NovelToon NovelToon
Ketemu Jodoh Di Pesantren

Ketemu Jodoh Di Pesantren

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:521.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Fii Cholby

Seorang wanita cantik yang suka dengan kehidupan bebas hingga mendirikan geng motor sendiri. Dengan terpaksa harus masuk ke pesantren akibat pergaulannya yang bebas di ketahui oleh Abahnya yang merupakan Kyai di kompleks perumahan indah.

Di Pesantren Ta'mirul Mukminin wanita cantik ini akan memulai kehidupannya yang baru dan menemukan sosok imam untuknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17

Ulya melihat Fifia yang tengah berdiri tak jauh dari sana. Fifia tersenyum mengejek ke arah mereka. "Mbak, lihat itu. Anak baru itu mengejek kita"

Mila menatap Fifia tak suka. "Awas saja. Aku akan kasih pelajaran" Mila mengepalkan tangannya erat.

Fifia pergi dari sana. Bosen lama-lama melihat dua orang yang membuatnya muak.

"Masak apa nih.?" tanya Fifia saat sudah sampai di dapur. Membuat mereka yang ada di sana terkejut.

"Kalau masuk itu ucapkan salam, Mbak. Ngagetin aja" ucap Sherly memegangi dadanya.

"Iyaa maaf. Assalamu'alaikum... Lagi masak apa.?"

"Wa'alaikumsalam.. ini mau masak sayur lodeh" jawan Nayla.

Karena memang jadwal masak siang ini adalah jadwal mereka. Maka mereka semua ada di sana. "Ahh yaa Nay. Aku tadi udah bilang ke Ustadzah"

"Gimana tanggapan Ustadzah, Mbak.?" tanya Nayla sembari memotong kacang panjang.

"Ustadzah minta aku bilang dulu ke Umi. Nanti siang kamu temenin yaa.?"

"Siap Mbak. Pasti aku temenin"

"Bahas apa sih kalian.?" tanya Sherly kepo.

"Jadi orang nggak boleh kepo yaa" canda Fifia.

"Tuhh kan. Kalian iihh gitu" Sherly memajukan bibirnya beberapa senti. Bibirnya manyun seperti bibir lumba-lumba. Membuat gelak tawa dari Nayla dan Fifia.

"Itu Mbak Fia sudah memutuskan untuk menghafal Al-Qur'an" ucap Nayla memberitahu.

"Serius kamu Mbak.?" tanya Yulia yang hanya di angguki oleh Fifia.

"Alhamdulillah... Berarti nambah satu lagi dong teman kelas kita" ucap Sherly senang.

Fifia mencuci semua sayur yang sudah selesai di potong-potong.

"Mbak Nayla, kamu yang masak sayurnya yaa. Aku nggak bisa masak sayur lodeh" ucap Sherly.

"Lohh kan sekarang giliran kamu, Sher. Aku bantuin Mbak Yulia masak nasi ini"

"Sudah kamu saja yang masak. Aku nggak papa nanak nasi sendiri" ucap Yulia lembut.

"Tapi Mbak, nanak nasinya kan banyak Mbak. Mbak nanti kewalahan kalau sendirian masaknya" ucap Nayla

"Biar aku saja yang masak sayurnya" ucap Fifia membuat mereka bertiga menatap ke arah Fifia. "Kenapa pada lihatin aku kek gitu.?"

"Memangnya Mbak Fia bisa masak.? Bukannya orang kota itu tidak bisa masak.?" Sherly menatap ke arah Fifia ragu.

"Mbak Fia bisa masak.?" tanya Nayla

"Huussss.... Jangan su'udzon, nggak baik" tegur Yulia

Fifia tersenyum lembut. "Aku bisa masak kok. Kalian jangan ragukan kemampuan ku. Lagian orang kota itu tidak semua orang nggak bisa masak. Ada kok yang bisa masak, nih contohnya aku" terang Fifia sembari mengambil bahan-bahan yang hendak ia haluskan.

Sherly dan Nayla menatap Fifia tak percaya. Seorang Fifia bisa mengulek bumbu di cobek. "Bener-bener nggak bisa di percaya" ucap Sherly melongo melihat aksi Fifia.

"Iyaaa. Padahal si Mila dan Ulya yang dari kota saja tidak bisa masak. Jauh berbeda dengan yang satu ini" ucap Nayla sama-sama melongo melihat aksi Fifia.

Yulia menggelengkan kepalanya geli melihat reaksi Nayla dan Sherly. "Mungkin mereka tidak mau belajar memasak. Makanya mereka tidak bisa masak. Dan mungkin Mbak Fia bisa masak karena dia belajar memasak" ucap Yulia.

"Dulu waktu SMP aku pernah ikutan kursus memasak. Makanya bisa masak" ucap Fifia sembari mengulek bumbu di cobek. "Sudah siap. Sherly ayoo bantu aku memasak sayurnya" pinta Fifia yang hanya di angguki oleh Sherly.

Setelah lebih dari dua jam, mereka pun akhirnya selesai memasak. Mereka kini tengah istirahat di kamarnya. "Alhamdulillah... Selesai juga masaknya" Nayla membaringkan tubuhnya di atas ranjang.

"Aku nggak nyangka bakal seenak itu rasanya. Mbak Fia benar-benar pandai memasak" puji Sherly

"Biasa aja kali. Aku memang hobi masak. Cuma yaa aku lebih suka kumpul bareng teman-teman aku di basecamp"

"Basecamp.? Mbak suka nongkrong.?" Nayla menatap Fifia lekat.

Fifia mengangguk. "Iyaa, aku suka kehidupan bebas. Aku sering balap motor, nongkrong bareng teman-teman aku, dan masih banyak lainnya. Aku bisa di masukkan ke pesantren ini yaa karena ketahuan sama Abah aku. Abah aku murka hingga memasukkan ku ke pesantren ini, penjara ini" terang Fifia.

"Kenapa Mbak nyebut pesantren kita, penjara.?" tanya Yulia heran.

"Yaa apalagi kalau bukan penjara. Nggak bisa bebas, banyak aturannya, nggak bisa melakukan banyak hal seperti di luaran sana"

"Tapi bagus loh Mbak. Ayah Mbak memasukkan Mbak ke pesantren ini. Berarti Mbak itu anak yang beruntung" ucap Sherly.

"Beruntung apanya coba.? Aku malah nggak suka banyak peraturannya kayak gini. Ini aja aku terpaksa bertahan di sini" gerutu Fifia.

Yulia mendekatkan dirinya pada Fifia. "Mbak, setiap orang tua itu ingin anaknya menjadi anak yang baik, sholehah. Orang tua Mbak menempatkan Mbak di sini mungkin karena mereka ingin Mbak jadi lebih baik dari sebelumnya. Orang tua Mbak nggak suka Mbak hidup bebas, pergaulan bebas. Mungkin mereka takut terjadi sesuatu pada Mbak jika hidup bebas di luaran sana. Contohnya hamil di luar nikah, mabuk-mabukkan, berbuat zina dan lain sebagainya. Mbak beruntung memiliki orang tua seperti mereka. Mereka tahu apa yang baik untuk masa depan anaknya" terang Yulia sesederhana mungkin agar Fifia paham.

1
Lailatul Maulida
oke lanjut thor
Sitipatimah
Lumayan
Erni Zahra76
alhamdulillah... mksh upnya
Okto Mulya D.
Alhamdulillah, akhirnya sadar juga.
Khairun Nisa
kalau kk lihat atau kakak baca tolong di balas kk 😁
Khairun Nisa
kk update nya setiap hari apa seminggu sekali soal nya cerita nya penasaran kk
Fii Cholby: Insyaa allah, update setiap hari Kaka 😊 tapi kalo lagi sibuk kadang nggak update 😅 Makasih yaa Kaka udah mampir cerita aku 🥰
total 1 replies
Okto Mulya D.
Ki Maung dan Harimau putih kemana?, kenapa tidak menuntun Fifia kembali? Kan sama² alam gaib koq malah tidak ada.
Fii Cholby: Maaf Bang.. alam bawah sadar sama alam gaib beda. Fifia koma, dia berada di alam bawah sadar bukan alam gaib 🙏😁
total 1 replies
Okto Mulya D.
Kasihan Fari, jadi dimusuhi Utsman. Fifia butuh Fari, ayooo terus lantunkan ayat suci Al-Quran nya ustadz Fari..
Nur Azizah Azizah
lanjut
Okto Mulya D.
Untung ada Ki Maung dan Harimau putih gaibnya. Johan begitu baik tapi nasibnya yang kurang baik..
Lailatul Maulida
bagus banget thor
oke lanjut
Okto Mulya D.
Wow seruuuuu bangettttttt lanjutkan Thorrrrr...
Winarti Winarti
lanjut thor
semangat untuk up date nya
Alhamdulillah double up date
Nuri Muri Muriyah
aku ikut tegang bacanya
ir
kalian menikan itu untuk apa? buat apa menikah kalo masih menutupi hal kecil, kalo memang ga ada hubungan, ga salah kan terbuka sama pasangan
Ai Maswah
Luar biasa
Lailatul Maulida
waduh siapa yang kena tembak itu
oke lanjut thor
Okto Mulya D.
yahh lagi bagus²nya n menegangkan habis babnya...

semangat lanjutkan Thorrrrr
bunda syifa
suami ustadzah Nurul itu ustadz Fauzi apa Fadil Thor
Puspa Dewi kusumaningrum
gek meteng lho thoor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!