Mora, gadis miskin yang bersekolah di sebuah SMA populer dan berfasilitas mewah karena jalur prestasi, dikeliling oleh orang orang yang tidak setara oleh nya membuat nya harus menelan pahit nya hidup.
Orang-orang bilang kehidupan SMA adalah masa-masa paling indah, semua itu tidak berlaku bagi Mora. Mora dibully dan dikucilkan dengan murid murid disana, Jika Mora adalah anak dari orang terpandang seperti mereka, apakah Mora akan dihargai?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuka monei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33 #Birthday Mora
Hujan sudah berhenti kini Mora sudah ingin pulang lekas dia bekerja, Mora sedikit lama menutup toko karena menunggu hujan berhenti terlebih dahulu, Mora berjalan menuju rumah nya jalanan cukup sepi karena hujan terus terusan turun, dan tokoh kebanyakan pengunjung membeli payung dan jas hujan hari ini, mereka juga membeli makanan-makanan yang hangat, dan minuman hangat, tidak sedikit juga orang yang meneduh didepan toko.
Mora memakai jaket tebal milik Arsen, membuat tubuh nya hangat dimalam hari yang dingin itu, Mora melihat rumah nya gelap sekali, Mora merasa sedikit takut saat itu, saklar sengaja dimatikan, rumah tetangga yang lain nya lampu hidup hanya rumah dia yang lampu nya mati, Mora takut orang itu sengaja mematikan saklar rumah nya.
"Ibu.." ucap Mora segera berlari kedepan pintu rumah nya, lalu membuka rumah tersebut
"Happy birthday!"
PUITTTTT!
DORRRRR!
TORRR!
Ada ramai teman sekelas nya disana, ternyata ini adalah kejutan Mora berulang tahun dijam 00.00 pas sekali mereka mengucapkan kepada Mora, Arsen berada didepan sekali dengan memegang kue dan lilin berangka 18 tahun itu, lilin menyala membuat ruangan yang gelap menjadi sedikit ada penerangan.
"Suprise!! Happy sweet eighteen Mora, ayo berdoa apa yang kamu ingin kan diumur kamu kedepan nya" ucap Arsen kepada Mora, Mora memejamkan mata nya kemudian mengucapkan doa doa itu didalam hatinya, keinganan nya di umur dia segini dan seterusnya semoga luka dihati dan mental nya lekas sembuh, semoga ibu panjang umur, semoga Mora bisa mendapatkan biayasiswa untuk masuk ke universitas terbaik, dan semoga Mora menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepan nya.
Mora membuka matanya setelah mengucapkan kan semua permintaan nya untuk ke depan nya.
"Tiup lilin nya!"
"Tiup lilin nya sekarang juga!"
Mereka bernyanyi, Mora segera meniup lilin itu keburu lilinya akan habis, setelah Mora meniup lilin itu saklar lampu kembali dihidupkan, Mora melihat rumah nya itu dipenuhi dengan balon balon, dan ucapan "Happy birthday Mora" dan balon berangka 18, Mora terharu melihat ini semua, dimana waktu kecil dia hanya menghandiri pesta pesta ulang tahun teman nya saja, waktu kecil dia tidak pernah dirayakan ulang tahun seperti ini, tapi Mora tidak pernah sedih diwaktu kecil ayah dan ibu nya selalu mengucapkan happy birthday setiap tahun kepada Mora.
"Mora semoga menjadi pribadi yang lebih baik lagi!"
"Mora semoga kamu juara satu lagi tahun ini!"
"Mora semoga kamu bahagia!"
Banyak sekali doa-doa yang diucapkan oleh teman temen nya, Mora tersenyum dengan air mata berlinang dimatanya "Makasih ya temen-temen, aku bener-bener bahagia banget diulang tahun aku ke delapan belas ini" ucap Mora "Walaupun ga ada bapak, ternyata kalian bantu buat ramein ulang tahun aku, aku bener bener ngerasa bahwa aku pantas buat bahagia berkat kalian" lanjut nya, teman kelas yang berada di sana merasa terharu ketika mendengar ucapan terimakasih itu dari Mora, begitu juga dengan Arsen dan ibu mora yang berada disana juga, Mora memeluk ibunya "Ibu, makasih udah ngelahirin dan besarin Mora selama delapan belas tahun ini, makasih bu atas segala ketulusan dan keikhlasan ibu Mora bisa hidup sampai sekarang" Tidak tahan dengan ucapan Mora itu, mereka menangis dan memeluk Mora bersama sama, begitu juga dengan Arsen yang memeluk Mora saat itu.
"Mora.. kali ini bener bener terharu seneng sampai nangis" ucap Mora sambil memeluk ibu dan teman teman nya yang lain.
Mereka cukup lama berpelukan hingga akhirnya seseorang memecahkan suasana dan menghidupkan lagu yang asik, mereka yang awalnya menangis berubah menjadi berjoget dan bernyanyi, suasana malam itu sangat menyenangkan mereka menghabiskan malam mereka dengan bersenang senang, ibu juga menyiapkan makanan yang banyak kali ini, untuk teman-teman Mora makan. Mereka sebelum nya sudah merencanakan ini tiga hari sebelum Mora ulang tahun, mereka bekerja sama dengan ibu nya, jadi ibunya menyiapkan makanan yang banyak agar teman teman nya dapat menikmati makanan semua.
"Eh ayo makan dulu" ucap Ibu nya, mereka bersorak ria saat makanan sudah siap disajikan, membuat ibunya Mora juga ikut senang mereka semua makan dengan lahap dan bahkan ada yang menambah nasi sampai 3 kali.
"Eh Mor, ibu lo pinter masak, kenapa ga buka rumah makan aja?" Tanya salah satu teman nya
"Belum ada dana untuk modal nya" Jawab Mora
"Dihabisin ya" ucap Ibu nya Mora
Mereka semua mengangguk, dan menghabiskan makanan-makanan yang sudah dimasak oleh ibu Mora. Mora melihat juga didepan pintu kamar nya banyak sekali kado-kado dari teman nya, Mora benar benar bahagia kali ini.
Setelah mereka selesai makan, mereka berfoto-foto untuk mengabadikan kenangan kemudian berpamitan satu persatu untuk pulang, Mora memperhatikan bahkan mengucapkan kata hati-hati kepada satu persatu teman nya yang pulang, ditemani oleh Arsen disebelah nya, kini tersisa Arsen saja.
Suasana menjelang subuh itu membuat semakin udara semakin dingin, Mora melepas kan jaket yang di kenakan tadi namun Arsen menahan nya. "Pake aja" ucap Arsen, kemudian Mora kembali memakai jaket itu kembali, suasana sunyi hanya terdengar suara angin simpang siur dan pohon pohon yang bergoyang karena angin.
"I love you" ucap Arsen, Mora terdiam mendengar hal itu tiba-tiba saja keluar dari mulut Arsen.
Arsen menatap Mora "Gue rasa, hidup gue lebih berarti aja semenjak kenal sama lo. Luka gue ada yang ngobatin, hari-hari gue jadi makin seru, kalo lo ga i love you too juga gapapa gue, tapi jangan suruh gue buat ga suka sama lo." ucap Arsen kepada Mora, kemudian Mora menatap balik Arsen dengan lalu-
Cupp!
Mora mencium pipi Arsen, membuat Arsen yang tadinya mengantuk menjadi membuka matanya dengan lebar "I love you too" ucap Mora kepada Arsen, Arsen baru kali ini benar benar merasa jantung nya berdebar kencang, dia tersenyum lalu mencium pipi Mora.
Cupp!
"I love you more!" kemudian mereka berdua saling tersenyum satu sama lain
"Jadi?.." tanya Mora kepada Arsen
"Jadi apa?" Arsen mengerut alis nya, mendengar Arsen yang begitu Mora sedikit kesal lalu mengerut kan alis kembali "Ga tau" ucap Mora
Arsen tersenyum mencubit pipi Mora "Pacaran, mau kan pacaran sama gue?" ucap Arsen, Mora menggelengkan kepalanya
"Loh kok gamau?" tanya Arsen
"Masa sama pacar nya bilang lo-gue si" ucap Mora dengan nada sebal
"Hahaha, mau kan pacaran sama aku?" Mora mengangguk, sangat lucu ketika Arsen bilang aku-kamu, dia tampak lebih lucu dari sebelum nya.
...****************...
