napas terakhirnya.
Olivia yang sudah sah menjadi istrinya sangat terpukul atas kepergian Zean.Dia pernah menyangka suaminya akan meninggalkan dirinya selamanya.
Karena Cintanya yang sangat besar kepada suaminya Olivia memilih tidak mau menikah lagi dan memilih hidup dengan status jandanya selama bertahun tahun,namun tidak sadar nanti hidupnya akan berurusan dengan Adik iparnya yaitu Zein,setelah kematian kakaknya,dia sering pulang menemui Mommynya.
Bagaimana Kisahnya,yuk simak,menarik sekali ya...==>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.2
"Gimana Mom,menurut Mommy??" Ucap Tuan James.
"Kalau Mommy sih setuju aja pi,lebih baik di lakukan secepatnya pernikahan ini,mengenai Olivia istri Zean,menantu kita,Mommy setuju, tidak perlu mengumumkan Pernikahan mereka dan siapa Olivia,ini juga demi kenyamanan Olivia juga kedepan.." Ucap Mommy.
"Baiklah,kalau begitu Papi sama Mommy akan mempersiapkan semuanya.." Ucap Tuan James.
"Terimakasih Papi,Mommy.." Ucap Zean tersenyum bahagia.
"Sama-sama nak.." Ucap Tuan James tersenyum kearah putranya dan calon menantunya.
"Pi,Mom..boleh aku minta sesuatu?" Ucap Olivia.
"Katakan saja Sayang?" Ucap Mommy Lenora.
"Sebelum kami menikah,aku ingin mengunjungi makam Ayah sama Bunda, Mom,Pi.." Ucap Olivia.
"Boleh dong sayang,Besok kita sama-sama kesana.Papi sama Mommy juga mau meminta Ijin sama orangtua kamu untuk menikahkan kalian.." Ucap Mommy Lenora.
"Ia Mommy.." Ucap Olivia.
"Besok juga kita akan lansung melihat baju untuk persiapan pernikahan kalian.." Ucap Mommy Lenora.
"Ia Mommy.." Ucap Olivia.
"Baiklah Pi,Mom, aku mau mengantar Olivia pulang.." Ucap Zean.
"Menginap saja disini..tidur aja di kamar Zean.." Ucap Tuan James membuat Zean terpaku,kenapa Daddynya mengijinkan Olivia menginap bahkan menyuruh Olivia tidur di kamarnya.
"Kalian juga sudah mau menikah..tidur bersama tidak masalah,buat cucu dulu untuk kami juga tidak masalah..Aukh...Mommy.." Ucap Tuan James lansung berteriak karena Mommy Lenora mencubit kuat pinggangnya.
"Zean itu bukan kamu...jangan ajarin putramu seperti itu!" Ucap Mommy kembali mencubit Papi.
"Aukh...Aukh...Maaf Honey...stop Honey,sakit Honey.." Ucap Tuan James membuat Zean dengan Olivia tersenyum.
"Bawa Olivia istirahat Boy,kalian boleh tidur bersama,bukannya kalian sering tidur bersama tapi jangan melakukan hal lebih dari ciuman!!" Ucap Lenora.
"Baik Mom..ayo sayang.." Ucap Zean lalu membawa Olivia menuju kamarnya.Zean mengejutkan Olivia,dia mengangkat tubuh Olivia,mengendong Olivia.
Saat sampai dalam kamar,Zean meletakan Olivia diatas tempat tidurnya.
"Kak..Aku nggak ada baju ganti gimana?" Ucap Olivia.
"Siapa bilang tidak ada,pakaian kamu di ruangan tamu itu Mommy Simpan disini, masuklah kesana gantilah,nanti aku ganti setelah kamu.." Ucap Zean mengusap kepala Olivia.
"Baiklah kak..Aku ganti dulu.." Ucap Olivia lalu masuk menuju ruangan Pakaian Zean namun dia terlebih dahulu membersihkan tubuhnya menuju kamar mandi Zein lalu baru dia mengganti pakaiannya.
"Ini kan bukan baju tidur aku.kak Zean pasti membelinya lihat labelnya masih ada.." Guman Olivia lalu menganti bajunya dengan baju tidur itu,setelah itu baru dia keluar.
"Kakak membeli baju ini kan,?" Tanya Olivia. Zean tersenyum.
"Kamu sangat cantik kalau begini sayang.." Ucap Zean
"Mulai..bersih-bersih sana gih.." Ucap Olivia mendorong tubuh Zean menuju ruangan gantinya.
Sembari menunggu Zean,Olivia menghidupkan TV lalu menonton.
Terdengar suara ponsel Zean berdering, terilhat nama saudara Zean.
Olivia tidak berani mengangkatnya,namun ponsel Zean berdering lagi.
"Aku angkat aja kali ya,Kak Zean tidak akan marah.." gumannya mau mengangkat telepon Saudara Zean namun Zean keluar dari ruangannya.
"Siapa sayang?" Ucap Zean.
"Ini Saudara kakak.." Ucapnya memberikan ponsel Zean kearah Zean.
Zean mengangkat telepon dari saudaranya itu.
"Kau mau menikah?" Ucap saudaranya bernama Zein.
"Ia..pulanglah minggu depan.kamu juga sudah lama tidak pernah pulang.." Ucap Zean.
"Beritahu saja tepatnya tanggal berapa..Kau tau kan aku juga tidak bisa lama disana, Bisnisku!" Ucap Zein.
"Kerja saja kau pikirkan,pasanganmu kapan hah..?" Ucap Zean meledeki adiknya itu.
"Kau Brisik.Aku tutup dulu,aku masih meeting..!" Ucap Zein.
"What meeting di jam sekarang,kau gila Zein? Meeting atau..." Ucap Zean.
"Brisik!kau pikir aku mau Rudalku tancap kesembarangan lobang hah..!!" Zean lansung tertawa namun Zein mematikan telepon.
"Anak ini...selalu!" Ucap Zean mengomel.
"Kenapa kak?" Tanya Olivia.
Zean duduk mendekati Olivia lalu merangkulnya.
"Zein bilang dia akan datang kepernikahan kita sayang..!" Ucap Zean.
"Benarkah...Kamu senang sekali kak?" Ucap Olivia.
"Tentu saja aku sangat bahagia.Zein dengan aku terpisah sejak kecil,semua ini karena permintaan Opa,Oma kami.kamu taukan Papi menikah dengan putri tunggal keluarga Anderson.Opa meminta Zein ikut bersama mereka sejak Zein berusia 5 tahun.sejak kepergiannya waktu itu sampai sekarang Zein belum pernah kemari,Papi sama Mommy yang sering mengunjungi Zein kesana.." Ucap Zein. mendengar itu Olivia mengusap Bahu Zean.
"Kalian terlihat seperti anak kembar kak?" Ucap Olivia.
"Ia kamu benar,mungkin karena kami hanya beda 1 tahun saja.."Ucap Zean lalu mengenggam tangan Olivia.
"Nanti kalau kita sudah menikah,kamu mau kita Honeymoon kemana?" Ucap Zean.
"Ems..sepertinya Negara Mommy sangat menarik,kesana aja kita,setelah Honeymoon kita bisa menemui keluarga kakak disana.." Ucap Olivia.
"Baiklah sayang..."Zean membawa Olivia kedalam pelukan Zean.
"Ayo kita istirahat sayang..Aku ingin kamu memelukku semalaman ini." Ucap Zean lalu membawa Olivia berpindah ketempat tidur lalu mereka berbaring.Zean meminta Olivia memeluknya dengan mengusap kepalanya.
"Kak,Kakak belum kasi tau aku hasil cek up kakak minggu lalu?" Ucap Olivia membuat Zean mendengar itu membuka matanya namun tidak menoleh kearah Olivia.
"Ems..Itu,itu hanya pusing biasa sayang..karena aku terlalu kecapean,kamu tenang saja." Ucap Zean lalu kembali memejam matanya.
"Baiklah,kedepan pola makan kakak harus di jaga kak.." Ucap Olivia.
"Hmm ya sayang,kamu yang akan mengurusku sayang.." Ucap Zean lalu bangun lalu membawa Olivia kedalam pelukannya namun kemudian Zean menatap Olivia dengan Lekat.
"Sayang jangan menolak." Ucapnya lalu lansung menciumi bibir Olivia,mengecupnya sebentar membuat Olivia melebarkan matanya.
"Jangan marah,aku hanya meminta itu saja.." Ucap Zean lalu kembali memeluk Olivia.
"Pejamkan matamu,kalau tidak,aku akan menciumi kamu lagi,mau??.." Ucap Zean mengancam.Olivia pun memejamkan matanya takut dengan ancaman Zean.
Tengah malam Zean bangun kemudian menuju ruangan gantinya lalu membuka ruangan lagi yang ternyata ruangan kerjanya.Zean mengambil sesuatu di dalam lemari yang ia kunci yang ternyata itu adalah Obat.
Zean meminumnya lalu setelah itu kembali menyimpan obat itu kemudian dia kembali kedalam kamar takut Olivia mencarinya.
Zean memandang wajah Olivia dengan tidak tau apa yang sedang ia pikirkan saat itu.
Zean kembali baring lalu membawa tubuh Olivia kedalam pelukannya lalu dia menyusul Olivia tidur.
Paginya.
Mereka berempat sarapan bersama saat itu.
"Mommy,Zein bilang mau datang kepernikahanku Mom.." Ucap Zean .
"Mommy yang memintanya Kak,Mommy juga nggak sabar Zein pulang,meski hanya sehari." Ucap Mommy Lenora tersenyum.
"Sehari,jadi Zein tidak akan menginap?.." Ucap Zean.
"Dia bilang di hari kamu menikah,Ada perebutan Tender besar adik kamu lakukan.. jadi itu lah kenapa dia tidak bisa lama disini.." Ucap Daddy membuat Zean menjadi murung sedikit yang di sadari Olivia.