NovelToon NovelToon
Melayani Tuan Mafia

Melayani Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Animous

"Sshh ...." Wanita itu berhasil meringis kesakitan.

"Apa kau pikir aku takut untuk membun*hmu?! Wanita sepertimu hanyalah manusia sampah yang harus dimusnakan! Bersiaplah untuk mati!"

Keenan merogo sakunya dan mengeluarkan sebuah pistol berwarna silver miliknya.

"Buka mulutmu!" bentak Keenan seraya mencengkram kedua pipi wanita itu sehingga mulut wanita itu terbuka secara paksa.

Tanpa belas kasihan Keenan langsung menyodorkan pistol itu ke dalam mulutnya.

Dor!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Animous, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Baikan

Dengan segera Luna berlari memasuki mansion. Air matanya semakin mengalir dengan sangat banyak.

Ia benar-benar tak menyangka jika Keenan yang berhati kejam itu ternyata begitu baik, rela memberikan pertolongan pada neneknya yang sedang sakit keras.

Masa bodo dengan apa yang sudah Keenan lakukan padanya selama ini. Ia mulai mengerti dan mulai paham, bawahsannya Keenan hanya butuh cinta dari seseorang dan Luna lah satu-satunya kunci itu agar Keenan tak hidup dalam kesepian dan kesunyian lagi.

CEKLEK.

Luna membuka pintu kamar pribadi milik Keenan. Pandangannya langsung tertuju pada Keenan yang sedang duduk meringkuk di sudut ruangan.

Suasana kamar begitu gelap. Hanya lampu tidur yang sebagai penerangan kecil di dalam kamar itu. Apa yang sudah terjadi?

Dengan segera Luna menghampiri Keenan. Ia ikut berjongkok di hadapan pria itu lalu menyentuh pundaknya secara perlahan.

Keenan yang merasakan sentuhan dari Luna, segera mengangkat pandangannya.

Deg ....

Seketika saja Luna terkejut bukan main saat melihat wajah Keenan dalam kondisi yang berlinang air mata.

"Keen ...."

"Apa yang kau lakukan di sini, Luna?" tanya Keenan yang segera menghapus air matanya secara kasar. Ia seolah malu karena telah terciduk oleh Luna, menangis di pojok ruangan seperti anak kecil.

"Aku yang seharusnya bertanya padamu. Mengapa kau duduk sendirian sembil menangis di sini?" tanya Luna dengan suara yang sangat lembut.

Tangan Luna terangkat lalu mengelus rahang tegas milik Keenan. Ia tahu apa alasan Keenan menangis di pojok ruangan itu. "Kau kesepian?"

Keenan langsung menundukkan kepalanya ketika mendengar pertanyaan Luna.

"Kenapa diam saja?" Luna mengangkat dagu Keenan. Ditatapnya kedua manik mata pria itu yang masih saja berderai air mata meski sudah dihapus.

"Maafkan aku, Luna. Sungguh aku menyesal telah melukaimu selama ini." Keenan pun tak bisa menahan air matanya lagi. Ia menangis sejadi-jadinya di hadapan Luna membuat wanita itu memancarkan senyumannya.

"Ayo bangun!" Luna menarik tangan Keenan untuk berdiri dan pria itu hanya bisa menurutinya saja.

GREP~

Seketika saja Keenan terdiam di tempatnya saat Luna tiba-tiba memeluk tubuhnya dengan sangat erat.

"Maafkan aku."

Deg ...

Jantung Keenan langsung berdegup kencang tak karuan. Ia hampir terkena serangan jantung ketika mendengar kalimat Luna yang mengatakan maaf padanya.

"Selama ini aku tidak mengerti dirimu. Namun aku sudah tahu pria kejam sepertimu hanya ingin dicintai dan disayangi. Maafkan aku. Akhir-akhir ini aku selalu merendahkanmu dan menghinamu secara habis-habisan, itu karena aku sangat terpukul mendengar anak kita sudah tiada. Tapi sekarang aku sudah mengerti. Mulai sekarang aku akan belajar untuk menerimamu kembali."

Mendengar perkataan Luna justru membuat Keenan semakin menangis. Perjuangannya selama ini untuk mendapatkan maaf dari Luna tak sia-sia.

Keenan tak tahu, bahwa yang membuat Luna sadar adalah Tuan Raka. Ayahnya sendiri.

___________________

Saat ini Keenan sedang tiduran di paha Luna. Entah mengapa Keenan tiba-tiba menjadi sangat manja terhadap wanita itu. Ia melarang Luna untuk kembali ke kamar sebelah dan meminta untuk ditemani tidur malam ini.

Sejak tadi tatapan Keenan terus tertuju pada Luna yang sedang mengusap lembut kepalanya.

Merasa terus ditatap, Luna segera menutup mata pria itu menggunakan tangannya. "Keen, sudah hampir se jam kamu menatapku tanpa henti. Ayo segera tidur!"

"Aku sulit tidur, Luna. Aku hanya ingin menatap wajahmu lebih lama lagi. Berharap ini bukan mimpi dan aku tidak mau pagi cepat datang!"

"Ini memang bukan mimpi, ini kenyataan."

Mendengar ucapan Luna membuat Keenan tersenyum sumringah. "Aku sungguh tidak menyangka sampai kenyataan pun aku anggap sebagai mimpi."

"Ya ... sekarang kamu tidur, ya. Ini sudah jam satu malam loh!"

"Aku sudah bilang aku tidak bisa tidur, Sayang."

"Lalu aku harus apa agar kau bisa tidur?"

"Nenen ...." jawab Keenan dengan mata yang berbinar-binar.

Seketika saja mata Luna langsung melotot dengan sangat sempurna. Nenen? Ini serius pria berusia tiga puluh tahun itu minta nenen darinya?

1
merry jen
somplak mrkk niee
merry jen
haruss bgninn SE isii rumhh lunn biar hebohh byginn maid 100 maid dbgknn smuyyy,,serame AP tu mansion
merry jen
mafia bs gosip jgg kyk emk emk kontrknn klo LG nongkrong 🤣🤣🤣🤣
merry jen
mafia ko bs cengeng yaa lucuu ajj Ken Ken 🤣🤣🤣
Dhe'Pujie IngientBahagia
bagus dan menarik
Atiek Kartika
serem kira2 Luna b3hasil gk ya..
Atiek Kartika
kok aq takut ya mau lanjut baca..tp penasaran...pingin baca..
Murniyati Mommy
Kalau tidak update, penggemar setiamu bakal hilang nih
🤡~ℙ𝕆ℙ𝔼𝔼~🤡
Menyelami karakter
naruto🍓
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!